seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 22
"waah, seriusan itu ayah dia. Kok kayak jalan Ama pacar yah" ucap anggota satu tim nya
"duh kalau punya bokap kayak gitu mah, gue kayaknya akan jadi JOFI" ucap yang lainnya
"beruntung bangat yah dia punya ayah yang se care itu"
telah kira kira bisik teman temannya setelah melihat pemandangan itu
'iya, dia begitu beruntung bisa mendapatkan kehangatan yang tidak semua anak perempuan rasakan' monolog Killa sambil terus memperhatikan interaksi seorang perempuan dengan cinta pertamanya
"Killa....killaaaa" panggil Yanto dengan nada berbisik sambil menggoyangkan lengan Killa
"eh iya maaf, kenapa ?" jawab Killa dengan wajah bingungnya, tiba tiba semua sudah berbaris rapi
"TURUN. Sudah berapa lama kalian berada di camp, tapi masih juga memiliki sikap yang tidak mencerminkan layaknya seorang pejuang yang fokus pada tujuan nya bukan malah memikirkan Masalah nya." tiba tiba pelatih killer menurut mereka muncul dengan ekspresi marah dan sedikit ada raut kecewa karena melihat tingkah tingkah itu yang kurang disiplin dan kurang peka terhadap keadaan.
"1....2...3....turun lagi cara kamu masih salah"sambil menginjak punggung anggotanya yang tidak benar cara push up nya
Mereka seluruhnya langsung mendapatkan hukuman akibat ulah satu orang semua juga ikut kena imbasnya.
"kalian hari untuk tampil sudah semakin dekat. bukannya makin baik gerakannya dan attitudenya mencerminkan seorang pahlawan ini malah semakin bobrok. Apa kalian sudah merasa bangga dengan perjuangan kalian hah"bentaknya lagi
"siap tidak pak"serempak jawaban yang sama dari seluruh anggota pasukan itu
"dan kamu sebagai seorang pemimpin seharusnya memberikan contoh yang terbaik bukan malah mengikuti apa yang di mau oleh anggotamu. Sebagai pelatihmu yang mempercayakan amanah ini merasa gagal dalam mendidik mu" ucapnya lagi kepada Satya selaku danton mereka
"siap maaf pak apabila saya telah mengecewakan bapak" ucap Satya dengan perasaan bersalah dan menunduk
"saya sudah tidak bisa lagi mempercayakan tanggung jawab ini sama kamu. Saya benar benar kecewa sama kamu"lagi dan lagi Arman mengeluarkan ultimatumnya terhadap danton pasukan itu
Seketika seluruh anggota diam seribu bahasa yang tenggelam dalam pemikiran masing masing. Dalam benak mereka bertanya tanya sebenarnya kesalahan fatal apa yang telah mereka perbuat sehingga pelatih mereka ini harus turun tangan dan memarahi mereka di tengah lapangan seperti ini di bawah matahari langsung
"izin bertanya pak" dengan segala kekuatan yang tersisa Satya sebagai pemimpin mereka merasa bertanggung jawab terhadap pasukannya dan dia merasa tidak memiliki kesalahan yang fatal sehingga harus di mundurkan dari jabatannya
"setelah saya kecewa dan marah seperti ini kamu masih berani untuk bertanya" bentak nya lagi
"izin pak saya hanya ingin memastikan kesalahan fatal seperti apa yang telah saya dan anggota saya perbuat sehingga bapak terkesan begitu kecewa kepada kami terkhusus saya"
"maaf pak, bukan maksud saya lancang tapi saya sebagai pemimpin pasukan ini dari awal sudah berjuang bersama melewati semua latihan dan tantangan yang di berikan merasa pantas untuk mengetahui letak kesalahan kami. Setelahnya jika memang saya membuat sebuah kesalahan yang memang fatal maka saya akan mundur dan menyerahkan amanah ini kepada anggota pilihan bapak. terima kasih pak"dengan nada penuh ketegasan Satya berani mengungkapkan hal yang memang perlu untuk di pertanyakan
"bagaimana jika saya mengatakan kamu memang memiliki kesalahan fatal dan harus di mundurkan dari amanah ini" tanya Arman sekali lagi kepada danton pilihannya itu, namun tanpa ada yang menyadari nya Arman sedikit tersenyum tapi sangat tipis sehingga tidak ad yang melihatnya
"siap izin menjawab pak, maka saya akan tetap berada di posisi ini sampai mendapatkan alasan yang jelas bahwa saya memang melakukan kesalahan yang fatal"tegasnya lagi
Setelahnya Arman tersenyum bangga terhadap jawaban dan sikap tegas yang Satya berikan.
"inilah contoh nyata seorang yang memiliki jiwa pemimpin dan patriotisme yang tinggi. Saya sedari awal memang tidak salah dalam memilih kamu sebagai danton di pasukan ini" ucap Arman sambil menepuk pundak Satya
"selamat kalian telah berhasil melewati tantangan dan latihan ini, saya merasa puas dengan kerja keras yang kalian berikan. Semoga hari h nanti sukses tanpa kendala"
"dan hari ini kita buat perayaan kecil kecilan dengan menyantap berbagai hidangan yang sudah disediakan oleh penanggungjawab pasukan"ucap Arman penuh dengan semangat
"hah, serius ini kita tidak ada latihan hari ini dan apa tadi pak Arman merasa bangga dengan kita. OMG " ucap salah satu anggota pasukan itu
"ya ampun beneran ini, kenikmatan mana lagi yang harus aku cari di sini selain dari pujian pelatih killer itu" sambung Anggita lainnya
Yah mereka hari ini menghabiskan dengan berbagai kegiatan seru seruan yang menambah keharmonisan hubungan antara pelatih dan Anggota .
...****...
...****************...
Sore harinya Killa ingin melihat pertandingan sepak bola yang sudah masuk babak final kebetulan tim desa nya masuk di babak itu.
"Bu Killa mau izin nonton sepak bola sore ini, boleh yah" ucap Killa dengan berseri seri
Tentu melihat anaknya yang excited seperti itu Amira tidak Rega untuk melarangnya
"iya tapi ingat jangan kemalaman pulang nya. Kamu harusnya sudah tahu kan nak"ucap Amira sambil memperingati anaknya itu
"iya Bu. Killa ingat kok"sambil tersenyum Killa menjawab ibunya
"kamu perginya sama siapa "
"sama teman Killa Bu, sebentar lagi di jemput kok"
Tiin tiin tiin
Belum lama Killa bicara akan di jemput, sudah terdengar suara klakson motor yang berbunyi menandakan bahwa orang yang menjemput Killa sudah tiba
"nah itu dia Bu, Killa berangkat dulu yah Bu" dan mendapat anggukan sebagai jawaban dari ibunya sebelum itu dia mencium tangan ibunya sudah menjadi kebiasaan Killa apabila ingin keluar atau baru sampai dia selalu mencium tangan orang yang lebih dewasa darinya.
"hati hati yah nak"ucap Amira
Setelahnya Killa pergi meninggalkan halaman rumah itu menuju ketempat pertandingan di langsungkan
Sementara itu di rumah terlihat prisman yang sedikit marah kepada Amira akibat dari dia mengizinkan Killa pergi keluar dengan alasan temannya adalah seorang laki-laki
"kamu memang terlalu memanjakan nya Amira" ucap prisman dengan nada jengkelnya
"bagaimana aku tidak mengizinkan nya priman. Killa itu butuh hiburan karena dia sudah bekerja keras untuk membantu meringankan pekerjaan aku selama di rumah mas, dia anak aku bukan ART sudah sepantasnya memberikan kebebasan bermain di luar."ucap Amira yang membela anaknya karena tidak terima prisman yang selalu memojokkan Killa
"bagus, kalau begitu saya juga mau keluar jangan cari, karena saya juga capek harus kerja banting tulang setiap hari hanya untuk menghidupi anak tidak berguna macam itu. tau hanya ingin jalan jalan dan jalan saja" jawab prisman kemudian berlalu
"ya sudah kamu pergi San sekalian tidak usah balik lagi di rumah ini" ucap Amira seketika dengan nafas yang memburu terlihat dia sedang menahan amarah mengontrol emosinya agar tidak meledak, dia masih sadar akan kehadiran sang buah hatinya bersama prisman
Namun apalah daya dia seorang ibu menyusui yang mood nya sangat cepat berubah dan sensitif, Amira juga tidak tahu kenapa bisa dirinya seperti ini. Tanpa dia sadari kini sedang mengalami baby blus.