NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:668.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

Niat Savana memberikan kejutan untuk tunangannya, malah membuat dirinya yang dikejutkan saat mendapatkan fakta kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain. Kecewa, patah hati, Savana melampiaskannya dengan pergi ke club malam.

Entah apa yang terjadi, keesokan harinya ia mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan seorang pria tampan. Pria yang mampu memikatnya dengan sejuta pesona, meski berusia jauh lebih tua darinya. Lambat laun Savana jatuh cinta padanya.

Javier Sanderix namanya dan ternyata ia adalah ayah dari sahabat karibnya Elena Sanderix. Tak peduli hubungan diantara mereka, Savana bertekad akan mendapatkan Xavier dan kekonyolannya pun dimulai, perbedaan usia tak jadi masalah!

Akankah Savana berhasil menjerat si om yang sudah membuatnya terpesona? Ataukah hanya patah hati yang akan ia rasakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Hanya anak ingusan

...🍁🍁🍁...

Beberapa menit sebelum Elena menggedor-gedor pintu ruang kerja Javier. Elena terlihat sedang menyuapi Elisa dengan makanan dan setelahnya Elena akan membantu ibunya minum obat. Disana juga ada Javier yang melihatnya, pria itu takut kalau Elisa bicara yang tidak-tidak pada Elena.

"Mom, kau harus banyak makan ya." kata Elena perhatian.

"Sebanyak apapun mommy makan, hidup mommy juga tidak akan lama lagi nak." ucap Elisa sambil memegang dadanya.

Maafkan mommy nak, mommy hanya memanfaatkanmu untuk kembali bersama Daddymu. Tidak disangka kau sangat polos. Batin Elisa.

"Jangan bicara begitu mom. Tidak ada yang tahu keajaiban dari tuhan, siapa tau mommy bisa sembuh." ucap Elena sambil memegang tangan mommynya.

Atensi Javier tiba-tiba saja tertuju pada seseorang yang berada diambang pintu. Dia pun pergi keluar dari kamar itu begitu saja. Elisa menangkap ada seorang wanita di ambang pintu itu, dia adalah Savana.

Javier mengacuhkan pertanyaan Elena yang bertanya pada daddynya, mau kemana dia. Javier terus berjalan sampai meninggalkan kamar itu.

Siapa wanita itu? Apa dia kekasih baru Javier, atau--

"Elena, apa Daddymu punya kekasih? Atau jangan-jangan dia sudah punya istri? Kalau begitu, mommy tidak enak tinggal disini nak." tanya Elisa penasaran.

"Tidak mom, Daddy sepertinya akan melajang seumur hidup. Dia begitu dingin pada wanita dan hanya gila bekerja, mom." jelas Elena tentang papanya.

'Apa itu benar? Jadi Javier belum punya kekasih?'

Diam-diam Elisa tersenyum senang mendengarnya. Bahwa selama ini Javier tidak pernah berhubungan dengan ia selain dengan dirinya. Pikirnya, bahwa nanti rasa iba akan membuat Javier kembali jatuh dalam perangkapnya sama seperti dulu.Tapi Elisa lupa, bahwa Javier sama sekali tidak mencintainya. Menikahinya pun hanya karena tanggungjawab.

"Daddy memang di jodohkan oleh Oma dengan Tante Mona, tapi Daddy menolaknya. Daddy bukan orang yang mudah luluh pada wanita, mom." jelas Elena lagi.

"Oh...begitu ya."

Lalu wanita yang barusan siapa? Dia masih muda dan dia cantik.

Ketika Elisa mengorek informasi tentang Javier selama ini, sembari meraup simpati Elena dan menanamkan sikap ibu yang baik didepan anak gadisnya itu. Elisa mulai gelisah karena Javier belum kembali juga. Elisa yakin bahwa Javier bersama wanita muda yang tadi itu.

"Uhuk...uhuk...aduh... Elena...sayang..."

Elena panik begitu mendengar mommynya batuk-batuk. Bahkan Elisa mengeluh sakit kepala. "Sakit...aduh...ughh..." ringis Elisa sambil memegang kepalanya.

"Mom...mommy kenapa? A-aku akan panggil Daddy! Mommy tunggu dulu ya." kata Elena panik. Kemudian wanita itu pun pergi keluar dari kamar meninggalkan Elisa sendirian disana.

"Huh, dasar anak bodoh." Elisa tersenyum licik begitu melihat Elena yang benar-benar mencemaskannya.

Elena pun pergi mencari Javier ke dalam kamarnya, tapi ayahnya itu tak ada disana. Elena lalu pergi ke ruang kerjanya yang terkunci. Gadis itu yakin kalau Javier ada disana.

"Daddy! DADDY TOLONG MOMMY!"

Tok,tok,tok!

Javier dan Savana yang ada didalam kamar itu menjadi panik saat mendengar suara Elena didepan sana.

"Om..."

"Sepertinya terjadi sesuatu pada Tante Elisa." kata Savana lagi.

"Biarkan saja." Javier terlihat santai, padahal tadinya ia panik. Panik itu karena mendengar suara Elena bukan karena Elisa.

"Om, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Elena dia--"

"Kau selalu memikirkan Elena, inilah kenapa aku jatuh cinta padamu little girl. Kau menyayangi Elena dan selalu berada disampingnya," Javier hendak mencium Savana lagi, tapi dengan cepat Savana menghindar.

"Om, sebaiknya kita keluar dari sini. Om keluar lebih dulu, nanti aku menyusul!"

"Kenapa? Bersama saja." kata pria itu santai.

"Om lupa, kalau kita tidak boleh ketahuan Elena dulu!" seru Savana kesal.

"Hem...iya aku lupa. Saat bersamamu, aku jadi lupa semuanya." kata-kata Javier mampu membuat wajah gadis itu memerah.

"Aku duluan ya, nanti kau menyusul setelah aku pergi agak lama. Dan--aku akan kembali tinggal di apartemen."

"Kenapa tinggal di apartemen?"

"Aku tak mau tinggal serumah dengan wanita itu, aku akan datang kesini kali-kali saja dan yang paling penting, aku tidak mau membuat penilaianmu terhadapku menjadi minus lagi." Javier memberanikan diri mengusap pipi Savana dan gadis itu tidak menolak. Dia tersipu-sipu dan terharu dengan Javier yang berusaha menjaga perasaannya.

*****

Tak lama kemudian, Javier pun bergegas keluar dari ruang kerjanya. Ia melihat wajah Elena yang panik didepan sana meminta tolong agar pria itu menyelamatkan mommynya. "Dad, kenapa kau lama sekali dan mau mengunci ruang kerjamu? Apa sedang kau lakukan dad? Mommy...dia..." Elena terisak, ia mencecar banyak pertanyaan untuk daddynya.

"Katakan apa yang terjadi?" tanya Javier datar seperti biasa. Ia tidak akan peduli pada Elisa, kalau bukan karena Elena.

Segera setelah Elena dan Javier pergi, Savana pun keluar diam-diam dari ruang kerja Javier. Tanpa ia sadari ada sepasang mata yang melihat Savana keluar dari sana.

Javier segera pergi ke kamar Elisa untuk melihat apa yang terjadi, Elena menjelaskan bahwa tadi Elisa mengeluh sakit kepala. Tapi setelah Javier datang, ia mengatakan sakit kepalanya sudah lebih baik dari tadi.

"Aku sudah sering sakit kepala seperti ini, kau tidak usah mencemaskanku."

"Siapa yang mencemaskanmu? Aku tidak mencemaskanmu." ketus Javier pada Elisa dan membuat wanita yang pura-pura sakit itu menelan ludah kasarnya.

'Sial! Dari dulu sampai sekarang kau masih tidak berubah, kau tetap dingin padaku' geram Elisa dalam hatinya.

"Ma-maaf sudah merepotkanmu, Javier."

"Dad, tolong jangan bicara seperti itu pada mommy." tegur Elena yang kasihan pada Elisa.

"Baiklah." kata Javier dingin.

"Permisi, selamat malam." kata Savana yang berdiri diambang pintu. Elena, Javier dan Elisa langsung melihat ke arah pintu. Elena dan Javier tersenyum saat melihat kehadiran Savana disana. Sementara tatapan Elisa begitu tajam dan menyelidik padanya.

Senyum Javier juga tak luput dari perhatian Elisa, tak pernah dia melihat Javier tersenyum manis pada seorang wanita. Dan senyuman itu ditujukan pada sahabat putrinya yaitu Savana.

'Dia hanya anak ingusan, tapi dia bisa membuat Javier seperti ini?'

"Van! Akhirnya kau kesini juga," sambut Elena sambil memeluk Savana.

"Iya, maaf ya tadi jalanan agak macet dan aku terlambat." sesal Savana sambil curi-curi pandang kepada Javier. Rona bahagia terlihat di wajah keduanya setelah penyelesaian masalah tadi di ruang kerja Javier.

"Tidak apa Van. Oh ya Van, kenalkan ini mommyku. Dan Mom, dia adalah Savana. Sahabatku yang aku ceritakan pada mommy hari ini." Elena memperkenalkan ibu dan sahabatnya itu

Savana! Ya gadis ini, aku yakin dia mempunyai hubungan dengan Javier.

"Perkenalkan, saya Elisa." Elisa memperkenalkan dirinya lebih dulu.

"Saya Savana, tante." balas Savana ramah.

Mereka saling berjabatan tangan, namun tatapan Elisa pada Savana tidak ramah sama sekali.

...****...

1
Nivia Olive
Alur di luar negeri tapi makan nasi, hehehehe
Tita Avrillian Wulandari
Buruk
Tita Avrillian Wulandari
Kecewa
Erlina Ibrik
Javier menyebalkan !😤
Erlina Ibrik
Savanah terlalu polos ,mudah luluh😶
Erlina Ibrik
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
nuraeinieni
ceritanya bagus
Siti Nur Janah
apa itu ayahnya
Siti Nur Janah
Alhamdulillah. apa yg mendonorkan mata itu neneknya sendiri Karena udah sakit sakitan
Siti Nur Janah
Savana buta
Siti Nur Janah
tuh kan bener cuma bohong
Siti Nur Janah
ya maklum karena reunian dgn mantan jd lupa janji
Siti Nur Janah
wah mantan kembali
Siti Nur Janah
ooh apa itu elena? oo kamu ketahuan , ciuman lagi
Siti Nur Janah
bilang bos kalo memang ada rasa sebelum terlambat
Siti Nur Janah
kapok. kalau anakmu tau pasti akan marah padamu javier
Siti Nur Janah
kau mau bunuh bpkmu?
Tinik Kristi
Buruk
RossyNara
hey ada yang terbakar tapi bukan wajan eh ternyata hati om duda yang terbakar,,,,, sookor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!