Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkunjung ke Rumah Bibi
Siang harinya, Hanna yang tengah berangkat mengajar di sekolah, terpikir untuk berkunjung ke rumah bibinya sepulang dari mengajar.
"Baiklah anak-anak, pembelajaran kita hari ini cukup sampai disini dulu. Kita akan bertemu lusa. Selamat berakhir pekan." penutup dari Hanna untuk murid-muridnya.
"Iya Bu ....." sahut murid-muridnya.
Dan jam sekolah pun selesai. Hanna berpamitan ke guru yang lain bahwa dia akan pulang duluan. "Bu pak... Saya duluan ya...." ucap Hanna.
Yang lainnya pun mengiyakan ada juga yang ikutan pulang. Dan Hanna pun berniat langsung menuju rumah bibinya yang berada di luar kota Singason itu. Predlensky, kita yang cukup jauh dengan kota Singason dan bersebelahan dengan Sungai Lena.
Sungai Lena terhampar begitu indah di Ingodesia. Sedangkan Hanna telah sangat merindukan sang bibi. Bibi itulah yang selama ini merawat Hanna. Namun setelah bekerja di kota Singason Hanna memilih untuk tinggal sendiri jauh dari keluarga satu-satunya yang tersisa itu.
Perjalanan yang Hanna tempuh menggunakan mobil pribadinya itu baginya cukup menyenangkan. Setelah sampai di Sungai Lena dia menghentikan kendaraan, dan bersantai sejenak di Sungai Lena.
Sungai Lena adalah terpanjang yang ada di perbatasan kota Predlensky dan Kota Zvezdnyi. Kedua kota itu cukup bersejarah bagi Hanna selama Hanna masih kecil dulu.
Hanna turun dari mobilnya. Dia turun mendekati aliran air sungai Lena. Dia ceburkan kakinya ke dalam aliran sungai Lena.
"Sangat syahdu berada disini. Aku rindu bibi Jelena. Sudah bertahun-tahun aku tak berjumpa dengan bibi Jelena apakah dia sekarang sudah semakin tua?" Hanna bertanya-tanya pada diri sendiri.
Dia tatap keindahan aliran air Sungai Lena, sambil mengucap Subhanallah dalam hatinya. Tiada henti dia memuji Allah dengan melihat keindahan alam itu.
Setelah dia rasa penatnya telah terkurangi, Hanna memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan yang tak kalah indahnya pemandangan selama mobilnya menyusuri jalanan kota Predlensky.
Setelah sampai di rumah bibi Jelena. Hanna langsung turun dari mobilnya, berjalan tepat ke depan pintu rumah, kemudian Hanna mengetuk pintu. Tok tok tok
"Assalamualaikum Bi.... Hanna datang....."
"Waalaikumsalam Hanna...." pintu terbuka. Tampak sang bibi langsung memeluk keponakannya yang telah lama dirindukannya.
"Bagaimana kabarmu nak?" percakapan mulai terjadi saat Hanna sekarang sudah berada di ruang tamu rumah bibi Jelena.
"Aku baik Alhamdulillah bibi. Kalau bibi sendiri gimana kabarnya?"
"Aku sangat kesepian Hanna.... Bibi kan sendiri di rumah, suami udah gak punya, anak pun gak punya. Hanya Hanna yang bibi punya, eh malah kerja di kota Singason. Jauh ...."
"Jangan begitu bi.... Walaupun aku tidak datang setiap saat, tapi aku pasti datang disaat aku luang bibi. Tenang saja ya..."
"Omong-omong gimana, kenapa denganmu nak? Apa yang membuatmu datang mengunjungi diriku...?" bibi Jelena yang sangat mengenal Hanna, dia tahu kalau Hanna sedang ingin mencurahkan isi hati setiap datang kesana.
"Bibi tahu aja. Hanya bibi yang selalu ngertiin aku." ucap Hanna, kembali Hanna peluk bibinya itu. Lalu dia pun mulai bercerita.
"Bibi.... Aku mengenal seorang lelaki dari dunia yang berbeda. Aku merasa dia berasal dari dimensi yang berbeda....." Hanna pun menceritakan saat awal Hanna bertemu dengan Mega J di hutan dan rumah pohon milik Mega J.
"Dan.... aku tidak mengerti, perasaan apa yang kini aku rasakan ini bibi... Kenapa aku begitu ingin melihat dirinya lagi? Tapi aku sendiri juga gak tau gimana membuat Mega J datang. Aku udah coba ke perpustakaan pribadi ku itu, aku sampai berlama-lama di sana. Tapi aku tetap berada di perpustakaan, tidak berpindah ke dunia lain. Padahal aku sampai pernah seharian berada di perpustakaan pribadi. Karena sangat inginnya aku bertemu dengan Mega J lagi." ucap Hanna mengakhiri curhatannya.
"Kamu mulai mencintai dirinya Hanna. Bisa jadi dia adalah cinta pertamamu.... Sehingga kamu begitu antusias ingin bertemu dengannya."
"Aku juga tak tahu bibi. Tapi yang jelas aku rindu Mega J."
Hanna menatap nanar ke luar jendela rumah bibi Jelena. Hanna sedikit merasakan lega setelah menceritakan isi hatinya kepada sang bibi. Dimana sejak kecil bibi Jelena lah yang selalu mendengarkan apapun yang dia katakan.
Malam itu pun, Hanna memutuskan untuk bermalam di rumah bibi Jelena sekedar melepaskan penat dan rindunya kepada bibinya itu. Lagian hati itu adalah weekend baginya.