Istri Pengganti

Bab 15. Lagi lagi Gisel

Alvaro tunggu. Fionna berteriak begitu antusias sembari mengejar suami nya itu yang melupakan bekal yang sudah ia siapkan. Gadis itu terengah-engah sembari menenteng paper bag yang berisi bekal yang telah ia siapkan untuk Alvaro, pria itu yang baru saja ingin memasuki mobil nya segera menoleh ke sang istri yang masih terengah-engah itu

Fionna mendengus kesal dan segera menghampiri Alvaro dengan tatapan sinis nya, Apa kau sengaja menghindar. Alvaro mengalihkan pandangan nya, tentu saja Alvaro sengaja melupakan bekal berisi buah dan sayuran yang Fionna siapkan itu. Dia sungguh benar-benar tak bisa memakan itu. Ia menggaruk kepala nya yang tak gatal, Fionna pun segera memberikan bekal itu pada Alvaro dengan sorot mata nya yang tajam

“Kau ini sangat susah di ajari makanan sehat”

“Ma-af, aku hanya lupa”

”Jika ini tidak di makan, akan ku tendang bokongmu.”Alvaro terkekeh namun dengan sedikit di tahan, Fionna pun memundurkan langkah nya untuk memasuki rumah dengan ekspresi kode mengancam Alvaro. Pria itu hanya tertawa sembari menggelengkan kepala. Lalu ia pun segera memasuki mobil nya untuk menuju kantor

Apa?!!

Seorang wanita menggebrak meja dengan raut wajah yang terlihat sangat emosi, Gisel, ya Gisel. Ia baru saja mendengar cerita dari Katy tentang Fionna, wanita itu benar-benar rakus. Ia mendengus dengan kencang, seraya emosi nya memuncak dengan sangat tinggi. Katy menghampiri Gisel sahabat nya itu dan berusaha menenangkan nya

“Kita harus beri perhitungan pada wanita murahan itu, tak waras sekali dia, bersama Satya tapi dirinya benar-benar tak melepas Alvaro untukku. Aku sungguh tak akan membuat hidup nya tenang!”

“Ya seperti itu, tapi kau harus tahu. Dia bahkan mengadu pada Alvaro dan Satya untuk meminta mendatangiku”

“What?!”

“Yeah, and Alvaro Satya, berhasil memaki-maki ku kemarin. Bahkan Alvaro mengancam akan mengeluarkan papa ku dari perusahaan nya”

“Kau tenang saja, aku juga tak akan terus diam. Aku akan membalas perbuatan wanita itu.”Gisel menghela nafas lalu tertawa miring, begitupun Katy. Mereka benar-benar bekerja sama untuk mengganggu Fionna bahkan berniat untuk tidak memberi ketenangan di hidup gadis tak bersalah itu

_

Asataga! Fionna sedang berjalan terkejut pada seseorang yang tiba-tiba saja menepuk nya dari belakang. Satya?! Fionna memutarkan bola mata nya lalu tertawa.

“Gantian, kemarin kau membuatku kaget”

“Cih, jadi kau balas dendam.”Satya tertawa dengan kedua halis yang mengangkat. Fionna pun tersenyum sembari melanjutkan langkah nya lagi

“Anyway, kau slalu ada dimana-mana”kata Fionna, namun Satya hanya tertawa sembari mengangkat kedua bahu nya. Okey. Fionna memasuki supermarket lagi untuk membeli sesuatu, bukan kah kemarin baru saja kesini. Satya menatap wanita itu dengan tatapan bertanya nya

“Ya, aku membutuhkan sesuatu. Sekalian saja aku mau belanja bulanan kesini, biar tidak bolak balik terus”

“Mengapa kau tak menyuruh pekerja di rumah”

“Aku lebih senang mencari apapun sendiri”

“Okey”Satya menganggukan kepala dan terus membuntuti Fionna. Wanita itu pergi dan segera memilih bahan yang akan ia beli, Satya membantu mendorong troli dan sedangkan Fionna memilih apa saja yang akan ia beli

Selesai belanja, Satya segera memasuki semua barang-barang itu ke mobil milik nya. Aduh aku slalu merepotkanmu. Pria itu menggelengkan kepala nya sembari tersenyum, Satya memaksa untuk mengantar Fionna ke rumah. Akhirnya Fionna yang terpaksa pun tak enak menolak kebaikan Satya, mereka pun segera memasuki mobil untuk pergi menuju rumah kediaman Alvaro.

***

Selamat siang Alvaro. Wanita itu tersenyum licik menghampiri pria berwajah datar itu dengan santai. Alvaro terkejut dan langsung menatap wanita itu antusias. Sial dia slalu menggangguku. Gumam Alvaro sembari menatap wanita itu dengan sorot mata membenci

“Gisel?”Richard menatap wanita itu yang tersenyum menghampiri kedua nya yang asik mengobrol di Caffe. Bukan kah kau bilang sudah putus dengan nya. Richard menatap Gisel dengan tatapan aneh, Gisel dengan santai duduk gabung bersama Alvaro dan Richard. Pria itu mendengus kesal dengan tangan yang mengepal

“Dia slalu menggangguku bodoh.”bisik Alvaro pada Richard. Sahabat Alvaro itu seketika menatap Gisel dengan tatapan sesuatu. Wanita ini benar-benar tak punya malu. Mata Richard terus mengarah pada Gisel yang terus tersenyum menatap Alvaro

“Mau apa kau kesini”

“Jelas aku merindukanmu dari kemarin-kemarin Alvaro. Kau sangat susah di hubungi”

“Kau siapa bodoh.”Alvaro dengan ketus menatap wanita itu dengan rasa kebencian yang sangat besar, Ehem! Hey Gisel apa kau tak punya pikiran, Alvaro itu sudah mempunyai istri. Richard berusaha menegur wanita itu namun Gisel hanya tersenyum dan membuat kedua nya semakin menatap nya dengan tatapan tajam, tak waras! Richard menggelengkan kepala nya melihat wanita itu yang memang benar-benar terlihat menjijikan

“I know, but i dont care”

“Pak pak, tolong usir wanita ini. Dia sangat mengganggu kami”kata Richard sembari memanggil seseorang di Caffe itu. Orang itu pun segera menghampiri meja mereka untuk menarik Gisel keluar. Stop, saya bisa keluar sendiri! Dengan santai Gisel langsung berdiri dengan senyuman licik nya yang terus di tebarkan, membuat Alvaro dan Richard semakin muak melihat raut wajah gadis itu

“Kau dengar baik-baik Alvaro, aku tak akan membuat pernikahanmu dan wanita jalang itu bertahan. Bagaimanapun cara nya aku akan menghancurkan rumah tangga mu”

Lagi-lagi Alvaro menampar gadis itu, Richard segera menahan Alvaro yang mulai emosi itu. Pak pak tolong segera bawa pergi. Gisel pun kini di tarik paksa oleh pekerja Caffe itu, kau ingat baik-baik Alvaro Widjaya. Ia berteriak begitu keras membisingi aula Caffe ini, Richard meminta sahabat nya untuk tenang dan duduk kembali

Alvaro menghela nafas nya lalu meminum coffe miliknya dengan tatapan yang masih kesal. Richard menggelengkan kepala nya, aku sungguh tak habis pikir pada wanita itu. Dirinya ikut terheran pada sikap gadis yang tak tahu malu itu, dirinya slalu menghalalkan cara untuk bisa mendapatkan Alvaro. Jelas hal seperti ini malah membuat Alvaro bertambah membenci nya bahkan ingin sekali menyingkirkan wanita itu

Pria berwajah datar itu menceritakan pada sahabat nya awal mula ia bisa berhubungan dengan Gisel, yang dulu nya sahabat nya sendiri itu. Richard sangat terkejut dan terdiam sejenak berfikir, Alvaro sungguh menyesal dan tentu saja tak tahu semua akan menjadi seperti ini.

“Kau tenang saja bro, yang jelas kau tak benar-benar berniat menghianati istrimu.”Richard terus menenangkan Alvaro untuk tidak terus menyalahkan dirinya sendiri. Pria itu menghela nafas dengan sangat berat. Ia benar-benar hanya khawatir Gisel melakukan hal yang tak diinginkan pada istrinya sendiri

“Jelas saja dari awal aku melihat istriku sendiri, aku sudah mengagumi nya Chard.”

“Aku mengerti maksudmu.”

“Tapi intinya semua ini sudah terjadi, dan niat awal kau hanya ingin menghindari perjodohan ini saja. Mana tahu pernikahan itu tetap terjadi dan siapa sangka setelah menikah kau benar-benar mencintai istrimu itu. Lagian Gisel sungguh tak waras. Dengan cara begitu apalagi dengan cara berpura-pura memiliki penyakit serius sampai kau susah untuk mengakhiri hubungan itu hanya karena kau takut dia kenapa-kenapa, itu memang benar-benar sulit. Jika saja aku menjadimu pun akan bingung”

“Jadi kau jangan terlalu menyalahkan diri mu sendiri, yang penting kau benar-benar tak berniat jahat pada istrimu. Toh, kau juga menjalani jalan yang benar dengan kau memperbaiki semuanya”

Alvaro tersenyum menepuk bahu Richard. Ia sangat berterimakasih pada sahabat nya itu yang berusaha mendengarkan dan memberi masukan kepadanya. Richard melirik ke arah jam tangan nya, lalu ia pun yang ada kesibukan sesuatu segera berpamitan pada Alvaro. Aku pergi duluan Al. Pria itu menganggukan kepala nya, lalu Richard pun meninggalkan Alvaro yang masih duduk di Caffe itu.

“Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk Fionna, sampai ia benar-benar mencintaiku.”

Alvaro menatap foto dirinya bersama Fionna saat pernikahan itu. Ia tersenyum memandang wajah istri nya yang tak pernah membosankan itu. Lalu Alvaro yang selesai bersantai itu segera pergi meninggalkan Caffe juga

...***...

Ini dan ini. Fionna sedang asik memilih makanan di kulkas, lalu saat ia menoleh kebelakang ia sangat terkejut tiba-tiba saja Alvaro ada di belakang nya sehingga membuat minuman kaleng itu terlempar dan suami nya pun segera menangkap nya. Alvaro tertawa menatap gadis itu yang mulut nya dipenuhi dengan makanan, terlihat seperti ikan buntal. Fionna menatap kesal pada pria yang berdiri di hadapan nya itu yang membuat nya slalu terkejut

“Kau $&&@$$)?!&&@“

Alvaro tertawa sembari mengkerutkan dahi nya, habiskan dulu makanan di mulutmu. Pria itu bertambah tertawa melihat Fionna seperti itu, benar-benar lucuk. Fionna sengan cepat mengunyah makanan nya itu dan menelan nya. Alvaro masih berdiri menatap Fionna dengan senyuman gemas nya. Gadis itu pun segera mengoceh dan memarahi Alvaro, namun pria itu hanya terkekeh melihat tingkah Fionna yang sangat menggemaskan seperti itu

“Hey kau! Aku sedang bicara”

“Haha okey okey”

Cih, sungguh menyebalkan. Fionna yang tak mau berurusan dengan Alvaro pun segera meraih minuman kaleng itu di tangan Alvaro. Dengan cepat Alvaro mengangkat lengan nya untuk menjauhkan dari rampasan Fionna. Wanita itu loncat-loncat meraih lengan Alvaro yang sangat tinggi. Berikan itu padaku!! Fionna berusaha mengambil minuman kaleng itu namun Alvaro segera menaruh di atas kulkas yang cukup tinggi itu

“Alvaro, kau sungguh menyebalkan!”

Gadis itu tak hanya diam, ia menggeser sebuah kursi untuk mengambil minuman kaleng itu. Dan dengan cepat Alvaro mengangkat tubuh mungil istrinya itu untuk menjauh dari situ. Fionna terus membrontak memukul Alvaro dengan sangat kesal. Pria itu segera menurunkan Fionna di ruangan, Fionna yang masih kesal pun terus memukul Alvaro. Namun Alvaro terus diam santai dan tertawa, dimata nya Fionna hanya lah gadis kecil. Yang bahkan memukul nya berapa kali pun ia tak merasakan sakit, malah membuat nya gemas.

“Apa maksudmu”

“Kau sungguh membuatku murka.”

Fionna menghela nafas dengan kasar. Alvaro mendekatkan diri pada gadis yang sedang marah itu, jangan sering minum yang bersoda! Ganti minuman itu dengan air putih. Lirih Alvaro pada Fionna, namun tetap saja istrinya itu terus protes

“Bukan kah kau mengajariku hidup sehat, maka dari itu aku juga berhak melarangmu meminum minuman yang bersoda seperti itu.”

Alvaro mengangkat kedua halis nya dengan mengejek, Fionna yang merasa kalah pun menghentakan kaki nya dan mengambil segelas air putih lalu meminum nya dengan emosi. Alvaro tentu tertawa konyol, ia benar-benar gemas. Fionna memencet tombol lift untuk menuju lantai dua

“Dasar gadis rese”ujar Alvaro dengan tawa sembari menggelengkan kepala nya. Ia pun duduk di sofa untuk bersantai dan menyalakan televisi