SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA
Calista Zalfa Olina, gadis cantik periang. Dia terlahir dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya telah tiada. Calista tinggal dengan saudara ibunya.
Sejak kuliah, dia harus bekerja untuk biaya hidupnya. Beruntung dia mendapat beasiswa, sehingga biaya kuliahnya gratis.
Calista menenteng rantang yang berisi nasi goreng. Hari ini ia ingin memberikan kejutan pada kekasihnya, dia akan datang ke apartemen kekasihnya membawa sarapan.
Calista sudah biasa datang ke apartemen kekasihnya. Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya. Elvan berasal dari keluarga terpandang. Papa nya seorang pengusaha ternama. Begitu juga ibunya yang memiliki banyak butik.
Calista membuka pintu apartemen dengan menekan tombol kodenya. Calista melihat apartemen kekasihnya masih sunyi.
Calista meletakkan nasi goreng yang dibawanya di atas meja makan. Dia langsung menuju kamar Elvan, untuk membangunkan kekasihnya itu.
"Pasti belum bangun Elvan,nih," gumam Calista pada diri sendiri.
Calista membuka pintu kamar Elvan perlahan, agar kekasihnya nggak terbangun. Dia berjalan perlahan dan menghidupkan lampu kamar.
Saat lampu hidup, Calista kaget melihat apa yang ada dihadapannya. Kekasihnya Elvan sedang tidur dengan seorang wanita dalam keadaan polos.
"Elvan ...!" teriak Calista.
Elvan yang mendengar namanya dipanggil membuka matanya. Tidak kalah kagetnya dengan Calista, kekasihnya itu langsung bangun.
"Calista ...."
"Apa yang kamu lakukan, Elvan? Siapa wanita itu?" tanya Calista dengan terbata.
Wanita yang tidur dengan Elvan membuka matanya. Dia juga bangun dan menarik selimut menutupi tubuh polosnya. Calista kaget saat melihat wajah wanita yang tidur dengan Elvan.
Dengan langkah gontai, Calista berjalan perlahan meninggalkan kamar Elvan. Air matanya sudah tidak bisa dibendung.
"Calista tunggu! Aku bisa menjelaskan. Ini nggak seperti yang kamu bayangkan," ucap Elvan.
Elvan bangun dan mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Dengan tergesa Elvan memakainya. Dia berlari mengejar Calista, sang kekasih.
"Calista ... tunggu! Kita harus bicara," teriak Elvan.
Tanpa pedulikan teriakan Elvan, gadis itu tetap berjalan menuju lift. Saat akan masuk, tangannya di tahan Elvan.
Elvan menarik tangan Calista menuju ke apartemen miliknya. Calista berusaha melepaskan.
"Lepaskan ...!" teriak Calista.
"Aku nggak akan melepaskan, sebelum kamu mendengar penjelasan dariku."
"Apa lagi yang harus aku dengar. Semua yang aku lihat telah menjelaskan."
"Itu nggak seperti yang kamu pikirkan."
"Lalu, apa?" tanya Calista.
"Aku dan Meidi hanya teman biasa."
"Teman biasa di ranjang?" tanya Calista dengan suara tinggi.
"Dengar dulu Calista. Jangan mengambil kesimpulan dari apa yang kamu lihat. Terkadang apa yang kita lihat itu tidak seburuk apa yang terjadi sebenarnya."
"Apa yang lebih buruk saat melihat kekasih kita sedang tidur berdua dengan wanita lain dalam keadaan tanpa busana!" ucap Calista masih dengan nada tinggi.
"Aku mengaku salah. Kemarin aku dan teman-teman kuliah ke klub. Kami mabuk, dan seperti yang kamu lihat. Aku dan Meidi nggak sadar melakukan itu."
"Aku tidak tahu apa yang lebih buruk, orang yang berbohong atau orang yang menganggapku cukup bodoh untuk mempercayai kebohongan! Jangan pernah menipu seorang gadis. Kamu tidak pernah tahu apa yang telah dia korbankan untuk bersamamu."
"Aku nggak bohong, Calista. Aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Meidi. Kamu juga mengenalnya. Aku dan Meidi nggak sengaja, itu semua di bawah kesadaran. Aku mengaku salah. Aku janji nggak akan mengulangnya lagi."
"Selingkuh dan berbohong tidak terjadi begitu saja. Itu adalah pilihan yang disengaja, jadi berhentilah bersembunyi di balik kata "kesalahan" saat kamu ketahuan."
Calista menarik napasnya dan kembali melanjutkan ucapan.
"Suatu hari kamu akan mengingatku dan menyadari betapa aku mencintaimu, maka kamu akan membenci diri sendiri karena membiarkan aku pergi.Suatu saat semua akan berbalik. Yang menyakiti akan disakiti. Yang mengkhianati akan dikhianati. Yang melukai akan dilukai. Yang meninggalkan akan ditinggalkan."
"Apa maksud kamu, Calista."
"Kata perpisahan yang paling menyakitkan adalah yang tak pernah terungkap, tak pernah terucap, dan tak pernah sempat terjelaskan."
Calista berjalan meninggalkan Elvan sendiri setelah mengatakan itu.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-10-19
0
Erna Susanti
awal yang nyesek😢😢
2024-07-12
0
aira aira
yey
2024-03-05
1