NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Muda

Mendadak Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Anak Kembar / Penyesalan Suami
Popularitas:402.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: ZiOzil

Dua kali Kenan melakukan kesalahan pada Nara. Pertama menabrak dirinya dan kedua merenggut kesuciannya.
Kerena perbuatannya itu, Kenan terpaksa harus menikah dengan Nara. Namun sikap Kenan dan Mamanya sangat buruk, mereka selalu menyakiti Nara.

Bagaimana perjalanan hidup Nara?
Akankah dia mendapat kebahagiaan atau justru menderita selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28.

Kenan turun untuk makan siang, dia mengedarkan pandangan ke segala penjuru rumah untuk mencari sosok Nara yang tak kelihatan.

"Hai, sayang. Kamu nyariin siapa?" tegur Windy yang sudah berada di meja makan.

Kenan mendadak gugup, "Hem, anu, Ma. Nyariin Bi Ani, mau minta tolong dibuatkan jus jeruk."

"Oh, Bi Ani ada di dapur."

"Iya, aku ke dapur dulu." Kenan bergegas ke dapur.

Namun dia juga tak menemukan Nara di sana, hanya ada Bi Ani yang sedang membersihkan dapur. Melihat kedatangan Kenan, wanita paruh baya itu terkejut.

"Mas Kenan? Ada yang bisa Bibi bantu?" tanya Bi Ani.

"Bikini aku jus jeruk dingin!" pinta Kenan sembari terus celingukan mencari Nara, tapi dia terlalu gengsi untuk bertanya keberadaan wanita itu pada Bi Ani.

"Iya, Mas. Sebentar Bibi bikinin dulu." Bi Ani buru-buru mencuci tangan lalu membuka kulkas mencari buah jeruk yang memang selalu mereka stok di rumah.

Tanpa bicara apa-apa, Kenan pun kembali ke ruang makan.

Sementara itu, Nara sudah hampir selesai membersihkan kolam renang, dia berhenti sejenak lalu menyeka peluh yang membasahi pelipis serta lehernya. Rasanya benar-benar lelah, kepalanya juga semakin terasa pusing berkunang-kunang.

"Aku lelah sekali," keluh Nara sambil mengatur napasnya yang terengah-engah.

Sejak tadi tenggorokan Nara juga terasa kering dan perutnya lapar, dia ingin sekali minum juga makan, tapi Windy melarangnya melakukan kedua hal itu jika pekerjaannya belum selesai.

Nara pun melanjutkan tugasnya, dia kembali menyikat tepi kolam renang agar lumut tidak bersarang dan menjadi licin. Namun tiba-tiba darah lagi-lagi menetes keluar dari hidungnya. Nara mengusap hidungnya dan terkesiap saat melihat tangannya penuh dengan cairan berwarna merah pekat itu.

"Astaga! Kenapa hidungku berdarah lagi?"

Semakin lama darah itu semakin banyak keluar, kepala Nara pun kian bertambah pusing dan tubuhnya terasa sangat lemas. Nara memegangi kepalanya, pandangannya mulai kabur dan dia sempoyongan. Namun nahas, kaki Nara terpeleset hingga akhirnya tubuh wanita tersebut terjebur ke dalam kolam renang sedalam dua meter itu dan sialnya lagi dia tak bisa berenang.

***

Setelah selesai membuatkan jus jeruk untuk Kenan, Bi Ani diam-diam menyiapkan segelas jus juga untuk Nara sebab dia merasa kasihan pada wanita malang itu. Bi Ani mengendap-endap keluar dari pintu belakang tanpa sepengetahuan siapa pun, tapi wanita paruh baya itu terperangah saat melihat Nara nyaris tenggelam di tengah kolam.

"Mbak Nara!" jerit Bi Ani histeris, dia bergegas meletakkan gelas yang dia bawa di atas meja taman dan berlari ke arah kolam.

"Tolong! Tolong!"

Nara yang sudah kehabisan tenaga mulai lemas, dan akhirnya tak sadarkan diri karena terlalu lelah dan banyak terminum air kolam.

Mendengar suara teriakkan, Kenan dan Windy yang sedang makan siang tersentak kaget.

"Itu suara Bi Ani, kan? Ada apa?" tanya Windy bingung.

"Iya, Ma. Kayaknya dari belakang," sahut Kenan, perasaannya mendadak tak enak. Dia langsung beranjak dan berlari meninggalkan meja makan.

"Kenan!" Windy pun mengejar putranya itu.

Kenan berlari menuju kolam dan terkesiap melihat Nara tak sadarkan diri di tengah kolam dan nyaris tenggelam.

"Nara!"

"Mas Kenan, tolong Mbak Nara! Dia enggak bisa berenang," ujar Bi Ani panik.

Tanpa pikir panjang, Kenan langsung melompat ke dalam air dan menyelamatkan Nara. Windy yang melihat kejadian itu pun tercengang, dia tak menyangka sang putra mau melakukannya.

Kenan berenang mendekati tubuh Nara dan memeluk wanita itu. Dengan susah payah dia berusaha mencapai tepi kolam, lalu dengan dibantu Bi Ani, dia menaikkan tubuh kurus sang istri ke atas.

"Ya Tuhan, Mbak Nara!" Bi Ani langsung berjongkok di dekat Nara dan menggenggam tangan wanita malang itu.

Kenan pun bersimpuh di sisi sang istri lalu menepuk-nepuk pipinya, "Nara bangun!"

Sementara Windy hanya berdiri di belakang mereka dengan perasaan kesal bercampur cemas, dia juga takut terjadi sesuatu pada Nara karena itu bisa membuat dia dalam masalah.

Kenan berulang kali menepuk pelan pipi Nara, tapi tak ada respon sama sekali. Dia pun berinisiatif melakukan CPR, menekan dada Nara, berusaha memberikan pertolongan pertama pada wanita itu. Tapi tetap tak ada reaksi apa-apa. Dia lantas memeriksa napas dan nadi sang istri.

"Dia masih hidup," ujar Kenan yakin.

"Kasih napas buatan, Mas Kenan!" cetus Bi Ani.

Kenan seketika terdiam mendengar usul Bi Ani.

Windy langsung protes dan memarahi asisten rumah tangganya itu, "Kau ini apa-apaan, sih?"

Bi Ani tertunduk takut saat majikannya itu melotot marah.

Tapi tanpa diduga, Kenan melakukannya. Dia menekan hidung Nara lalu menempelkan mulutnya ke mulut wanita itu dan meniupkan udara.

"Kenan! Apa yang kau lakukan?" bentak Windy, namun Kenan tak menggubrisnya.

Kenan menarik bibirnya dari bibir Nara, tapi masih tak ada respon apa-apa. Dia pun melakukannya lagi dan kali ini Nara tersadar, wanita itu memuntahkan banyak air yang terminum olehnya kemudian terbatuk-batuk.

Windy benar-benar kesal melihat apa yang putranya itu lakukan.

"Mbak Nara, syukurlah." Bi Ani merasa lega.

"Kau sudah baik-baik saja?" tanya Kenan sedikit cemas.

Nara yang telah sadar hanya mengangguk lemah. Dengan perlahan dia bangkit dan hendak berdiri, Bi Ani buru-buru membantunya, tapi tubuh Nara terlalu lemas hingga dia tak sanggup untuk tegak.

"Aku lemas sekali, kepalaku masih pusing," keluh Nara sembari memegangi kepalanya.

"Bibi panggil satpam buat gendong Mbak Nara ke kamar, ya?" Bi Ani meminta izin.

"Enggak usah, Bi. Biar aku saja yang gendong dia ke kamar," sahut Kenan, membuat Nara dan semua orang terhenyak.

"Kenan!" seru Windy tak terima, namun lagi-lagi Kenan tak peduli.

Dengan sangat hati-hati, Kenan mengangkat tubuh kurus Nara yang basah kuyup dan membawanya masuk, disusul Bi Ani dari belakang.

Windy mendengus kesal memandangi mereka, "Dasar wanita licik! Dia pasti sengaja ingin mencari perhatian Kenan!"

***

1
Tatik Wae
mungkin ibunya Kenan dr klrg kaya raya JD begitu sifatnya..
Hasnadia Amir
ceritanya bagus lucu dan menggemaskan
D_Mayanti
Lumayan
Desna Wati Desna
Luar biasa
Meryy4321
Biasa
Meryy4321
Kecewa
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak sih aku bahagia di atas penderitaannya Windy...👏👏👏💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
💃💃💃💃💃 KARMA IS REAL..
Qaisaa Nazarudin
Thor bikin Suami windy selingkuh,Biar tau rasa dia..
Wayanjunipurnamiasih Puranamiasih
novelnya bagus banget,ceritanya bikin aku terharu rela bergadang bacanya thor
Marmi Febriani
kasian sekali nara
Prima Mustika
kenan ntar beneran suka sama Nara,cuma masih sok jaim aja
Prima Mustika
kisah percintaan anak remaja dimanja mama, jadinya berbuat seenaknya.
beruntung papa Hendra bersikap tegas
Ama
keren novelku thor😍 dua novel dah aku baca tamat
Titin Sundari
semakin bagus ceritanya...makasih Thor
Rieyaa Dion
sangat menarik..
Amin Srgfoo
bagus ceritanya konflik ngak bikin jenuh bacanya
Rismawati Rismawati
baru mampir kliatan nyaa sii seru🤭
Qilla
biasa
Rumi Sumbayak
Thor klau Nara sakit parah teeruuuus nitnat ngk seru buat mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!