Annindiyah Aqila adalah seorang gadis yang rela melakukan apapun untuk adiknya yang begitu ia sayangi.
Suatu hari, demi menyelamatkan nyawa sang adik. Annin pun terpaksa meminjam uang kepada renternir.
karena tidak sangup membayar cicilan dan buanganya yang sangat besar, Annin pun rela dan pasrah dibawa oleh para renternir.
Namun siapa sangka, ia dibeli oleh seorang presdir tampan dan kaya raya yaitu presdir Shilin Tao Mou. Annin akan dijadikan istri kontrak oleh presdir Shilin, sampai presdir Shilin dinyatakan sembuh dari suatu penyakit yang memalukan, yang selama ini di idapnya.
🌸🌸🌸
Apa jadinya. Jika seorang Shilin Tao Mou yang punya keanehan, yaitu ia sangat membenci suatu barang yang ada kata bekas, atau barang-barang pribadinya yang disentuh orang lain termasuk keluarganya sendiri.
Shilin akan sangat membenci benda itu hingga i
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oniya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
***
Merasa diabaikan Annin pun mencoba bertanya kepada sekretaris Chao, yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"Tuan Chao, kira kira berapa lama perjalanan kita untuk sampai ke China?" Tanya Annin.
"Kurang lebih 5 jam, nona." Ucap sekretaris Chao tanpa melihat Annin dan terus fokus pada ponselnya.
"Satu hal, nona. jangan panggil saya tuan, cukup panggil saya sekretaris Chao, saja." pinta sekretaris Chao barulah menatap Annin.
"Baik tu ... Maksud saya sekretaris Chao," Ralat Annin.
Tak lama kemudian Annin mulai merasa kepalanya begitu pusing, perutnya begitu terasa penuh seperti diaduk-aduk. Dan Annin mulai merasa mual yang amat parah dan tak bisa ia tahan lebih lama lagi.
"Sekretaris Chao, toilet ada dimana?" Tanya Annin lalu segera membekap mulutnya dengan kedua telapak tanganya, berusaha menahan sesuatu yang akan keluar dari mulutnya.
"Ada di kamar, Nona. Mari ikut saya," ucap sekretaris Chao berjalan cepat, sekretaris Chao tau keadaan Annin sekarang. Begitu sampai sekretaris Chao langsung mengetuk pintu.
"Masuk!" terdengar suara dari dalam sana. Saat ini presdir Shilin tengah rebahan. Di atas kasur king size miliknya, dan tampak memainkan ponsel canggihnya. Begitu pintu terbuka, Annin yang sudah tidak bisa menahan mualnya, langsung berlari kearah toilet di dalam kamar itu.
"Saya permisi, tuan," pamit sekretaris Chao.
"Hemmm," jawab presdir Shilin tanpa singkat.
Kini, Annin telah selesai mengeluarkan semua makanan yang tadinya ia makan. Annin langsung terduduk dilantai toilet karena merasa begitu lemas dengan kakinya masih gemetar.
"Aaa... kenapa perut ku sakit sekali, Apa aku mabuk," ucap Annin menekan kuat perutnya.
Saat sudah merasa lebih baik, Annin pun bangkit dan segera keluar dari toilet. Saat melewati presdir Shilin, Annin menundukkan wajahnya.
"Hey ka!, kemarilah!" Titah presdir Shilin dengan menggerakkan jari telunjuknya. Dan Annin pun mulai mendekati presdir Shilin.
"Ada apa tuan?" Tanya Annin.
"Pijat kaki ku," titahnya tanpa menoleh Annin yang kini mulai memucat.
Annin pun mulai memijit kaki predir Shilin dengan gerakan pelan. Presdir Shilin begitu menikmati pijatan Annin dikakinya yang memang terasa pegal-pegal.
Tak lama kemudian presdir Shilin merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Ia baru sadar jika sentuhan Annin pada kulit kakinya, membuat juniornya bangkit. Hal yang hanya bisa dilakukan oleh Annin seorang.
"Hey, kau, apa yang kau ... " Ucapan presdir Shilin terhenti saat melihat Annin yang oleng dan akan menjatuhkan tubuhnya, tapi dengan cepat presdir Shilin bangkit dan menangkap tubuh kurus Annin, dan Annin pun jatuh kepelukan presdir Shilin.
"Hey, kau pingsan atau hanya tidur?" Tanya presdir Shilin menatap Annin yang semakin pucat dalam pelukannya.
"Chao, Chao Tak," teriak presdir Shilin.
"Ada apa, tuan?" Tanya sekretaris Chao mendekati tuannya.
"Coba kau periksa, sepertinya dia pingsan," titah presdir Shilin. Sekretaris Chao yang memang super jenius itu mulai memeriksa keadaan Annin, mulai dengan denyut nadinya.
"Sepertinya, Nona tidak pingsan tuan. Tapi, Nona hanya tertidur karena kelelahan dan juga mabuk darat," jawab sekretaris Chao.
"Dari mana kau tau kalau wanita ini hanya tidur?" Tanya presdir Shilin tak percaya.
"Dari suara dengkuran Nona, tuan." Dan presdir Shilin langsung mendekatkan telinganya pada bibir Annin yang sedikit terbuka, dan presdir Shilin mendengar suara dengkuran halus Annin.
"shit... Dasar wanita aneh!" Umpat presdir Shilin melepaskan tubuh Annin dari pangkuanya.
"Kalau begitu, saya permisi tuan," pamit sekretaris Chao lalu keluar dari kamar itu.
ceritanya cukup menarik dg alur yg g mbulet. 😁😁😁
hanya perlu diperbaiki dari penulisannya saja, agar lebih enak dibaca sehingga reader bisa semakin menghayati baca novelnya.. 👍🏻👍🏻👍🏻
anyway, semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat untuk berkarya menghasilkan novel2 lainnya yg luar biasa..
semoga sukses selalu kak.. 😘🥰😍🤩