Mendapatkan pelecehan seksual dari teman sekolahnya membuat seorang gadis bernama Aulia Dara harus rela di keluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah.
Sementara itu, Alfatih Brahmaseto si pelaku pelecehan membantah keras jika dia lah yang telah menghamili Dara. Bahkan dengan tega nya Fatih menuduh Dara, jika Dara adalah seorang kupu kupu malam.
Sakit, hancur, terluka dan rasa malu yang di terima oleh Dara membawa rasa trauma bagi Dara, hingga akhirnya Dara pun memutuskan untuk pergi meninggalkan kota tersebut.
Lalu, bagaimana jadinya jika 10 tahun kemudian, Dara dan Fatih kembali di pertemukan dengan keadaan Dara yang telah bahagia bersama putri semata wayangnya dan Fatih yang telah memiliki seorang istri??
Akankah Dara memberitahu putrinya jika Fatih adalah ayah biologisnya?? Atau, Dara memilih untuk merahasiakan semua kisah kelamnya di masalalu serta status Fatih dari putrinya??
yukk simak kisahnya di sini "Kehormatan Yang Ternoda" by.Triyani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Tahun 2023
...🌸🌸🌸...
...~Happy Reading~...
*
Tahun 2023.
*
Kesibukan selalu menjadi rutinitas di setiap harinya untuk seorang wanita bernama Aulia Dara yang kini telah berganti nama menjadi Aulia Rahma.
Di sebuah bangunan yang berhasil Aulia beli, Aulia membangun usaha kue yang kini telah cukup memiliki sebuah nama dan dikenal oleh banyak orang.
Tidak jarang Aulia juga mendapat pesanan dari orang orang ternama seperti para selebritis dan pejabat negeri yang akan mengadakan sebuah acara dan meminta jasa toko Aulia untuk menyediakan kudapan untuk jamuan di acara yang mereka gelar.
Seperti pagi ini, Aulia begitu disibukkan dengan banyaknya pesanan untuk acara arisan para kaum sosialita yang sudah menjadi pelanggan tetap nya.
"Mbak aku kirim barang nya dulu ya? Nanti pulang dari kirim barang, sekalian aku jemput Aliya," Ucap Gita saat menghampiri Aulia yang masih tampak sibuk di depan etalase kue yang dipajang di toko bagian depan.
“Baiklah, pergilah dan hati hati bawa mobilnya. Maaf ya, lagi lagi Mbak merepotkan kamu,” jawab Aulia yang hari ini tidak sempat menjemput putrinya karena terlalu sibuk menyiapkan kue kue pesanan yang akan diambil hari ini.
“Santai Mbak, lagi pula alamat yang akan aku tuju juga satu arah dengan sekolah nya Aliya, jadi sekalian jalan saja. Ya sudah, aku jalan dulu ya Mbak. Orang nya sudah nungguin kue kue nya,” jawab Gita yang sudah menganggap Aulia adalah keluarga nya.
“Iya, hati hati ya, Git.”
Gita pun akhirnya pergi meninggalkan toko kue yang sudah hampir lima tahun ini menjadi tempatnya mencari nafkah dan bisa membantu perekonomian keluarganya yang terbilang keluarga yang sangat sederhana itu.
Sepeninggalan Gita, Aulia pun kembali disibukkan dengan kue kue pesanan nya. Hingga suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatian nya dari kue kue itu ke arah pintu toko kue miliknya.
“Selamat pagi ada yang bisa saya ban___,” ucapan Aulia menguap begitu saja saat melihat siapa orang yang baru saja masuk kedalam toko nya.
Tubuh Aulia kembali di buat membeku dengan kedatangan pria itu lagi. Saat sang pria melangkahkan kakinya masuk kedalam tokonya, refleks Aulia pun melangkah mundur dan menjauh dari meja etalase.
“A_ada yang bi_bisa, sa_saya bantu tuan?” tanya Aulia terbata saat netra tajam itu menatap dengan lekat wajah cantik Aulia yang kini telah berubah memucat.
Dengan susah payah, Aulia pun berusaha bersikap profesional kepada setiap pelanggan nya. Meski saat ini, hal itu terasa begitu sulit untuk Aulia lakukan manakala, tubuh nya kembali dibuat gemetar kala berhadapan dengan tatapan tajam pria itu.
Pria itu bergeming, tetapi netra nya terus saja tertuju pada wajah yang kini terlihat lebih cantik dan anggun dalam balutan pakaian muslimah syar’i yang tengah di pakai olehnya.
“Maaf tuan, apa ada yang bisa saya bantu? apakah anda membutuhkan kue di toko saya ini?” lanjut Aulia saat tidak ada jawaban dari si pria yang memakai setelan jas lengkap dengan dasi yang melingkar indah di lehernya.
“Apa, kabar DARA?" tanya nya dengan suara yang tercekat.
Rasanya masih belum bisa percaya, jika wanita yang selama ini dia cari keberadaan nya kini ada di depan matanya.
Deg
Jantung Aulia berdetak lebih cepat saat nama DARA lolos begitu saja dari mulut pria itu. Aulia kembali memundurkan langkah nya, hingga tubuh rampingnya menabrak tembok.
Tubuh Aulia kembali dibuat bergetar kala kejadian demi kejadian di masa kelamnya dulu kembali hadir dalam ingatan nya.
Bagaimana Fatih yang menyeretnya masuk kedalam gudang yang gelap dan kotor, bagaimana sakitnya saat kejantanan Fatih di paksa masuk kedalam inti tubuhnya yang masih bersegel.
Lalu, bagaimana hancurnya seorang Aulia Dara saat Fatih mengingkari jika dialah pelaku pelecehan yang sampai membuat Aulia hamil lalu di keluarkan dari sekolah secara tidak hormat.
"Maaf tuan, anda salah orang. Jika tidak ada kepentingan silahkan pergi, saya sedang tidak bisa meladeni pelanggan yang hanya ingin main main saja." jawab Aulia setelah bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Fatih sendiri hanya menanggapi dengan senyuman, saat mendengar jawaban yang di berikan oleh Aulia.
"Kamu mungkin bisa menipu semua orang di muka bumi ini Dara, tapi tidak denganku. Alfatih Brahmaseto tidak akan pernah salah mengenali orang," jawab nya penuh dengan keyakinan.
"Benar kah begitu? Jika seperti itu, lalu kenapa dulu sampai salah menilai orang?" Jawab Aulia lagi kembali menampilkan tatapan penuh dengan rasa kecewa dan amarah yang tertahan.
"Waktu itu, aku ti___,"
"Cukup, jangan di teruskan. Semua sudah berlalu, pergilah. Anggap kita tidak pernah saling mengenal satu sama lain. Dengan begitu, kita bisa hidup dengan baik versi diri kita masing masing tanpa harus mengingat masa lalu yang tak pantas untuk di ingat," lanjut Aulia.
"Dara, aku mohon beri aku waktu untuk menjelaskan,"
"Menjelaskan? Menjelaskan apa? Lagi pula, semua sudah berlalu. Jangan pernah di ungkit lagi, pergilah. Aku sibuk," jawab Aulia yang kembali menyibukkan diri dengan kegiatan nya yang tadi sempat tertunda karena kehadiran Fatih di sana.
"Aku mohon Dara," mohon Fatih dengan tatapan memelas.
"Berhenti memanggilku Dara. Tidak ada yang namanya Dara di sini, Dara sudah mati saat kamu dengan kejamnya merampas satu satu nya yang paling berharga yang dia punya. Dara sudah mati saat kamu bilang kalau dia adalah seorang wanita murahan. Dara, sudah mati sejak saat kamu mengingkari jika kamu lah pria bejat yang telah membuatnya hamil. Jadi, saya mohon Tuan, jangan mencarinya lagi dan pergilah. Aku mohon, pergi lah dari hidupku." ucap Dara dengan nada bicara yang sedikit meninggi saat Fatih terus memanggilnya dengan nama Dara.
Deg
Jantung Fatih kembali terasa hilang dari tubuh nya saat kembali melihat tatapan penuh dengan kehancuran di mata Aulia untuk yang ke dua kalinya. Yang pertama saat Fatih mengingkari jika dia adalah ayah dari janin yang Aulia kandung.
Dan yang kedua, saat ini. Saat Fatih kembali datang dengan membawa sejuta luka yang sudah berhasil Aulia sembuhkan dan kini Fatih buat luka itu kembali menganga.
"Ok, aku akan pergi. Tetapi ingat, aku akan kembali sampai kamu mau bicara denganku." jawab Fatih yang mau tidak mau akhirnya memilih mengalah.
Dia tahu jika Dara atau Aulia tidak akan semudah itu menerima dirinya meski hanya untuk sekedar berbicara dan meminta maaf.
Akan tetapi, Fatih tidak akan menyerah sampai Aulia mau mendengarkan semua yang ingin dia sampaikan sejak 10 tahun yang lalu.
Termasuk permintaan maaf yang sejak 10 tahun yang lalu ingin dia sampaikan pada wanita itu. Bahkan Fatih berniat bertanggung jawab, tetapi melihat reaksi Aulia saat ini.
Sepertinya Fatih harus sedikit bekerja keras lagi untuk bisa berbicara dari hati ke hati bersama dengan Aulia. Setidaknya, sampai wanita itu mau mendengarkan semua yang ingin dia sampaikan.