💮Warning mengandung unsur 21+ jadi bijak dalam memilih bacaan ya💮
Di tinggalkan oleh orang yang kita cintai tentu sangat berat. Apa lagi dengan hadirnya sesosok makhluk kecil yang di sebut anak. Gerry Ardana seorang pengusaha properti harus menelan kenyataan pahit karena istrinya mendadak meninggalkan dirinya setelah melahirkan putra pertama mereka. Sang istri tak terima melahirkan bayi prematur yang di diagnosa dokter memiliki kekurangan itu. Di sisi lain bayi yang diberi nama Zafa Ardana itu memiliki alergi terhadap susu sapi. Lalu bagaimana nasib baby Zafa? ikuti kisah selengkapnya.
S2. Menceritakan tentang kehidupan percintaan Didi, Aldo dan Arsen. (S2 ini gado-gado kisahnya. Jika suka silahkan lanjut, jika tidak tinggalkan othor disini tanpa kata" yang menyakitkan)
Plagian harap menjauh, kisah ini pure dari hasil Meres otak. Jadi jangan sekali sekali mencontek
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
💮 Selamat membaca 💮
Pesawat yang ditumpangi oleh Gerry beserta keluarga tiba di New York, Amerika. Dian sampai dibuat ternganga, karena ini kali pertama ia bertolak ke luar negri.
"Apa kau senang?" tanya Gerry mengelus puncak kepala Dian. Dian mengangguk antusias.
"Ger, cepat selesaikan urusanmu." Kata nyonya Arini. Dan Gerry menyetujuinya. Ia pun meminta Sigit untuk mengantarkan mamanya dan kedua anaknya beserta pengasuh, untuk terlebih dulu pulang agar bisa istirahat.
"Apa kau siap?" Tanya Gerry, Dian kembali mengangguk.
Mereka naik mobil yang sudah Sigit persiapkan sebelum keberangkatan mereka. Gerry dengan mudah menemukan apartemen milik Rian Al Fares. Dengan segera ia menggandeng tangan istrinya menuju lantai apartemen dimana Selena tinggal.
Tangan Dian begitu dingin dan gemetar, ia takut bertemu istri pertama suaminya itu. Saat Gerry sudah membunyikan bel jantung Dian berdetak cepat.
Tak lama pintu pun terbuka, namun alangkah terkejutnya Dian saat melihat pria yang mengontrak rahimnya berdiri di depannya dengan wajah garang.
"Apa maumu? bukankah aku sudah berikan uang padamu? kenapa kau ada di sini?" hardik Rian tanpa memperdulikan kehadiran Gerry. Dian merasa kelu, kakinya seolah tak bertulang, hampir ia terhuyung ke belakang namun tangan kokoh Gerry menahan tubuh Dian.
"Dimana Selena?" tanya Gerry pada Rian, saat Rian lengah dan terpaku Gerry menerobos masuk.
"Selena keluar kau?" teriak Gerry.
"Hei apa yang kau lakukan?" Rian masuk dengan wajah yang memerah.
Selena keluar dari kamar hanya mengenakan jubah tidur. Melihat itu membuat Gerry mengepalkan tangannya.
"Cih .. betapa bodohnya aku menikahi wanita sepertimu," kata Gerry meremehkan Selena.
Selena hanya tersenyum miring, ia tau betul Gerry pria yang posesif. Ia pasti tak suka jika miliknya di sentuh orang lain.
"Lalu apa maumu?" tanya Selena, ia menatap sesosok wanita mungil berdiri di belakang Gerry. "Kenapa tidak kau kenalkan wanita di belakangmu itu sayang."
Gerry terbahak mendengar Selena memanggilnya sayang.
"Kau dengar Rian, dia ternyata masih menganggapku?" cibir Gerry, kini Rian tersulut emosi.
"Apa kau masih mengharapkannya Selena?" tanya Rian dengan suara tinggi.
"Bukan begitu honey, aku .. " ucapan Selena terputus oleh perkataan Gerry.
"Sudah, aku kemari bukan untuk melihat drama percintaan kalian. Aku hanya ingin katakan satu hal padamu Selena Zang, Karena pernikahan kita hanya pernikahan di bawah tangan. Maka hari ini, aku Gerry Ardana, ku haramkan kau Selena Zang menyentuh diriku. Aku menjatuhkan talak tiga untukmu." Kata Gerry dengan lantang, kini tak ada lagi keraguan dari Gerry untuk menceraikan Selena.
Setelah berkata demikian Gerry menarik tangan Dian keluar dari apartemen itu. Gerry berjalan dengan tergesa, hingga kaki Dian terseok mengikuti langkah kaki Gerry.
BRUK!!
Dian terjatuh, Gerry menoleh dengan perasaan bersalah. "Sayang maafkan aku!" Kata Gerry menyesal. Dian tersenyum, ia mengelus pipi Gerry.
"Apa kau tak apa² mas, aku bisa pinjamkan bahuku, untukmu bersandar." Kata Dian, ia dapat menangkap kesedihan tersirat dari tatapan mata Gerry. Dian menegakkan badannya memeluk Gerry. Hingga pecahlah tangis pria itu. Gerry sama sekali tidak malu pada Dian, ia hanya ingin meluapkan rasa sakit dihatinya.
"Lepaskan semua beban yang menghimpit hatimu mas. Aku siap menjadi pendengar untukmu, aku siap menjadi sandaran di saat kau letih dengan segala masalah yang kau hadapi." Kata Dian terus mengusap punggung Gerry. Tangis Gerry mereda, ia mengurai pelukan Dian lalu menatap wajah wanita itu dengan intens. Gerry mendekatkan wajahnya, lalu ******* bibir Dian, Dian pun memejamkan matanya. Ia merasa lum*atan Gerry terasa begitu lembut dan halus. (Berasa kaya iklan shampo 😂😂).
Gerry menghapus air matanya. ia bangkit berdiri lalu menggandeng tangan Dian. "Kita lanjutkan di kamar saja ya!" kata Gerry mengerlingkan matanya. Dian pun tersipu malu.
Sedangkan di apartemen milik Rian, Selena masih terpaku. Ia tak menyangka dengan mudahnya Gerry melepas dirinya. Ia kira Gerry akan datang memohon padanya untuk kembali padanya, namun semua itu ternyata salah. Pria itu justru menalaknya.
Rian pun masih sama terpakunya dengan Selena, pikiran Rian berkecamuk. Melihat Dian digandeng oleh Gerry. Bahkan ia terlihat lebih cantik dari sebelumnya. 'Apakah memang ia secantik itu?' batin Rian. Ia sama sekali tak memperdulikan Selena lagi.
"Aku harus mencari tahu apa hubungan mereka." Gumam Rian,
⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Gerry dan Dian sudah berada di kamar mereka, setelah drama kedua anak mereka menangis bersamaan, membuat Gerry dan Dian yang baru tiba di rumah menjadi kebingungan. Gerry berinisiatif membawa gadis kecil bermata biru itu untuk bermain. Setelah Dian sudah selesai menyusui Zafa ia beralih mengambil Zafrina dan kemudian menyusui gadis kecil itu hingga bayi itupun terlelap.
"Mas, mau mandi dulu atau langsung istirahat?" tanya Dian. Gerry memeluk Dian dari belakang, mengendus aroma shampo milik Dian yang menyegarkan.
"Bolehkan memakanmu dulu." Bisik Gerry di telinga Dian, membuat bulu tubuh Dian meremang. Dian pun dengan malu mengangguk.
Gerry membalikan tubuh Dian perlahan, hingga mereka kini saling berhadapan, perlahan Gerry m*****t bibir Dian. Dian membalas lum*atan itu dengan kaku. Gerry menggendong tubuh mungil Dian seperti koala yang bergantung di pohon tanpa melepas ciuman mereka. Dengan hati² Gerry meletakkan Dian di atas ranjang, lalu ia mulai melucuti pakaian yang dikenakan Dian. Tanpa menyisakan sehelai benang pun.
⭐To be continue ....
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
Sekali kali prank ah!!! 😂😂😂😂
Jangan lupa Vote, like dan komen ya
dengan perjanjian yg dibuat itu dimna apabila anaknya dian cewe dia tak mau mengakui dan kontrak berakhir itu sama aja udah talak,tapi talaknya berlaku pas dian sdh melahirkan... memang kadang banyak yg salah sangka dengan ini.. sama halnya nikah kontrak yg memiliki masa berlaku,apabila sampai masanya dan kedua pihak ingin melanjutkan pernikahan tersebut sebaiknya dilakukan akad nikah kembali... wallahi