Talak Di Hari Pertama

"Mohon maaf Nayla saya harus memecat kamu karena bu Rahma tidak ingin melihat kamu bekerja di sini lagi"

"Tapi bu kinerja saya baik,apa tidak bisa ibu pertimbangkan lagi untuk pemecatan saya"

"Saya tau Nayla kamu bagus dalam bekerja tapi sekali lagi saya mohon maaf bu Rahma kakak kandung saya dan Reno keponakan saya tidak mungkin saya menampung kamu bekerja di sini sedangkan kejadian kemarin masih belum bisa hilang dari ingatan keluarga besar kami" ucap bos Nayla bu Rini adik dari ibu Reno mantan suaminya.

"Baik bu" jawab Nayla tertunduk lesu

Nayla keluar dari ruangan bos nya itu dengan menahan tangis.

"Nay" panggil Siska sahabat Nayla

"Sis"sahut Nayla lemah

"Aku mendengar kabar buruk tentang kamu Nay,maaf Nay aku nggak bisa bantu kamu ya Nay,malam itu aku datang Nay tapi Reno keburu nalak kamu"

"Nggak papa sis, mungkin ini takdir aku tapi apa kamu tau siapa yang masuk kedalam kamar ku saat kita di Bali sis?"tanya Nayla

"Tidak! Aku tidak tau Nay,aku benar-benar tidak melihat siapa yang masuk ke ka-mar kamu,kamu tau sendiri kan malam itu kita sama-sama ma-buk dan aku masuk ke dalam kamar ku langsung"jawab Siska gugup

"Aku di pecat Sis"

"Di pecat! Aku turut prihatin Nay tapi aku juga tidak berani berbuat apa-apa, showroom ini punya adik mama nya Reno,sudah pasti dia tidak menyukai kamu ada di sini"

"Iya Sis"Angguk Nayla

"Semoga saja kamu dapat pekerjaan yang lebih baik di luar sana ya Nay secara kamu sedang hamil dan aku dengar kamu di usir dari rumah,kamu tinggal di mana sekarang Nay,Kost?"

"Tidak aku numpang di rumah ibu angkat ku"

"O.... numpang! kasian kamu Nay,maaf ya aku nggak bisa bantu kamu Nay kamu tau sendiri kan kebutuhan ku juga banyak"

"Iya Sis nggak papa,aku pulang dulu ya"pamit Nayla dan diangguki Siska

Di sepanjang jalan pulang Nayla terus menangis bagaimana dia bisa mengirim kan uang untuk Tari dan ibu nya kalau dia tidak bekerja lagi.

*****

"Untuk proyek ini kita harus diskusi kan lagi secara saya tidak mau terjadi kerugian seperti proyek kita di Surabaya" ujar Baskara

"Kemarin saya sudah bicarakan hal yang ini pada pak Andi beliau bilang kalau tingkat kerugian nya kecil dan saya cukup tertarik dengan proyek kita kali ini pak" ucap Faizal orang kepercayaan Baskara.

"Minta Ratih untuk menjadwalkan pertemuan selanjutnya"

"Baik pak, kemungkinan Lusa bapak harus menghadiri jamuan makan malam dari Nyonya Helen"

"Saya tidak tertarik untuk bekerja sama dengan dia karena perusahaan nya akan bangkrut saya tau Helen ingin mencari investor untuk perusahaan nya"

"Saya dengar Nyonya Helen satu angkatan dengan Bu Dena pak"

"Bukan urusan saya"

"Yakin anda tidak tertarik untuk datang? Sekali menyelam dua,tiga pulau terlampaui" ucap Faizal lagi

"Jangan mengajari ku,Lihat saja nanti,tanya kan pada Ratih jadwal saya siang ini"

"Baik pak" jawab Faizal lagi lalu undur diri.

Faizal sudah lama bekerja dengan perusahaan Wijaya dari zaman ayah nya dulu menjabat sebagai sekretaris keluarga Wijaya dan sekarang dia menjadi Asisten pribadi Baskara,Faizal selalu ada untuk Baskara bahkan di usia nya yang sudah menginjak 30 tahun Faizal tak memikirkan pernikahan,dia mengabdi setia pada keluarga Wijaya.

"Ratih pak Baskara minta kamu ke ruangan nya"

"Siap Pak" jawa Ratih tersenyum manis, Ratih baru dua tahun menjadi Sekretaris Baskara dia dulu nya adik kelas Baskara karena Baskara tau kemampuan Ratih yang cukup pintar membuat nya menerima perempuan ini menjadi sekretaris nya tapi sejak Ratih tau Baskara menduda dia beberapa kali mencoba mendekati bos besar nya ini tapi Baskara sulit di jangkau,dia seolah menutup diri dari perempuan bahkan ada kabar miring yang berhembus kalau Baskara Impoten jadi Dena berselingkuh dari pria kaya raya ini.