Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aroma
Keheningan tercipta sejenak, Dominic memastikan pendengaran nya. Dia tidak salah dengar bukan?
"Kau bilang apa?" Tanya Dominic kembali. Pelayan itu menelan ludah nya sejenak, pertanyaan Dominic membuat nya cemas.
"Nyonya Shazia yang memasak tuan." Ucapnya dengan cemas.
Dominic menatap bekas makan nya, mangkok itu kosong melompong dengan nasi yang tidak tersisa sedikitpun. Bahkan bersih, diikuti oleh area sekitarnya. Setelah menatapnya dengan puas, Dominic langsung berlalu meninggalkan meja makan.
Pelayan itu menarik napas dengan lega, karena tidak ada lagi pertanyaan ataupun reaksi dari sang majikan nya yang menakutkan.
*******************
Shazia berusaha bangun dari tidur nya. Dengan perlahan, Shazia bergeser untuk menuju nakas mengambil air. Kerongkongan nya terasa kering, dia tidak bisa tidur dengan keadaan seperti itu.
Segelas air langsung tandas, kerongkongan nya terasa basah dengan rasa segar yang mengalir. Lampu yang mati digantikan dengan lampu tidur, membuat suasana kamarnya begitu cocok untuk melanjutkan tidur kembali. Purnama yang bersinar menambah keindahan malam ini.
Shazia menatap sejenak ke arah jendela yang panjang dengan tirai putih yang menemaninya. "Aku rindu padamu.... Dan putri kita. Apakah kita akan bertemu kembali? Bagaimana kabar mu dan anak kita?" Tidak bisa dibohongi, Shazia merindukan suami dan putrinya. Tapi sekarang, ada yang berbeda.... Dia bukan lagi pada raga nya, tapi orang lain. Merasa kantuk yang kembali menyerang, Shazia kembali tertidur pulas.
******************
Di kamar lain, terlihat kebingungan dan rasa tidak percaya dari Dominic. Bahkan dinginnya kamar tidak membuat Dominic menutupi tubuhnya yang toples bagian atas. Kebingungan di pikirannya membuat nya melupakan rasa dingin yang mendera.
"Bagaimana mungkin? Dia memasak?" Dominic bertanya-tanya, bagaimana bisa sosok wanita yang menjadi istrinya tiga tahun ini bisa memasak. Menyentuh alat dapur saja butuh waktu untuk itu, terjadi perdebatan sengit untuk melakukan nya. Dan memasak? Kalaupun bisa, Shazia memasak asal-asalan dengan rasa tak karu-karuan. Tapi sekarang? Bagaimana bisa rasanya lezat?
"Tidak tidak..... Itu pasti hanya akal-akalan nya saja. Dia sengaja meminta pelayan untuk mengatakan nya, kalau dia yang memasak. Dia ingin pengakuan dari ku. Iya, itu benar... Entah apa yang ia rencanakan."
"Kalau dia seperti ini juga. Kita lihat seterusnya, sampai mana dia bisa bertahan dengan kepura-puraan ini." Ujar Dominic. Matanya yang belum mengantuk, Dominic melihat ponselnya. Terlihat beberapa panggilan dan juga pesan. Dominic membuka pesan itu, seketika senyuman manis terbit di wajahnya.
"Lihatlah..... Aku tidak perlu bersusah payah, Shazia..... Kita lihat akting mu menghadapi masalah ini."
*************
Semerbak aroma melewati indra penciuman Dominic. Mata itu perlahan terbuka, dengan posisi yang masih menatap langit-langit. Tubuh berotot itu begitu sedap dipandang mata, Dominic memastikan penciuman nya dan tak lama langsung bangkit menggunakan lengan kekarnya.
Dengan cepat, jubah mandi itu melekat di tubuhnya. Dominic mempercepat langkahnya menuruni tangga, dia bergegas menuju dapur di mana aroma lezat itu menghinggapi hidung nya.
"Selamat pagi tuan...." sapa para pelayan serentak melihat tuan mereka.
"Hmmmm. Siapa yang memasak?" tanya Dominic.
"Itu tuan....." Dominic tidak menunggu jawaban dari pelayan dan Langs menuju dapur. Langkahnya terhenti ketika melihat Shazia yang duduk di kursi roda belakang sedang memotong wortel dengan lihainya.
"Goreng bumbunya dengan api sedang dan jangan lupa tambahkan sedikit garam." jelas Shazia sambil memberikan instruksi kepada pelayan.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙