Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21.
Valerie memandang ke arah orang tuanya, yang tidak percaya mendengar apa yang di katakan Lili, mengenai hubungan Lili dan Nico yang sudah cukup lama.
"Tuan dan Nyonya Walton tidak perlu merasa terkejut begitu, bukankah kalian sangat menyayangi keponakan emas kalian, sampai tega membuat kepalaku terluka, karena aku menyangkal semua kebohongan keponakan anda!"
Dengan nada yang begitu tenang, Valerie menjadi dingin terhadap ke dua orang tuanya. Ia bicara dengan formal, seperti berbicara kepada orang lain. Membuat Philip dan Lea menunjukkan raut wajah tidak percaya memandang Valerie.
Valerie memperlihatkan sikap seperti orang asing kepada mereka, seakan-akan mereka tidak memiliki hubungan sama sekali.
Philip jadi merasa sangat bersalah sekali, mengingat ia sudah memarahi Valerie karena menganggap Valerie keras kepala, dan terlalu cemburu kepada Lili.
Dan ia sampai emosi melempar Valerie dengan vas bunga, tanpa memikirkan bagaimana sakitnya lemparan itu mengenai kepala Valerie.
Philip perlahan dengan nada penuh penyesalan menghampiri Valerie, "Maaf nak, Papa terbawa emosi karena apa yang di katakan Lili!"
"Jangan mendekat! aku tidak tersentuh dengan nada memelas anda Tuan Walton! jangan buat trik simpati yang tidak menyentuh hatiku!" dengan nada dingin, Valerie membuang muka tidak ingin melihat Ayahnya tersebut.
"Valerie! kamu sudah keterlaluan, karena kebohongan Lili ketahuan! Papa mu sudah begitu tulus meminta maaf, tapi kamu begitu tidak sopan bicara dingin padanya!!" Lea dengan nada tinggi membentak Valerie.
Raut wajah Valerie semakin dingin, mendengar nada tinggi Ibunya menegur sikap acuh tak acuhnya. Hati Valerie semakin mendingin dengan sikap Ibunya, yang ternyata tidak begitu perduli dengan perasaannya.
Kata maaf yang mereka ucapkan, hanya di bibir saja. Sedikit pun mereka tidak menyayanginya sebagai putri kandung mereka.
Sudut bibir Valerie perlahan menyunggingkan senyuman dinginnya, lalu menoleh ke arah Ibunya, "Terimakasih sudah semakin membuatku tidak nyaman, untuk tinggal lebih lama lagi di rumah ini, Nyonya Walton!"
"Apa? apakah kamu tidak berpikir terlebih dahulu mengatakan apa yang baru saja kamu katakan?!" Lea semakin menaikkan nada bicaranya.
"Kenapa? apakah Nyonya Walton pikir aku tidak akan bisa hidup kalau keluar dari rumah ini? aku memiliki tangan dan kaki, aku bisa bekerja untuk menafkahi hidupku!" jawab Valerie dengan begitu tenangnya.
"Valerie, kamu jangan asal bicara! kami ini orang tua mu! kenapa kamu menganggap kami seperti orang asing!" sahut Philip dengan raut wajah tidak percaya mendengar semua perkataan Valerie.
"Kak.. ini semua salah kami, karena kami menumpang di rumah kalian, sebaiknya kami pindah saja dari sini, agar Valerie tidak merasa di abaikan!" tiba-tiba Deana menyahut dengan nada bergetar, menyadari kalau mereka hanyalah beban di rumah Walton.
Lea sontak meraih tangan Deana, dan menggenggam tangan Deana dengan erat, "Tidak! Deana.. kamu adalah satu-satunya keluarga ku, kita sudah bersama sejak Lili masih kecil, kamu jangan merasa bersalah, kamu jangan perduli kan apa yang di katakan Valerie!"
"Tapi, kak... !"
"Sudah! kamu jangan bicara lagi! seharusnya Valerie harus lebih mengerti tentang keberadaan kalian, dia terlalu cemburu yang berlebihan, dia hanya merajuk saja mengatakan semua itu, agar dia lebih di perhatikan!" kata Lea semakin erat menggenggam tangan Deana.
Mendengar apa yang di katakan Lea, diam-diam Deana tersenyum bahagia, lalu melirik Valerie dengan penuh sinis. Akhirnya Lea tetap percaya dan tidak ingin ia pergi dari rumah Walton.
Sementara Valerie menyunggingkan senyuman dingin mendengar perkataan Lea, yang tidak rela kalau Deana dan Lili keluar dari rumah mereka.
"Aku mengatakan apa yang sebenarnya yang telah ku alami, aku seseorang yang tidak kalian ingin kan ada di keluarga kalian! bukti luka di kepalaku dan bekas luka yang ada pada tubuhku! adalah bukti penindasan yang kalian lakukan selama ini padaku, bahwa aku sangat tidak diinginkan di rumah ini!" Valerie dengan nada dingin, mengatakan apa yang ada di dasar hatinya dengan begitu tenangnya.
Philip, Lea, Deana, dan Lili seketika diam tidak berani memandang Valerie, dan tidak satu pun dari mereka menyangkal, apa yang baru saja Valerie katakan.
Membuat Valerie melanjutkan lagi apa yang harus dikatakannya, agar Lea tidak sembarang mengatakan ia terlalu cemburu pada Lili dan Deana.
"Dan, baru saja tadi anda meminta maaf padaku, tapi.. detik berikutnya anda merasa tidak melakukan kesalahan apa pun padaku, dan tidak mengingat kesalahan yang di lakukan Lili padaku, telah berselingkuh dengan pacarku!"
Kemudian Valerie menoleh ke arah Nico, "Aku melihat mu berciuman dengan Lili di kamar mu, saat aku datang ke Mansion Edmund kemarin, dan kalian nyaris tanpa berpakaian di atas tempat tidur mu! aku jijik! dan aku ingin muntah apa yang telah kamu lakukan di belakang ku, Nico!"
Nada suara Valerie begitu tenang, dan tidak ada rasa sedih di setiap ia mengeluarkan kata-kata nya, karena hatinya sudah dingin pada Nico.
Bersambung....
lanjut
selamat Natan dan Valerie akhirnya belah duren juga 😝😝😝
atau justru sebaliknya jd makin penasaran pengen lg dn lg 🤣