Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lelang yang memanas
Di dalam ruang lelang, keadaan semakin memanas dengan saling menaikkan harga untuk mendapatkan barang yang di inginkan.
Kali ini setelah beberapa buah benda yang telah habis di lelang, Menejer Huan Wa memperkenalkan sebuah pedang berkualitas terbaik dari batu Giok ungu. "Pedang ini merupakan pedang yang mempunyai kwalitas, terbuat dari batu Giok ribuan tahun yang di dapat dari alam, dan di tempa oleh para suhu pembuat pedang dengan menggunakan tehnik rahasia. Pedang ini di hargai 300 koin emas, silahkan anda semua menaikan harga untuk memiliki pedang ini," ucap Menejer Huan Wa.
"350 koin emas..., 400 koin emas.., 500 koin emas..!!"
Harga pedang terus melejit seiring banyaknya peminat pada pedang itu.
"Bibi, aku menyukai pedang itu, dapatkah kau membelikannya untukku?" pinta Syin Yin pada sang guru.
"Syin Yin, pedang itu banyak peminatnya, dan harganya semakin melambung tinggi, Ketua klan menyuruhku untuk mencari sumberdaya yang berguna bagi para jenius klan, agar dapat meningkatkan kultivasi mereka. Jika kita mendapatkan pedang itu dengan harga yang telah melambung tinggi, maka kita tak akan bisa lagi untuk mendapat kan sumberdaya di dalam lelang ini, di karenakan kondisi koin emas kita yang terbatas," jawab tetua Lung Zi.
Syin Yin hanya bisa memendam rasa ingin memiliki pedang Giok ungu yang tengah di lelang, dan tak bisa berbuat banyak. Koin emas pribadinya hanya berkisar 300 koin dan itu tak bisa membeli pedang Giok yang sekarang harganya telah naik menjadi 800 koin emas.
Syin Yin terus memandangi pedang Giok itu, yang membuat Thien Yu tersenyum geli melihatnya.
"Ternyata kau menginginkan pedang itu nona gemuk, penilaian mu akan pedang memang harus kuakui dua jempol, karena pedang Giok itu merupakan pedang yang sangat berkualitas," bisik Thien Yu.
"1.000.000 koin emas" ucap seorang pemuda dari klan Ming.
Kali ini tak ada lagi yang mau menaikkan harga pedang Giok, yang membuat Menejer Huan Wa memutuskan untuk mengakhiri lelang atas pedang Giok ungu.
"Satu kali, Dua kali, Ti..!!" Menejer Huan Wa menghentikan hitungannya saat mendengar seseorang yang menawar kembali pedang Giok ungu.
"1.500.000 koin emas" ucap Thien Yu.
Semua orang menatap kearah Thien Yu, termasuk Syin Yin. Wanita bercadar itu begitu sangat terkejut melihat pemuda yang duduk sendirian diatas podium.
"Mengapa aku baru menyadari jika Thien Yu juga berada di dalam acara lelang ini, dan aku tak habis pikir mengapa Thien Yu selalu ada di mana mana, memang benar kata pepatah jika dunia ini sempit," batin Syin Yin.
Kembai Menejer Huan Wa berhitung. "Satu kali.., Dua kali..., Tiga kali. Selamat untuk tuan muda Thien Yu yang telah mendapatkan pedang Giok ungu," ucapnya.
Kembali Menejer Huan Wa memperkenalkan barang yang di lelang.
"Ini adalah batu langit, yang disebut juga batu inti bintang, di dapat dari meteor yang jatuh ke bumi yang tidak hancur oleh gesekan atmosfer bumi, batu ini memiliki aura panas yang sangat luar biasa yang mampu menghanguskan apapun, karena fisiknya telah tersegel didalam kotak kaca ini membuat panas yang dikeluarkannya dapat di redam. Energi yang tersimpan di dalam batu inti bintang ini berguna bagi kultivator pengguna tehnik api.
Batu inti bintang ini di hargai 500 koin emas, silahkan anda menaikkan harga untuk memiliki batu inti bintang ini," ucap Menejer Huan Wa.
"Thien Yu, batu inti bintang harus kau dapatkan, karena batu inti bintang merupakan salah satu alat penunjang bagi pembentukan tulang kaisar di tubuhmu," ucap Naga Giok yang berada di alam batinnya.
"Aku pasti akan mendapatkannya guru," jawab Thien Yu.
Di dalam lelang, naik menaikkan harga semakin memanas, yang membuat harga batu inti bintang semakin melambung tinggi.
"550 koin emas, 600 koin emas, 650 koin emas...2000.000 koin emas!" ucap seorang anak muda yang merupakan putra mahkota dari kekaisaran Glory.
Semua mata menatap tajam kearah anak muda yang berada di atas podium, dan bisik bisik pun terjadi di diantara para tamu undangan.
"Wajar saja dia mampu mengeluarkan uang sebanyak itu, karena dia merupakan putra mahkota ke kaisaran besar kota Glory," ucap seorang saudagar kaya.
"Kau betul saudaraku, walaupun kita merupakan saudagar kaya, tapi untuk apa kita membeli barang itu, jika barang itu tak dapat memberikan keuntungan bagi kita," timpal yang lainnya.
"3.000.000 koin emas!" ucap Thien Yu tiba tiba.
"Prak..k!!"
Pangeran Huang Qin menggebrak pegangan kursinya, karena dia tak menerima jika ada orang yang menentangnya dengan menaikan harga dari harga yang di ditawarkan nya.
"Thien Yu kau ingin mencoba merebut benda yang ku inginkan? itu tak akan mungkin terjadi karena aku adalah putra mahkota Kekaisaran Glory yang agung," ucap Huang Qin.
"5.000.000 koin emas!!" ucapnya kembali.
"Putra mahkota Huang Qin, yang mempunyai Kekaisaran Glory yang makmur, sayangnya begitu sangat angkuh dan sombong, ingat Huang Qin di langit masih ada langit dan aku Thien Yu tak akan mengalah darimu, jangankan batu inti bintang yang di lelang itu, istana yang kau banggakan jika kau lelang pasti aku akan membelinya," jawab Thien Yu.
"20.000.000 koin emas," ucap Thien Yu dengan senyumannya yang khas, yang bagi Huang Qin merupakan senyuman penghinaan besar padanya.
Di tempat lain, sepasang mata terus mengamati semua gerak gerik dan kelakuan Thien Yu dalam lelang.
"Senyuman itu, gaya bicara dan semua yang ada padanya mengingatkan ku padamu kak Yan Lan, aku yakin jika Thien Yu adalah putramu dan putra angkatku," batin ratu Yan Ling yang tak melepaskan pandangannya pada sosok Thien Yu.
"Jendral Gon Lang, aku ingin kau mengawasi pemuda itu dan beritahu padaku di mana tempat tinggalnya, aku tak bisa menemuinya setelah lelang selesai karena aku masih menemani para petinggi kerajaan sahabat yang ada di kekaisaran ini," ucap ratu Yan Ling.
"Baik ratu, titah mu akan saya laksanakan," jawab Gon Lang.
Kembali ke suasana yang memanas di dalam lelang. Tampak pangeran Huang Qin begitu marah dengan perkataan Thien Yu yang menganggap istana Glory dapat dibeli seperti barang jajanan pasar, apalagi Thien Yu sengaja menghinanya dengan menaikan kembali harga batu inti bintang berkali kali lipat dari penawarannya.
"Pangeran sepertinya pemuda itu hanya omong kosong saja, dia tak akan mungkin mempunyai koin emas sebanyak itu, apa lagi aku dengar Thien Yu bukan lah seorang pangeran dari kerajaan Gerbang Naga, ini terbukti dari percakapan ratu Yan Ling dan raja kota Gerbang Naga," ucap nasehat istana Glory yang ikut menemani sang pangeran ke paviliun Mulia.
"Jika memang seperti itu halnya, aku akan membuat Thien Yu malu hari ini," jawab pangeran Huang Qin.
Maka putra mahkota Kekaisaran Glory berdiri dari duduknya dan menatap tajam kearah Thien Yu. Melihat dirinya di tatap sedemikian rupa, membuat Thien Yu tak gentar sedikitpun, dia lebih memilih cuek dengan keadaan yang ada.
"Thien Yu kau mengaku ngaku sebagai seorang pangeran dari kerajaan Gerbang Naga, tapi silsilah mu tak ada di garis keturunan keluarga kerajaan Gerbang Naga, apakah kau pantas di anggap sebagai seorang pangeran?, kau hanyalah seorang pangeran palsu yang tak pantas duduk di podium para pemimpin istana," ucap Huang Qin.
Mendengar perkataan pangeran Huang Qin, membuat Thien Yu berpikir keras untuk menjawab semua perkataan yang terucap dari mulut sang pangeran negeri Glory tersebut.