NovelToon NovelToon
New Mama Untuk Alesha

New Mama Untuk Alesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kumi Kimut

Olivia Caroline adalah seorang wanita matang dengan latar belakang kedua orang tua broken home. Meski memiliki segalanya, hatinya sangat kosong. Pertemuan dengan seorang gadis kecil di halte bis, membuatnya mengerti arti kejujuran dan kasih sayang.

"Bibi, mau kah kamu jadi Mamaku?"

"Ha? Tidak mungkin, sayang. Bibi akan menikah dengan pacar Bibi. Dimana rumahmu? Bibi akan bantu antarkan."

"Aku tidak mau pulang sebelum Bibi mau menikah dengan Papaku!"

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Aarav mengisyaratkan agar dia mengikutinya. Mereka berjalan ke ruang meeting yang kosong. Aarav duduk, sementara Olive tetap berdiri, menunggu penjelasan.

"Aku mau minta bantuan lagi," Aarav memulai. Suaranya terdengar lebih lembut dari biasanya. "Alesia punya pertunjukan sekolah akhir pekan ini. Dia bilang dia ingin kamu datang. Aku tahu ini di luar pekerjaanmu, tapi..."

Olive tersenyum kecil, meskipun masih merasa aneh dengan situasi ini. "Tentu, Pak. Saya akan datang."

Aarav mengangguk, tampak lega. "Terima kasih. Aku janji ini terakhir kali aku merepotkanmu soal Alesia."

Setelah percakapan itu, Olive kembali ke mejanya dengan perasaan campur aduk. Ia tidak bisa memahami perubahan sikap Aarav. Apakah ini hanya rasa terima kasih, atau ada sesuatu yang lebih dalam?

Sementara itu, Aarav kembali ke ruangannya. Ia memandangi foto Alesia di meja kerjanya. Anak itu telah kehilangan ibunya di usia muda, dan Aarav tahu dia tidak bisa mengisi kekosongan itu sendirian. Namun, sejak Olive hadir, ada sesuatu yang berbeda. Alesia terlihat lebih bahagia, dan entah kenapa, Aarav merasa lebih tenang saat Olive ada di sekitarnya.

Di sisi lain, Olive merasa ini adalah awal dari sesuatu yang baru. Luka hatinya karena Mario masih terasa, tapi mungkin, Aarav dan Alesia bisa membawa warna lain ke dalam hidupnya—warna yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

Hari pertunjukan sekolah Alesia tiba. Olive mengenakan gaun sederhana berwarna pastel, rambutnya dibiarkan tergerai. Ia merasa sedikit gugup, bukan hanya karena ini pertama kalinya ia menghadiri acara seperti ini, tetapi juga karena ia tahu Aarav akan ada di sana.

Sesampainya di aula sekolah, Olive melihat Aarav sudah duduk di barisan depan bersama beberapa orang tua lainnya. Ketika Aarav melihatnya, ia berdiri dan melambaikan tangan.

"Terima kasih sudah datang," ucap Aarav saat Olive mendekat. "Alesia pasti senang melihatmu di sini."

"Ini hal kecil, Pak. Alesia anak yang manis," jawab Olive sambil tersenyum.

Mereka duduk bersebelahan, dan tak lama kemudian, pertunjukan dimulai. Alesia tampil sebagai salah satu tokoh utama dalam drama sekolah itu. Olive kagum melihat keberanian anak itu di atas panggung, ekspresinya yang ceria, dan suaranya yang penuh percaya diri.

Saat tirai ditutup dan tepuk tangan menggema, Alesia melirik ke arah penonton. Ketika ia melihat Olive, wajahnya langsung berbinar. Setelah acara selesai, Alesia berlari menghampiri mereka dengan semangat.

"Bibi! Kamu datang!" seru Alesia sambil memeluk Olive erat.

"Tentu saja, Sayang. Penampilanmu tadi luar biasa!" Olive membalas pelukan itu dengan tulus.

Aarav memperhatikan interaksi mereka dengan senyum kecil di wajahnya. "Kamu hebat sekali di panggung, Alesia," pujinya.

Alesia tersipu. "Terima kasih, Papa. Tapi aku lebih senang karena Bibi ada di sini."

Ucapan Alesia membuat Olive tertegun sejenak, sementara Aarav hanya tersenyum penuh arti.

Acara pertunjukan Alesia selesai pukul 16.00 sore, Aarav mengajak Olive dan Alesia makan bersama di sebuah restoran kecil yang ada di sekitar tempat pertunjukan. Mereka mengobrol ringan, dan Olive merasa lebih santai berada di sekitar Aarav.

"Alesia bersemangat kalau bercerita tentangmu," Aarav tiba-tiba berkata di tengah acara makan. "Aku rasa dia menganggapmu lebih dari sekadar teman Papanya," bisik Aarav.

Olive tersenyum, meskipun hatinya berdebar. "Aku juga senang bisa mengenal Alesia. Dia anak yang luar biasa," jawab Olive berusaha untuk tetap biasa saja agar tak kelihatan gugup

Alesia yang sedang makan, sangat senang melihat interaksi antara Olive dan Papanya." Aku senang melihat Papa baik sama Bibi," ucap Alesia.

"Papa kan memang selalu baik sama siapapun, Nak," jawab Aarav tak mau banyak bicara karena paham kalau tahta tertinggi di hati Alesia adalah Olive. Jadi, Aarav memilih menjaga kata-kata yang akan keluar dari mulutnya.

"Cih, yang bener? Katanya Papa gak suka kalau ada Mama baru? Bohong!" cetus Alesia.

"Gak boleh kek gitu, sayang. Ngomong yang bagus," sahut Aarav dengan menahan emosi.

"Papa ngeselin! Aku pengen Mama baru, Papa selalu kek gitu!" Alesia menghentikan makannya. Dia ngambek dan melipat tangan di dadanya. Bibirnya merengut.

"Sayang, gak usah ngambek. Lanjutin makannya," pinta Aarav mulai membujuk putrinya.

"Gak! Gak mau!" Alesia makin marah. Dia beranjak dari tempat duduknya lalu berlari ke luar restoran.

"Tunggu di sini, aku bujuk anakku dulu," ucap Aarav sambil menatap wajah Olive.

"Oh ya, baik Pak," jawab Olive yang tidak nyangka kalau pria galak seperti Aarav bisa setenang ini menghadapi anak kecil.

Olive yang penasaran dengan cara Aarav membujuk, lantas mengikuti langkah bosnya.

Aarav tampak sedang berjongkok di depan Alesia yang berdiri di tepi taman kecil di dekat restoran. Suaranya terdengar lembut, jauh berbeda dari nada tegas yang biasanya Olive dengar di kantor.

"Alesia, Sayang, Papa tahu kamu kecewa. Tapi Papa hanya ingin memastikan kalau semuanya baik-baik saja untuk kamu," ujar Aarav, memegang kedua bahu putrinya dengan lembut.

Alesia masih merengut, tapi ia tidak menghindar. "Papa selalu bilang nggak mau Mama baru. Padahal aku mau. Aku mau keluarga kita nggak sepi lagi."

Aarav terdiam sejenak. Wajahnya menunjukkan keraguan dan rasa bersalah. "Papa... Papa hanya takut membuat keputusan yang salah, Sayang. Papa tidak mau kamu merasa tidak nyaman."

Olive yang mendengar dari kejauhan merasa hatinya mencelos. Ia bisa merasakan beban Aarav sebagai orang tua tunggal, mencoba melakukan yang terbaik untuk anaknya, meskipun terkadang salah paham.

Alesia menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku nggak butuh yang sempurna, Papa. Aku cuma mau seseorang yang baik sama kita. Seperti Bibi Olive."

Kata-kata itu membuat Aarav tertegun. Olive, yang berdiri beberapa langkah di belakang mereka, merasa pipinya memanas. Ia tidak tahu harus bereaksi bagaimana.

Aarav menghela napas panjang sebelum berkata, "Bibi Olive memang orang yang baik. Dan kalau itu yang membuatmu bahagia, Papa janji akan mempertimbangkan semua dengan hati-hati."

Alesia akhirnya tersenyum kecil. Ia memeluk Aarav erat, lalu berkata pelan, "Aku sayang Papa. Tapi aku juga ingin sayang sama Mama baru."

Aarav membalas pelukan putrinya dengan mata yang tampak berkabut. "Papa juga sayang kamu, Sayang. Kamu adalah segalanya untuk Papa."

Melihat momen itu, Olive merasa hatinya menghangat. Ia tidak tahu ke mana semua ini akan membawanya, tapi satu hal yang pasti—Alesia adalah anak yang luar biasa, dan Aarav, meskipun sering bersikap dingin, memiliki hati yang penuh kasih untuk putrinya.

Setelah momen itu, Aarav dan Alesia kembali ke restoran. Olive langsung berlari ke arah meja makan dan duduk lalu pura-pura sibuk dengan ponselnya agar tidak terlihat sedang memperhatikan mereka.

"Maaf sudah membuatmu menunggu," kata Aarav sambil menatap Olive. Ada kehangatan yang belum pernah Olive lihat sebelumnya di matanya.

"Tidak apa-apa, Pak. Alesia baik-baik saja?" Olive bertanya sambil tersenyum pada gadis kecil itu.

Alesia mengangguk dengan semangat. "Aku baik-baik saja, karena Papa janji akan nikahi Bibi!"

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 🥰 salam kenal 🙏
kalea rizuky
berarti santi ma Arab bneran kah tidur bareng
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
semangat Olive jangan menangisi mantan tapi tataplah masa depan 💪😍😍😍😍
Eva Karmita
peluk Olive sabar ya mungkin Mario bukan jodoh mu 🤗🤗🤗
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
💓
Eva Karmita
mampir otor 🙏😊
KumiKimut: siap kak makasih ya, semoga suka/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!