“Ah. Jangan tuan. Lepaskan saya. Ahhh.”
“Aku akan membuatmu mendesah semalaman.”
Jasmine Putri gadis kampung yang berkerja di rumah milyarder untuk membiayai kuliahnya.
Naas, ia ternoda, terjebak satu malam panas bersama anak majikannya. Hingga berakhir dengan pernikahan bersama Devan anak majikan tampannya.
Ini gila. Niat kuliah di kota malah terikat dengan milyarder tampan. Apakah Jasmine harus bahagia?
“Aku tidak akan pernah menerima pernikahan ini,” tekan Devan frustasi menikah dengan pelayan.
“Aku harus menemukan dia.” Kenang Devan tentang gadis misterius yang menyelamatkan tiga tahun lalu membuatnya merasa berhutang nyawa.
Bagaimana pernikahan Jasmine dengan Devan anak majikannya yang dingin dan jutek namun super tampan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Wawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Jasmine
Mentari pagi telah menyambut. Di ruang kamar yang sempit. Terlihat seorang gadis cantik sedang bersiap. Setelah menyelesaikan beberapa tugas sebagai pelayan. Jasmine akan ke kampus.
Jasmine kembali menjalani hari seolah tak terjadi apa-pun dalam hidupnya. Dia masih pelayan di rumah megah Raditya. Dan karena pernikahan mereka mendadak dan diadakan di rumah sakit jadi pelayan di rumah ini belum tahu jika dia adalah istri dari Devano Kaisar Raditya.
Tak ada yang berubah. Hanya statusnya yang telah menjadi seorang istri. Namun ia bukanlah istri yang sesungguhnya. Dia masih pelayan bukan menjadi nyonya rumah.
Jasmine telah melangkah ke luar kamar namun dering ponsel di tas selempangnya membuatnya terhenti sejenak.
Jasmine kemudian meraih benda pipih itu. Sejenak membaca nama di layar yang ternyata adalah neneknya. Hati Jasmine selalu saja berdesir rindu saat mendapatkan panggilan dari neneknya.
"Halo nenek? Nenek apa kabar? Nenek baik-baik saja kan?" tanya Jasmine.
"Nenek tidak baik-baik saja Min. Nenek kangen banget sama kamu."
"Jasmine juga kangen sama nenek."
"Min jadikan libur semester ini kamu pulang?"
Jasmine terdiam tak ada jawaban darinya. hanya rasa sesak merasuk ke dalam hati. Bak ada batu besar menghimpit hati jika neneknya membahas untuk pulang ke desa.
"Jasmine! Jasmine!"
"Maaf nek. Jasmine akan pulang liburan ini tapi maaf. Kali ini lagi-lagi Jasmine belum bisa menebus hutang gadai kalung nenek."
"Tidak apa-apa sayang. Jangan khawatir. Yang penting kamu baik-baik di sana. Belajar yang rajin, jangan pacaran di sana fokus pada kuliahmu. Agar kamu cepat lulus dan kembali berkumpul bersama nenek."
Sebulir kristal bening jatuh luruh di pipi perempuan cantik itu mendengar ucapan neneknya.
Betapa besar perjuangan nenek untuknya. Hingga Rela memberikan kalung emas kesayangan untuk Jasmine sebagai modal kuliah di kota. Namun apa yang terjadi ia telah mengecewakan nenek.
Dan fokus kuliah jangan pacaran.
Oh tidak ia bahkan telah menikah tanpa memberitahukan neneknya.
Neneknya pasti sangat kecewa jika tahu Jasmine di kota malah menikah.
"Maafkan Jasmine nek," batin Jasmine. Air mata semakin luruh. Dia telah mengecewakan dan memupus harapan neneknya.
"Aku akan berusaha lebih keras untuk menebus kalung nenek," tekad Jasmine.
****
Di kamar. Seorang pemuda telah bersiap dengan setelan jas. Wajah tampan begitu memesona.
Pintu kamar terketuk tak lama beberapa pelayan masuk mengantarkan sarapan pagi lalu menatanya di meja
"Sarapan Anda tuan," ucap pelayan yang bernama bibi Anna setelah meja telah tertata rapi.
"Emm," balas Devan kemudian duduk. Pemuda tampan itu mulai menyantap sajian sarapan pagi.
Manik mata Devan mengamati barisan para pelayan. Dia tidak menemukan yang ia cari. Padahal dia harus menjalankan rencana yang telah di susun mengenai perpisahan mereka.
"Oh iya. Bibi Anna. Di rumah ini ada pelayan bernama Jasmine," ujar Devan. Ya dia ingat nama pelayannya itu saat melakukan ikrar pernikahan.
Para pelayan terlihat tersentak dan saling tatap tak terkecuali Rena yang berada di barisan pelayan. Aneh. Devan tidak pernah peduli dengan pelayan. Oh astaga gosip panas ini.
"Jasmine! Mimin, maksud anda tuan?" tanya bibi Anna memastikan.
"Iya. Pelayan bernama Jasmine Putri," ucap Devan.
Rena tersentak. Anak majikan kesayangannya itu tahu nama lengkap Jasmine. Oh tuhan Mimin! Ingin dia berteriak. Apa yang telah di lakukan Jasmine hingga tuan Devan meningatnya. Dia saja yang selalu melayani tuan Devan tidak pernah pemuda tampan itu mengingat namanya.
Ya pernikahan kilat antara Devan dan Jasmine masih menjadi rahasia. Yang mereka tahu pemillik rumah Bagas menjalani perawatan di rumah sakit. Tapi mereka tidak tahu jika di rumah sakit itu telah terjadi pernikahan antara Devan dan Jasmine.
"Ada apa dengan pelayan itu tuan. Apa dia membuat kesalahan?"
Devan memasang wajah malas. Ya. Pelayan itu membuat masalah besar di hidupnya. Devan mencari Jasmine karena dia harus mengurus perpisahan secepatnya dengan perempuan itu. Dia tidak ingin berlama-lama terikat pernikahan dengan pelayan di rumahnya.
"Cepat panggilkan pelayan itu. Aku harus bicara sesuatu dengannya!" perintah Devan.
Uhg, semakin tercengang saja para pelayan setelah mendengar perintah Devan.
"Tapi maaf tuan. Mimin sudah berangkat ke kampus," terang bibi Anna.
Devan tersentak menghentikan kunyahannya.
"Kampus! Pelayan itu kuliah?" cecar Devan.
"Iya tuan. Jasmine bekerja sebagai pelayan di rumah ini untuk membiayai kuliahnya."
Sungguh Devan tak menyangka pelayan yang menjadi istrinya ternyata masih kuliah.
"Boleh juga dia." Pemuda itu tersenyum miring. Dia terkesan dengan fakta yang ia dapat.
Tapi bukan itu.
"Pelayan tetaplah pelayan," batin Devan.
"Jadi. Aku harus menunda melakukan kesepakatan perpisahan dengannya hingga malam nanti," gumamnya lagi.
"Ternyata dia masih kuliah. Ah ini semakin mudah. Dia pasti sangat senang dengan nominal uang yang aku tawarkan nanti,"
Seringai jahat menghiasi wajah Devan ketika membayangkan malam nanti dia akan mengurus perpisahan dengan pelayan itu. Akhirnya dia bisa terbebas dari pernikahan ini.
Like, coment, Vote ....
pelabuhan terakhir cinta Nathan Wang