NovelToon NovelToon
Bawa Aku Pulang

Bawa Aku Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Slice of Life
Popularitas:283.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Hidup Nicho Javariel benar-benar berubah dalam sekejap. Ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan selama berkarir lenyap seketika akibat kecanduan obat-obatan terlarang. Satu per satu orang terdekatnya langsung berpaling darinya. Bukannya bertobat selepas dari rehabilitas, dia malah kecanduan berjudi hingga uangnya habis tak tersisa. Dia yang dulunya tinggal Apartemen mewah, kini terpaksa pindah ke rumah susun lengkap dengan segala problematika bertetangga. Di rumah susun itu juga, ia mencoba menarik perhatian dari seorang perempuan tanpa garis senyum yang pernah menjadi pelayan pribadinya. Dapatkah ia menemukan tempat pulang yang tepat?

"Naklukin kamu itu bangganya kek abis jinakin bom."

Novel dengan alur santai, minim konflik penuh komedi sehari-hari yang bakal bikin ketawa-ketawa gak jelas tapi tetap ada butterfly effect.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Izin? Untuk urusan apa?" tanya Nicho pada pelayan baru itu.

"Saya kurang tahu. Dia buru-buru pulang semalam."

Nicho bergeming. Tatapannya lantas terarah pada telepon genggam yang terletak di sisi ranjang. Mengetahui pelayannya tidak ada dan telah digantikan orang lain di hari terakhirnya di hotel, tentu saja membuatnya terkejut.

Wajahnya spontan tenggelam pada lamunan kosong. Hingga satu jam berlalu, Nicho masih termenung di tempat tidur. Bergulat dengan perasaan asing yang menerpanya. Hampa dan kosong. Ia tak menyukai perasaan ini. Semacam mendengar kabar kepergian seseorang terdekat secara tiba-tiba.

Pintu kamarnya yang mendadak terketuk membuat pandangannya teralihkan. Pelayan baru berdiri di depan pintu sambil berkata, "Untuk breakfast apa ada menu request-an khusus?"

Bukannya menjawab, Nicho malah kembali terkenang dengan sosok Sera yang acap kali berdiri di sana sambil menanyakan hal serupa.

Ini sungguh aneh! Setiap detik momen bersama perempuan itu selama beberapa hari ini seakan terekam di benaknya. Lucu, padahal perempuan itu hanya seorang pelayan hotel. Namun, kenapa ia seakan merasa kehilangannya. Mungkinkah karena ia tak menyukai rasanya ditinggalkan?

Lamunannya langsung buyar ketika pelayan itu kembali menanyakan hal yang sama.

"Gak ada. Sediakan saja semua yang ada!" balasnya intonasi yang lurus.

Tidak ingin berlama-lama dengan kehampaan yang tengah merayapinya, ia lantas membuka aplikasi trading. Senyumnya spontan mengembang melihat total profit miliknya yang terpampang di layar.

"Ternyata cuma uang yang bisa membuat manusia senang," gumam Nicho dengan mata yang masih terpaku pada layar ponsel.

Jari tangannya pun tergerak untuk kembali menebak harga aset hari ini. Detik itu juga, jantungnya terpukul diikuti sepasang bola mata yang terbelalak sesaat setelah ia menekan pilihannya. Pasalnya, tebakannya kali ini meleset. Tak pelak, seluruh modal yang telah dia pertaruhkan raib seketika.

"Gak! Gak mungkin! Duit gua ketelan gitu aja?" Nicho menggeleng-geleng panik dengan tatapan tak percaya. Ia memijat dahinya, sambil kembali bergumam, "Gua pasti kurang fokus tadi!"

Kekalahan pertamanya, membuat ia penasaran untuk mencoba yang kedua kali. Ia kembali memasukkan uang miliknya, hanya untuk menebak harga aset berikutnya. Pikirnya, kesalahan barusan hanya karena dirinya kurang berpikir keras untuk mencari jawaban yang tepat.

Menenangkan diri dari pikirannya yang mendadak kacau, Nicho menarik napas sejenak, kemudian kembali menebak harga aset. Sayangnya, ia harus menelan pil pahit saat kekalahan memeluknya untuk yang kedua kali.

"Dammnn!"

Nicho memekik kesal sembari menjambak rambutnya sendiri. Bukannya berhenti, dia malah semakin penasaran untuk mencobanya. Tak peduli kekalahan masih saja menghantamnya, ia terus memasukkan uangnya yang telah menipis. Adrenalinnya terpacu untuk menaklukkan kekalahan yang berturut-turut. Bisikan setan pun membuatnya lupa jika masih harus membayar biaya uang muka untuk sewa apartemen.

Nicho semakin frustrasi. Tanpa dia sadari, ratusan juta uangnya telah melayang hanya dalam beberapa jam. Namun, tidak mengurungkan dirinya untuk mencoba. Lagi dan lagi.

"Maaf, saldo Anda tidak mencukupi."

Nicho tersentak membaca notifikasi tersebut. Ia buru-buru mengecek saldo dalam rekeningnya. Betapa terkejut dirinya ketika mengetahui saldo yang berisi hampir satu miliar itu kini hanya menyisakan satu jutaan saja. Bertepatan dengan itu, batas waktu check out hotel telah tiba. Ini membuatnya semakin kalang-kabut. Karena takut kena denda waktu, ia pun bergegas mengemas barang-barangnya.

"Tolong titip ini sama Sera Alia kalo dia dah masuk kerja." Nicho menitipkan amplop putih berisi tip yang sudah ia sediakan dari semalam ke resepsionis.

Meski uangnya hampir habis, tidak mengurungkan niatnya untuk tetap memberikan tip sebagai tanda terima kasih atas pelayanan jasa perempuan itu. Untungnya, biaya tagihan kamar senilai 48 juta per malam itu, telah dilunaskan sejak awal masuk. Lalu, bagaimana ia bisa menyewa apartemen untuk tempat tinggalnya nanti? Inilah yang sempat terlupakan olehnya.

Nicho mulai menyeret langkahnya dengan perlahan. Gerombolan pelayan berseragam yang sama dengan Sera lewat di hadapannya. Ia memerhatikan satu per satu wajah para pelayan seperti berharap ada wanita itu di antara mereka.

"Jika semalam itu menjadi hari terakhir kita bertemu, kenapa enggak berpamitan lebih dulu? Kukira hari ini kita bisa saling melambaikan tangan sambil mengatakan sampai jumpa. Ternyata kamu lebih sadis dari yang lain. Pergi tanpa bilang-bilang!" Nicho bergumam lemah sambil tersenyum miris.

Lucu, tak hanya merasa kehilangan, kini ia juga meluapkan kekecewaannya. Tepat di ambang pintu masuk keluar hotel, ia menoleh sekali lagi, memendarkan pandangan ke seluruh area lobi itu sebelum benar-benar melangkahkan kaki untuk meninggalkan gedung.

Pria itu keluar dari gedung hotel hanya berbekal uang lima ratus ribu di dompet dan satu juta dalam rekening. Ia tidak pernah semiskin ini. Sekalipun telah menghabiskan banyak uang demi lolos dari jeratan hukum. Saking tak percaya, ia berkali-kali mengecek saldo rekening hanya untuk memastikan sisa tabungannya itu.

Dalam kebingungan, ia mengambil gawai untuk menghubungi manajernya.

"Ben, tolongin gua, Ben!"

"Kenapa lagi Lo? Jangan bilang kena tangkap lagi!"

"Enggaklah."

"Terus?"

"Pinjamin gua duit!"

"Hah? Pinjam duit? Uang lo 1 miliar yang gua kasih ke mana?"

"Gua pake buat trading, Ben. Gua lose banyak nih! Sampe gak nyadar duit gua di rekening habis."

"Nic ... Nic ... bener-bener lu, yah! Lu tahu gak, lagi ada banyak laporan tentang penipuan trading?" Ben sampai tak habis pikir dengan tindakan Nicho yang cukup gegabah.

"Gak mungkinlah gua kena tipu, orang yang ngajak gua si Juned kok. Cuma tadi itu lagi apes aja. Makanya pinjamin dulu gua duit. Gua perlu bayar DP sewa apartemen dan buat tanam modal lagi. Kali aja besok gua hoki." Nicho seperti masih belum jera untuk menanam modal di aplikasi tersebut, meski uangnya telah habis.

"Tahu lo kek gini, jadi nyesel gua kasih lo tuh duit. Mending gua keep aja!"

"Jangan tega gitu sama gua, Ben! Pinjamin gua duit, gua bayar pake job film yang akan datang. Lo boleh ambil bayaran gua 100%."

"Gak ada job film buat lo sampai akhir tahun."

"Tega lo sama gua. Gak ingat apa, gua artis pertama yang terkenal lewat manajemen lo!"

"Nic, lo itu kapan sadarnya, sih? Dari semua artis yang ada dalam naungan gua, udah elu yang paling gua utamain. Lo bikin skandal, gua selalu pasang badan. Kemarin kan udah gua kasih saran yang baik biar karir lo masih bisa selamat di masa yang akan datang, eh lo tetap foya-foya kek gini! Pokoknya, jangan hubungi gua lagi sebelum Lo benar-benar berubah!" Ben langsung menutup telepon.

**

Hingga menjelang sore, Nicho masih belum tahu arah tujuannya saat ini. Ia ingin menjual koleksi jam tangan mewahnya, tapi terlalu sayang untuk dilakukan. Opsi cepat dalam menghasilkan uang yang bisa dia pilih untuk saat ini adalah menjual motor besar kesayangannya. Jika tidak, ia bisa menggembel di hari-hari yang akan datang.

Mendatangi salah satu tempat penjualan motor, Nicho yang tengah memakai topi lengkap dengan masker dan kacamata hitam andalannya, tampak ragu-ragu dan menimbang kembali niatnya. Ia melirik motornya, kemudian mengusap-usap dengan penuh kasih sayang. Rasanya tak rela untuk menjual motor besar berwarna putih itu.

Di tengah kegundahannya, tiba-tiba seseorang datang mendekatinya hingga membuatnya terkejut.

.

.

.

10 chapter pertama guys. Maaf kalo ceritanya masih flat dan kurang seru dari nove sebelum-sebelumnya. Soalnya ini emang alurnya ringan. Siap-siap nambah karakter ya.....

Like dan komeng

1
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣Kᵝ⃟ᴸℝ𝕒𝕪𝕚𝕚☠ᵏᵋᶜᶟ🍂
wah siapa itu kira2 ya..
penggemar sera juga kah?
Lisstia
tadi nyari rambut palsu sekarang nyari kumisnya yang copot🤣🤣🤣🤣
Lisstia
gara" kran air kamu sama sera jadi berada di situasi romantis yang tak terduga kan nic
Lisstia
makan yang banyak ya mong mumpung di traktir nicho😁
Lisstia
bener kata si ucup tuh "" ngepet,bang""
bakalan cepet kaya kamu nic🤣🤣🤣🤣
Dee 🌸
susah dah jadi guru kalau ga punya ilmu sabar..apalgi ngajarin bhs inggris nih 🤭🤭
Dee 🌸
wkwkwk...gagal maning deh dapat kerjaa.
Hadeuhh Nick...gimana mau dapat krja klu saat interview jawabanmu begitu, mana ga ada pengalanman apa2 lagi 🤣🤦‍♀️
Dee 🌸
wkwkwk etdeh pengalaman kerjaaaa Nick..kerjaa 🤣🤦‍♀️
Dee 🌸
🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️
Emhaali
maaf bang saya tdk prihatin atas apa yg menimpa lu..tp saya ngakak bang🤣🤣🤣🤣😂😂
Ana Kristiana
/Facepalm/
ve spa
Ajarin dulu Nesha, putrinya Sera, baru anak orang lain Nich, biar punya kesabaran tinggi 😂
Lisstia
ternyata umur sera lebih tua dari pada nic
Osin Saharamaryana
permisi... numpang lewat... apa kabar ka yu... ❤❤🥰🥰
.: baca sampai habis yaa ❤️
total 1 replies
Makliyah Liah Gapadu
assalamualaikum,absen ,hadir setelah sekian abad gak buka noveltoon eh tahu2 ada novel baru kak yu
Tri Wahyu
kak sera khong, bukan neng sera, kan yg mggil cemong
😁😁
.: oh iya, makasih koreksinya
total 1 replies
bunda n3
ampun deh Nicho
Miss Lim
Heran aku sama kamu.. bakatmu tuh apa sebenernya Nick???aduh ampun!!
Miss Lim
please Nick...🤣🤣🤣
ʝҽҽ
menguji kesabaran orang dengan jawaban absurd,sekarang gantian diuji kesabaran sama bocil kok ngamuk Nic🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!