NovelToon NovelToon
Jodohku Di Tangan Kakek

Jodohku Di Tangan Kakek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mamah AllRey..

Aleta seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Gadis ini memiliki wajah yang cantik, dengan sepasang mata yang bening dan indah. Nasib mempertemukannya dengan seorang kakek yang sedang tertabrak mobil.

Karena sifat penolongnya, Aleta dibawa kakek ke kota Bandung dan dinikahkan dengan cucunya yang memiliki tabiat keras. Dengan kelembutan hatinya, pada akhirnya Aleta bisa meluluhkan hati suaminya.

Intrik-intrik yang muncul dalam pernikahannya, akhirnya menjadikan mereka untuk saling menguatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mamah AllRey.., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perbedaan

Dalam perjalanan pulang menuju apartemen, Aleta dan Devan sama-sama terdiam. Devan sedikit merasa kesal dengan keakraban Aleta dengan laki-laki seumuran yang ditemuinya di butik Joni. Tapi sebaliknya, Aleta merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

"Kok tidak bilang kalau mas Devan hari ini yang menjemput Aleta," tanya Aleta memecah keheningan.

"Kenapa, tidak suka kalau aku yang menjemput," jawab Devan terdengar sinis.

"Kok mas Devan sinis, Aleta kan bertanya baik-baik, emang Aleta salah apa." kata Aleta sedikit takut melihat Devan agak keras.

Devan agak tersentak mendengar perkataan Aleta, dan dia segera menyadari jika perbedaan usia mereka yang lumayan agak jauh, menuntutnya harus lebih sabar.

"Maaf, aku tidak marah, cuman agak kesal saja. Pak Asep ada kerjaan lain, jadi aku yang jemput."

"Oh ya, laki-laki yang tadi bicara dengan kamu tadi siapa." tanya Devan.

"Irvan yang mas Devan maksud." kata Aleta.

"Tadi Aleta juga baru kenal, tiba-tiba tadi dia nabrak Aleta di pintu masuk butik, cukup keras sampai Aleta mau jatuh membentur tembok."

"Untung Irvan cepat menarik lenganku, kalau tidak, Aleta sudah benjol karena terbentur tembok." Aleta melanjutkan ceritanya tentang Irvan.

Dia tidak menyadari ekspresi Devan yang mukanya hampir menghitam menahan marah, mendengar istrinya disentuh orang.

"Oh jadi kalian baru kenal tadi. Aku pikir kalian teman lama, karena ngobrolnya akrab seperti ngobrol sama teman lama." kata Devan sarkasme.

"Iya, Irvan anaknya enak diajak ngobrol mas. Sudah gitu, cakepnya kebangetan, mirip Ariel Noah, anaknya juga baik banget. Aleta aja tadi diberi Irvan ini." kata Aleta sambil menunjukkan coklat dan susu UHT di tangannya.

Devan melirik sekilas ke samping.

"Aku bisa membelikan kamu coklat dan susu itu sekalian pabriknya. Satu saja dipamerkan." batin Devan jengkel dengan tingkah istrinya. Tapi dia tidak

menunjukkan.

"Pacar Irvan pasti seneng banget. Anaknya romantis, So... sweet sekali." Aleta melanjutkan memuji Irvan.

Dia sama sekali tidak sadar, bahwa perkataannya tentang Irvan seperti menusuk-nusuk hati Devan.

"Kok dia bisa berada di butik Joni, apakah dia ikut short course kepribadian juga." tanya Devan penuh selidik.

"Tidak tahu mas, tadi Aleta tidak sempat nanya. Tahu-tahu Irvan sudah dari dalam butik, keluar dan akhirnya tabrakan dengan Aleta di pintu."

"Tadi sudah nyimpan nomor ponselnya belom." kata Devan memancing.

"Waduh iya lupa, tadi kita tidak sempat tukar-tukaran nomor ponsel." kata Aleta dengan ekspresi polos.

Devan diam-diam tersenyum. Setelah sepuluh menit mobil memasuki apartemen.

*****

"Mas..., apakah Aleta setiap hari begini terus." tanya Aleta pada Devan.

Malam ini mereka sedang duduk di balkon apartemen, melihat lampu malam yang menghiasi kota Bandung.

"Maksudnya bagaimana." tanya Devan sambil meraih bahu Aleta, kemudian menyandarkan di dadanya. Tangannya memainkan rambut Aleta.

"Maksudnya, apa setiap hari, Aleta hanya di rumah saja, ikut kursus, terus balik apartemen lagi. Aleta bosen mas, Aleta pinginnya di Klaten saja. Temannya banyak." kata Aleta sambil menengadahkan wajahnya melihat ke arah Devan.

Devan diam sejenak, kemudian dia menundukkan kepalanya, dan dengan lembut memberikan kecupan pada kening Aleta. Melihat Devan tidak merespon perkataannya, Aleta melanjutkan uneg-unegnya.

"Aleta pingin join kuliah offline mas, tatap muka dengan dosen di kelas. Aleta agak kesulitan kalau pas praktik, karena tidak ada yang mengarahkan dalam mempelajari materi kuliah."

Devan mengambil nafas sejenak.

"Aleta...,masak kamu tega meninggalkan suamimu hidup sendiri. Lagi pula apa yang kamu butuhkan, kamu inginkan, aku akan memenuhinya."

"Kan sebelum menikahi Aleta, mas Devan juga hidup sendiri. Buktinya bisa sampai umur 31 tahun, mas Devan bisa bertahan sendiri." sahut Aleta tanpa ekspresi.

Devan tersenyum melihat sikap kekanak-kanakan Aleta yang sering muncul saat mereka sedang diskusi serius. Tapi sikap ini tidak membuatnya marah, tetapi malah membuat Aleta terlihat semakin menggemaskan di depan Devan.

"Mas...ayo to.., ijinkan Aleta balik ke Klaten. Aleta pingin menyelesaikan kuliah. Dulu kakek Cokro meminta Aleta untuk mau menikah dengan mas Devan, kakek janji kalau Aleta tetap dibolehkan melanjutkan kuliah."

"Iya boleh, aku tidak melarang kamu untuk kuliah. Besok kalau aku ada waktu luang, nanti kita cari tempat untuk kuliahmu disini."

"Maksud mas Devan, Aleta pindah kuliah kesini."

"Iya," jawab Devan singkat.

"Ga mau, kan tinggal dua semester lagi Aleta kuliahnya. Masak harus pindah. Kalau pindah Aleta harus cari teman baru, dosen baru. Awwww..., Aleta ga mau ribet."

Devan diam tidak menjawab.

"Mas Devan jahat, ingkar janji. Tahu gini, kemarin Aleta tidak mau dijodohkan sama mas." Aleta merajuk, kemudian dia langsung bangun dari dada Devan.

Melihat gelagat Aleta yang mau meninggalkannya, Devan memeluk erat dan mengunci tubuh Aleta. Tangan Devan mulai menjelajahi bumi Pertiwi.

"Ga usah pegang, pegang." kata Aleta sambil memukul tangan Devan.

"Masak tadi siang mau dipegang sama siapa tu namanya...Irvan, kok sekarang tidak mau aku pegang."

"Beda, Irvan lebih muda, mirip om Ariel. Kalau mas Devan sudah tua." sahut Aleta.

Tiba-tiba Devan menyergap pink mungil yang tidak berhenti mengoceh dari tadi, kemudian tanpa memberi kesempatan Aleta untuk bernafas **dah Devan menari-nari di dalamnya. Setelah merasa Aleta terengah-engah kehabisan nafas, Devan baru melepaskan lumatannya, kemudian memberikan ke**pan di kening Aleta.

"Ini bedanya aku sama Ariel KW sayang, meskipun aku sudah tua, aku bisa sewaktu-waktu meyentuhmu, sedangkan dia tidak." bisik Devan mesum di telinga Aleta.

Bisikan Devan di telinga, terasa seperti menggelitiki tubuh Aleta, hingga tanpa sadar Aleta merasa panas dingin. Melihat respon tubuh istrinya, Devan menjadi lebih berani untuk menggodanya. Sambil iseng, Devan meniup belakang telinga Aleta, dengan tangannya mengeksplorasi kemana-mana. Aleta protes dengan aksi Devan, matanya melotot sambil memanyunkan bibirnya.

Karena aksi usil Devan terhadap istrinya, tiba-tiba tubuhnya menjadi panas sendiri, magma panas gunung berapi di perut Devan mendesak maju ingin segera menyemburkan lava.

Tanpa banyak bicara, Devan langsung mengangkat tubuh Aleta dan membawanya masuk ke dalam kamar. Aleta meronta-ronta ingin melepaskan diri dari kungkungan Devan. Tapi eksplorasi kelincahan tangan dan bibir Devan di setiap jengkal bumi Pertiwi Aleta, menjadikan sang pemilik merasa terbang dan matanya mengisyaratkan suatu tuntutan lebih.

Mereka saling membelit, saling mencicip, dan membalikkan tubuh masing-masing, untuk menunjukkan dominasi kemampuan. Akhirnya dengan pandangan redup, mereka saling bertatapan, saling menyatu dalam satu keinginan bersama. Irama, ritme, keindahan, kenikmatan akhirnya menjadi milik mereka berdua.

Setelah beberapa menit, Devan memberikan kecupan manis pada istrinya.

"Terima kasih sayang atas hadirmu di hidupku, jangan tinggalkan aku," bisik Devan.

Aleta yang masih lemas, tidak memberikan jawaban, tetapi malahan memejamkan mata.

******

1
Hasanah
ksian juga si renganis jdi istri yg tak di anggap.
Selamet Turipno
baguslah dinikahkan daripada terus berbuat maksiat
Selamet Turipno
cerita perempuan murahan rupanya pepeknya sdh gatal utk dikentot
Murti Yatni
maosok di kediaman Cokro ga ada CCTV Nya untuk mengawasi perilaku Rengganis
Murti Yatni
Karena harta Rengganis dan kakaknya menjadi penjahat kriminal dan tega dengan Devan .. jangan-jangan Devan bukan anak kandung Rengganis
Murti Yatni
nyesal kan Aleta kabur tanpa mendengar penjelasan suami dan kakeknya Devan
Murti Yatni
Aleta salah .. seberapa besar masalah jangan sampai meninggalkan rumah dan diumbar masalah rumah tangga ke pria lain .. itu akan membuka pintu dosa .. apalagi Ferdinand adalah cinta pertama Nya
Alfia Amira
kalo gk salah di awal2 bab Aleta masih di panti asuhan ,Rolland umurnya sdh 27 tahun
Alfia Amira
nikah siri pak , setau saya nikah siri itu kalau sdh 3bln hrs memperbarui nikah nya lagi , mau nikah agama atau tidak , setau saya lho yah , jadi ada jangka waktu , nikah siri kan diperlukan untuk jala darurat sebenernya , tpi kalo skrng malah buat menghalal kan maksiat
Alfia Amira
bawa apa Bu Lastri ?? martabak telur sama martabak manis yah 🤭🤭
Nurul Umilhuda
sangat bagus
Jeankoeh Tuuk
alur ceritanya bagusss
Jeankoeh Tuuk
lanjutttt
Jeankoeh Tuuk
kasian Aleta & Bu rosna
🏠⃟રuyzzᵍᵉⁿᵃᵖ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁❣️🤎㊍㊍
hahahaha
Jeankoeh Tuuk
semoga nasib aleta bahagia
Marc Lina Aczenk Lolo
hatinya Raditya......sakit...merana ..
lanjut Thor
tri susanti
lanjut thor semangat..... 💪💪💪
tri susanti
jadi senyum senyum sendiri bacanya .... lanjut thor...
tri susanti
jebol juga gawang aleta.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!