Vivian Candrama seorang perempuan cerdas yang cantik. Ia diangkat menjadi cucu dari seorang pengusaha sukses bernama Farhan Candrama. Kehidupannya ternyata tak sesuai keinginannya yang ingin melupakan cinta pertama yang ia anggap sebagai cinta monyet yang menyakitinya.
Tapi saat ia ingin menjauh dari laki-laki yang membuatnya patah hati, lagi-lagi ia harus kecewa karena laki-laki itu kembali datang dan sengaja memaksanya untuk menikah. Gemal Candrama nama laki-laki itu. Ia adalah cucu kedua dari Farhan Candrama. Semua media tahu jika ia adalah tunangan dari Gunadarma Candrama pewaris Candrama grup tapi kemudian ia terpaksa menikah dengan Adik kandung Gunadarma Candrama. Gemal membencinya dan menyatakan perang padanya. Vivian tahu tidak ada cinta untuknya dihati Gemal. Gemal menikahinya hanya untuk menyiksa hidupnya.
Bagimana kehidupan Rumah tangga Vivian dan Gemal?
ayo baca dan jangan lupa vote dan komentarnya...terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melindungi
Aditya meminta Gemal dan Guna untuk menemuinya didalam ruang kerjanya. Aditnya yakin Vivian tidak bersalah dalam hal ini. Aditya memang tidak tahu bagaimana perilaku Vivian saat diluar negeri tapi setahunya Vivian adalah anak yang baik, terbukti dengan nilai-nilainya yang membuat Papinya bangga.
Saat ini ketiganya duduk di sofa dan Adit ingin penjelasan tentang masalah Vivian dari Guna dan Gemal. "Bisa kau jelaskan kepada Papi Guna, Gemal apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Aditnya.
Guna menghela napasnya "Ada pemberitaan mengenai Vian Pi, setahu publik Vian adalah tunangan Guna. Papi kan tahu Kakek pernah mengumumkannya saat itu. Wartawan penasaran dengan sosok Vian karena dia cantik, cerdas dan juga berbakat. Vian sosok yang sempurna diberitakan di media tapi saat foto Vivian yang berada di Club tersebar di media sosial, membuat banyak gosip buruk mengenai sosok Vivian Pi," jelas Guna.
"Kenapa kalian tidak meredam berita itu? cari tahu siapa laki-laki yang sedang bersama Vivian saat di Club!" ucap Aditya.
Gemal menggaruk kepalanya dan menghembuskan napasnya "Pi, laki-laki itu Gemal Pi, Gemal kebetulan ada disana dan melihat Vian di Club. Vian mabuk, Gemal gendong dia dan mengantarnya pulang ke Apartemen. Berita itu tiba-tiba saja muncul Vi dan Gemal sudah sebagian menghapus berita itu tapi tetap saja masih kecolongan Pi," ucap Gemal membuat Adit ingin sekali memukul wajau putra bungsunya itu.
"Kenapa kamu nggak bilang tadi sama Vian Gem. kasian dia nangis gitu mungkin dia takut Papi marah, karena Papi mengira dia punya pacar Gem!" kesal Aditya.
"Vian memang nggak tahu Pi, kalau Gemal yang anterin dia pulang waktu itu. Nanti Gemal mau jelasin sama dia Pi!" ucap Gemal.
"Kamu ngapain juga main ke Club Gem?" tanya Aditya menatap putranya itu dengan kesal.
"Namanya juga anak muda, tapi tenang Pi Gemal nggak mabuk kok. Gemal ketemu kesana hanya ingin bertemu teman" jelas Gemal.
"Kalian berdua ini kebiasaan kenapa gaulnya ke Club, kalian memang harusnya dididik Raka biar nggak kebalasan. Raka itu sukanya ke Masjid dan dia itu nggak macam-macam kayak kalian!" ucap Aditya membuat Guna dan Gemal saling berpandangan dan keduanya menghela napasnya bersamaan.
"Untuk sekarang ini Vivian nggak usah pergi kerja dulu, soalnya banyak wartawan yang mengejarnya. Apalagi ternyata Vivian cukup terkenal di Amerika karena pernah menjadi model desainer terkenal disana jadi pemberitaan ini sangat menarik bagi publik," jelas Guna.
"Masalahnya ini bisa cepat selesai asalkan Kak Guna segera mengumumkan pernikahaan Kak Guna dengan Ayunda!" ucap Gemal.
"Itu mudah Gem, tapi berita mengenai pernikahan Kakak dan Ayu pasti akan membuat Ayu menjadi bahan gosip dan publik akan mengira Ayu merebut Kakak dari Vivian," ucap Guna karena ia memikirkan persaaan istrinya.
"Kak Guna memikirkan tentang perasaan istri Kakak, Gemal juga Kak. Kakak pikir Gemal hanya bisa tertawa dan tersenyum melihat istri Gemal seperti itu keadaannya? Gemal juga nggak mau Kak Vian sedih sama seperti Kakak!" ucap Gemal menatap Guna dengan tatapan serius. Guna menyadari jika ucapan Gemal memang benar dan menghadapi gosip diluar sana, pasti akan menyakiti Ayunda dan Vivian secara bersamaan.
"Berikan Kakak waktu Gem, Kakak pasti akan mengumumkan berita pernikahan Kakak dan Ayunda. Kakak juga akan segera mengadakan resepsi pernikahan," jelas Guna.
"Oke, Kak. Gemal harap secepatnya! Kak Guna jangan egois karena bukan hanya Kakak yang ingin melindungi istri Kakak. Gemal juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan melindungi istri Gemal!" jelas Gemal.
Aditya menghela napasnya, kedua putranya ini jarang berdebat dan selama ini Guna memang selalu mengalah demi Gemal. Guna bahkan menuruti semua keinginan Gemal sejak dulu. Tapi saat ini sepertinya keduanya tidak ada yang mau mengalah dan ini jika dibiarkan akan terjadi pertengkaran hebat antara keduanya.
"Sudah kalian jangan bertengkar!" ucap Aditya ketika melihat kedua putranya itu saling menatap dengan tatapan dingin. Terakhir kali Guna dan Gemal bertengkar juga karena Vivian. Guna melindungi Vivian seperti adik kandungnya sendiri sedangkan Gemal sejak kecil memang selalu mengganggu Vivian hingga membuat Vivian menangis.
"Dulu saja Kakak selalu melindungi Vivian. Jika saja Kak Guna tegas saat Kakek ingin menjodohkan Kakak dengan Vivian mungkin tidak akan seperti ini jadinya!" sinis Gemal.
"Jadi kau ingin menyalahkan Kakak Gem, karena kau terpaksa menkahi Vivian untuk meredam kemarahan Kakek?" singgung Guna membuat Aditya kesal.
"Sudah!" teriak Aditya. "Harusya kalian tidak berdebat seperti ini. Papi tahu Gemal ingin menjaga perasaan Vian dan kamu juga Guna. Tapi pernikahan kalian ini memang harus diumumkan ke publik cepat atau lambat!" ucap Aditya kesal melihat sikap kedua anaknya yang sama-sama keras.
"Guna apa betul kamu sudah bertemu dengan Om kamu?" tanya Aditya sengaja mengalihkan pembicaraan agar keduanya tidak kembali berdebat.
"Sudah Pi, Guna masih membujuknya untuk pulang!" jelas Guna.
"Gemal juga akan membujuk Om untuk segera bertemu Kakek dan Papi!" ucap Gemal. "Gemal permisi Pi, ada urusan yabg harus Gemal selesaikan!" ucap Gemal segera keluar dari ruang kerja Aditya, meninggalkan Guna dan Aditya.
Sejak kecil Gemal memang terlihat keras bahkan egois dan tidak mau diatur. Farhan Candrama sebenarnya menyukai sifat keras yang dimiliki Gemal dan saat itu ia memaksa Gemal untuk melanjutkan bisnisnya, namun Gemal menolak semua aturan Farhan dan memilih berkuliah di Fakultas Kedokteran. Tak ada yang bisa menggagalkan keinginan Gemal. Guna yang selalu mengalah dan mengikuti semua yang dinginkan kakeknya, kecuali menikahi Vivian. Guna tidak bisa menyerah akan cintanya dan ia memilih berjuang untuk hidup bersama wanita yang ia cintai.
Gemal melangkahkan kakinya mendekati Vivian dan menarik tangan Vivian agar mengikutinya. "Mau kemana?" tanya Vivian bingung.
Elin melihat raut wajah dingin Gemal membuatnya segera mempercepat langkahnya mengikuti Gemal. "Gemal, kamu mau ajak Vian kemana?" tanya Elin penasaran.
"Pulang ke Apartemen!" ucap Gemal dingin.
"Kamu aja yang pulang bawa barang-barang Vian kemari, Gem!" pinta Elin. "Istri Kamu itu lagi sakit gini dan jangan keluar rumah dulu!".
"Kamu mau ikut Kakak atau tunggu disini?" tanya Gemal.
"Disini saja!" ucap Vivian. Gemal melepaskan tangannya yang memegang pergelangan tangan Vivian.
"Awas kamu, kalau kamu nangis lagi! jika kamu nangis lagi dan terlihat menderita tinggal disini, lebih baik kita tinggal di Apartemen!" ucap Gemal membuat Vivian memegang lengan Gemal.
"Iya Kak, Hmm... Vian mau belajar masak sama Mami!" ucap Vivian membuat Gemal menganggukkan kepalanya. Vivian tahu Gemal dengan wajah dinginnya adalah Gemal yang menakutkan baginya. Jika ia tidak berkata lembut dan memohon atau mencoba melawanya, Gemal pasti akan memarahinya.
Selama ini Vivian selalu menunjukkan wajah angkuh dan sombongnya didepan orang lain tapi tadi berhadapan dengan Gemal membuatnya merasa sangat rendah. Sejak dulu hanya Gemal yang selalu mengintimidasinya, hingga membuatnya berjuang keras untuk bisa sejajar dengan Gemal. Saat itu pun Vivian ingin menjadi seorang Dokter karena melihat Gemal memilih jurusan Kedoteran, tapi saat mengingat ucapan Gemal membuatnya mengurungkan niatnya.
"Jangan ikuti aku dan jadilah dirimu sendiri, karena jika kau ingin bersamaku kau harus berusaha mencapai keinginanmu. Aku tidak suka wanita cengeng yang hanya bisa bergantung dari harta Kakekku. Jangan muncul dihadapanku jika kau masih terlihat menyedihkan!" ucap Gemal saat itu. Kata-kata Gemal yang menusuk namun membuat Vivian merasa termotivasi untuk menggapai apa yang ia inginkan. Tapi tetap saja ia masih Vivian yang dulu, wanita cengeng yang berharap cinta dari Gemal.