Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Saat sore hari Kharis pulang dari butik nya, saat sampai di rumah dia langsung di harapkan dengan kebahagiaan semua orang.
"Kharis kamu baru pulang nak! sini ibu mau mintak tolong." ucap Hayati.
"Minta tolong apa bu." jawab Kharis.
"Karin ingin kamu yang mengurus semua acara pertunangan dia dari mulai gaun pertunangan sampai dekor kamu bawa tim kamu ya, sama catering masakan juga, bisa kan?" Tanya Hayati.
Kharis menatap wajah bahagia sang kakak dan dia tersenyum miris.
"Iya Kharis akan usahain." jawab nya.
Semua senang karena Kharis mau ikut membantu acara pertunangan Karin dan Raihan. Mendengar apa yang di katakan oleh Kharis mereka bersyukur memiliki keponakan seperti Kharis yang selalu menurut apa kata kedua orang tuanya.
"Trima kasih kamu memang anak yang baik Kharis." ucap Hayati
Setelah tak ada lagi yang di bicarakan Kharis memilih masuk kedalam kamar dia ingin menenangkan diri agar tak tersulut emosi. Saat menaiki anak tangga Damar melihat raut wajah sedih Kharis merasa heran dia langsung mencekal tangan Kharis agar berhenti berjalan.
"Tunggu dulu Kha! Ada apa dengan kamu abang lihat sejak semalam kamu tak merasa bahagia?" Tanya Damar.
"Gak ada apa - apa bang, Kharis cuma capek saja. Kharis ke kamar dulu ya bang." jawab Kharis yang tak berani menatap wajah Damar.
Damar membiarkan saja Kharis menuju ke kamar, dia tau pasti ada sesuatu yang membuat Kharis terlihat murung. saat di kamar Kharis membaringkan diri dan memejamkan matanya, dia merasa lelah dan ingin cepat pergi yang jauh agar hatinya tenang.
cek lek
"Kharisssss!" panggil Karin saat dia membuka pintu kamar Kharis.
Karin masuk begitu saja kedalam kamar Kharis yang sedang berbaring, dia pun ikut berbaring di dekat Kharis, sambil bercerita tentang kebahagiaan nya.
"Kamu tau Kha, saat saya pertama kali lihat Raihan lagi setelah sekian lama gak bertemu saya langsung jatuh cinta. Oh iya kakak mau minta maaf dulu sempat membuat kamu dan Soni putus dan sekarang kamu bisa kembali dengan Soni karena kakak akan bertunangan dengan Raihan."ucap Karin tanpa ada rasa bersalah sama sekali terhadap apa yang dia lakukan dulu saat dia masih sekolah.
Kharis hanya diam dia sudah tak perduli dengan kisah cinta atau pun pria, baginya semua sama saja hanya memanfaatkan dirinya saja untuk tujuan mereka.
Karin yang melihat tak ada jawaban dari Kharis, langsung menatap wajah Kharis yang meneteskan air mata.
"Kamu nangis! kenapa?" Tanya Karin.
"Semua pria sama hanya memanfaatkan saya saja, saya sudah tak memiliki ayah sama ibu jadi semua orang hanya memandang saya sebelah mata."
"Kenapa kamu bicara seperti itu Kha, ada mama dan papa yang sayang sama kamu." ucap Karin.
Kharis hanya tersenyum dengan mata terpejam dia lelah melihat sikap pura - pura baik Karina.
"Oh iya kharis mama sudah bilangkan ke kamu harus bantu persiapan pertunangan kakak."
"Iya sudah." ucap Kharis.
Setelah berbicara panjang lebar Kharis mulai mempersiapkan semua nya mulai dari gaun yang akan di pakai oleh Karin hingga menu makanan yang akan di siapkan, dia berusaha kuat dengan semua yang akan terjadi. saat Karin dan Raihan datang ke butik nya dia menatap kedua nya.
"Cantik gak Kha?" Tanya Karin saat dia mencoba memakai gaun pertunangan nya.
"cantik." jawab Kharis.
Sinta sahabat baik Kharis terkejut saat melihat Raihan dan Karin yang akan bertunangan, dia ingin bertanya tapi Kharis menghalangi Sintia untuk bertanya tentang hubungan dia dan sahabatnya.
Raihan hanya diam saja dan masih sempat melihat wajah Kharis yang mulai tak nyaman dengan semua keadaan.
"Kha saya butuh bicara sama Kamu." ucap Raihan
"Gak ada yang perlu di bicarakan lagi, lihat lah calon istrimu dia begitu bahagia setelah kalian berdua menyakiti saya, saya gak butuh belas kasih kamu." ucap Kharis.
Raihan terdiam dia tau Kharis pasti terluka dengan semua yang sudah dia lakukan. setelah mencoba gaun yang di buat oleh Kharis, Raihan mengajak Karin untuk pulang dan mempersiapkan semua nya.
Dua hari sebelum pertunangan sang kakak. Kharis sudah mendapat balasan email dari apa yang dia kirim dan dia akan pergi setelah pertunangan Karin keesokan harinya. tak ada yang tau dengan semua rencana kepergian nya untuk menjadi relawan suka rela di suatu daerah. Dia pergi untuk mengobati luka hatinya yang selalu di sakiti oleh orang yang ada di sekitar nya.
Setelah kepergian Karin dan Raihan, Sintia mendekat dia ingin bertanya kenapa Karin yang bertunangan.
"Kha apa yang terjadi! Kenapa Karin yang bertunangan dengan Raihan. bukan kah kamu sama Raihan saling mencintai?" Tanya Sintia.
"Cinta saya tak cukup kuat untuk mempertahankan hati seseorang Sin. Saya baru tau jika sejak dulu yang dia suka bukan saya melainkan Karin, saya saja yang kepedean." jawab Kharis dengan tersenyum kecil.
"Sudah lah gak perlu di bahas lagi. oh iya jika saya gak ada nanti, saya percayakan butik ini sama kamu, tolong jaga kepercayaan saya." pinta Kharis.
"Lho kamu mau kemana?" Tanya Sintia.
"Gak kemana - mana." jawab Kharis dengan tersenyum kearah sahabat nya.
Di rumah setelah dari butik Kharis. Karin memperlihatkan gaun yang akan dia pakai saat acara pertunangan nya dan memperlihatkan cincin yang dia pilih bersama dengan Raihan tadi.
"Wah siapa yang pilih cincin nya?" Tanya sang ibu.
"Kharis mah bagus kan?" Tanya Karin.
"Pilihan Kharis memang bagus." jawab Hayati.
Karin begitu bahagia karena semua persiapan pertunangan hampir selasai berkat bantuan Kharis adik keponakannya yang usia nya tak jauh beda dengan dirinya.
Di rumah keluarga Pratama kedua orang tua Raihan mencoba menghubungi putra kedua mereka untuk memberi tahu jika sang kakak akan bertunangan dengan putri dari keluarga Hariz Wijaya. tapi sambungan telponnya selalu saja sulit untuk di hubungi.
"Bagaimana mah! Apa Soni bisa di hubungi?" Tanya Jamil.
"Anak itu pasti kendala sinyal lagi."ucap Nirmala kesal dengan sikap putra keduanya.
"Coba lagi sampai bisa tersambung, apa kata orang jika kakak nya bertunangan adik nya tidak hadir. papa heran sama Soni apa yang membuat dia pergi ke pelosok daerah." kesal Jamil.
Sang istri terus mencoba menghubungi putra nya hingga benar - benar bisa terhubung dan saat sambungan nya bisa tersambung dia merasa senang.
di tempat Soni saat dia sedang sibuk dia merasa ponsel nya berdering dan langusng melihat siap yang menghubungi nya.
"Mam." ucap Soni saat melihat layar tertera nama sang ibu.
"Ada apa mah?" Tanya Soni saat dia sudah menjawab panggilan ibunya.
"Kamu ini tinggal di hutan apa Son, kenapa sulit sekali buat menghubungi kamu." kesal sang ibu.
"Maaf mah Soni ada di daerah yang sinyal nya sedikit susah mama nelpon ada apa?"
"Dua hari lagi Raihan akan bertunangan kamu harus bisa pulang papa kamu gak mau tau kamu harus pulang Soni." ucap Nirmala.
"Soni gak bisa janji mah, sulit buat Soni untuk pulang sekarang."
"Apa yang membuat mu sulit pulang Soni, semua fasilitas di keluarga kita ini sudah cukup menjamin kamu dan Raihan untuk mengelola perusahaan, tapi kamu memilih untuk pergi jauh. papa gak mau tau kamu harus pulang sebelum acara pertunangan abang kamu." ucap sang ayah.
Soni terdiam dia tau dia bisa saja pulang kapan pun dia mau, tapi saat dia kembali dia pasti akan sulit melupakan kenangan cinta pertamanya yang masih membekas walau sudah bertahun lama nya.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son