Di hari pernikahan nya dan hanya tinggal. satu jam lagi akan ijab kabul, Damera mendengar kenyataan yang amat pahit di dalam toilet.
kekasih yang sudah ia percayai malah selingkuh dengan Adik nya sendiri, bahkan mereka berniat untuk mengambil warisan milik nya.
Bagai mana perjalanan hidup Damera?
langkah apa yang akan Damera ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Siapa Juna?
"Kenapa kau sungguh membunuh nya, Juna?!" Damera berteriak keras karena bisa melihat semua adegan itu.
Juna hanya tersenyum saja dan sama sekali tidak menjawab, padahal baru saja makan dan Mera juga baru muntah sehingga lemas. tapi begitu melihat Hanzel yang di tusuk oleh Jordi membuat Damera langsung bangkit, karena perjanjian awal nya tidak lah begini.
Mereka hanya bilang akan membunuh Hanzel bohongan, Damera juga setuju karena dia merasa anak kecil itu tidak tau apa apa soal masalah yang sudah terjadi. namun kenapa sekarang malah ingkar janji, dan membunuh Hanzel dengan pisau, itu tidak mungkin cuma bohongan karena Hanzel mengeluarkan darah.
"JUNA!" Damera membentak Juna yang tetap diam saja.
"Kamu menunggu jawaban ku?" Juna tersenyum menatap Damera.
"Aku memang sedang tanya padamu! kenapa kau membunuh Hanzel?" teriak Damera yang sudah bangkit mendekati Juna yang duduk santai sambil menuntun rekaman tersebut.
"Maka aku juga menunggu jawaban dari mu!"
Juna menarik pinggang Damera hingga berada di dalam pelukan nya, bahkan tangan yang satu lagi juga langsung mengusap perut Damera yang belum seberapa besar. Damera yang dapat perlakuan begini maka rasa nya sangat berdebar, antara takut dan juga perasaan yang tidak bisa mau ia jelaskan dengan kata kata, sebab dia tidak pernah melihat Juna serius begini.
"Aku kan bilang tunggu kamu kenal kan aku sama keluarga mu, aku takut kau ini orang yang bagai mana bagai mana." jawab Damera berusaha melepaskan diri.
"Apa selama ini kamu tidak bisa mengenali ku orang yang bagai mana?" Juna menatap Damera tajam.
"Jangan menatap ku begitu!" Damera menutup mata Juna yang sangat tajam.
"Aku akan memberi kan jawaban nasib nya Hanzel apa bila kamu setuju sekarang untuk menikah dengan ku." Juna tidak ingin rugi satu menit pun.
"Sudah ku bilang besok akan ku jawab, kau ini kok bebal sekali." kesal Damera lama lama karena Juna terlalu sat set.
"Maka besok juga ku akan menjawab nasib nya Hanzel." jawab Juna melepas kan pegangan nya di pinggang Damera.
Bahkan setelah itu ia mengambil jaket nya untuk keluar dari rumah, Mera tidak bertanya Juna mau kemana karena dia sendiri masih merinding dengan tingkah Juna. sejak tadi siang dia berani terang terangan mendekati Mera, hanya dengan alasan bahwa kekasih nya yang kemarin selingkuh.
Di satu sisi Mera memang butuh seseorang untuk menutupi kehamilan nya, namun jujur saja dia tidak begitu berani untuk dekat dekat dengan Juna. semakin terlihat jelas sekarang bahwa Juna seolah punya pribadi yang lain, yang selama ini Damera sama sekali tidak tau.
"Aku takut kau bukan orang sembarangan, Jun! bahkan bila di pikir ulang rasa nya sanget aneh kau terkapar dengan tubuh penuh luka, tapi sampai sekarang pelaku nya tidak tertangkap." guma Mera sendrian.
"Kau sangat pintar, jadi rasa nya tidak mungkin apa bila kau tidak bisa cari bukti." Mera menarik nafas berat nya.
FLASHBACK ON.
Mera mengendarai mobil nya setelah pulang melihat lokasi yang mau di beli, saat ini dia memang tidak punya asisten karena belum dapat yang cocok dan yang lama mengundurkan diri. jadi mau kemana mana selalu saja sendirian, tidak ada asisten yang membantu nya dalam urusan pekerjaan.
"Hah kenapa dia itu?!" Mera melihat dari jauh ada yang tergeletak.
Dasar dia adalah gadis yang baik hati dan sama sekali tidak punya pikiran bahwa itu bisa saja jebakan dari orang jahat, mana hari juga sedang hujan deras, sudah pasti orang jahat akan memanfaatkan situasi yang seperti ini.
"Astaga dia berdarah!" kaget Mera dari dalam mobil.
Mobil Mera pun berhenti untuk melihat pria berjas hitam yang tergeletak dengan darah deras mengalir, mana tubuh nya juga tersiram air hujan yang sangat deras sekali.
"Mas, kamu tidak apa apa kah?" Mera mengguncang tubuh pria ini.
"Wah tampan juga, tapi kenapa dia bisa terluka begini?" gumam Mera setelah melihat wajah nya.
"Tolooong, tolong bawa aku kerumah sakit." pinta pria ini mencengkam tangan Mera.
"Kamu sadar ternyata, bisa kah kamu berdiri dan masuk mobil?" tanya Mera karena dia tidak akan kuat.
"Tidak bisaaah, k..kaki ku tertusuk juga." Juna menunjukan kaki nya.
Mera menahan nafas melihat robekan yang sangat panjang dari ujung keujung, mana yang bagian perut juga sama besar nya. bila tidak segera di tangani dokter maka bisa saja dia mati kehabisan darah, maka Mera pun terpaksa mengangkat nya dengan susah payah.
"Eeeghhhhkkk, berat nya!" Mera sampai mengejan karena tubuh Juna sangat berat.
"Perut ku tambah robek bila kau tarik begitu." Juna menekap darah yang semakin deras.
"Lalu bagai mana, aku tidak kuat mau mengangkat mu." Mera sudah panik dan sebagian tubuh nya kena darah Juna.
"Aku akan tahan saja, sekali gerak dan tarik aku kedalam mobil mu." pinta Juna.
Jedeeerr.
"Allah!" Mera malah memeluk Juna erat karena suara petir.
Untuk pertama kali nya Juna merasakan di peluk oleh lawan jenis yang bukan saudara nya, di perhatikan wajah yang terkena tetesan air hujan itu. memang terlihat sangat takut, bahkan luka yang di perut Juna semakin di remas remas.
"Ayo cepat masuk, aku akan memapah mu!" Mera takut bila lama lama.
Akhir nya Juna di masukan kedalam mobil dan di bawa kerumah sakit, tanpa sepengetahuan Damera. ketika Juna sudah di dalam mobil, dia membuang kartu nama yang ada di saku nya, Mera yang fokus menjalan kan mobil sama sekali tidak menoleh kebelakang.
Sampai di rumah sakit dia berniat untuk meninggal kan Juna saja seorang diri, karena nanti pasti keluarga nya akan datang. namun ternyata Juna butuh seorang wali, mau tak mau Mera harus menunggu nya karena Juna mau operasi. pria ini juga mengaku sebagai yatim piatu, sama sekali tidak ada keluarga lagi.
FLASHBACK OF
"Dia bilang saat itu ada yang mengkhianati nya, aneh juga kalau tidak bisa menemukan! sedangkan dia saja sangat pintar." heran Damera.
"Ahhh aku takut sekali kalau ternyata dia itu seorang mafia atau juga anggota yakuza! bagai mana nasib ku kalau menikahi dia?" cemas Damera.
Sungguh dia tidak bisa membayangkan apa bila Juna adalah seorang mafia dan juga yakuza, sungguh dia sangat takut. tapi bila di ingat dari film atau cerita yang pernah ia baca, wanita yang menikahi bos mafia maka akan sangat bahagia dan di manja hidup nya oleh sang suami, tapi itu hanya cerita dan juga film saja.
Jangan lupa like dan comen nya ya guys.
pasti berasa mau lompat itu ginjal nya 🤭