Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.
Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.
Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?
happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 ( Akan ku pastikan mereka membusuk di penjara )
Jesan sedang membujuk Andrew agar tidak melaporkan Sarah dan Vanes ke polisi. Baginya masalah itu sudah tidak penting lagi untuk di perpanjang lagi karena Jesan hanya ingin hidup dengan tenang. Andrew hanya ingin keadilan untuk adiknya, tetapi melihat kekhawatiran Jesan dan membenarkan perkataannya jika Andrew tetap nekat melaporkan mereka berdua Jesan takut Hasta akan membencinya dan juga Sarah akan tetap nekat mencelakai Jesan lagi.
“Baiklah, kakak akan mendengarkan mu. Kakak juga tidak mau kehilangan mu karena aku sangat menyayangimu Jesan,” ujar Andrew.
Jesan memeluk erat Andrew,”Terimakasih kau memang kakak ku yang terbaik. Aku beruntung bertemu denganmu dari dulu kau memang sangat perhatian dengan ku. Terimaksih juga atas kiriman makanan yang sering kau kirim ke rumah ku,” celetuk Jesan yang mana membuat Andrew terkejut dan langsung melepaskan pelukan nya.
“Ka-kau tau?” kaget Andrew.
“Hahah … memangnya aku tidak tau kau selalu memperhatikan ku dari jauh. Selalu tau apa yang aku rasakan, dan sangat tau kondisi ku yang selalu sulit. Seorang pria yang selalu tersenyum dibalik helemnya saat aku bertingkah konyol karena stress dan lelah bekerja. Terimakasih karena sudah menjagaku walaupun dari kejauhan. Terimakasih telah memberikanku keluarga yang utuh yang gak pernah aku rasakan semenjak kedua orang tua ku tiada,” ungkap Jesan dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.
“Sudahlah, masa sulitmu sudah berlalu sekarang kau harus bahagia,” Andrew tersenyum seraya mengusap kelapa Jesan dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.
“Oh iya, aku sudah memberitahu teman mu Weni agar dia menunggumu di restoran yang sudah aku pesan di ruang VIP,” terang Andrew.
“Baiklah, aku akan bersiap sekarang,” ujar Jesan yang sangat antusias ingin bertemu sahabat lamanya.
Setelah bersiap Jesan berjalan keluar dengan menenteng tas selempangnya menuju mobilnya,”Tunggu, Jesan,” panggil Andrew.
“Ada apa lagi, kakak. Nanti Weni lama menunggu aku tidak enak,” rengek Jesan saat ingin masuk ke dalam mobilnya yang sudah terparkir di luar rumahnya.
“Kakak antar saja, ya. Kakak khawatir kau bawa mobil sendiri,” pinta Andrew.
“Ga usah, ini bukan pertama kalinya aku bawa mobil kan. Mending kakak bersiap ke kantor bantu Ayah kasian dia banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan,” ujar Jesan.
“Baiklah tapi peluk dulu buat vitamin kakak biar semangat kerjanya,” rengek Andrew sangat manja.
“Huh, makanya cepat cari jodoh biar bisa manja-manja dan ga terus mengangguku,” kesal Jesan, tetapi dia tetap memeluk sang kakak.
“Sudah ya, aku berangkat,” pamit Jesan yang langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan nya.
Andrew melambaikan tangan seraya berteriak,”Hati-hati, Jesan,” kemudian ia melangkah masuk kebali ke dalam rumah.
Bugh
Seseorang yang sedari tadi memperhatikan kakak beradik itu dari kejauhan merasa geram. Ia pun memukul stir mobilnya karena merasa jengkel melihat gadis pujaannya dipeluk pria lain,”Andrew, sejak kapan mereka ada hubungan,” ucap Hasta penuh penekanan.
*
*
Jesan meminta Andrew mencaritahu keberadaan Weni. Ia menceritakan tentang sahabatnya itu saat pulang dari restoran waktu itu karena Andrew bertanya tentang Weni. Andrew memberikan saran agar ia mau bertemu dengan sahabatnya untuk sekedar berbagi cerita karena Jesan tidak mau bergaul sama sekali dan memang tidak mempunyai teman membuat Andrew merasa kasihan dengan kesendiriannya. Hanya Andrew yang menjadi temannya, tetapi ia juga sibuk dengan pekerjaannya. Jesan pun setuju dan memang gadis itu pun merindukan sahabatnya.
Ckiiit
Bugh
Jesan reflek menginjak rem karena sebuah mobil berhenti mendadak di hadapannya hingga ia menabrak mobil di depannya, ia terkejut dan terdiam di dalam mobilnya dan melihat ke depan ke arah mobil yang menyalipnya. Ia ingin keluar, tetapi urung dilakukan melihat pria yang keluar dari mobil yang berada di depannya dan perlahan menghampirinya.
Kliik
Pintu mobil Jesan dibuka oleh pria itu ia mendongak dan sebuah tangan terangkat menarik dirinya untuk keluar. Jesan berdiri menatap tidak percaya pria yang saat ini berada di hadapannya. Tidak berbasa-basi lagi pria itu membawanya dalam pelukan dan saat itu juga ia menangis terisak dan memepererat pelukannya.
“Akhirnya, aku menemukan mu, sayang. Jesan, cintaku. Kamu kemana aja selama ini aku selalu mencarimu, aku merindukanmu hiks …,” isak Hasta.
Jesan pun ikut menangis tanpa suara, tetapi ia tersadar dan langsung menghapus air matanya serta melepaskan pelukan Hasta,”Maaf, Tuan. Sepertinya anda salah orang aku sedang terburu-buru, aku permisi dulu,” pamit Jesan yang ingin masuk kembali ke dalam mobilnya, tetapi Hasta langsung menarik tangannya dan membawanya ke dalam mobilnya sontak gadis itu memberontak.
Hasta melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi ia tidak mendengarkan Jesan yang memintanya untuk memberhentikan mobilnya dan ingin pergi. Sampailah ia di sebuah apartemen dan saat Jesan masuk ke dalam ia terkejut dengan isi ruangan apartemen tersebut yang mana terdapat pajangan foto dirinya dan Hasta dan tidak sedikit foto dirinya sendiri. Hasta menarik tangan Jesan menuju sebuah kamar dan menguncinya membuat Jesan sangat panik dan berlari ke arah pintu tersebut dan berusaha membukanya, tetapi tidak bisa. Sebuah tangan kekar memeluk tubuh mungil Jesan dari belakang.
“Aku sangat mengenali dirimu. Kenapa kau mengatakan aku salah orang, sayang. Apa kau sudah melupakan ku? Apa kau sudah tidak mencintaiku? Tidak merindukanku, hiks,” isak Hasta kembali.
Jesan melepaskan tangan Hasta, tetapi pria itu kembali memeluknya membuat dirinya bingung harus apa sekarang,”Ini salah, Tuan. Hubungan kita sudah berakhir dan saat ini kau sudah milik orang lain. Kau sudah menjadi suami dari sahabatmu sendiri. Jadi, aku mohon lepaskan aku, biarkan aku pergi,” lirih Jesan seraya menahan tangisnya sedari tadi.
Hasta melepaskan pelukannya ia beralih menuju tempat tidur dan duduk di sana. Pandangannya menatap kosong ke depan tidak ada lagi kata yang keluar dari mulutnya. Jujur perkataan Jesan sangat menyakitinya ia merasa bukan milik siapapun melainkan hanya milk Jesan seorang, tetapi orang yang paling berharga di dalam hidupnya seolah merelakan dirinya untuk orang lain walaupun memang saat ini ia sudah berstatus suami orang tapi itu hanyalah sebuah status baginya dan tidak akan merubah apapun di dalam hatinya yang memang masih dan akan selamanya milk Jesan.
Perlahan Hasta menundukkan kepalanya dan tangannya menutupi wajanya ia kembali menangis membuat Jesan benar-benar tidak tega. Mungkin apa yang dikatakan Andrew benar jika Hasta hanya terpakas menerima perjodohan itu dan sekarang ia melihatnya sendiri. Hasta menangis seraya memegangi dadanya yang sedikit sesak.
“Apa perkataanku menyakitinya” batin Jesan.
Perlahan ia menghampiri Hasta dan kut duduk di samping pria itu. Hasta menoleh ia menatap sendu kekasihnya yang sama sekali terlihat biasa saja seolah tidak merasa rindu padanya, tetapi ia sedikit mengerti mungkin statusnya lah yang membuat Jesan merasa bersalah dan tidak ingin terlihat seperti perebut dirinya dari istrinya karena bagaimana pun Hasta tetaplah seorang suami yang sudah terikat dalam pernikahan.
“kau benar-benar ingin pergi lagi dariku hanya kaena aku sudah menikah? Maafkan aku, Jesan. Saat itu aku tidak punya pilihan lain untuk menerima perjodohan ku dengan Anjani. Dia memaksa ku karena aku selau menolaknya dan sudah berulang kali aku memberitahunya kalau aku tidak mencintainya dan menganggapnya hanya seorang adik karena aku sudah mencintai orang lain. Di hatiku hanya ada kau, saat ini, selamanya sampai akhir. Tapi dia berbuat nekat dengan sengaja meinum racun agar bisa mengancam ku untuk secepatnya menikah dengannya. Kalau tidak Anjani akan benar-benar mengakhiri hidupnya,”
Jesan tidak percaya dengan apa yang baru saja dijelaskan Hasta,”Berarti cintanya sangat besar untukmu, Tuan,” gumam Jesan.
“Sebesar apapun itu, cinta tidak bisa dipaksa, Jesan. Aku hanya mencintai satu wanita yang merupakan cinta pertamaku yaitu adalah kau. Kemana saja kau selama ini, sayang. Aku terus mencarimu aku khawatir saat tau rumah mu terbakar. Kau tau, saat di London perasaan ku merasa tidak enak dan aku ingin segera kembali ke Jakarta untuk langsung menemuimu. Ponselmu selalu tidak aktif. Apa yang sebenarnya terjadi, ceritakan semuanya padaku. Aku tidak percaya pada polisi yang mengatakan jika kebakaran itu Karen konsleting listrik. Aku meyakini jika itu adalah kesengajaan Dan aku sempat menuduh Anjani, tetapi ia membantah dan mengatakan jika dirinya tidak setega itu melenyapkan nyawa seseorang hanya karena cinta buta nya padaku,” desak Hasta meminta penjelasan pada Jesan.
“Dia benar bukan Anjani yang melakukannya kau harus percaya padanya,” basal Jesan.
“Jadi, kau tau siapa pelakunya? Beritahu siapa pelakunya aku akan pastikan mereka membusuk di penjara!” pekik Hasta.
Degh
*
*
Bersambung.