Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kantor
Jam makan siang,Laura menghampiri Azizah yang masih mendesain 'kan tugas yang di berikan Anita beberapa jam yang lalu.
"Azizah,ayo kita cari makan,udah jam istirahat,jangan menunda-nunda nya!"Tukas Laura dengan ramah.
"Sebentar lagi boleh,masih belum selesai sedikit lagi"
"Apa yang kamu kerjakan ?"Tanya Laura menghampiri meja kerja Azizah.
Laura tersenyum,saat melihat hasil desain Azizah meskipun belum sempurna."Kamu bisa lanjut dirumah,atau lanjut setelah kita istirahat,ayo kita makan dulu,aku akan mengenalkan mu dengan karyawan lain"Ungkap Laura.Akhirnya Azizah pun memilih untuk mengikuti saran Laura,ia segera menyimpan kertas tersebut di dalam laci meja nya.
"Dimana yang lain ?"Tanya Azizah saat melihat ruangan nya yang kosong .
"Semua nya sudah pergi ke kantin.Ini lah yang di tunggu - tunggu para karyawan,kalau sudah jam istirahat siapa yang mau nunda"
"Eeemmm"Azizah hanya tersenyum saja mendengar ucapan ramah Laura,ia tidak menyangka atasan nya begitu ramah dan peduli terhadap nya.Sebelumnya Azizah berpikir ia akan sulit jika bekerja di Purna.
"Anita,kamu handle semua klien yang meeting hari ini,aku tidak dapat hadir meeting di luar kantor.Kalau mereka tetap bersikeras untuk aku datang,kamu dapat membuat rencana baru,usul 'kan meeting di purna!"Pungkas Satria,yang juga baru keluar dari ruangan nya.
Lautan dan Azizah juga berpas-pasan dengan Satria dan Anita.Melihat Azizah dan Laura yang berjalan ke arah lift,Satria terus saja memperhatikan istri nya itu.
"Pak,lift kita ada disini!"Ujar Anita,yang melihat Satria berjalan ke arah lift karyawan.Lift yang hampir tertutup akhir nya terbuka kembali membuat Azizah dan Laura terkejut,saat melihat sosok Satria berdiri di depan lift.
Ting!
"Pak!"Seru Laura yang terkejut,lalu melirik ke arah Azizah.
"Apa masih muat?"Tanya Satria kepada Laura.Namun,mata nya tertuju ke arah Azizah,Anita pun menghampiri Satria.
"Tentu saja muat,kami cuma berdua!"Tukas Laura,yang sedikit bergeser untuk mendekat dengan Azizah.Satria segera masuk dan berdiri di sebelah kiri Azizah membuat wanita ini terkejut.Apalagi pandangan Laura yang penuh dengan tanda tanya.
"Kalian mau kemana?"
"Kami mau pergi ke kantin pak!"
"Bagaimana kalau restoran palapa yang ada di seberang Purna,Saya yang traktir!"Laura dan Azizah tidak menjawab,apalagi Anita,wanita ini juga ikut diam.
"Laura,Anita sejak kapan kalian jadi bisu?"Ketus Satria,ke dua nya langsung sadar akan pertanyaan yang sebelumnya.
"Restoran palapa boleh juga Pak,kapan lagi bisa traktir oleh Bapak!"Ujar Laura,yang kesenangan mendapat makanan gratis,"Bagaimana dengan mu Azizah?"Laura menyenggol lengan Azizah,
"Saya mah ikut saja Bu,saya masih baru,jadi tidak tahu menahu daerah sini"Ujar Azizah.
"Oke,saya juga ikut saja"Sambung Anita,
Tiba di lantai dasar,pintu lift terbuka.Satria dan yang lain segera keluar dari lift,berjalan ke arah lobi.Tiba disana,mereka bertemu dengan Sandrina yang juga baru kembali dari kantor.
"Kak ipar mau kemana?"Tanya Sandrina,saat ia melihat Satria yang hendak keluar dari purna.
"Tentu saja mau makan siang"Sahut Anita yang berdiri di belakang Satria.
"Aku ikut"Rengek Sandrina,
"Tidak boleh!"Cetus Anita yang memainkan mata nya,membuat Sandrina kesal.
"Aku sedang berbicara dengan Kak ipar ku,bukan dengan kamu,kenapa sih kamu nyahut aja kayak angkot,suka nya nyalip omongan orang!"
Laura dan Anita hanya tersenyum mengejek melihat tingkah Sandrina yang ke ganjengan,tiap hari kerjaan nya hanya menggoda Satria saja.
"Berhenti memanggil ku Kak ipar,aku bukan kak ipar mu!"Tegas Satria,dengan nada tinggi,membuat semua orang yang ada di sana terkejut,dan seketika suasana menjadi begitu sunyi.
Mereka semua terdiam,Azizah tidak pernah melihat Satria yang berbicara dengan begitu keras,kali ini juga membuat nya terkejut.
"Kembali bekerja,atau kamu tidak perlu datang lagi besok!"Setelah mengatakan itu,Satria segera pergi meninggalkan mereka.
"Byee..."Ucap Anita yang kembali mengejek Sandrina yang sedang kesal.Laura hanya menggelengkan kepala nya dan tersenyum tipis.
"Sial..!"Teriak Sandrina yang kesal,ia mengepalkan tangan nya,mengumpat dalam hati untuk Anita,memang dari awal ke dua nya tidak pernah akur,begitu juga dengan Laura.
"Kamu pasti terkejut melihat kejadian itu,nanti juga kamu akan terbiasa,setelah melihat nya setiap hari"Bisik Laura,Azizah hanya tersenyum .
"Setiap hari kerjaan nya hanya menggoda Pak Satria,adik dan Kakak sama-sama tidak tahu malu,padahal sudah di tolak berkali-kali oleh Pak Satria,tapi masih saja suka nempel dan ngejar Pak Satria!"Sambung Laura lagi,Satria menoleh,melihat ke arah mereka berdua yang tertinggal jauh.
"Li-ma menit tidak sampai ke restoran,traktiran nya batal"Ancam Satria,Laura segera mempercepat langkah kaki nya,ia sendiri ikut menyeret Azizah agar mempercepat gerak nya.
Tiba di dalam restoran,Laura masih ngedumel dan mengkritik kelakuan Satria yang tadi.
"Apa yang kamu katakan,bicara yang jelas,kalau kamu sudah kenyang,kita boleh pergi sekarang !"Ketus Satria,Laura segera membulatkan matanya.
"Bapak terlalu sadis!"Laura segera memesan.Lalu,ia melirik ke arah Azizah yang masih bingung ingin pesan apa,ini pertama kali bagi nya nya malam di restoran seperti itu.
"Apa yang kamu liat,kamu ingin makan apa?"Tanya Anita,kebetulan dia juga belum memesan makanan nya.
"Aku hanya mau nasi saja,karena kalau enggak makan nasi perut ku tidak terbiasa,maaf orang desa memang seperti itu!"Ujar Azizah,Laura tersenyum,lalu menyarankan Azizah untuk memesan nasi goreng kampung,itu termasuk menu makanan favorit di palapa.
"Yang ini saja"Sambil menunjuk ke arah menu makanan yang ada di tangan Azizah,"Ini enak,aku juga sering makan yang ini"
"Baik lah,aku mau ini"Azizah menutup kembali buku menu.
"Mba,pesan nasi goreng kampung satu porsi,dan jus mentimun satu porsi!"
"Dua porsi"Sahut Satria,membuat mereka bertiga terkejut dan saling tatap satu sama lain.
"Apa yang kalian liat?"Satria kembali memarahi Anita ataupun Laura.
"Eeeemm,seperti nya jadwal PMS nya sudah tiba,hari ini terlihat lebih banyak marah-marah"Gumam Laura,tapi masih bisa di dengar oleh Satria.
"Gaji di potong dua puluh persen!"
"Pak!"Ketus Laura yang kesal,Satria tidak memperdulikan nya.Anita kembali menghela nafas,saat melihat Laura yang kembali bertingkah seperti anak-anak,kalau sedang kesal dengan Satria.Azizah menjadi penonton dan pendengar yang setia di sisi mereka.