Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Gail terbangun saat mendengar suara pintu tertutup karena saat itu Cristal baru saja keluar dari kamar. Gail melihat sekeliling, dia bahkan terkejut melihat gadis manis yang sedang tidur di sisinya sambil memeluk boneka. Sepertinya dia tertidur bersama dengan Angela tanpa dia sadari, jika dia tidur di sana kenapa dia tidak merasakan Cristal tidur bersama dengan mereka?
Gail beranjak, kamar mandi adalah tujuannya. Setelah mencuci wajahnya, Gail keluar dari kamar. Cristal sedang sibuk di dapur, dia harus menyiapkan sarapan untuk putrinya dan Gail. Bagaimanapun dia tidak bisa duduk diam apalagi dia menumpang. Entah sampai kapan dia akan tinggal di sana, dia sendiri tidak tahu.
Cristal tidak menyadari saat Gail menghampirinya, pria itu bahkan memeluknya dari belakang. Cristal terkejut tapi hanya sesaat karena dia tahu siapa yang melakukan hal itu. Tangan Gail melingkar di tubuhnya, senyum tipis menghiasi wajah Cristal. Ini bukan pertama kali dia bersama dengan seorang pria namun dia sudah lama tidak melakukan hal seperti itu karena suaminya sudah lama meninggal.
"Apa yang kau lakukan?" Gail mencium lehernya, tentunya hal itu membuat Cristal merasa geli.
"Mem-Membuat sarapan," jawab Cristal seraya menekuk lehernya.
"Hm," Gail masih memainkan bibirnya di sana, apakah seperti ini memiliki seorang kekasih? Dulu dia begitu sibuk membunuh orang, dia bahkan tidak berminat saat bosnya menawarkan wanita karena yang dia pikirkan hanya bagaimana caranya membunuh seseorang dengan kedua tangannya.
"Hen-Hentikan, geli!" pinta Cristal sambil berusaha menghindar.
"Benarkah?"
"Tentu saja!" jawab Cristal.
Gail diam saja, oh... dia baru tahu. Sial, sepertinya dia harus banyak belajar untuk hal ini. Dia paling pandai membunuh orang tapi ilmu akan memahami tubuh wanita nol besar dalam hidupnya tapi jangan sampai Cristal tahu karena itu sangat memalukan.
Cristal segera menjauh, dia takut pria itu akan melakukan hal yang lebih jauh lagi. Bagaimanapun dia takut tidak bisa menahan diri karena dia seorang janda yang sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta. Tubuhnya akan menjadi haus sentuhan lelaki jika dia membiarkan pria itu melakukan hal lainnya. Jika sampai hal itu terjadi, dia rasa dia tidak akan bisa menahan dirinya dan membiarkan Gail menyentuh tubuhnya.
"Semalam kau tidur di mana?" tanya Gail ingin tahu.
"Di sofa, aku tidak ingin mengganggu kalian berdua."
"Kenapa, kau bisa tidur di sisi ranjang lainnya tanpa tidur di sofa!" Gail menatapnya tajam. Sepertinya Cristal masih ragu dengannya.
"Tidak, aku sungguh tidak ingin mengganggu karena putriku tidur begitu nyenyak bersama denganmu."
"Jika begitu, lain kali tidur di sisiku maka kau tidak akan mengganggu tidurnya!"
Wajah Cristal merona, tentunya dia tidak berani melakukan hal itu karena dia takut Gail akan marah padanya.
"Sa-Sarapan apa yang kau suka?" tanyanya sambil berpura-pura sibuk menyiapkan sarapan. Semoga Gail tidak membahas hal itu lagi karena dia tidak tahu harus menjawab apa.
"Kau ingin tahu?" Gail meraih pinggangnya, Cristal berteriak saat Gail menggendongnya dan mendudukkannya ke atas meja.
"Tentu saja," Cristal menatapnya, tangan pria itu sedang mengusap wajahnya dengan perlahan. Mereka berdua pun saling pandang, tangan Gail yang semula berada di pipinya kini berpindah dan bergerak mendekati bibirnya. Ibu jarinya sudah berada di bibir bagian bawah Cristal dan mengusapnya dengan perlahan.
Jantung Cristal berdegup kencang, dia bahkan bisa mendengarnya. Napasnya jadi berat apalagi tatapan mata Gail yang tajam tidak berpaling darinya. Rasanya dia ingin memalingkan wajahnya namun dia tidak bisa karena tatapan mata Gail yang tajam, sudah membius dirinya.
"Ga-Gail," Cristal memanggilnya dengan suara berat.
Gail berhenti mengusap bibirnya, pria itu mulai menunduk. Cristal seperti mengharapkan ciuman darinya, matanya bahkan sudah terpejam. Belaian napas Gail dapat dia rasakan dan sebelum Gail mencium bibirnya, pria itu berkata, "Aku lebih suka bibirmu!" setelah itu Gail menciumnya tanpa ragu.
Kedua tangan Cristal sudah melingkar di leher Gail, pria itu menciumnya dengan penuh na*su. Kedua tangan Gail berada di kedua pahanya, mengusap dan meremas kedua pahanya. Cristal berusaha menahan diri, tidak, dia tidak boleh mendesah karena belaian dan remasan tangan pria itu.
Tangan Gail tidak juga berhenti, ciuman mereka pun semakin dalam. Lidah mereka saling membelai, sepertinya tidak ada yang ingin menghentikan aksi itu. Tangan Gail mulai berpindah, merambat naik ke atas, Cristal menahannya dengan terburu-buru, tidak boleh. Walau dia janda tapi dia tidak boleh membiarkan seseorang menyentuhnya dengan mudah.
Ciuman mereka terlepas, mereka saling pandang dengan napas terengah namun tidak lama karena mereka kembali berciuman. Rasanya ingin menggendong Cristal dan membawanya masuk ke dalam kamar. Mungkin pengalaman pertamanya akan terjadi pagi ini apalagi Angela masih tidur.
Gail berpikir demikian, jika mereka tidak juga menghentikan ciuman panas mereka, jika Angela tidak juga terbangun maka akan dia lakukan namun sayangnya, pintu kamar terbuka dan Angela keluar dari kamar sambil memeluk boneka beruangnya yang kecil.
"Mommy," Angela mencari ibunya sambil mengucek matanya yang masih mengantuk.
Mata Cristal terbuka, ciuman mereka terhenti. Suara Angela kembali terdengar, Cristal mendorong tubuh Gail dengan terburu-buru dan segera turun dari atas meja. Penampilan dirapikan dengan cepat, dia bahkan melangkah pergi menjauhi Gail agar Angela tidak melihat mereka begitu dekat.
"Mommy," Angela masih memanggil.
"Mommy di sini, Sayang," Cristal segera keluar dengan terburu-buru. Sepertinya pagi ini dia sudah gila. Gail juga merasakan hal yang sama, pria itu keluar dari dapur dan melangkah masuk ke dalam kamarnya.
Cristal menggendong Angela dan membawanya masuk ke dalam kamar karena Angela harus mandi. Rasanya pagi ini sedikit aneh, dia pasti sudah gila atau dia sedang haus dengan belaian lelaki. Jangan sampai dia menyarahkan dirinya begitu mudah sehingga dia dianggap sebagai janda kesepian yang haus akan belaian.
"Mommy, semalam Angela tidur dengan Uncle," ucap Angela sambil tersenyum manis.
"Oh yeah, sepertinya Angela sangat senang."
"Tentu saja, Uncle berjanji akan membelikan satu set mainan barbie untuk Angela hari ini dan bermain dengan Angela nanti malam."
"Wah, sungguh luar biasa," Cristal tersenyum, dia jadi berpikir. Bagaimana pria kaku itu memainkan boneka barbie? Entah kenapa dia jadi ingin meelihatnya.
"Kenapa bibir Mommy memerah seperti itu, apa ada serangga yang menggigit bibir Mommy?" tanya Angela sambil memperhatikan bibir ibunya yang merah dan terlihat sedikit membengkak akibat di cium oleh Gail.
Cristal terkejut dan menutup mulutnya dengan terburu-buru, sial. Sepertinya ciuman mereka terlalu bernapsu sampai membuat bibirnya sedikit membengkak.
"Seekor lebah menggigit bibir Mommy saat Mommy berada di bawah pohon Cherry jadi jangan pergi main ke sana seorang diri karena bahaya," dustanya.
"Wah, lebah nakal!" Angela berlari keluar, Cristal tidak tahu apa yang hendak dilakukan oleh putrinya namun saat putrinya berteriak, Cristal terkejut dan malu luar biasa.
"Uncle, seekor lebah baru saja menggigit bibir Mommy!"
Cristal hampir jatuh terjungkal, dia segera berlari menghampiri putrinya dengan terburu-buru dan menutup mulutnya. Cristal meminta putrinya untuk tidak berbicara seperti itu, apalagi dengan pelaku yang telah membuuatnya seperti itu. Beruntungnya Gail tidak mendengar karena dia sedang mandi. Cristal bernapas lega, sepertinya berbohong pada anak kecil sangatlah berbahaya.
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor