NovelToon NovelToon
My Name Is Emilia

My Name Is Emilia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:538.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hary As Syifa

Siapa sangka niatnya merantau ke kota besar akan membuatnya bertemu dengan tunangan saudara kembarnya sendiri.

Dalam pandangan Adam, Emilia yang berdiri mematung seolah sedang merentangkan tangan memintanya untuk segera memeluknya.
"Aku datang untukmu, Adam."
Begitulah pendengaran Adam di saat Emilia berkata, "Tuan, apa Tuan baik-baik saja?".

Adam segera berdiri lalu mendekat ke arah Emilia. Bukan hanya berdiri bahkan ia sekarang malah memeluk Emilia dengan erat seolah melepas rasa rindu yang sangat menyiksanya.

Lalu bagaimana reaksi tunangan kembaran nya itu saat tau yang ia peluk adalah Emilia?
Bagaimana pula reaksi Emilia diperlakukan seperti itu oleh pria asing yang baru ia temui?
Ikuti terus kisah nya dalam novel "My Name is Emilia".

***

Hai semua 🤗
ini karya pertamaku di NT, dukung aku dengan baca terus kisah nya ya.
Thank you 🤗

ig : @tulisan.jiwaku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hary As Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Bertemu Kembarannya.

Besok paginya Emilia dan Serra bersemangat untuk pergi ke restoran tempat mereka bekerja. Serra berencana akan membawa Emilia bertemu manajer restoran nya agar Emilia bisa diterima bekerja. Kebetulan tempat nya bekerja memang sedang butuh karyawan baru karena pelanggan di restoran itu sudah semakin ramai.

Restoran tempat Serra bekerja adalah restoran besar yang menyajikan makanan khas luar negeri. Mulai dari western food, korean food hingga japanese food. Para pelanggan pun didominasi oleh kalangan kelas atas. Tak jarang tempat itu juga dijadikan sebagai tempat makan pengusaha besar bersama client nya.

Karena memang sedang membutuhkan tenaga kerja lebih, Emilia pun dengan mudah diterima bekerja disana. Bahkan ia diminta bekerja disana hari itu juga. Tak perlu berpikir dua kali, Emilia langsung menerima tawaran tersebut.

Emilia dan Serra sangat senang bisa bekerja di satu tempat bersama. Emilia apalagi, dia sangat beruntung bisa diajarkan langsung oleh tetangga kamar sebelah nya itu. Emilia yang cepat tanggap sangat mudah beradaptasi dengan pekerjaan barunya. Ia bahkan lupa kalau dirinya belum boleh terlalu banyak melakukan aktivitas berat pasca operasi.

“Kak, aku ijin ke toilet sebentar, ya. Semua pesanan sudah ku antar.” Kata Emilia kepada Serra.

“Oke. Tau kan dimana toiletnya?”

“Tau, Kak. Aku tinggal dulu, ya.”

“Oke.”

Emilia yang sudah dari tadi menahan ingin buang air kecil akhirnya dapat bernafas lega setelah menunaikan keinginannya. Sebelum keluar dari toilet ia menyempatkan diri berkaca dulu merapikan rambutnya yang ia ikat satu ke belakang, lalu menepuk-nepuk seragam barunya itu memastikan tidak ada rambut yang rontok menempel di bajunya.

Setelah memastikan penampilan nya sudah rapi kembali, Emilia pun bergegas keluar dari toilet. Baru beberapa langkah keluar dari sana, Emilia tidak sengaja menabrak seorang pria di lorong depan toilet. Pria itu sepertinya baru saja akan masuk ke toilet pria.

Pria yang bertubuh tinggi hampir sama dengan Adam itu terkejut saat bertabrakan dengan Emilia. Ia sempat menarik tangan Emilia agar tak terjungkal ke belakang. Saat pandangan mereka bertemu, Emilia menatap pria itu dengan biasa, lain halnya dengan si pria yang menatap Emilia dengan keheranan.

“Emelda...” panggil pria itu.

“Emelda, kau.... Kenapa kau ada disini?” tanya pria tersebut tanpa melepaskan pegangan tangan nya.

“Maaf, Tuan. Seperti nya Tuan salah orang, saya....”

“Jangan becanda, Emelda. Ini tidak lucu. Kenapa kau panggil aku, Tuan? Apa yang kau lakukan disini?” potong pria tersebut.

Emilia mengernyitkan dahinya, menatap heran pada pria di depannya. Apa dia juga mengenal saudara kembarnya itu?

“Saya bekerja disini, Tuan. Dan sepertinya Tuan salah orang. Saya bukan Emelda.”

Pria di depannya itu mulai memperhatikan Emilia dari atas hingga bawah. Ia menelusuri satu per satu wajah wanita di depannya yang sangat mirip dengan Emelda. Lalu ia sadar ada hal yang berbeda dari wanita di depan nya itu yang membuktikan dia bukan Emelda.

“Oh, hmmm....itu maaf. Maaf ya. Seperti nya aku salah orang.” Kata pria tadi. Barulah ia melepaskan pegangan tangan nya.

“Iya, Tuan. Tidak apa-apa. Tuan bukan orang pertama yang salah duga. Sebelum ini banyak yang bilang saya Emelda, mungkin memang karna wajah kami yang sangat mirip.” Kata Emilia.

“Apa kau mengenal Emelda?” tanya nya penasaran.

“Tentu, Tuan. Saya saudara kembarnya,  Emilia.”

“Saudara kembar?”

1
Euiskomalawati
Luar biasa
Suyudana Arta
kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga
nana naannananaa
Suyudana Arta
nyahok loe
Yulia Hariyono
Luar biasa
Cen Li
sehat selalu thorrr
Cen Li
wkwk
Cen Li
jinak2 merpati
Cen Li
kayaknya sepupinya
Cen Li
ada aroma cinta
Cen Li
tdk baik Mlm rt ...ada 2 wanita dewasa
Cen Li
bibit2 gk Bener nich
Cen Li
ok banget
Cen Li
dasar adam
Cen Li
adam kayak anak bocah
Cen Li
drama mulai nich
Cen Li
mulaiii nich adam
Cen Li
emilia..emilia
Cen Li
cerita yg bagus
Ipunk142 Cink
mantap jiwa KK thor ceritanya bagus semangat
Indah Irianti Zahrotusita
ceritanya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!