NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB IX. Kucing Nakal Dicium?!

Kenzo melihat reaksi gadis didepannya tersenyum kecil, terlihat menggemaskan dimatanya. Kenzo menghilangkan pikiran anehnya, waktunya sekarang adalah fokus untuk mencari calon tunangannya.

"Bagaimana, Nona?, " Kenzo mengulangi perkataannya, nada bicaranya sudah begitu datar karena tak mendapatkan jawaban sama sekali.

Cassa akhirnya mengangkat wajahnya, mencoba mengatur napas, "Salam kepada, Yang Mulia Putra Mahkota. Semoga Dewa Agung memberkati Anda. Mohon maaf atas keterkejutan hamba, Anda bisa berkunjung ke Kediaman Hexton, " Kenzo tersenyum puas mendengar jawaban yang sudah ia nantikan.

Tiba di Kediaman Hexton. Terlihatlah seorang lelaki gagah berdiri di depan gerbang dengan tangan melipat didadanya. Cassa yang melihat Alaric terperangah, otaknya serasa ingin pecah.

"Astaga, Duke jelek itu.. Kenapa dia posesif sekali.. bahkan melebihi keluargaku sendiri, " gumam Cassa tak habis pikir, ternyata oh ternyata. Cassa tidak menyadari bahwa lelaki di sampingnya mendengarkan gumamannya. Kenzo berpikir, sepertinya ada hubungan yang khusus antara Duke Hexton dengan Pelayannya.

Alaric, yang berdiri di gerbang, mengamati mobil berlogo Kerajaan Veldris dengan mata penuh selidik. Pikirannya dipenuhi tanda tanya. "Simbol kerajaan? Kenapa mereka datang ke sini tanpa adanya pemberitahuan?"

Namun, rasa penasarannya memuncak saat ia melihat Pelayan Pribadinya turun dari mobil tersebut. Langkahnya langsung berubah menjadi lari kecil mendekati gadis itu. “Kenapa kau bisa turun dari mobil Kerajaan Veldris? Apakah kau mengalami sesuatu yang buruk?” tanyanya dengan nada khawatir, tatapan tajam bercampur lembut, menembus langsung ke mata Cassa.

Cassa mendengus pelan, merasa Duke itu semakin mirip dengan kakaknya yang posesif dan menyebalkan. Namun, entah kenapa, sikapnya yang protektif itu sedikit mengingatkannya pada rumah, membuat rasa rindu menyelinap ke dalam hatinya.

“Aku tidak apa-apa, Duke. Anda tenang saja, mereka hanya memberi tumpangan,” jawab Cassa cepat. Tidak ingin memperpanjang situasi, ia segera berjalan ke arah pintu masuk, mencoba menghindari omelan Alaric. “Tolong sambut tamu Anda, Duke. Saya akan masuk duluan,” tambahnya, menghilang ke dalam Kediaman Hexton sebelum Alaric sempat mengatakan apa-apa.

Alaric menarik napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya sebelum melangkah menghampiri Kenzo. “Salam kepada, Yang Mulia Putra Mahkota Kerajaan Veldris. Selamat datang di Kediaman Hexton,” ucapnya dengan nada formal, membungkukkan tubuh sedikit sebagai tanda penghormatan. Pikirannya masih berkelana kenapa Putra Mahkota kunjung ke kediamannya apalagi sampai-sampai mengantar Pelayan Pribadinya.

Kenzo mengangguk kecil, ekspresinya tetap datar. “Terima kasih, Duke. Mohon maaf atas kedatangan kami yang mendadak. Kami hanya akan singgah sebentar, ingin berbicara sesuatu yang sedikit penting, "

“Silakan masuk, Yang Mulia. Saya akan mengantar Anda ke ruang tamu,” jawab Alaric datar, mempersilakan Kenzo dan pengawalnya untuk masuk.

Di ruang tamu, Alaric mempersilakan Kenzo duduk dan segera memerintahkan pelayan untuk menyajikan minuman. Suasana terasa sedikit tegang hingga akhirnya Kenzo memecah keheningan.

“Duke Hexton,” Kenzo memulai, suaranya datar namun tegas, “saya ingin bertanya sesuatu. Selama berada di perbatasan Kerajaan Aneila, apakah Anda pernah melihat seorang gadis berambut pirang nan indah dengan mata biru sebiru lautan? Gadis itu pasti mudah dikenali karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan para rakyat biasanya.”

Alaric mengerutkan kening, pertanyaan itu membuat pikirannya berputar. Ia merasa pernah mendengar deskripsi itu sebelumnya.

“Sejujurnya, Yang Mulia, saya tidak pernah melihat seseorang dengan ciri seperti yang Anda sebutkan. Apakah gadis tersebut penting bagi Anda?” tanyanya, berusaha menggali informasi lebih dalam.

Kenzo mengangguk perlahan. “Dia adalah seseorang yang harus saya temukan. Sangat penting, karena dia adalah Tuan Putri Cassandra dari Kerajaan Payton. Dia hilang tanpa jejak 1 minggu yang lalu. Kami sudah mencarinya ke mana-mana, tetapi tidak ada petunjuk yang jelas,” Kenzo menjelaskan panjang dan lebar agar Alaric bisa memahaminya, matanya menyiratkan rindu terdalam. Alaric bisa melihat tatapan rindu didalam mata Pangeran Mahkota Kerajaan Veldris, ia tahu Putri Cassandra tapi apa hubungannya dengan Putra Mahkota Kerajaan Veldris?

"Sial, kenapa aku jadi penasaran dengan hubungan mereka berdua, aneh?, " Alaric segera menghapuskan pikiran anehnya, kembali menatap datar ke Kenzo. Masih kekeh bahwa dia memang tidak pernah melihat gadis seperti ciri-ciri yang telah disebutkan.

Sementara itu, dari balik pintu, Cassa yang diam-diam mendengar percakapan mereka merasa panik. "Apakah mereka sedang mencariku sampai segitunya, maafkan aku semuanya.." ucapnya dalam hati. Tangannya menggenggam erat pintu kayu, berusaha keras menenangkan diri agar tidak terlihat seperti sedang menguping oleh siapa pun.

Kenzo menghela napas, lalu bangkit dari tempat duduknya. “Terima kasih atas waktu Anda, Duke. Saya harus melanjutkan pencarian ini. Semoga jika ada kabar, Anda tidak ragu untuk memberi tahu kami.”

“Dengan senang hati, Yang Mulia,” jawab Alaric sopan tapi tak menghilangkan ciri khasnya yaitu wajah datar dan dinginnya. Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Alaric mengantar Kenzo keluar Kediaman Hexton.

Tujuan Kenzo saat ini adalah pergi ke Penginapan yang sudah disewa selama 1 hari penuh oleh Putra Mahkota Kerajaan Payton. Ya, mereka bekerja sama untuk mencari Cassa hingga saat ini.

Masuk ke penginapan, dia disambut oleh lelaki bersurai keemasan dengan teh hangat yang menghiasi tangan kanannya. Mata biru itu sedikit melirik ke arah Kenzo. Meletakkan teh hangatnya dan mempersilakan Kenzo untuk duduk. Tangannya menepuk pundak teman dekatnya.

"Hei, kau jangan patah semangat Man. Pasti adik manisku akan ditemukan tapi tidak tahu kapan, " hibur Jezgar kepada teman dekat dan teman se akademi nya. Kenzo mendengus kasar dengan tingkah laku temannya.

"Hm, aku merindukannya, " Jezgar menatap malas kepada lelaki yang sudah menjadi budak cinta dari sang Adik. Dia sampai bosan mendengar kata rindu yang terucap dari temannya ini, Adik nya pantas ia akui gadis yang begitu keren, alasannya cukup mudah yaitu Adiknya bisa menaklukkan lelaki berwajah datar disampingnya.

"Tapi apa kau yakin, ‘dia’ tidak akan memunculkan diri lagi?, " tanya Jezgar cemas, dia takut bahwa bencana itu akan menampakkan dirinya kembali. Kemudian akan membawa adiknya pergi.

"Kata Ayahanda, ‘dia’ sudah dibakar hidup-hidup bukan? Apa kau masih meragukan Ayahandaku?, " sinis Kenzo, tapi dalam lubuk hatinya masih terdapat kecemasan yang tidak bisa ia hilangkan juga. Dia tidak ingin ‘itu’ akan merebut gadis yang begitu ia cintai, dia sudah berkorban banyak dan dia hanya ingin bersama, apa takdir tidak bisa menyatukannya?

"Ya, aku harap begitu... Aku percaya kepadamu, Man, " balas Jezgar sambil kembali meminum teh nya agar dia merasa lebih tenang. Tidak lama kemudian, dia baru menyadari bahwa dia harus pulang keesokan harinya.

"Ken, sepertinya aku harus pulang besok. Tugasku sebagai Putra Mahkota sudah menumpuk, kau juga pasti begitu kan? Kita cari Cassa lain kali saja, aku akan mengirimkan merpatiku ke Istanamu, " saran Jezgar dan disetujui Kenzo, dia pikir perkataan Jezgar tak ada salahnya juga. Takutnya sewaktu pulang ke Kerajaan Veldris, tugasnya sudah menjadi 2 tumpukkan! Bagaimana tidak dia sudah mencari Cassa dengan jangka waktu yang tidak bisa dibilang singkat.

Besoknya, Jezgar dan Kenzo memutuskan untuk pulang ke Kerajaan masing-masing.

Kenzo meninggalkan penginapan dengan perasaan campur aduk. Ia tidak hanya gagal menemukan Cassa, tetapi juga merasa ada sesuatu yang tidak sepenuhnya beres di Kediaman Hexton. Namun, ia harus kembali ke Veldris untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai putra mahkota.

Sementara itu, Jezgar memutuskan untuk segera kembali ke Payton. Hatinya dipenuhi kegelisahan, tetapi ia bertekad untuk terus mencari Cassandra, apa pun yang terjadi.

Di tempat lain, Cassa mendengar seluruh percakapan kemarin dari balik pintu di Kediaman Hexton hanya bisa menggigit bibirnya, merasa bersalah sekaligus bingung. "Bagaimana aku bisa terus bersembunyi seperti ini?" tanyanya dalam hati, sambil memandang langit malam dari jendela kamarnya.

"Kakak, Ayah, Ibu. Aku pasti akan kembali! Tunggu saja diriku, aku ingin menikmati masa-masa menjadi rakyat biasa. Sepertinya aku juga berat untuk meninggalkan Duke jelek itu.. Eh?, " ucap Cassa dengan dirinya sendiri, tiba-tiba dia memikirkan Duke jelek itu. Pipinya mendadak menjadi merah bagaikan tomat yang segar, Astaga! Dirinya semakin menjadi gila karena akhir-akhir ini dihantui oleh Alaric setiap harinya.

"Sudahlah, aku tidak akan memikirkan Duke jelek itu lagi! Waktunya bekerja. "

Cassa memulai pekerjannya di hari yang baru ini, membangunkan Duke jelek itu dan kemudian dia sedang berada di ruang makan bersama Alaric. Seperti biasa, Cassa mengambilkan makanan untuk sang Duke. Cassa menekuni pekerjaannya menjadi pelayan yang patuh dan Alaric yang tidak terbiasa dengan semua perlakuan itu, sontak ingin menjahili gadis yang menjabat sebagai Pelayan Pribadinya.

"Duduklah di sampingku. Ini perintah dariku,” ujar Alaric santai, sambil menyesap tehnya. Tatapannya penuh maksud tertentu, seperti seorang anak kecil yang sedang merencanakan kejahilan.

Pelayan lainnya yang berada dibelakang Alaric, tertegun. Walau sudah berkali-kali melihat tingkah laku Duke selama ini, yang selalu saja memperlakukan Cassa dengan cara berbeda, tentunya masih terkejut. Apalagi melihat Cassa yang selalu memberontak dan berlaku tingkah kurang ajar, selalu tidak dipermasalahkan oleh Duke yang dikenal tak mempunyai hati itu.

Cassa mengerutkan kening, menatap pria itu dengan tatapan tidak percaya, "Tidak bisa, Duke. Saya hanyalah pelayan Anda!, " namun dalam hatinya, dia merutuki ucapan lelaki didepannya, bisa-bisanya dia sedang menampilkan raut tersenyum tanpa ada rasa malu!

"Kau membantah perintahku!, " muncul sifat pemaksa Alaric, dia tidak suka ada yang membantahnya atau memberontak, tapi untuk gadis didepannya cukup pengecualian. Dia harus bisa memperlakukan kucing nakal itu sedikit lembut.

“Aku tidak peduli, Lavie. Cepat suapi aku,” sambung Alaric dengan nada memerintah, sebuah senyuman licik tersungging di wajahnya.

Pelayan lain yang berada di belakang Alaric hanya bisa terdiam, menahan napas melihat interaksi mereka. Duke Hexton, pria yang terkenal dingin dan tak berperasaan, tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang manja ketika bersama Cassa.

Cassa mendengus. Dia tahu betul bahwa Alaric tidak akan menyerah sampai keinginannya dipenuhi. “Baiklah,” gumamnya pelan, berusaha menyembunyikan rasa malunya. Bisa-bisanya Duke jelek itu meminta disuapi oleh dirinya didepan pelayan dan pengawal lainnya! Menyebalkan!

Ia berjalan mendekat dan duduk di samping Alaric dengan ekspresi pasrah. Namun, dalam hatinya, ia mulai merencanakan cara untuk melampiaskan rasa kesalnya. “Duke sialan, kalau pelayananku buruk jangan permasalahkan ya! Anggap saja itu balasan kecil dariku, ” gumamnya dengan nada sinis, sedikit tersenyum licik sambil melirik Alaric yang sedang tersenyum tidak berdosa.

Alaric hanya tersenyum, menikmati pemandangan Cassa yang tampak berusaha keras bergumam, pastinya dia sedang mengumpati dirinya. “Ayo, suapi aku,” ucapnya lembut, namun matanya menyimpan rasa jahil. Momen yang langka dari seorang Duke paling kejam di seluruh Negeri.

Cassa mengambil sendok dengan gerakan cepat, menyendokkan makanan, dan menyodorkannya langsung ke mulut Alaric yang sedang terbuka tanpa basa-basi. Namun, gerakannya terlalu kasar hingga membuat makanan itu sedikit belepotan di sekitar bibir Duke.

Alaric tertawa pelan, tatapannya tidak marah sama sekali. Sebaliknya, ia justru merasa gemas dengan sikap keras kepala gadis itu. “Lavie, kau terlihat begitu kesal. Mungkin kau perlu lebih hati-hati kepada Duke mu ini,” ucapnya dengan nada lembut, namun penuh ejekan.

Pelayan-pelayan di sekitar mereka hanya bisa terdiam, tubuh mereka sedikit merinding melihat betapa santainya Duke diperlakukan seperti itu. Mereka tahu bahwa siapa pun yang berani kurang sopan pada Alaric

Biasanya akan mendapatkan hukuman yang begitu berat, namun sekarang terhadap gadis bernama Laviora akan menjadi sebuah pengecualian. Tingkah laku Duke pada Laviora membuat beberapa pelayan iri kepada Laviora, kadang ada yang ingin menjatuhkan Laviora tapi tidak ingin seperti Kepala Pelayan dulu.

Cassa mendengus, mengabaikan komentar Alaric yang begitu menyebalkan di telinganya, lalu kembali ingin menyendokkan makanan ke mulut sang Duke cerewet. Namun, sebelum ia bisa menyuapkan makanan itu lagi, Alaric dengan cepat menahan tangannya.

“Apa lagi sekarang?” protes Cassa, namun sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Alaric menarik dirinya sedikit mendekat, lalu dengan cepat mengecup pipinya.

*Cup

“Terima kasih untuk pelayanan yang luar biasa, Lavie,” bisik Alaric di telinganya, senyum menggoda menghiasi wajahnya. Terlihat begitu senang saat melihat rona wajah yang menghiasi gadis di samping nya.

Wajah Cassa seketika memerah seperti tomat kedua kalinya. Ia terdiam sejenak, mencoba memproses apa yang baru saja terjadi. Namun, tidak butuh waktu lama baginya untuk segera menarik tangannya dari genggaman Alaric.

“Duke jelek! Anda begitu tidak tahu malu!” serunya dengan nada setengah berbisik, takut menarik perhatian lebih banyak lagi dari pelayan-pelayan di ruangan itu.

Alaric hanya tertawa pelan, tampak sangat puas dengan reaksi Cassa. “Aku hanya mengapresiasi pelayananku, Cassa. Jangan terlalu serius, hm? ”

Cassa mengerang pelan, memilih untuk bangkit dari kursinya. “Saya selesai di sini. Anda bisa melanjutkan sarapan sendiri!” katanya kesal, lalu bergegas keluar dari ruangan sebelum pipinya semakin memerah sempurna.

Alaric hanya bisa tersenyum lebar, tatapannya masih melekat pada gadis yang kini berjalan menjauh darinya. “Kucing nakalku memang selalu menggemaskan,” gumamnya, sebelum melanjutkan sarapan dengan perasaan puas.

...— Bersambung —...

1
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
chipsz🌙
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
chipsz🌙: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
Sety_Sweet
mampir, salken ya ka
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
rosemarie: okaii ka sky, makasii suda mampir. nice to meet you too!! /Smirk//Heart/
total 2 replies
Atik Laros
udah mampir nih Thor... semangat terus ya
rosemarie: wiihh okeii kaa, makasi suda mampir loh ya/Smile//Rose/ happy holiday!
total 1 replies
yanah~
semangat kak 🤗💪
rosemarie: ih makasi banyak kak huhuhu/Sob//Heart//Heart/
total 1 replies
yanah~
ditunggu lanjutannya kak 🤗💪
rosemarie: siapp, ditunggu ya ka/Determined/
total 1 replies
¶•~″♪♪♪″~•¶
aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/
¶•~″♪♪♪″~•¶: ya sama2 juga kk/Smile/
rosemarie: wii, makasi banya kaka/Hey//Heart/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
mampir berkunjung 🙏
💫0m@~ga0eL🔱: iya, sama-sama ❤️
rosemarie: tengkyuu uda mampir looh, kakk /Hunger//Heart/
total 2 replies
rosemarie
ayo ayo tinggalkan jejak kalian disinii, jangan lupa buat beri dukungan ke aku ya!! /Bye-Bye/ terima kasi banya! /Kiss//Rose/
michiie
aku sudaa mampir yaa/Kiss/
rosemarie: duu duu, okei ka/Slight/ makasi banya loh yaa mwah /Kiss//Kiss/
total 1 replies
Dian
Lanjut thor semangat 💪🏻💕 yuk saling suport mampir jg ke karya aku “two times one love”❤️
rosemarie: wiih siapp ka, siap ka/Angry/ terima kasi banyaa loh yaa! /Hey//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!