Takdir Pernikahan
Siang itu, setelah sholat Zuhur berjamaah, keluarga Nurdin berkumpul di teras untuk menikmati makan bersama. Komala telah menyiapkan berbagai hidangan kampung yang lezat, mulai dari gorengan, sambal, hingga lalapan.
Komala, yang duduk di sebelah Nurdin, memuji kelezatan makanan tersebut. "Ini makanan emang paling nikmat." katanya dengan senyum.
Sementara itu, Resa duduk di sudut teras, terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia tidak memperhatikan makanan yang ada di depannya, dan tidak juga mengikuti percakapan yang berlangsung di sekitarnya.
Pikiran Resa terbang ke tempat yang jauh, terganggu oleh gosip yang tersebar tentang calon suaminya membuat dia merenung tentang kehidupan, cinta, dan takdir. Resa merasa seperti sedang berjalan di atas awan, tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Keluarga Nurdin tidak menyadari bahwa Resa sedang berada di dalam dunia pikirannya sendiri. Mereka terus menikmati makanan dan percakapan, tidak tahu bahwa Resa sedang menghadapi konflik batin yang besar.
Beberapa hari sebelum pernikahan, Resa menerima kabar yang tidak terduga.seseorang memberitahu Resa bahwa Hari pernah menikah.
Resa terkejut dan merasa terpukul. Dia tidak percaya bahwa Hari bisa menyembunyikan kebenaran seperti itu dari dirinya.
Dia merasa bahwa dia tidak bisa mempercayai Hari lagi, dan dia perlu waktu untuk memikirkan apa yang telah terjadi.
Tak lama kemudian, Resa menerima panggilan telepon dari Hari.Resa langsung menanyakan tentang kabar tersebut. Hari terlihat sangat terkejut dan tidak bisa menyangkal kebenaran tersebut.
"Benar, Ai," kata Hari dengan suara yang lembut. "Aku pernah menikah. Tapi, aku tidak pernah mencintai mantan istriku seperti aku mencintaimu."
Resa merasa sangat marah dan kecewa. Dia tidak tahu apa yang harus dia percayai lagi. Apakah Hari benar-benar mencintainya, atau apakah dia hanya ingin menikah dengan dia untuk melupakan masa lalunya?
"Apa yang kamu inginkan dari aku, om?" tanya Resa dengan suara yang keras.
Hari mengambil napas dalam-dalam. "Aku ingin kamu memahami aku, Ai. Aku ingin kamu tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu dan aku ingin memulai kehidupan baru dengan kamu."
Resa memandang sembarang arah dengan mata yang penuh kekecewaan dan keraguan. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Sebagian dari dirinya ingin mempercayai Hari dan memberinya kesempatan kedua, tapi sebagian lainnya ingin meninggalkannya dan melupakan semua yang telah terjadi.
"Aku kecewa karena Om sudah 2 kali membohongiku," kata Resa dengan suara yang meninggi dan penuh kesedihan. Dia menatap langit dengan mata yang berair, mencari jawaban atas pertanyaan yang terus menghantui pikirannya.
Hari terkejut dan tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia membuka mulutnya untuk berbicara, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Dia hanya bisa menatap pada ponsel yang masih tersambung dengan mata yang penuh penyesalan.
"Aku hanya ingin melindungi mu dari kebenaran yang tidak enak.dari kesulitan yang akan membuat mu sedih seperti sekarang ini."
Resa menggelengkan kepala. "Aku tidak ingin dilindungi, Om. Aku ingin tahu kebenaran. Aku ingin tahu semua tentangmu."
Hari mengambil napas dalam-dalam dan memulai menjelaskan. " Aku tidak ingin kamu tahu tentang masa laluku.karena aku tidak ingin kamu terluka Ai."
Resa menutup telponnya dengan perasaan yang campur aduk. Dia merasa sedih dan kecewa karena itu dia ingin membatalkan pernikahan mereka.
Saat itu, Resa mendengar suara pintu yang terbuka. Dia berpaling dan melihat Komala berdiri di depan pintu dengan wajah yang khawatir.
"Res, apa yang terjadi?" tanya Komala dengan suara yang khawatir.
Resa merasa sedikit terganggu oleh kata-kata Komala. Dia tidak ingin berbicara dengan siapapun tentang apa yang terjadi, tapi dia juga tidak ingin menyembunyikan kebenaran dari keluarganya.
"Aku dapat kabar kalau A Hari pernah menikah sebelumnya,padahal aku melihat dalam KTP nya dia masih lajang,mamah juga lihat kan?" kata Resa dengan suara yang tercekat.
Komala terkejut. "Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Komala dengan suara yang khawatir.
"Aku tidak tahu,mah," kata Resa dengan suara yang bergetar menahan tangisannya.
Komala mengambil napas dalam-dalam dan duduk di sebelah Resa. "Aku mengerti perasaanmu, Resa. Tapi, kita harus berpikir jernih tentang ini. Undangan sudah disebar, dan pernikahanmu tinggal 3 hari lagi. Apa yang akan kita lakukan jika kita membatalkan pernikahan ini?"
Gadis remaja itu menatap ibu Sambung nya dengan penuh permohonan, seakan matanya mengisyaratkan pertolongan dari masalah yang dihadapinya. Namun, Komala hanya bisa mengambil napas dalam-dalam dan memandang Resa dengan mata yang penuh kekhawatiran. "Aku tahu kamu berada di situasi yang sangat sulit. Tapi, kamu harus berpikir jernih dan membuat keputusan yang tepat untuk dirimu sendiri."
Tina mendekati Resa dengan langkah yang lembut, tidak ingin mengganggu kakaknya yang sedang merenung. Dia melihat tetesan air mata di pipi Resa dan merasa sedih melihatnya.
"Teh, aku tahu kamu sedang menghadapi situasi yang sulit," kata Tina dengan suara yang lembut.
Resa menatap Tina dengan mata yang penuh air mata. "Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, Tina," katanya dengan suara yang tercekat. "Aku tidak ingin mengecewakan siapapun."
Tina mengangguk dan memeluk Resa. "Aku tahu, Teh. Aku tahu kamu berada di dalam situasi yang sangat sulit. Tapi, kamu harus berpikir jernih dan membuat keputusan yang tepat untuk dirimu sendiri. Aku akan selalu ada di sini untuk kamu, tidak peduli apa pun keputusanmu."
Resa mengangguk, tapi dia masih merasa tidak yakin tentang apa yang harus dia lakukan.
Dia tidak bisa menyangkal bahwa dia telah terburu-buru menerima Hari tanpa tahu masa lalunya. Dia merasa seperti sedang berada di ambang kebimbangan yang melanda hati dan pikirannya.
"Tina," kata Resa dengan suara yang lembut. "Aku hanya ingin bahagia, tapi aku tidak tahu bahwa Hari memiliki rahasia seperti itu."
Tina mengambil napas dalam-dalam dan memegang tangan Resa. "Aku tahu Teteh ingin bahagia. Tapi, Teteh harus berpikir jernih tentang ini. Kamu harus mempertimbangkan apakah kamu bisa menerima masa lalu Hari dan apakah kamu bisa mempercayainya lagi."
Resa merasa seperti sedang berada di persimpangan jalan. Dia tidak tahu apa yang harus di lakukan. Dia hanya bisa menatap Tina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan berharap bahwa dia bisa menemukan jawaban yang tepat.sebelum pernikahannya yang akan berlangsung dalam beberapa hari lagi.
Sementara itu,Hari berdiri di depan jendela, Dia merasa sedih juga.
"Ai,angkat dulu telponnya.Aku ingin bicara dengan kamu," pinta Hari lewat chat kemudian melakukan panggilan ulang.
Resa mengambil napas dalam-dalam dan memutuskan untuk menjawab panggilan telepon itu. "Apa yang ingin kamu bicarakan lagi,Om?" tanya Resa dengan suara yang pelan.
Hari mengambil napas dalam-dalam. "Aku ingin meminta maaf atas apa yang aku lakukan. Aku tahu aku telah menyembunyikan kebenaran tentang masa laluku dari kamu, dan aku sangat menyesalinya."
Resa memandang ke arah lain, tidak tahu apa yang harus dia katakan. "Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang."
Hari mengangguk, meskipun Resa tidak bisa melihatnya.
"Aku paham, Ai. Aku tidak akan memaksa kamu untuk memaafkan aku. Tapi, aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu dan aku ingin memperbaiki kesalahan aku."
Resa memandang keluar jendela dengan mata yang penuh keraguan. Dia tidak tahu apa yang harus dia percayai, kata-kata Hari atau kebenaran yang dia temukan. Dia merasa sedikit ragu-ragu, tapi dia juga merasa bahwa dia harus membuat keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri.
"Aku sudah bilang, perlu waktu untuk memikirkan semua ini, Om," kata Resa dengan suara yang pelan.
Hari mengangguk, tapi matanya terlihat sedikit kecewa. "Aku ingin kamu tahu, bahwa aku akan selalu memperjuangkan mu, tidak peduli apa yang terjadi," kata Hari dengan suara yang penuh emosi.
Resa merasa sedikit terharu oleh kata-kata Hari, tapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan kecewa yang melanda hati dan pikirannya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Anna🌻
Mungkin Hari punya alasan mengapa dia tidak memberitahumu, Sa. mungkin dia takut kehilangan kamu, dan dia tidak pernah berharap kamu tahu soal itu karena itu hanya masa lalu.
ძᥲᥒ ᥲkᥙ ᑲіᥒgᥙᥒg, kᥙ һᥲrᥙs ᑲᥲgᥲіmᥲᥒᥲ? ᑲᥱr𝗍ᥲһᥲᥒ 𝗍ᥲ⍴і kᥙ ᥡᥲᥒg terlukaaaa🎼
2025-02-22
2
Tini Timmy
dah lah batalin aja, hari kebanyakan bohong nya😌
2025-02-12
3
@🌷 AIY 🌹🍭
Aku sudah mampir thor, cerita bagus/Good//Good/
2025-02-25
2