Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

episode 1

~***HAPPY READING ALL***~

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Prolog

Ada sepasang Suami Istri yang sedang berbahagia dengan kehadiran sang buah hatinya yang sudah lahir ke dunia ini dengan selamat,tanpa kekurangan apapun yang berjenis kelamin Laki-Laki.

Seorang Suami yang kini menyandang gelar baru yaitu menjadi Papa untuk sang buah hatinya,langsung menggendong untuk mengadzani dan mengkhomati sang buah hatinya,setelah selesai dan langsung memberi nama pada sang buah hatinya bernama Arfiansyah panggilannya Arfi.

Sang Istri yang menyandang gelar baru menjadi Mama untuk sang buah hatinya,menyukai nama yang di berikan oleh Suaminya.

Hari demi hari tahun demi tahun telah berlalu dengan cepat berganti,kini Arfi pun sudah berusia enam tahun.

Sekarang Arfi pun sudah masuk sekolah,waktu sekolah pun Arfi selaku mendapatkan peringkat sampai-sampai kedua orangtuanya Arfi nggak percaya,kalau Arfi bisa mendapatkan peringkat satu di kelas.

Pasalnya waktu di ajari selalu bermalas-malasan belajarnya,tapi kedua orangtuanya Arfi tetap bersyukur dengan apa yang di capai oleh anaknya.

Kini waktu pun seakan cepat berlalu,tak terasa Arfi pun sudah masuk sekolah Sma,tapi malah nggak dapat peringkat sama sekali saat di sma karena Arfi sukanya bermain terus,setiap pulang sekolah pasti langsung bermain dan nggak pernah betah kalau berada di Rumah,untungnya masih bisa lulus meskipun sudah nggak mendapatkan peringkat lagi.

Tiga Tahun Kemudian

Semenjak lulus sekolah hidupku tak tentu arah dan hari yang ku jalani terasa begitu gelap,hari demi hari selalu merasakan nggak ada perubahan sama sekali,sampai pada suatu hari ada seorang teman yang memperkenalkan seorang padaku.

Semenjak mengenal malah semakin lebih parah lagi,karena setiap hari di ajak yang tidak-tidak,ya kalau nggak bermabuk-mabukan pasti berantem,lambat laun ku menyadari kalau ini sudah salah dalam bergaul,karena membuat hidupku semakin gelap saja.

***

Malam Hari

Arfi bertekad ini untuk yang terakhir kalinya berkumpul dengan sekelompok orang tersebut,sudah cukup selama tiga tahun ini berada di lingkaran yang gelap dan sekarang sudah waktunya mencari cahaya harapan.

Di jalanan Komplek ada beberapa orang yang sedang berpesta minuman,termasuk juga Arfi yang berada di situ,baru juga mulai datanglah kedua orangtuanya salah satu dari pemuda (Arfi) yang sedang berkumpul yang kebetulan sedang lewat di jalanan tersebut.

"Bagus Arfi..! kamu mabuk lagi,sampai kapan kamu mau mempermalukan Keluarga terus,ini sudah kesekian kalinya kamu begini bermabuk-mabukan dan berantem di jalanan." emosi Papa Ardan.

"Sudah Pa! kita bahas di Rumah saja jangan di sini,ayo Fi ikut Mama pulang." ucap Mama Fiona seraya mengajak.

Mama Fiona langsung menggandeng Arfi untuk masuk dalam mobil,awalnya Arfi pun menolak tapi karena di tarik paksa oleh Papa untuk masuk ke dalam mobil,di perjalanan pulang ke Rumah mereka semua hanya diam dengan pemikiran masing-masing,setelah beberapa menit sampai di depan Rumah.

Papa Ardan pun langsung keluar dari mobil dan membanting pintu mobilnya.

BRAKKK

"Astagfirullah." kaget Mama Fiona sambil mengelus dadanya.

"Ayo turun Fi dan langsung masuk."

Ajak Mama Fiona sambil keluar dari mobil,Arfi pun ikut keluar dan langsung di gandeng oleh Mama Fiona untuk masuk ke dalam Rumah,ya walaupun senakal-nakalnya Arfi pasti tidak akan menyakiti Perempuan,apalagi Perempuan yang sudah mengandung dan melahirkannya,sesampainya di dalam Papa Ardan yang sedang duduk sudah menunggu.

"Sampai kapan kamu akan terus begini,dulu kamu tuh ngga seperti ini,sebenernya kamu itu kenapa Fi?" tanya Papa Ardan.

"Apa semua gara-gara teman baru kamu itu,sampai kamu berubah begini?" sambung Mama Fiona.

Pertanyaan Mama Fiona membuat Arfi menunduk tanpa menjawab pertanyaan tersebut,dalam hatinya mengiyakan itu.

"Jadi bener! kan Mama sudah pernah bilang,kalau teman baru kamu itu membawa pengaruh buruk buat kamu Fi." lanjut Mama Fiona.

"Ada apa nih dan siapa yang Mama maksud?" tanya Papa Ardan.

"Katanya sih teman barunya Arfi,sebulan yang di perkenalkan ke Mama! tapi Mama langsung nggak suka,karena nggak ada sopan santunnya sama sekali Pa." jawab Mama Fiona.

"Kenapa Papa nggak tahu soal itu." ucap Papa Ardan.

''Sudahlah Pa! nggak perlu tau juga." sahut Mama Fiona.

"Sudah Ma,Pa! maafin Arfi karena selama ini sudah salah dalam bergaul,Arfi meminta maaf ke Papa dan Mama." pinta Arfi.

"Baiklah Papa maafin kamu untuk yang terakhir kalinya,tapi malam ini juga kamu harus pergi ke Rumah Tante Ami,karena kalau kamu masih berada di sini pasti akan terus ketemu dengan mereka,Papa nggak mau lagi lihat kamu begini terus dan ingat..! kalau sampai di sana kamu kaya di sini,jangan pernah anggap kami sebagai orangtua kamu." ucap Papa Ardan memberi ultimatum ke Arfi.

Papa pun langsung menelpon temennya.

Tuuuuuttttt

"Halo..! bisa ke Rumah sekarang."

"..."

"Oke..saya tunggu.''

Tut Tut

Mama Fiona hanya diam dengan keputusan Suaminya,ini semua demi kebaikan sang anak biar lebih baik lagi untuk kedepannya.

Rasanya bagai di sambar petir di siang bolong di usir oleh kedua orang tuaku sendiri dari rumah,tapi aku menyadari kalau ini semua memang salahku sendiri,karena nggak pernah dengerin apa omongan orangtuaku sendiri,tentang jangan pernah masuk ke dalam pergaulan yang salah.

Sesaat kemudian datanglah teman Papa yang barusan di telpon sudah berada di depan rumah,akhirnya Arfi pun menyetujui untuk pergi ke Rumah Tante Ami.

"Baiklah Pa,Ma! maafin Arfi yang sudah sering membuat Papa dan Mama malu karena Arfi." ucap Arfi.

"Ingat..! jangan pernah ulangi kesalahan kamu lagi." sahut Papa Ardan.

Arfi mengangguk dan langsung pergi dari Rumah di iringi isak tangis dari Mama,tentu saja setelah memasukan beberapa pakaian di tas,ternyata Mama kasih amplop yang berisikan uang saat membantu mengemas baju ke dalam tas nya Arfi.

Arfi pun di antar sama temannya Papa untuk pergi ke Terminal Bus,setelah sampai langsung naik Bus dengan tujuan ke Kota Bandung,di dalam Bus Arfi pun merenungi kesalahan yang selama ini,butuh beberapa jam barulah sampai di Kota tempat tinggal Tante Ami dan ketika Arfi baru turun dari Bus yang akan pindah ke Bus yang lain,baru beberapa langkah langsung melihat seorang Ibu yang sedang kebingungan.

"Assalamualaikum Bu! apa ada yang bisa aku bantu." ucap Arfi.

"Waalaikumsalam Nak! ini ban mobil Ibu bocor." sahut ibu berhijab.

"Apa ada ban cadangan dan dongkraknya Bu?" tanya Arfi.

"Ada Nak di dalam bagasi." jawab Ibu itu.

"Ya sudah biar aku bantu yah Bu."

Ucap Arfi seraya melangkah ke bagasi mobil untuk mengambil ban cadangan dan dongkraknya,setelah mengambilnya langsung mengganti ban yang bocor sama ban yang baru,tak lama pun selesai untuk menggantinya Arfi pun langsung membawa ban yang bocor dan dongkraknya ke dalam bagasi mobil.

"Terimakasih Nak sudah membantu...

Bersambung

~*SEE YOU NEXT*~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!