Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Rencana Keluar Kota (2)
"Aa, hacker ?"tanya Bia menatap apa yang dia lihat di dalam laptop suaminya.
Kata yang terlontar dari mulut istrinya sontak membuat Harraz memandang wajah istrinya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Adek kok tanya kayak gitu?"tanya Harraz penuh selidik.
"Ng_nggak apa-apa,cuma Bia pernah denger istilah Penetration tester.Kalau nggak salah itu adalah bagian dari cara menguji atau mengkaji ulang atau memeriksa kelemahan kaamanan sebuah perusahaan untuk mencegah kebocoran data pada rival mereka,itu sih yang Bia tahu."terang Bia
"Nggak ada yang salah kok, itu yang di katakan sama kamu benar.Aa lagi cek saja,sudahlah kamu tidur..nanto suatu saat Aa kasih tahu sesuatu tapi,bukan sekarang karena ini urgent.Besok pagi-pagi habis sholat subuh Insyaallah Aa harus keluar kota."terang Harraz.
"Kemana?"tanya Bia
"Ke perkebunan kakek,sekalian juga nengokin mereka.Nggak apa kan di tinggal seminggu,hemm" ucap Harraz dengan menepuk pelan kepala sang istri yang terbaring menempel di sampingnya.
"Lama juga,yah..udah nggak apa,yang penting Aa kabarin aku."ujar Bia
"Insyaallah,jangan kangen yaa..." goda Harraz pada.
"Idih,nggak pake kangen lah..." ucap Bia
"Sekarang bobo yaa..."ujar Harraz,Bia pun mengangguk mengiyakan permintaan suaminya.
Tak lama Harraz melihat ke arah istrinya ternyata sang istri sudah terlelap dalam tidurnya.
Terlihat begitu damai Bia saat tertidur.Saat pekerjaan nya sudah selesai. Akhirnya jam satu malam Harraz merebahkan tubuhnya di samping Bia. Tak ragu Harraz mengecup kening istrinya dengan lembut dan menatap bibir Bia yang begitu menggoda.
.
.
.
Jam tiga kurang lima belas menit Harraz terbangun dari tidurnya karena mungkin sudah terbiasa dengan jam tahajudnya.
"Dek,dek..jahajud dulu yuk.."ucap Harraz membangunkan sang istri.
"Eeeemmm.."lenguh Bia
"Dek,tahajud bareng dulu yuk..Aa sebentar lagi berangkat." ucap Harraz.
Terlihat mata Bia mulai terbuka dan menatap kearah sekeliling nya. "A'a,mau berangkat?"tanya Bia dengan wajah lesunya.
"Ini sudah jam tiga,kita tahajud..terus sambil nunggu subuh bantu Aa packing bentar,biar kamu tahu kalau nanti Aa mendadak harus keluar kota."ujar Harraz
"Oke,maaf ya A' semalam malah aku ketiduran.Aku wudhu dulu sebentar ."ucap Bia.
Namun,karena terbiasa mandi sebelum sholat tahajud jadi Bia tetap mandi dan langsung wudhu.Setelah tiga puluh menit jam tiga lebih dua puluh dia keluar kamar mandi.
Harraz dan Bia langsung melaksanakan sholat tahajud nya dan setelah selesai Bia membantu suaminya packing.Sepuluh menit packing, Harraz pamit ke masjid untuk sholat subuh.Harraz dan dua saudaranya serta sang Abah berangkat ke masjid.Sementara menunggu adzan Bia ke dapur.
"Dek, kamu lagi ngapain?"tanya sang umi
"Eh Umi..Bia lagi mau siapin sarapan buat Aa ,sekalian bawain kopi buat di jalan."ucap Bia
"Kamu disuruh suami Ayaz buat siapin semua ini?"tanya sang umi.
"Nggak,Bia suka lihat mama kalau Daddy mau ke luar kota,suka siapin bekal buat di jalan,"terang Bia dengan menuangkan air panas ke dalam tambler sedang untuk menyeduh kopi.
Umi Kalsum yang mendengar ucapan menantu nya tersenyum,ternyata menantunya perhatian juga dengan Harraz sang putra walaupun mereka nikah terpaksa bukan berarti mereka tidak pernah mau tahu tentang satu sama lain.
"Terus kamu mau buatkan bekal Harraz apa?"tanya Umi
" Yang simple saja kali ini, lagian jam segini masih sangat pagi.Bia buatin sandwich saja lah yang praktis." ucap Bia
"Boleh,mau umi bantuin?" tawar sang umi.
"Nggak usah umi,biar Bia aja.."
"Beneran nih,"
"Iyaaa,umi ke depan saja..nggak papa,Bia bisa kok."
"Ya sudah umi ke musholla duluan ya,kalau denger adzan tinggalin dulu,kita sholat jama'ah."ucap Umi Kalsum dengan membelai kepala menantunya dengan lembut.
"Siap umi.." jawab Bia
Akhirnya Bia dengan cepat mengambil bahan-bahan untuk membuat sandwich.Tak butuh waktu lama hanya lima dua puluh menit dia menyelesaikan perbekalan suaminya pas saat adzan subuh berkumandang.
Dengan cepat Bia kembali ke kamarnya dan bersiap ke musholla yang ada di dalam ndalem.
Setelah selesai melakukan sholat subuh,Bia kembali mengecek keperluan suaminya. Sementara Harraz juga sedang bersiap untuk berangkat .
Ceklek.
"A' udah siap?"tanya Bia saat masuk ke dalam kamarnya.
"Ehh dek,dari mana..kamu Aa cariin nggak ada di kamar,"
"Di dapur," jawab santai sambil mengambil pakaian bekas pakai suaminya.
"Ngapain di dapur," ucap Harraz heran dengan istrinya yang pagi buta sudah ke dapur,bahkan mba-mba ndalem saja habis subuh baru masuk dapur.
" Berenang,ya sepantasnya kegiatan di dapur ngapain,pastinya nggak lepas dari masak."ujar Bia.
Harraz tersenyum mendengar ucapan Bia yang seperti nya kesal dengan pertanyaannya.
"Kamu ada aja,ya sudah Aa berangkat yaa ..."pamit Harraz.
"Nanti dulu,setidaknya Aa isi perut dulu.Minum air hangat dulu.Aku juga sudah buat sandwich buat kamu sama bang Umay buat di jalan juga."ujar Bia.
Mendengar ucapan istrinya tentunya Harraz terkejut,kenapa bisa Istrinya sampai repot _repot siapin bekal juga.
"Kenapa kamu mesti repot_repaot sih.."
"Kenapa,Aa jangan halangi aki buat nyari pahala free yaahh...sudahlah yuk keluar.."ucap Bia dengan membawa jaket suaminya yang sudah dia siapkan.
Akhirnya mereka keluar dan di ruang tengah sudah ada Umay yang menunggu.
"Assalamualaikum ,kakak ukhti.."ucap Umay saat melihat Bia dan Harraz keluar dari kamarnya.
"Wa'alaikumsalam,Aa sama Abang sarapan dulu sebelum berangkat,setidaknya minum air hangat dulu.Aku sudah buatin teh hangat terus aku juga sudah buat bekal buat kalian makan dijalan,sama kopinya juga."ujar Bia.
"Wiiihhh ..kali ini kunjungan kita sudah ada bekel bang bro ,pastinya ajib bang."ucap Umay mendengar ucapan Bia.
"Kenapa mesti repot-repot sih,"ucap Harraz
"Nggak repot,kadang Bia juga bantuin mama kalau Daddy mau keluar kota apalagi pake mobil,"ujar Bia.
Akhirnya Harraz dan Umay menyantap sandwich yang Bia buat,terus terang kedua pria itu saat makan sandwich buatan Bia di luar ekspektasi mereka.Bia yang terlihat tak punya keahlian apapun,nyatanya sebuah sandwich yang dia buat membuat dua orang yang saat ini sudah menghabiskan sandwich dan segelas teh hangat merasakan kenyang mereka.
" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" terdengar suara salam dari depan rumah.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab ketiga orang yang sedang ada di ruang tengah
"Kalian sudah mau berangkat?"tanya sang Abah.
" Iya bah, kami berangkat.Dek,Aa berangkat yaa.." ucap Harraz
"Hati-hati ya A,bang.."ucap Bia
"Umi,Ayaz sama Umay berangkat dulu."ucap Harraz
Mereka berdua pamit untuk berangkat ke Bandung,sebelum kesana mereka akan singgah ke Madiun,dan terus ke Bandung.
Bersambung
Sekian dulu yaa..buat malam ini🙏