TAMAT 03 FEBRUARI 2024
Demi bisnis Mahesa yang hampir bangkrut, ia harus mau menikahi anak gadis milik konglomerat yang dulu pernah menjadi tunangannya: Snowy.
Sekarang, karena ulah menolaknya dahulu, Snowy menjadi membencinya. Menjadi tak lagi respect padanya.
Tugas pertama Mahesa setelah menikah adalah, harus mengatasi banyak lelaki yang masih berstatus sebagai pacar Snowy White Rain.
Sialnya lagi adalah, Mahesa mulai menyukai gadis bermata biru itu. Gadis bodoh yang memiliki banyak pria bodoh di hidupnya.
Snowy mungkin tidak sadar, jika dia sedang dimanfaatkan para kekasihnya, diperdaya para lelaki yang mengincar sesuatu darinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIGA SATU
Mahesa duduk melamun di jok motornya, hari ini dia berada di Cirebon. Suasana meja Cafe out door, dan suasana bahasa asing baginya.
Padahal perjalanan ke sini cukup jauh, tapi tetap bela-belain naik motor. Sekalian jajal kemampuan berkendaranya karena sudah lama tak touring.
Berangkat dari jam dua dini hari, dan sampai sudah cukup siang sekitar jam delapan. Itu pun tak rata waktunya, kadang macet kadang bisa ngebut.
Lagi pula Mahesa tak sendiri, Roland, King juga menemaninya karena projects yang kali ini dia ambil dari Millers corpora.
Pembuatan iklan untuk pusat perbelanjaan baru, setelah itu dia akan singgah ke town house yang juga masih baru.
📞 "Sayang..." Lamunannya membuyar setelah suara cempreng itu terdengar. Snowy video call sudah sedari tadi.
"Hmm?" Mahesa mengantuk, juga sedikit lelah karena perjalanannya. Plus, ada hal yang dia pikirkan, soal Jefri.
📞 "Makasih ya, Jefri lucu. Sekarang Nichol nggak sendirian lagi deh, kayak Snowy, udah ada Jefri di sisinya."
"Kamu suka?" Mahesa tersenyum pura-pura, yah, demi tak membuat Snowy meminta bayi dia lebih suka Snowy memelihara Jefri.
Pagi tadi dia bayar sisa harga Jefri, dan langsung di kirim ke rumah utama keluarga Opa Arjuna. Biar Jefri ada yang mengurusnya, tidak hanya Snowy saja.
Mahesa tak mau ambil resiko, maka sebelum jinak secara benar-benar, Mahesa juga memperkerjakan pawang untuk menemani.
📞 "Suka banget... Dia lucu," gemas Snowy.
Suara itu membuat Mahesa ingin segera pulang dan meminta jatah yang semalam tak dia dapatkan. Semalam teracuhkan, apa dia bilang? Snowy akan lebih dominan dari pada dirinya, dan yah, dia mengaku kalah.
"Aku sudah gila, pasti!" batin Mahesa. Dia memberikan Jefri, seperti sedang memberi peluru pada istrinya sendiri.
Atau mungkin sedang menciptakan saingannya sendiri. Sekarang, bagaimana cara dia menyentuh Snowy, kalau dia sendiri takut mendekati Jefri.
📞 "Siapa yang gila Yank?"
"Enggak, Roland yang gila!" Dan, tangan Roland menampar kepalanya. "Sialan Lu!"
Snowy tertawa renyah. 📞 "Mau liat nggak muka Jefri?" tawarnya. "Jefri Snow ajak ke kantor loh biar dia tahu dunia luar."
"Nggak perlu, Sayang."
Mahesa memelas, tapi harus sabar, istrinya ini lahir dari keluarga yang aneh. Peliharaan binatang buas, dan mereka bilang pets aneh mereka sangat lucu, oh Tuhan.
📞 "I love you," ucap Snowy. Hari ini wanita itu mengenakan jas peace lembut, Mahesa fokus ke dada istrinya sedari tadi.
📞 "I love you, Kak!" Snowy lebih keras. Sebelum kata itu dijawab, Snowy takkan mengalihkan pembicaraan mereka.
"Too, Sayang, too."
"Kak Esa, kopinya." Snowy mengernyit tipis, dia sedikit waspada dengan tangan mulus yang menyodorkan cup pada suaminya.
Mahesa menerimanya, lalu meletakkan di meja dan membiarkannya. Justru, Snowy yang masih memikirkan tangan siapa itu.
📞 "Ada siapa di sana?" Snowy tahu suaminya tidak akan selingkuh, tapi potensi cewek merayu ada 99 koma 99999 persen.
"Banyak, ada Oland, King, Talent, juga para crew MC-GROUP, kami masih persiapan pengambilan gambar." Mahesa menyesap kopinya, dan seketika pertanyaan 'enak nggak kak?' dari gadis itu dia terima.
"Lumayan." Roland yang menjawabnya, Roland tahu Mahesa tak pernah mau jawab pertanyaan cewek yang tak dia anggap ada.
📞 "Siapa nama Talent nya?" tanya Snowy.
"Akira." Roland juga yang menjawab, Mahesa tak mengenal nama cewek selain Snowy dan Gladys saja sepertinya. Bahkan mungkin, pria itu lupa nama Shanaz dan Aisha.
📞 "Masih hidup tuh anak? Akira yang dulu sekolah di MC-IS kan?" Roland mengangguk untuk membenarkannya.
📞 "Heran banget sama rohnya, bisa betah gitu nemplok sama tuh cewek! Ngapain ngasih kopi coba? Jadi selama satu Minggu ini, Kak Esa kerjaannya motoin tu cewek?"
Mahesa mulai senyam-senyum sendiri mendengar cerocosan istrinya. Lagi pula, kapan lagi Snowy cemburu. "Kurang lebih begitu."
📞 "Udah tutup dulu!"
"Kenapa?" Baru saja merasakan cemburunya, Snowy sudah minta tutup. Padahal selama ini, Snowy yang membuat Mahesa cemburu dengan segudang pacarnya.
📞 "Snowy mau kerja!"
"Ok... Hati-hati Sayang." Mahesa mengernyit. Belum ada kecupan bar bar, Snowy sudah menutup teleponnya serampangan.
"Yang sabar yah." Roland menepuk punggung Mahesa. Anak yang dibilang anti cewek akhirnya menikah dengan cewek bar-bar.
🏔️🏔️🏔️🏔️
^^^🏔️🏔️🏔️🏔️^^^
Snowy keluar dari ruangannya, datang ke ruangan CEO X-meria. Papi Rega duduk di kursi kebesarannya di temani Om Antonie yang punya dua istri.
Rega terlihat sibuk dengan pekerjaannya, maka dari itu, guna mendapat perhatian sang ayah, Snowy bergelayut manja di punggung, menempelkan pipinya di pundak pria itu.
"Papi..."
"Sibuk!" Rega langsung berikan ultimatum, ia tahu, kalau sudah nemplok seperti ini, pasti putrinya punya maksud terselubung.
"Snow mau izin ke Cirebon boleh?"
Rega tertawa pelan, baru saja membatin dugaannya benar. "Kerjaan kamu gimana?"
"Gampang, bisa sambil di jalan." Snowy bujuk ayahnya dengan rengekan. "Ini demi misi loh, Pi, misi bikin Baby kembar."
"Nggak ada keturunan Rain yang kembar Sayang. Jangan ngada ngada." Om Antonie yang menyahut.
"Siapa tahu ajah Kak Esa ada keturunan kembar kayak Millers family. Nanti kan X-meria jadi banyak penerusnya."
Jujur, bagaimana keluarga Mahesa, Snowy sendiri tak yakin karena bahkan, ayah mertuanya saja dia belum melihatnya.
Yang pasti, status Demian yang ternyata putra rahasia Mama Selena. Membuat Snowy tahu jika alasan Mahesa tak mau mengenal cinta karena ibunya sendiri.
Itu yang membuat Snowy akhirnya membujuk Mahesa lagi untuk kembali. Meminta maaf dengan cara mengajak main bilyard di dapur, kemarin.
"Boleh nggak Snow nyusul Kak Esa?"
Rega mendengus, ini yang membuat dia tak terlalu banyak berharap dari Snowy. Wanita sulit konsisten dengan pekerjaannya.
Sebentar lagi tugas Snowy hamil, dan dia takkan mungkin tega menyuruh Snowy bekerja dengan perut besar. Sky satu-satunya harapan dia mengendalikan perusahaan.
"Boleh yah Pi," rengek Snowy. Dan pada akhirnya dijawab gumaman setuju ayahnya.
"Matacihh!" Snowy langsung cium pipi bercambang Papi Rega, memeluknya erat.