NovelToon NovelToon
Black Rose

Black Rose

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO
Popularitas:360
Nilai: 5
Nama Author: chery red

Alexa, pewaris klan Black Dragon, hidup dalam bayang-bayang balas dendam. Ketika keluarganya dibantai, ia bersumpah untuk membalas dendam dan merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam perjalanannya, ia bertemu Erick, seorang playboy yang perlahan mulai jatuh cinta padanya. Namun, cinta mereka terancam oleh ambisi dan dendam yang membara, Alexa harus memilih antara cinta, balas dendam, dan takdirnya sebagai pemimpin.
"Jauhi aku dan jangan pernah mengejar dan mengharapkan cintaku" Alexa Onyx Medici

"Aku telah jatuh cinta padamu sejak awal kita jumpa, jangan pernah pergi dari sisiku" Raj Erick Aditya Narayan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Dendamnya Bianca dan galau nya Erick

Mobil yang ditumpangi Erick melaju dengan kecepatan sedang menuju restoran yang biasa dia kunjungi untuk mengisi perutnya. Sebuah restoran yang terletak beberapa blok dari pusat kota. Restoran yang menyajikan steak enak yang disajikan dengan saus buatan sendiri yang dipadukan dengan salad dan roti yang membuat Erick ketagihan. Begitu sampai di restoran yang bangunannya terlihat sederhana dengan dikelilingi beberapa pohon rindang, Erick segera turun dan masuk ke restoran diikuti oleh Dewa, Alexa dan juga sopirnya.

Erick langsung menuju meja yang biasa dia tempati dan memanggil pelayan untuk memesan makanan dan minuman. Alexa hanya mengikuti dan duduk di kursi yang disediakan, membetulkan letak kacamatanya Alexa memandang seluruh tempat itu dengan kagum, dekorasi restoran itu berkesan klasik dengan lampu gantung di setiap mejanya.

Dindingnya yang terbuat dari kayu membuat restoran itu serasa bagai makan di rumah pedesaan. Aroma kopi bercampur dengan steak yang di bakar membuat perut bertambah lapar. Suasana di luar restoran yang bising dengan lalu lalang kendaraan bermotor dan kesibukan orang-orang seolah sirna, di dalam sini orang-orang sangat santai menikmati makanan mereka atau sekedar meminum kopinya.

"Waaaahh, aku baru pertama kali datang ke restoran steak, pasti di sini mahal ya ! Kamu sering makan di sini ? Seperti berkunjung ke rumah nenek di pedesaan. Apalagi taplak meja dengan pola bunga seperti ini dan juga lembutnya kulit yang melapisi kursi ini. Benar-benar membuatku teringat akan rumah nenek di pedesaan." ucap Alexa sambil mengelus lembut kursi dan taplak meja.

Erick dan Dewa kembali saling lempar pandang menghadapi kepolosan Alexa. Pelayan pun datang dan mencatat pesanan mereka. Tak lama pesanan mereka datang dan mereka pun mulai menikmati makan siang mereka. " Hmmmm...Steak nya benar-benar enak! Dagingnya empuk banget, bumbunya pas, dan dimasak dengan tingkat kematangan yang sempurna. Steak yang aku makan siang ini punya rasa yang kaya. Potongan dagingnya tebal dan juicy, dengan bagian luar yang sedikit gosong tapi bagian dalamnya masih pink sempurna. Bumbunya meresap ke dalam daging, memberikan rasa yang gurih dan sedikit asin. Potongan dagingnya besar dan tebal, tapi tetap empuk saat digigit. Bumbu lada hitamnya memberikan sensasi pedas yang nikmat. Di tambah saus merahnya sangat cocok dengan dagingnya, membuat rasanya semakin kaya. Aku sangat menikmati setiap gigitan steak ini. Steak ini jauh lebih enak dari yang biasa aku pesan di restoran lain. Dagingnya lebih empuk dan bumbunya lebih kaya.Ini steak terbaik yang pernah aku coba!" ucap Alexa dengan mata berbinar bahagia. Dengan lahap Alexa menyantap steak di hadapannya.

Kemudian Alexa meraih pure potatoes kemudian mencicipi rasanya, dia terlihat sangat menikmati pure potatoes-nya. "Kentang tumbuk ini lembut sekali, seperti awan yang meleleh di mulut. Rasanya manis alami, dipadukan dengan sedikit garam dan mentega yang membuatnya semakin gurih. Setiap suapan pure potatoes menjadi penyeimbang yang sempurna untuk steak yang kaya rasa" ucap Alexa sambil memejamkan matanya menikmati kelembutan kentang tumbuk di mulutnya.

Lalu dia pun meraih roti panggang untuk kemudian di padukan dengan steak nya. " Hmmmm...roti bawang putih panggangnya juga tak kalah lezat. Aroma bawang putih panggang yang harum semerbak langsung menyambut hidung begitu roti disajikan. Roti yang renyah di luar, lembut di dalam, dan rasa bawang putihnya meresap sempurna ke setiap sudut roti. Kombinasi antara steak yang juicy, pure potatoes yang lembut, dan roti bawang putih panggang yang gurih membuat makan siangku kali ini seperti orang-orang kaya " ujar Alexa.

Erick dan Dewa hanya tersenyum geli melihat reaksi dan ekspresi wajah Alexa yang benar-benar menikmati makanan di hadapannya. Bagi Erick dan Dewa makan di restoran dengan steak enak seperti itu telah biasa, tetapi bagi orang yang mendengar komentar Alexa akan menyangka jika Alexa baru pertama kali makan makanan seenak itu.

Komentar nya sudah seperti juri makan di televisi di acara masak memasak. " Nah, jadi jika lain kali aku mengajakmu makan siang atau makan malam tentu kamu tidak akan menolak kan ?" ucap Erick sambil mengiris dan memasukkan sepotong kecil steak ke mulutnya dan mengunyah perlahan. Sebelum menjawab pertanyaan Erick, Alexa meraih gelasnya yang berisi red wine kemudian mengecapnya sebelum menelannya.

" Hmmmm, akan aku pikirkan nanti. Sekarang ini aku hanya ingin menikmati makanan ini, dan merasakan bagaimana menjadi orang kaya." ucapnya sambil kembali menikmati steak di depannya. "Kamu sudah lama bekerja di RG ? Sejak kapan ? " tanya Dewa penasaran

Belum sempat Alexa menjawab pertanyaan Dewa, tiba-tiba saja Alexa dengan cepat berdiri dan menahan tangannya mencegah piring berjatuhan dari seorang pelayan yang tersandung. Gerak refleks yang sangat mencolok tetapi sayang nya hal itu tidak membuatnya bisa menghindari siraman wine yang sengaja diguyurkan oleh seorang wanita dari samping pelayan yang sepertinya sengaja di jegal oleh wanita itu.

" Dasar sundall murahan, berani sekali kamu makan dan bersenda gurau dengan calon suamiku. Kamu pikir dengan muka jelek mu dan sikapmu yang sok polos itu bisa membuat Erick calon suamiku jatuh cinta kepadamu? Jallangg sialan. " makinya sambil mengambil semangkuk jagung panas dan berusaha menyiramkan ke Alexa yang gelagapan karena di siram wine.

Alexa berhasil menghindar dari siraman jagung panas, ia menatap tajam ke arah Bianca.

 "Siapa kamu ? Apa masalahmu denganku?" tanya Alexa masih dengan suara sopan dan terkendali, padahal dalam hatinya ingin sekali mencakar wajah wanita di hadapannya yang tertutup riasan tebal dan menor. Wanita itu tertawa terbahak-bahak, suaranya nyaring dan menusuk.

"Aku? Aku Bianca Van Persie, anak dari Van Persie pemilik showroom mobil mewah terbesar di kota ini dan juga tunangan pria yang ada di hadapanmu.Aku adalah wanita yang akan merebut semua yang menjadi milikmu, jalang!"teriak Bianca sambil berusaha menjambak rambut Alexa yang berantakan.

"Jangan sembarangan menuduh! Aku tidak tahu siapa kamu. Kenal saja tidak dengan Van Persie aku sih kenalnya dengan Van Houten karena tiap pagi pasti aku menyeduhnya" ucap Alexa sambil mengangkat bahunya. "Oh, jangan pura-pura bodoh! Semua orang tahu kalau kamu mengincar Erick. Kau pikir dengan wajahmu yang biasa saja itu bisa merebut pria setampan dia? Dasar mimpi!"

Bianca menunjuk-nunjuk Alexa dengan jari telunjuknya. "Kau hanya pelacur murahan yang ingin menumpang hidup dari pria kaya. Tapi sayang, Erick akan menjadi suamiku . Dan kau? Kau akan kuinjak-injak sampai tak berdaya!"

Alexa berusaha menahan amarahnya, namun rasa sakit dan penghinaan yang ia rasakan membuatnya ingin membalas. "Kau pikir dengan kekayaanmu bisa membeli segalanya? Hati nurani? Harga diri? Kau salah besar!" ucapnya hampir berteriak di depan muka Bianca. "Aku tidak butuh hati nurani. Yang aku butuhkan hanyalah kemenangan. Dan kali ini, kau yang akan kalah!"

Bianca kembali tertawa terbahak-bahak, suaranya semakin keras hingga membuat beberapa pengunjung restoran menoleh.

Erick dan Dewa yang terkejut dan sempat tertegun sejenak melihat amukan Bianca, dengan segera berdiri dan Dewa mencekal lengan Bianca ketika dilihatnya Bianca hendak melayangkan tangannya menampar wajah Alexa. "Sudah bosan hidup rupanya kamu ? Berani kamu menyentuh Alexa maka aku tak akan segan-segan mematahkan tanganmu ini." bentak Dewa sambil menghentakkan dan mendorong tangan Bianca hingga dia terjajar ke belakang.

Sementara Alexa yang di tarik ke belakang punggung Erick, hanya bisa melongo mendengar ancaman Dewa. Erick membalikkan tubuhnya dan memandang dengan cemas kearah Alexa, "Ale, kamu tidak apa-apa? Apakah ada yang terluka ? Mana yang sakit?" ucapnya sambil meraba-raba tubuh Alexa untuk memeriksa apakah Alexa terluka atau tidak. Alexa menepiskan tangan Erick yang meraba tubuhnya, " Heeiii, jauhkan tanganmu dari tubuhku, kamu mau mengambil kesempatan dalam kesempitan ? Aku hanya disiram wine bukan di tusuk pisau atau di siram bara api. Kamu kenal sama perempuan sinting itu ? Sial sekali hari ini, sudah sedari pagi di suruh romusha sama si Tonggos, eh sekarang kena labrak perempuan sinting. apes benar hari ini" ucap Alexa sambil mengambil jaketnya dan tanpa menghiraukan pandangan pengunjung yang lain juga seruan Erick, Alexa pergi meninggalkan tempat itu.

Restoran yang penuh dengan pengunjung itu mendadak sunyi ketika Alexa bergegas meninggalkan tempat itu dengan muka merah padam dan baju serta wajahnya yang basah disiram wine. Mereka mulai berbisik-bisik bahkan ada yang dengan lantang menyuarakan pendapatnya.

" Jika aku menjadi perempuan yang pergi itu, tentu aku langsung membalas wanita sinting itu."

" Wah jaman sekarang pelakor meraja rela. Bahkan tak segan-segan untuk mencari kesempatan untuk bertemu dan memadu kasih "

Sebagian besar para pengunjung terdengar membicarakan kejadian itu.Beberapa wanita muda berbisik simpati pada Alexa, sementara beberapa pria menatap Bianca dengan pandangan jijik. Seorang pria paruh baya berbisik pada istrinya, "Lihat saja perempuan itu, sok cantik tapi ternyata berhati busuk."

Erick dengan wajah penuh amarah kemudian mencekal dagu Bianca, " Kamu jallangg sialan, aku dan kamu tidak ada hubungan apa-apa. Hubungan kita atas dasar kesepakatan saling menguntungkan, ingat, showroom mobil milik ayahmu itu tidak akan sebesar seperti sekarang jika bukan mendompleng namaku. Kamu sekarang berbuat ulah maka kamu akan merasakan akibatnya." suaranya cukup keras hingga beberapa pengunjung dapat mendengarnya dan memasang wajah jijik ketika melihat Bianca.

Erick menatap tajam ke arah Bianca. "Ini belum selesai, Bianca. Kau akan membayar atas apa yang telah kau lakukan.Dewa, bereskan kekacauan ini dan sampaikan permintaan maaf ku kepada pemilik restoran ini." ucap Erick sambil melepaskan cekalan pada dagu Bianca dan meraih serbet untuk melap tangannya yang menyentuh wajah Bianca.

Kemudian Erick mengambil mantel yang terlampir di sandaran kursinya Setelah itu, ia berbalik dan hendak pergi meninggalkan restoran itu untuk mengejar Alexa. Dewa menahan lengannya. "Tunggu, Erick. Aku akan urus ini." Erick mengangguk, lalu bergegas keluar. Dewa menghela napas panjang. Ia menatap pemilik restoran. "Maafkan kekacauan ini. Saya akan pastikan Anda mendapatkan ganti rugi atas kerusakan yang terjadi." Pemilik restoran mengangguk mengerti, namun tatapannya masih penuh kekhawatiran.

Bianca yang terduduk di kursi hanya bisa menatap kepergian Erick yang disusul oleh Dewa. Wajahnya tampak penuh emosi, sambil mengepalkan kedua tangannya, Bianca berseru, " Dasar jallangg sialan, kamu akan menyesali semua ini, dan kamu Erick, kamu pun akan menyesal telah menolak cintaku juga telah mempermalukanku. Erick..Tak akan kubiarkan kamu hidup dengan tenang, perempuan mana pun tak akan aku biarkan memiliki dirimu. Kamu hanya milikku seorang." kemudian dengan cepat Bianca menuju meja tempatnya duduk sebelum kejadian memalukan itu dan mengambil tas dan jaketnya. Lalu melangkah pergi.

Tetapi baru saja beberapa langkah , pemilik restoran itu memanggil nya, "Nona, tolong bayar dulu tagihan makan siang Anda," serunya keras. Menahan malu Bianca berbalik dan memasang wajah arogan sambil melemparkan sejumlah uang yang diambil dari dompetnya. Dan tanpa banyak bicara dia melangkah dengan cepat meninggalkan restoran itu.

Di luar restoran, Erick yang bergegas menyusul Alexa, tidak berhasil menemukan Alexa. Matanya mencari sosok Alexa di antara kerumunan orang. Namun, yang ia temukan hanyalah lautan wajah asing. Rasa frustasi memenuhi dadanya. Dengan kesal dan raut wajah frustasi, Erick mengacak-acak rambutnya. Entah mengapa dia merasa amat kehilangan Alexa dan merasa menyesal telah membuat Alexa dipermalukan oleh Bianca.

"Bianca sialan, gara-gara jallangg satu itu gagal sudah usahaku mendekati Alexa. Aaaarrrgggghhh sialaaaaaannn!" maki Erick tak menghiraukan pandangan penuh keheranan pejalan kaki yang berlalu lalang disekitarnya. Tepukan pelan di bahunya membuatnya menoleh dan mendapati Dewa yang telah selesai membereskan masalah yang ditimbulkan oleh Bianca tengah berdiri di belakangnya dan menatapnya dengan sorot keheranan.

" Jangan katakan jika kamu menaruh perhatian dan tertarik pada Alexa, Rick ! Dia terlihat bukan perempuan seperti Bianca atau Lisa maupun Monica atau puluhan wanita yang berhasil kamu bawa ke pelukanmu dan kamu bawa ke ranjangmu." ucap Dewa sambil berjalan menuju ke tempat parkir. Sementara sopir telah terlebih dahulu pergi mengambil mobil dan memanaskan mesinnya.

" Aku benar-benar tak tau apa yang terjadi padaku hari ini, Wa ! Aneh, tiba-tiba saja aku ingin melindungi dia dari siraman sup panas yang dilakukan oleh Bianca, dan sekarang aku ingin menenangkan dirinya yang pasti sangat malu di siram dan dituduh macam-macam oleh Bianca, padahal Alexa baru bertemu dengan kita hari ini." ucap Erick ketika mereka duduk di kursi belakang mobil. Erick menghela nafas panjang keheranan dengan moodnya hari ini dan juga berusaha menekan rasa cemas dihatinya mengingat Alexa yang kini entah dimana. " Besok jangan lupa buat surat pemecatan untuk James dan si Tonggos, sebelumnya panggil mereka semua ke ruang kerjaku." ucap Erick tanpa memandang Dewa.

1
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwk matamu 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!