NovelToon NovelToon
Afsheera Azalea Mayesha

Afsheera Azalea Mayesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Izarr_14

Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Pertemuan Malam Ini

"Kenapa", tanya denzel lagi.

"Gak papa hanya saja sedikit sakit karena tadi lo tarik", jawab lea.

"Coba liat", denzel menyentakkan tangan lea karena lea bersikeras tidak mau menunjukkan tangannya pada denzel. Dilihatnya tangan lea yang sudah merah melepuh karena siraman air bakso yang masih sangat-sangat panas.

"Shit, gue lupa tangan lea tadi kena tumpahan bakso dan karena ini juga trauma nya kambuh", denzel bergumam dihati karena dirinya lupa mengobati luka tangan lea.

Setelah melihat video cctv denzel akhirnya tau apa yang sudah terjadi pada lea dan hal apa yang men triger trauma lea bisa kambuh seperti tadi.

"Perlu diobatin, bentar gue obatin dulu", kata denzel sambil mengambil obat P3K yang selalu dia sediakan dimobilnya itu karena obat itu sangat dia butuhkan jika denzel sedang terluka.

"Aw sakit, lo pelan-pelan dong", kata lea sambil sesekali meringis kesakitan.

"Maaf ya", suara denzel yang tiba-tiba terdengar sangat spoken dan sangat merdu ditelinga lea. Jantung lea berdegup sangat kencang dan rasanya mau copot.

"Duh, jantung gue murahan banget sih baru denger suaranya aja udah deg-degan gini", kata lea dihati sambil menatap dalam denzel yang saat ini sedang mengobati tangannya dengan menggunakan salap.

Tiba-tiba suara denzel membuyarkan apa yang sedang lea pikirkan.

"Kenapa?", kata denzel yang juga beralih menatap mata lea yang juga menatapnya, disana mereka tatap-tatapan sebentar meresapi degup jantung keduanya yang sama-sama berdetak cepat.

Cepat-cepat lea mengalihkan pandangannya keluar jendela, denzel pun tersenyum tipis melihat lea yang salah tingkah itu tentu membuatnya sangat gemas sekali. Setelah itu denzel pun melanjutkan mengobati tangan lea.

Setelah siap dirinya pun menghidupkan mesin mobil dan pergi pulang mengantarkan lea, tak ada percakapan apapun di sepanjang perjalanan.

Tak terasa kini mobil denzel memasuki perkarangan rumah lea, lea pun turun dari mobilnya dan sebelum itu.

"Makasih ya buat hari ini", lalu lea pergi keluar dari mobil itu keluar dengan pipi yang masih tersipu merah dan terasa sedikit panas.

Denzel hanya menggelengkan kepalanya buat menjauhkan pikiran-pikirannya tentang sikap lea barusan padanya yang terlihat seperti malu-malu kucing. Setelah itu denzel membawa mobilnya meninggalkan mansion besar milik keluarga byantara.

"Loh dek kenapa senyum-senyum begitu? Kamu sakit princes?", kata rayyan yang berjalan keluar dari arah dapur sambil memegang segelas air putih miliknya.

Lea terlihat sedang senyum-senyum sendiri saat memasuki mansion dan itu di lihat langsung oleh rayyan sang kakak.

"Gak papa kak, aku mau ke kamar dulu ya aku capek mau istirahat", kata lea namun dihentikan langkahnya dengan pertanyaan dari rayyan padanya.

"Kamu gak papa kan dek? tadi pulang diantar siapa? denzel", pertanyaan dari rayyan lagi.

Rayyan memang tidak tau kejadian yang ada dikantin tadi karena setelah dirinya menemui denzel di rooftop rayyan langsung pergi keruangan pribadi miliknya saat jam istirahat untuk menyelesaikan tugas pekerjaan dari sang dady.

"Aman kak aku gak papa kok, tadi juga di antar denzel kok ya udah aku ke kamar dulu ya kak", kata lea meninggalkan sang kakak disana yang masih memperhatikan punggung lea yang semakin menjauh.

Didalam kamar, lea tidak langsung membersihkan dirinya melainkan tidur terlentang diatas ranjang dengan kasur empuk miliknya.

"Gue kenapa ya, kenapa perasaan gue jadi aneh begini, gak boleh lea lo gak boleh menelan ludah sendiri lo ksn benci sama denzel lo gak boleh sampai suka sama dia", gumamnya sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Tapi setiap didekatnya jantung gue deg-degan terus dan ada rasa nyaman disana. Eee apa sih le lo gak boleh mikir begitu bagaimana pun denzel adalah salah satu orang yang membuat lo mengalami hal buruk waktu itu bahkan sangat buruk", lea terus manampikkan pikirannya jauh-jauh dari perasaan yang ternyata tanpa dia sadari sudah mulai tumbuh.

Namun di lain sisi lea teringat kembali kejadian itu yang membuatnya teringat semuanya dan membuat badannya gemetar hebat saat ini. Lea mencoba menenangkan dirinya sendiri dan berusaha mencoba memejamkan matanya agar bisa tertidur biar traumanya tidak kambuh lagi.

_________________

Ditempat lagi jika sekarang lea berada dikamarnya sedang menyelami mimpi indahnya namun malam ini diruangan yang sangat privasi ini ada 3 sosok pemuda yang berbeda umur itu sedang duduk dimeja bundar untuk memulai pembicaraan mereka malam ini.

"Saya tidak mau berbelit-belit saat ini, saya tau kamu sudah lama bukan memantau lea dengan orang-orang yang menjaganya dari jarak yang cukup jauh bukan?", kata arkan yang memulai pembicaraan malam itu.

"Hmm, lalu", kata denzel singkat namun terkesan sangat datar.

"Saya harap tidak ada yang kamu tutup-tutupi",

"Banyak hal yang terjadi belakangan ini yang terus membahayakan lea saat jauh dari orang-orang dekatnya", sambung arkan kembali.

"Salah satunya adalah kejadian saat dirinya pulang sekolah, dan kejadian malam waktu lea mengikuti balapan ada teror yang menakut-nakuti salah satu sahabat lea dan ancaman bahaya dari rivalmu denzel, aku rasa jika semua ini tentu kau sangat mengetahuinya bukan?", kata arkan mencoba mengulik semuanya secara beruntun apalagi saat lea berada di Indonesia.

"Hmm, tanyakan saja dan langsung to the point karena saya tidak punya banyak waktu", jawab denzel. Sejauh ini rayyan hanya bisa menyimak pembicaraan kedua es kutub didepannya ini.

"Kamu tau pelaku dari semua itu?", tanya arkan yang juga langsung to the point.

"Pelaku yang sama seperti 3 tahun silam", jawab denzel.

"Ternyata tebakan ku benar selama ini", kata arkan sambil menyeringai licik ada tatapan yang tidak bisa dijelaskan kata-kata.

"Lalu apa rencana kakak selanjutnya", kata rayyan yang akhirnya mulai masuk kedalam pembicaraan itu.

"Gak ada", jawab arkan yang masih menatap ke arah denzel dan sebaliknya lalu keduanya sama-sama tersenyum dengan senyuman yang hanya dapat diartikan oleh keduanya.

"Untuk rival saya, itu urusan saya", kata denzel lagi. Lalu dianggukan oleh arkan menyetujui karena menurutnya yang menjadi urusan rival itu adalah urusan denzel namun jika sudah berurusan dengan keluarganya apalagi lea adik kesayangannya semuanya.

"Huft kak, aku gak paham dengan kalian yang main kode-kodean seperti ini", rayyan mulai bosan dengan pembicaraan ini karena menurutnya hanya dirinya yang tidak paham dengan bahasa yang isyarat yang digunakan keduanya.

Denzel dan arkan yang mendengar perkataan rayyan hanya menghembuskan napas dan memutar bola matanya malas.

Arkan kini bahkan menyesal mengajak rayyan untuk ikut berdiskusi malam ini karena menurutnya rayyan sangat cerewet sekali bahkan dia bertanya-tanya dimana sifat dingin adiknya ini kemana sangat menyebalkan sekali malam ini.

Ditengah keheningan itu denzel bersuara.

"Lo harus hati-hati disekitar lo ada pengkhianat, sebentar lagi mereka akan mulai beraksi karena sebantar lagi orang tua yang sama yang selama ini menjadi otak semua rencana itu akan datang ke Indonesia karena mereka sudah tau bahwa yang mereka incar sudah berada di Indonesia", kata denzel yang kali ini menjelaskan panjang lebar.

"Pengkhianat?", kata arkan dan rayyan serentak, keduanya tampak bingung karena memang sejak awal untuk masalah ini arkan belum mencoba mencari tau tapi setelah itu dirinya menatap rayyan dengan tatapan bertanya dan di tanggapi gelengan ribut oleh rayyan yang nyatanya tidak mengetahui apapun.

Lalu keduanya kembali menatap kembali ke denzel dengan tatapan bertanya dan bingung.

denzel menghembuskan napasnya pelan karena dirinya harus kembali menjelaskan.

"Pengkhianat ini sudah lama ada diantara kita, mereka bertindak sangat halus sehingga membuat kita tidak menyadari pergerakan mereka, bahkan sebentar lagi kita akan kedatangan tamu", ucap denzel dengan tatapan yang sulit dipahami.

"Baiklah, tapi lea bagaimana sekarang?", kata rayyan kembali sambil menatap kedua orang yang ada dihadapannya.

1
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Shinichi Kudo
Membuat saya ketagihan
Scar
Terhibur sekali!
Starling04
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!