Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkap
Glam cemberut ketika pria itu sudah keluar dari kamar.
"Apa aku seburuk itu?" gumam Glam, sembari memperhatikan penampilannya. "Seharusnya dia menyentuhku malam ini, dan setelah itu aku bisa pergi dari sini. Ah!! Gagal!" Glam memaki dirinya sendiri sambil menghentakkan kedua kakinya bersamaan.
"Mommy, Daddy, aku merindukan kalian." Glam mendudukkan diri di sofa, pandangannya berubah berkaca-kaca setiap kali mengingat kedua orang tuanya.
"Bagaimana, Tuan?" Nero bertanya seraya menuangkan sampanye ke gelas seraya memperhatikan raut wajah bossnya yang tampak kusut.
Mereka berdua saat ini berada di mini bar yang terletak di dekat kolam renang.
"Buruk!" jawab Damon. Ia kembali kesal jika mengingat tingkah gadis itu.
"Buruk? Maksudnya gadis itu sudah tidak perawan?" tebak Nero dengan kening mengerut, tapi jika gadis itu sudah tidak perawan kenapa bossnya tidak membunuh Glam? Nero jadi semakin heran.
Damon menenggak sampanye-nya, lalu mengecapkan bibir, merasakan alkohol yang terasa membakar mulutnya.
"Dia terlalu polos. Berapa usianya?" tanya Damon pada Nero.
"Dia masih bocah, berdasarkan informasi usianya baru 19 tahun," jawab Nero.
"Pantas saja." Damon bergumam seraya menenggak minumannya dengan rakus.
"Pantas saja? Jangan bilang kalau gadis itu tidak bisa memuaskan Anda yang sudah tua dan berpengalaman ini," ejek Nero sambil tertawa geli.
"Diam!!" bentak Damon, bertambah kesal.
"Ha ha ha ha, jadi benar tebakanku?" Nero semakin gencar menggoda bossnya, tapi dia segera menghentikan tawa dan memasang wajah datar ketika melihat Damon memberikan tatapan tajam dan menusuk.
"Aku bahkan belum menyentuhnya," ucap Damon, tapi hanya di dalam hati. Mana mungkin ia mengatakan hal itu kepada Nero, bisa-bisa asistennya itu akan membully-nya habis-habisan.
Barcelona.
"Aku ingin bertemu dengan Nyonya Toro," ucap Ele kepada penjaga di rumah neneknya itu. "Aku disuruh Mommy mengantarkan bingkisan hari natal," sambung Ele seraya menunjukkan goodie bag besar yang ia bawa.
"Silahkan, Nona," ucap penjaga pria membukakan pintu gerbang untuk Ele.
"Terima kasih." Ele tersenyum lalu melangkah masuk ke area rumah mewah yang luas itu. Ele memperhatikan rumah itu dengan seksama. Dia hanya datang ke rumah itu setahun sekali itu pun di hari natal saja untuk mengantarkan bingkisan hari natal. Yang menjadi pertanyaannya, kenapa kedua orang tuanya sendiri tidak pernah datang ke sini?
"Bodoh!! Jadi kau menjual gadis itu?!"
Ele menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Nyonya Toro seperti sedang marah pada seseorang. Gadis itu melangkah ke sumber suara, dia menghentikan langkahnya ketika melihat Nyonya Toro duduk di atas kursi roda di taman samping rumah.
"Dia bicara dengan seseorang di telepon?" Ele segera bersembunyi ke tempat yang aman, sambil mendengar ucapan Nyonya Toro.
"Bagaimana jika dia nanti kembali ke Barcelona, bertemu dengan kedua orang tuanya dan mengatakan semuanya. Bisa tamat riwayatku! 15 tahun aku berjuang keras menyembunyikan gadis itu untuk membalaskan dendamku pada Gloria!!!" bentak Nyonya Toro pada seseorang di sambungan telepon itu.
"Aku tidak mau tahu! Kau harus mendapatkan Glamour kembali!!!"
Deg!!!
Jantung Ele nyaris lompat dari tempatnya mendengar nama kakaknya di sebut oleh wanita tua itu. Ia sampai membekap mulut dengan kuat agar tidak menimbulkan suara.
"Jika kau tidak segera menemukan gadis itu maka aku akan menyuruh anak buahku untuk menghancurkan kastilmu di Italia!!!" Nyonya Toro masih murka, tanpa sadar jika pembicaraannya dengan seseorang di telepon itu di dengar oleh Ele.
"Nyonya Toro, jadi kau adalah dalang di balik hilangnya kakakku! Tidak akan aku biarkan!!" geram Ele, hendak keluar dari persembunyian tapi ia mengurungkan niatnya. Berpikir kalau dirinya bertindak gegabah bisa jadi situasi akan semakin buruk. Ele akhirnya berusaha meredam emosinya sembari mengepalkan kedua tangannya erat.
apanya yg mau di pangkas????
yg bawah?🤔😂😂😂🤣🤣
Elle sampai mengepalkan kedua tangannya nyonya toro setega itu menculik kakaknya glamour dan dijual...
Kasian mom gloria kepikiran glamour sampai skrg sangat sedih,,,Dasar nyonya toro
blm menerima karmanya aja...
Dasar nenek tua sangat jahat dan licik....
Glamour Sangat sedih skl matanya sampai berkaca2 mengingat kedua org tuanya....
Sabar glamour nanti suatu saat bertemu kedua orgtuamu dan adikmu Elle......
Semenjak pandangan pertama melihat glamour damon tertarik....
Wwkwk🤣🤣🤣😂Glamour disuruh nari kayak cacing kepanasan membuat mood damon sangat buruk.....
Ayolah Semangat2 glamour buat sang ketua mafia berdarah dingin dan sadis itu takluk jatuh cinta dan bucin akut....
Biasanya damon langsung membunuh wanita2 ditidurinya krn kurang memuaskannya...
Lanjut thor....
ayo Lee cepat kasih tau daddy dan mommy mu