Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
"Banyak sekali pria yang kau koleksi.." Devita menoleh kearah Dafa mendengar ucapan Dafa seakan menuduhnya.
"Dika,kamu masuk dulu kerumah ya kemas pakaian sekolah kamu kedalam tas kamu ya..!" Tampa membantah Dika menganggukan kepalanya masuk kedalam rumah meninggalkan Devita dan Dafa masih saling tatap.melihat Adiknya sudah masuk kedalam Devita kembali melihat kearah Dafa.
"Anda bilang apa tadi..? saya mengoleksi banyak Pria..atas dasar apa Anda bicara seperti dengan saya..??" Ucap Devita.
"Kalau bukan lalu apa lagi?" Ucap Dafa membuat Devita kesal.
"Terserah katamu! Intinya saya tidak pernah merasa seperti katamu!" Devita lansung pergi masuk kedalam rumahnya lalu masuk kedalam kamarnya,
sedangkan Dafa masih berdiri di samping mobilnya.
"Aku menarik kata- kataku kalau dia itu pria baik baik.."Guman Devita.kalau tidak menghargai Mommy Sofia,Devita sangat malas sekali mau kembali kerumah orangtua Dafa.
"Kenapa dia harus marah?saharusnya aku yang marah..dia begitu ramah sekali dengan pria lain tapi denganku begitu.." Guman Dafa mengusap wajahnya dengan kasar.
"Bodoh! Kenapa aku bicara seperti itu.. Bodoh kau Dafa!" Dafa masuk kedalam mobilnya,memilih menunggu Devita dan Dika di dalam mobilnya.
Sepuluh menit kemudian Devita dan Dika datang.
"kamu tidak mau duduk bersama kakak..?" Ucap Dafa bicara dengan Dika.
"Aku mau bersama kakak aku kak.." Ucap Dika.
"Baiklah.." Dafa mulai melajukan mobilnya keluar menunggu Devita mengunci pagar rumahnya.setelah itu Devita masuk lalu Dafa lansung melajukan mobilnya menuju rumahnya kembali.
"Kak Aku lapar.." Bisik Dika.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Devita.
"Makan Kebab kak.." Jawab Dika.
Dafa mendengar apa yang Devita dan Dika bicarakan,dia pun membelok kendaraan kearah lain.
"Kenapa lewat sini..?" Tanya Devita bingung.
"Adikmu mau makan,kita singgah dulu di Restoran Kebab.." Ucap Dafa tampa menoleh.
Tidak lama mereka sampai di Restoran khusus menjual makanan kebab berbagai jenis isiannya.Dafa membawa Devita dan Dika masuk kedalam ruangan privat.
"Dokter Devi..." Devita menoleh begitu juga Dafa dan Dika juga ikut menoleh kearah siapa yang memanggil Devita saat itu.
"Dokter Randi.." Sapa Devita tersenyum.
"Kamu mau makan disini juga..?"Tanya Randi lalu beralih melihat kearah Dafa dan dia lansung terkejut.
"Tuan Dafa.." Randi lansung membungkuk memberi hormatnya.
"Dokter Devi..saya permisi ya.." Ucap Dokter Randi lansung berlalu melihat tatapan Dafa seakan ingin menelannya hidup -hidup saat itu.
"Baiklah Dokter.." Jawab Devita.
"Dimana-mana kau selalu memiliki teman pria..Berapa banyak lagi pria yang kau koleksi..?" Ucap Dafa mencela.
Devita menahan kekesalnnya karena disitu ada adiknya dan juga orang-orang tengah makan juga.
"Terserah Anda,mau bilang apa..." Ucap Devita.
Mereka kembali melanjutkan langkah masuk kedalam Ruangan Privat.
"Pesanlah makanan yang mau kamu makan Dika.." Ucap Dafa memberitahu Dika.
"Ia kak..,kak aku makan yang ini.." Ucap Dika menunjukan menu yang mau dia makan memberitahu kakaknya.
"Baiklah.." Devita memberitahu pelayan mengenai pesanan adiknya dan juga dirinya.di samping Dafa juga memberitahu pesanannya sendiri.
"Dika kamu dengar musik dulu ya.." Ucap Devita memakaikan Earphone ketelinga adiknya.
"Apa yang mau anda katakan lagi dengan saya..?" Tanya Devita melihat Dafa terus menatap kearahnya.
"Tidak ada..!" saut Dafa mengambil ponselnya lalu memainkannya.
"Kalau anda mau mengkritik kehidupan saya,katakan saja sekarang..!!" Ucap Devita membuat Dafa menghentikan memainkan ponselnya dengan menyeringaikan senyumannya.
"Untuk sekarang tidak!"Ucap Dafa benar-benar membuat Devita kesal setengah mati.
"Kalau kamu tidak suka,ya nggak usah mengurusi urusan orang lain..urus saja urusan kamu sendiri.bagiku berteman bukan hanya bisa dengan wanita saja melainkan dengar pria lebih baik." Ucap Devita sudah sangat kesal.
"Kau terlalu percaya diri kalau aku mencampuri urusanmu!!"Ucap Dafa.
"Ini makanannya Tuan.." Ucap Pelayan menghentikan perdebatan Dafa dengan Devita.
"Makan Dek.."Ucap Devita.
Dika membuka Earphonenya lalu memberikan dengan kakaknya.
"Ayo kak Dafa makan.." Ucap Dika yang di angguki Dafa kemudian mereka lansung memakan makanan itu.
15 menit kemudian mereka selesai makan.
"Ayo Dika..." Ucap Dafa
"Ayo kak..." Dika menarik tangan kakaknya lalu mereka keluar mengikuti Dafa.
Mereka lansung menuju rumah Utama keluarga Willen.
"Ahkirnya kalian datang juga..kalian sudah makan?" tanya Mommy Sofia.
"Sudah Mommy..tadi Dika mengajak makan kebab.." Ucap Devita.
"Aku kekamar Dulu Mom.." Dafa berjalan menuju kamarnya lagi namun sebentar melirik kearah Devita.
"Kalau belum makan? Mommy mau ajak kalian makan.." Ucap Mommy.
"Aku mau makan lagi tante.." Ucap Dika membuat Mommy tertawa kecil sedangkan Devita tersenyum malu karena adiknya malah mau makan lagi padahal dia sudah banyak makan tadi.
"Dika mau makan lagi,ayuk...,Pakaian kalian bawa saja kekamar tadi nak.." Ucap Mommy Sofia bicara dengan Devita lalu membawa Dika keruangan Makan.
"Baik Mommy.." Saut Devita lalu berjalan menuju kamar tamu.Devita mengambil handuknya lalu membawanya kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya sudah terasa lengket.setelah selesai,Devita menyusul Adiknya masih makan bersama Mommy Sofia.