Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04. Akhirnya ketemu Ibu
"Makasih ya Om, sudah mengajak Chika untuk makan disini," ucap Chika sambil menguyah makanannya.
"Iya sama-sama gadis cantik," ucap Andrew sambil mengusap lembut pucuk rambut Chika. "Oya, mau tambah lagi makanannya?" tanya Andrew saat melihat makanan Chika sudah habis.
"Tidak Om, Chika sudah kenyang Om," jawab Chika.
"Ya sudah kalau begitu. Karena Om juga sama sudah kenyang dan sama-sama sudah selesgai makannya, kita cari ibumu lagi," ucap Andrew sambil menatap Chika.
"Baik Om," jawab Chika.
"Ya sudah, tunggu sebentar disini ya. Om mau bayar dulu ke kasir," ucap Andrew.
"Iya silahkan Om."
Andrew pun beranjak dari tempat makannya lalu berjalan menuju kasir untuk membayar makanannya.
'Semoga saja, aku dan Ibuku bisa ketemu kembali. Jangan biarkan aku terpisah dengan Ibuku ya Allah, semoga Ibu masih ada disini,' gumam Chika pandangannya menatap keluar.
"Ayo kita cari Ibumu lagi," ucap Andrew tiba-tiba datang menghampiri Chika.
"Eh Om, sudah beres? Ya sudah, ayo Om," ucap Chika dengan semangat.
"Tentu saja sudah, makanya Om kesini. Ya sudah ayo kita jalan lagi cari Ibumu," ucap Andrew mencoba menyemangati Chika.
"Siap Om." jawab Chika.
Andrew dan Chika pun pergi dari tempat makan tersebut. Kemudian berjalan menuju tempat yang belum mereka datangi untuk mencari Tika.
"Om, kita mau cari kemana lagi?" tanya Chika sambil berjalan mengikuti langkah Andrew.
"Emm .... kita cari saja ke taman, siapa tahu Ibu ada disana." jawab Andrew sambil menatap Chika.
"Taman? Emangnya dekat sini, ada taman ya Om?" tanya Chika lagi.
"Tentu saja, ada sayang. Emangnya belum pernah ke taman yang berada disekitar sini?" tanya balik Andrew.
"Belum Om. Paling juga, habis belanja sama Ibu sama Ayah disini terus pulang lagi." jawab Chika.
"Emm ... begitu. Tuh tamannya sudah dekat, Ayo sini biar Om gendong," ucap Andrew sambil memangku Chika di gendongannya.
"Wah tamannya indah sekali Om. Ramai lagi Om," Chika merasa takjub melihat pemandangan taman disekitarnya penuh dengan berbagai macam bunga dan pepohonan hijau.
"Tentu saja indah, soalnya taman itu selalu dirawat tiap hari," ucap Andrew.
"Oh gitu ya Om."
"Iya sayang. Ya sudah ayo, kita masuk ke taman," ajak Andrew saat sudah sampai di taman, kemudian menurunkan Chika dari pangkuannya.
"Iya Om."
Andrew dan Chika pun masuk ke dalam taman sambil mencari Ibunya Chika. Tanpa di sengaja Chika pun merasa kenal dengan sosok seorang wanita yang sedang duduk di kursi yang berada di taman.
"Ibu? kayaknya benar itu Ibu," gumam Chika di dalam hati. "Ibu ...." panggil Chika sambil menatap sosok wanita yang mirip dengan Ibunya sedang berbincang dengan orang lain.
"Ibu? Emangnya, kamu melihat Ibumu?" tanya Andrew.
"Tuh Ibu sedang duduk sambil berbincang dengan orang lain," jawab Chika sambil menunjuk seseorang yang mirip dengan Ibunya
"Ya sudah, ayo kita samperin Ibumu," Ajak Andrew.
"Iya Om, ayo!" Chika dengan semangat.
Andrew dan Chika pun berjalan menghampiri sosok wanita yang mereka duga Ibunya Chika.
"Ibu ... " panggil Chika saat sudah sampai di depan seseorang yang mirip dengan Ibunya.
Kemudian seorang wanita tersebut langsung menatap Chika saat mendengar dirinya di panggil Ibu.
"Chika ... ?" ucap Tika ada rasa bahagia, karena akhirnya putrinya kembali.
"Ibu ... " Chika langsung memeluk Ibunya.
"Kamu kemana saja sayang? Ibu dari tadi mencarimu, Ibu sangat khawatir terhadapmu Nak," ucap Tika sambil membalas pelukan anaknya dan mengusap lembut rambut panjang milik anaknya.
"Maafkan Chika Bu! Chika sudah membuat Ibu khawatir dan mencemaskan Chika. Maaf ya Bu," Chika menguraikan pelukannya.
"Iya Nak. Lain kali kamu jangan menghilang begitu saja, turuti perkataan Ibu." ucap Tika sambil menatap wajah cantik putrinya.
"Iya Bu, Chika janji kok Bu. Chika akan meneruti perkataan Ibu."
"Baguslah kalau begitu." ucap Tika sambil tersenyum terhadap putrinya. Tika tahu kalau Chika pasti selalu mengikuti badut jika berada di pusat perbelanjaan. Chika hilang bukan yang pertama kalinya, tapi tika sudah enam kali hilang gara-gara badut tersebut.