NovelToon NovelToon
Awalnya Jadi Ibu Tiri, Ternyata...

Awalnya Jadi Ibu Tiri, Ternyata...

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: linieva

"Pokoknya aku mau Mama kembali!"
"Mau dibawa kemana anakku?!"
"Karena kau sudah membohongi puteriku, maka kau harus menjadi Mamanya!"
Tiba-tiba menjadi mama dari seorang gadis kecil yang lucu.
"Tapi, mengapa aku merasa begitu dekat dengan anak ini ya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Empat Belas

“Berikan Anisha padaku,” Sadewa sudah mengulurkan tangannya, meminta Anisha dari gendongan Alisha. Karena Anisha sedang tidur, Alisha pun memberikannya pelan-pelan. Baru bergerak sedikit saja, Anisha juga ikutan bergerak, memeluk lagi dengan erat Alisha.

Alisha dan Sadewa saling melihat karena sepertinya Anisha tidak mau pindah.

“Biar aku saja yang antarkan Anisha ke kamarnya.” Kata Alisha.

“Ya sudah, lakukan seperti yang kau katakan.” Sadewa mengikuti dari belakang.

Mereka terlihat seperti satu keluarga utuh  yang bahagia.

Ketika menaiki anak tangga, hampir saja Alisha jatuh, “Akh…”

“Hati-hati!” untungnya Sadewa segera menangkap pinggang Alisha sebelum jatuh dan berguling menuruni tangga.

“Ma-makasih ya.” ucap Alisha memiringkan kepalanya untuk melihat pria itu.

Sadewa hanya mendehem dan mengangguk saja.

Alisha kembali berjalan, dan Sadewa masih mengikutinya, semakin berjaga-jaga kalau wanita itu tersandung lagi.

“Jangan salah paham, aku menolongmu karena kau menggendong puteriku.” Ucap Sadewa, ketika sudah diujung anak tangga.

“Ya?” Alisha menoleh melihat Sadewa.

“Mengenai di tangga itu-

“Oh, tenang saja. Aku tahu kok. Mana mungkin aku salah paham. Tapi, kalau seandainya aku tidak menggendong Anisha, kau tidak akan menolongku jika jatuh?”

“Itu…. Tetap saja. Karena kau sangat penting untuk Anisha.”

“Ah… oke, oke. Aku mengerti. Sekarang, bisakah kau membuka pintu kamar ini? Kedua tanganku sedang sibuk sekarang.”

Sadewa maju dan membuka pintunya.

‘Padahal aku gak memikirkan apa-apa tentang pertolongannya tadi di tangga. Kenapa dia harus memberitahuku?’

Sadewa merapikan tempat tidur Anisha sedikit, dan membuka selimut agar puterinya berbaring dan akan diselimuti lagi.

“Mama!” dalam keadaan tidur, Anisha yang sudah dibaringkan, masih mengalungkan tangannya dileher Alisha, tidak mau berpisah dengannya.

“Ssshh… Mama di sini kok.” Alisha mengusap wajah Anisha memberi tanda kalau dia tidak jauh dari Anisha.

Karena membungkuk, tidak sengaja bokong Alisha mengenai pinggang Sadewa dari samping, pria itu sontak terkejut dan menjauh. Sadewa mengusap wajahnya, sekilas, dia melihat tubuh belakang bagian bawah Alisha, walau tertutup pakaian. Dirinya sendiri yang merasa malu, sedangkan Alisha biasa saja. Karena bukan disengaja, Anisha yang menariknya sehingga dia harus berposisi seperti itu disamping tempat tidur.

Setelah diyakinkan, Anisha pun mau melepaskan tangannya dari leher Alisha.

“Hhuuf… syukurlah, dia bisa tidur lagi dengan nyenyak.” Ucap Alisha.

“Kamu… kenapa? Apa kamu sakit juga?” tanyanya ketika melihat Sadewa yang rupanya berdiri disudut kamar.

“Tidak, aku tidak apa-apa. Kau… istirahat saja, karena kau hanya bisa istirahat jika Anisha tidur. Kalau dia sudah bangun, kau juga pasti semakin sibuk.”

“Lalu kamu? Kamu juga sepertinya tidak sedang baik. Kamu capek juga kan? Mau aku buatkan kopi?” Alisha berjalan mendekati Sadewa, namun baru satu langkah, Sadewa malah mundur beberapa langkah dengan tangan kedepan sebagai tanda agar Alisha berhenti mendekatinya, “Tidak! Tidak perlu. Kembalilah ke kamarmu. Biar aku saja di sini.”

‘Ada apa sih dengan orang ini? Apa aku bau? Menjijikan? Ck… dasar pria aneh.’

“Baiklah. Aku kembali ke kamarku.” Alisha berjalan lurus menuju pintu dan keluar.

“Hah…” barulah Sadewa menghela napas karena lega. Dia mendekati tempat Anisha lagi, sambil memperhatikan puterinya yang masih tidur lelap.

‘Anisha, kenapa kau begitu menyukai wanita itu? Padahal kalian baru pertama kali bertemu saat itu. Anisha, apa kau tahu, kalau dia bukan mama kandungmu?’

*

‘Menyebalkan! Lagi enak-enaknya tidur, aku malah disuruh menjaga anak penyakitan ini.’

‘Kenapa gak perempun mama palsu itu saja sih ada disini? Nambah-nambah kerjaan aja!’

Dewi, dipanggil Sadewa untuk menggantikannya menjaga Anisha. Baru satu jam saja Sadewa berada di kamar tanpa Alisha, dia sudah keluar dan memanggil Dewi. Itu karena dia harus kembali ke kantornya.

Dewi berdiri disamping ranjang Anisha. Sambil berkacak pinggang dengan wajah tidak menyenangkan darinya, menatap Anisha, tubuh anak kecil yang tidur didalam selimut, ‘Tenang sekali dia ya. Masih kecil sudah hidup bergelimang harta. Pantesan jadi anak manja.’

‘Tidur di tempat tidur yang luas, jauh dari tempat tidurku saat masih kecil. Kamarnya aja seluas rumahku di kampung.’ Perasaan iri dari Dewi.

“Hhooamm… aku ngantuk lagi. Lebih baik aku tidur,” ketika dia berbalik badan, dia menoleh lagi kearah Anisha, ‘Tempat tidurnya kan luas, jadi, gak apa-apa kan kalau aku tidur di tempat tidur yang sama dengan anak ini?’

Dewi sudah memutuskan untuk tidur berbaring disamping Anisha, bahkan dalam satu selimut yang sama.

‘Empuk sekali tempat tidurnya. Lebih empuk tempat tidur anak ini daripada tempat tidurku yang sempit.’

‘Kau benar-benar sangat beruntung, Anisha. Tapi, kalau nona Miranda dan tuan Sadewa, memangnya kau pikir kau masih bisa menikmati ini? Kau akan dibuang ke panti asuhan.’

Baru beberapa menit saja Dewi tidur, Anisha sudah bangun.

“Hmmm… Ma…” awalnya dia terbangun karena Dewi yang banyak gerak ditempat tidur.

Anisha membuka matanya dan melihat langit kamarnya lebih dulu. Lalu dia memiringkan kepalanya, langsung melihat wajah Dewi yang tidur sambil ngorok.

“Akhh!” Anisha menjerit karena takut melihat wajah Dewi, tidur membuka mulutnya lebar, bahkan sampai air liurnya keluar.

“Mama! Mama!”

Ceklek!

“Anisha!” saat itu Alisha memang ingin ke kamar Anisha, dan baru didepan pintu, dia mendengar suara jeritan Anisha.

Alisha berjalan dan melihat apa yang terjadi.

“Mama…” Anisha bangun, turun dari tempat tidur dan berlari kearah Alisha. Alisha merentangkan kedua tangannya dan menggendong Anisha.

“Anisha, kamu kenapa , Sayang?”

“Mama… aku takut. Dia… wajahnya… ada suaya.. aku takut Ma.”

Alisha berjalan melihat siapa yang berbaring, ‘Ya ampun, kenapa Dewi ada di sini? Dan… aduh…"

“Dewi! Dewi bangun!”

Tapi Dewi masih belum bangun.

“Dewi!! Dewi bangun!!”

‘Kenapa orang ini susah sekali bangunnya sih? Kalau dia tidur seperti ini, gunung meletus pun dia tidak akan bangun.’

“Mama…. Apa dia… mati?” tanya Anisha yang masih berada dalam gendongan Alisha.

“Enggak kok Sayang. Buktinya masih ada suaranya kan?”

“Iiihh… Ma, suayanya kayak suaya kodok. Anish akut…” Anisha memeluk Alisha.

“Jangan takut, gak ada kodok di sana. Mama juga di sini kan?”

‘Sudahlah. Biarkan saja. Gak mungkin aku menyiramkan air padanya kan? Apalagi ada Anisha bersamaku. Kalau dia sudah bangun, aku akan memberinya peringatan.’

Alisha memutuskan keluar bersama Anisha.

“Sayang, kamu lapar? Kita makan dulu ya? Habis itu minum obat.”

Anisha mengangguk. Jika bersama Alisha, dia sangat patuh.

Hingga sore hampir maghrib, barulah Dewi bangun. Itupun, pembantu dari dapur yang membangunkannya.

“Ya Tuhan, Dewi! Berani sekali kau tidur di tempat tidur majikan kita!” kata Lilis, pembantu yang membangunkan Dewi, atas perintah Alisha.

“Kenapa kau berteriak sih, Mba Lilis? Aku kan hanya mengerjakan tugas yang tuan Sadewa suruh, menjaga anak kesayangannya. Loh? Anisha dimana?”

1
vera simbolon
masih menyimak
vera simbolon
lnjut
Vicky Dewantara
lanjut
Vicky Dewantara
lanjut thor
Vicky Dewantara
apa yg akn terjadi?
Vicky Dewantara
ceritanya bagus. semoga mereka berjodoh
Vicky Dewantara
dewinya kurang ajar ya
Lili Lala
mulai curiga
vera simbolon
ortu sipengganggu dtg
vera simbolon
lanjut thor
Vicky Dewantara
dewa marah2 ya
Vicky Dewantara
mamanya anaknya kemana?
vera simbolon
lanjut thor
Vicky Dewantara
br mampir. semoga seru ya
Lili Lala: makasih kk. semoga suka ceritanya
total 1 replies
vera simbolon
itu si dewi gk th diri bgt ya. masa tidur di tmpt tidur majikannya
vera simbolon
Anisa gak bs jauh dr alisa
vera simbolon
terkadang percakapan alisha, lucu bgt. mungkinkah saking kesel sama si dewa
vera simbolon
masih suka. lanjut thor. semoga alisa dan dewa menikah
vera simbolon
gaji 20 juta, aku maulah thor. lanjut thor
vera simbolon
setiap ada dewi, bawaannya males banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!