Dapat melihat mahluk tak kasat mata, bukannlah impian dari semua orang. Begitu juga dengan seorang pemuda. Akibat menolong seseorang, pemuda itu harus mengalami musibah yang menyebabkan cerita hidupnya berubah seketika. Mendadak bisa melihat hantu, pemuda tersebut mengalami perjalanan hidup yang tidak biasa. Perjalanan hidup seperti apakah yang dialaminya?
**** ******. Bijak dalam memilih bacaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latar Belakang Sedikit Terkuak
"Duh, tragis banget ya hidupnya? Apa mungkin ini karma?"
"Setidaknya ini menjadi contoh, kalau orang orang bersifat buruk, nasib akhirnya juga belum tentu baik."
"Harusnya sih keluarga ambil hikmahnya aja. Kan mereka semua hanya beban keluarga yang suka menghamburkan uang orang tua tanpa tahu caranya mencari."
Beberapa komentar netizen dalam unggahan video yang berisi kumpulan nasib lima wanita itu benar benar sangat mengerikan. Mereka tidak menyangka kalau selama hidup mereka, banyak yang membenci karena sikap yang mereka tunjukan. Bahkan ada beberapa artikel yang menyebutkan semua keburukan mereka selama masih hidup. Seperti Mawar yang menghukum pegawai Salon, hanya gara gara tidak sengaja menumpahkan cat rambut di baju mahalnya. Atau Cempaka yang menuntut ganti rugi kepada orang miskin yang telah mengggores mobil mahalnya.
"Liha kan? Bisa jadi hilangnya kalian karena ulah orang yang dendam sama kalian. Mungkin mereka saling bekerja sama satu sama lain untuk melenyapkan kalian. Banyak faktor yang bisa menjadi alasan atas nasib buruk yang menimpa kalian," Ozil malah menjadi kesal sendiri setelah tahu tentang sifat sifat kelima hantu. "Bisa jadi jika kalian diberi kesempatan untuk hidup lagi, kalian nggak bakalan sudi mau mengenalku."
"Ya nggak gitu juga kali, Bang."
"Halah! Udahlah, aku lapar, aku mau cari makan dulu," Ozil segera beranjak keluar kamar meninggalkan para hantu yang masih terdiam setelah membaca semua artikel tentang mereka.
"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Lili setelah mereka terdiam beberapa saat.
"Ya kita tetap melakukan latihan yang sama dan juga mencari tahu tentang kita," jawab Cempaka.
"Tapi kalau untuk mencari tahu tentang kita, kayaknya itu agak sulit. Orang alamat rumah kita aja, kita nggak tahu," keluh Mawar.
"Maka itu, kita harus mengingat sesuatu yang berhubungan dengan kita. Lagian kan, kita udah jelas kalau kita anak konglomerat," jawab Cempaka lagi.
"Benar juga ya? Mungkin dengan begitu, nanti Bang Ozil bisa membantu kita untuk bertemu dengan keluarga kita."
"Nah! itu dia maksud aku." dan semua hantu setuju dengan ide yang dilontarkan oleh Cempaka. Mereka kompak pergi dari kamar untuk melakukan pelatihan lagi serta mengingat dengan keras apapun itu yang berhubugan dengan mereka.
Waktu berjalan begitu cepat dan beberapa hari telah berlalu, Ozil kini sudah cukup akrab dengan para karyawan di tempat kerjanya. bahkan tak jarang juga Ozil diajak beberapa karyawan untuk membantu mengerjakan tugas lapangan, seperti pergi ke pihak catering, atau dekorasi dan sebagainya. tak jarang pula Ozil juga pergi dengan dua janda yang ada disana.
"Capek, Zil?" tanya Rini, salah satu janda yang satu kantor dengan Ozil.
"Lumayan, Mbak," jawab Ozil cengengsan. Saat ini mereka sedang duduk si sebuah rumah makan, setelah pulang untuk melihat tempat yang akan menjadi lokasi sebuah pernikahan mewah anak pejabat.
"Kamu betah kerja di tempat Mas Ari?" tanya wanita yang sama sama sedang menunggu pesanan makanan datang.
"Betah dong, Mbak. Buktinya ini sudah hampir satu bulan. Benar benar nggak kerasa."
"Benarkah?" Mbak Rini malah terlihat terkejut. Ozil mengangguk sambil cengengesan. "Wahh! Bentar lagi kamu gajian dong. Rencananya uang gaji mau kamu apakan, Zii?"
"Paling ya sebagian dikirim ke orang tua dan sebagian lagi untuk pagangan aku, Mbak."
"Tapi kamu harus sisain juga buat ditabung, Zil. Jangan dihabiskan semua. Ingat, masa depan kamu masih panjang."
Ozil tentu saja mengiyakan. Diantara orang orang yang kerja di sana, memang Ozil lah yang usianya paling muda. Makanya Ozil cukup senang, karena di sana banyak yang perhatian layaknya keluarga. Apa lagi dua janda, Mbak Rini dan Mbak Lisa, sering memberi perhatian dan nasehat pada pemuda itu, layaknya seorang kakak kepada adiknya.
Saat hidangan datang, Ozil dan Rini masih terlibat pembicararaan yang seru. Bahkan mereka juga tidak segan saling berbagi cerita hidup. Ozil jadi tahu alasan Mbak Rini mau jadi janda. Selain perselingkuhan, Rini juga kurang akur dengan keluarga suaminya. Padahal dari segi ekonomi, Mbak Rini termasuk mapan. Tapi entahlah, hanya mereka yan tahu kehiduapn masing masing. Ozil hanya cukup menjadi pendengar yang baik saja.
"Makasih ya, Mbak, atas trakirannnya. Aku jadi bisa irit pengeluaran," ucap Ozil begitu keduanya selesai makan dan saat ini sudah sampai di kantor mereka.
"Bisa aja kamu, Zil. Mbak juga makasih karena sudah dibantu." Ozil mengangguk dan dia segera keluar dari mobil. Begitu mobil Mbak Rni menghilang di balik tikungan, Ozil masuk dan melihat para hantu sedang berkumpul di taman samping. Ozil pun mendekat. Begitu Ozil sampai di dekat mereka, mata Ozil langsung membelalak dan menatap tak percaya dengan apa yang dia lihat.
...@@@@@...