NovelToon NovelToon
Takdir Pernikahan

Takdir Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Suami ideal
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Ry

Cerita ini kelanjutan dari novel "Mencari kasih sayang"
Pernikahan adalah ibadah terpanjang karena dilakukan seumur hidup. Pernikahan juga disebut sebagai penyempurnaan separuh agama.
Dua insan yang telah di satukan dalam ikatan pernikahan, tapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Hari memiliki rahasia yang dapat menghancurkan kepercayaan Resa. Apakah dia dapat bertahan?

Resa menemukan kebenaran tentang Hari yang telah menyembunyikan kebenaran tentang status nya. Resa merasa dikhianati dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apakah dia harus memaafkan Hari atau meninggalkannya?

Apakah cinta Resa dan Hari dapat bertahan di tengah konflik dan kebohongan? Apakah Resa dapat memaafkan Hari dan melanjutkan pernikahan mereka?
Apakah mereka akan menemukan kebahagiaan atau akan terpisah oleh kebohongan dan konfliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27 emosi dan perasaan

Yeni keluar dari supermarket,Dia duduk disamping Resa yang sedang menatap kepadanya,dua es cream yang di beli tadi sudah habis dalam waktu sekejap saja. .

"Sudah habis!" kata Yeni.

"Sudah, sebentar aku mau beli lagi satu," jawab Resa.

"Loh,mau lagi," ucap Yeni heran.

Tapi Resa sudah beranjak dari duduknya, dia masuk lagi mengambil es cream satu kemudian langsung membayarnya. Dia keluar dari dalam supermarket kemudian duduk disamping Yeni sambil membuka es cream nya.

"Ah segarnya," ucap Resa sambil mengecap Es cream yang ada ditangannya.

Di dalam rumah, Hari masih mencari istrinya. Dia menunggu Resa kembali. Kring! Dia menghubungi Resa.

Yeni melirik pada Resa, "Telepon kamu bunyi Teh."

"Aku tahu siapa yang menelpon, A Hari palingan," sahutnya tidak mau mengangkatnya.

Beberapa menit kemudian,Hari langsung menarik nafas lega.Setelah menemukan dimana sang istri.Dia tentu saja langsung berjalan ke arah supermarket untuk menyusul istrinya.

Resa sudah menghabiskan beberapa es cream selama disana.Yeni saja bingung melihat Resa bolak balik beli es cream. Dia yang melihat nya saja sudah merasa enek. Sedangkan Resa sangat menikmatinya.

"Ayo pulang!" ajak Resa setelah dia puas memakan es cream.

"Sudah puas! Itu Teh Resa ceritanya sedang ngidam apa gimana? Sampai menghabiskan banyak es cream," tanya Yeni dengan wajah bingung kepada Resa.

"Sudah hehe! " sahut Resa nyengir menampakan giginya kepada adik iparnya itu."Ngidam yang di landasi rasa kesal"

Mereka berjalan ke arah Rumah haji Surya. Di pertengahan jalan, Resa berpapasan dengan Hari yang akan menyusul dirinya di supermarket.

"A Hari, Teh!" la langsung mendongak. Dan benar di depannya hanya berjarak dua meter saja ada Hari yang sedang melihat padanya.

"Aa cari-cari kamu di rumah Ai," serunya pelan.

Resa langsung membalikan tubuhnya berlari menghindari suaminya.

"Ai, jangan lari kamu kan lagi hamil," Hari mengejarnya, dengan perasaan sangat khawatir.

Sampai akhirnya dia berhasil menyusul istrinya.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Hari.

"Aku tidak apa-apa. Sana Aa sama BI Ika saja. Aku nungguin sampai kelaparan loh. Aa malah gak pulang-pulang," kesal Resa kepada suaminya.

"Dengerin AA dulu!" Hari menarik istrinya supaya mendekat kebetulan sedang sepi. " Kalau mau marah boleh, tapi jangan lari-larian begitu." tegas Hari kepada istrinya.

Resa memalingkan wajahnya ke arah yang lain, dia tidak mau melihat kearah suaminya yang ada disampingnya. Wajahnya penuh dengan rasa kesal. Sedang Hari mencoba untuk memberikan penjelasan kepada Resa tentang apa yang terjadi.

"AA, minta maaf, BI Ika sakit jadi AA antarkan pulang. Semua AA lakukan atas rasa kemanusian, bukan karena yang lain," ucap Hari mulai menjelaskan kepada Resa.

"AA baik sekali, mengantarkannya sendiri ke rumahnya. Memangnya tidak ada lagi orang lain yang ada disana. Kenapa harus Aa coba yang nganterin? Di sana masih banyak karyawan yang lain " terang Resa kepada suaminya dengan wajah kesalnya.

Hari mengerutkan keningnya, apa yang dikatakan Resa benar, kenapa juga tadi harus dirinya yang menolong. Tapi keinginan dia menolong Ika timbul begitu saja, mungkin sebagai bentuk kemanusiaan yang muncul dalam dirinya. Refleks dia untuk menolong tidak bisa dia hindari juga.

" Sungguh aku tidak ada maksud apa-apa," ucap Hari.

"Kenapa tidak AA temenin aja Bi Ika di sana. Tidak usah pulang sekalian," ucap Resa.

"Jangan begitu Aini sayang. Maaf ya," ucap Hari.

"Aku gak mau maafin AA. Udah keseringan buat aku kecewa, padahal AA tahu aku sedang hamil," ucap Resa.

Dia memalingkan wajahnya ke arah yang lain sambil mendengus.

"Tadi kan langsung minta bantuan Yeni untuk membelikan kamu Bubur kesana. Aa manusia yang udah pasti banyak salah,Ai." ucap Hari.

"Kali ini aku gak mau maafin gitu aja," ucap Resa.Kemudian meninggalkan Hari begitu saja.

"Kamu mau kemana?" tanya Hari.

"Aku mau pulang kerumah bapak," jawab Resa.

"Nanti kalau kamu ngidam malam-malam bagaimana?" tanya Hari.

"Nggak akan!" sahut Resa.

Dia capek.bener-bener capek harus selalu mengalah, harus selalu sabar & harus selalu menerima semua rasa sakit yang Hari berikan.sedangkan suaminya tidak pernah mau menyadari akan kesalahannya,kadang hanya bisa berucap maaf tanpa niat memperbaiki, terkadang pun tanpa kata maaf Hari anggap tiada masalah.hati Resa bukan terbuat dari batu, saat ini Dia benar-benar sudah ditahap lelah hati.

Resa tidak pulang kerumah. Dia ternyata benar-benar serius atas apa yang dia ucapkan pada suaminya. Resa langsung naik angkot mendatangi kediaman orang tuanya.

Resa duduk di kamar ibu sambungnya dengan wajah sedih dengan air mata yang berjatuhan.Komala bertanya masalah apa yang membuatnya Datang dalam keadaan menangis.tapi anak itu tak mau menceritakan sedikit pun Maslah yang sedang di hadapinya.

"Resa kamu kenapa?"

Dengan gemetar Resa mulai membuka mulutnya nya meski suari tercekat tapi dirinya berusaha menceritakan semuanya meski terasa berat untuk di ucapkan.

"Aku gak tahu harus cerita dari mana" lirih Resa dengan suara tersendat karena menangis

"maksudnya gimana,kamu gak di bolehkan ke sini sama suami kamu,kalau gak di ijinkan gak usah ke sini aja,mamah gak apa apa kalau kamu gak bantuin persiapan pernikahan nya Wati"Komala berusaha mengerti keadaan Resa dan menunggunya sampai dia tenang.

"Ternyata gosip yang BI Ika sebarkan itu, benar mah," akhirnya Resa tak kuasa memendam masalahnya sendiri.

Dia merasa lelah di fisik, kacau di mental, ruwet di kepala. Dia sudah berusaha di kuat-kuatin. Karena hidup memang keras, tapi dia juga harus tetap waras. Bukan hanya karena dia lelah, bukan berarti dia lemah. Masalahnya, lawannya kali ini adalah dirinya sendiri.

Komala terbelalak mendengar penuturan Resa. Seseorang yang tadi melihat kedatangan kakaknya itu mendekat untuk menghampiri Resa, namun dirinya juga dibuat kaget dengan apa yang ia dengar barusan. Dia hanya berdiri di ambang pintu menunggu kakaknya selesai bercerita.

"Mamah kira kamu sedih karena di Larang bantu bantu di sini,tahunya Hari itu beneran udah punya anak?" Resa mengangguk lemah dengan tangis yang sudah tidak dapat dibendung lagi.

"Sebenarnya dari awal mamah udah punya firasat gak baik, tapi gak berani bilang takut kamu gak nerima," kata Komala.

Resa bukanlah membaik, perasaannya makin tak karuan saat mendengar penuturan dari ibunya.

"Sekarang aku bingung harus gimana?" tanya Resa.

"Mamah gak bisa meminta kamu berhenti atau pun menyuruh kamu untuk menerima keadaan ini, kamu sendiri yang harus memutuskan apa yang menurutmu baik," usul Komala.

"Tapi mamah tetep saranin kamu untuk di KB dulu seandainya kamu masih mau mempertahankan rumah tangga kamu."

"Gak mungkin bisa mah," jawab Resa.

"Kenapa gak mungkin segala? Keadaan kamu saat ini lagi gak baik, Resa. Mending turuti saran mamah, itu juga buat kebaikan kamu sendiri," kata Komala.

Resa semakin menundukkan kepalanya. Tangan yang saling menggenggam itu ia remas dengan gemetar. Banyak ketakutan yang ia rasakan saat ini. Dia ingin mengatakan bahwa dia sedang hamil, tapi lidahnya terasa kelu untuk berbicara. Dia hanya bisa menumpahkan semua perasaannya dengan air mata yang keluar tiada henti sampai hatinya benar-benar tentang.

1
Cakrawala
kelamaan Har klo nanya dulu yng ada Resanya tambah malu. . xixixi
Aerik_chan
baca gini aja nyeseknya nembus layar/Sob//Sob/
Cakrawala
Alamt Resa di bkin brdebar trus nih sm Aa Hari... /Chuckle/
Cakrawala
wanita beragama mmg bgitu. gemeeeesssss/Facepalm/
Selly AWP
Resa ngidam nih
Selly AWP
wah sakit ya
Selly AWP
jatuh cinta sama visualnya 😍
Elisabeth Ratna Susanti
ikut berdoa sungguh2
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
kasian LG hamil sakit, yg kuat resa
Aksara_Dee
minuman kemasan juga penyebab typus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
resa, ngidamnya kalau gak sehat harus dilawan. jangan dituruti, kasihan bayinya. 🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺
Tini Timmy
ngidam lgi nih🤣
Cakrawala
/Frown/
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sakit resa nya
Elisabeth Ratna Susanti
waduh demam nih
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini. kena flu nih, pengennya merem terus 😄
Ry: gak apa-apa ka, semoga lekas sembuh 🤲
total 1 replies
DeanPanca
beginilah wanita, mudah memaafkan, sulit melupakan.
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
intinya saling keterbukaan
dan hari JD suami harus peka
apalgi resa LG hamil
moodnya it sprti bunglon
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
keren visualnya
g bs berpaling aq Thor😅
Ry: ☺️ makasih,suatu kebahagiaan kalau pada suka
total 1 replies
Aksara_Dee
ehh curcol juga deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!