Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
"Selamat pagi." sapa Raisha.
"Pagi dok." jawab mereka
"Pagi suster." sapa rei pada ruhi suster yang akan menjadi asistennya.
"Pagi juga dok, saya ucapkan selamat datang, dan selamat bergabung."
"Terima kasih." jawab Rei dengan sopan.
mereka masuk ke dalam, Raisha memakai baju kebesarannya dan siap beraksi.
"Bagaiman sus hari ini, sebelum kita mulai kerja kita kenalan dulu, kata pepatah tak kenal tanda tak sayang. saya raisha, panggil saja rei."
"Saya suster Ruhi yang akan menjadi asisten dr rei kedepannya." Ruhi menerima uluran tangan Raisha.
"Ayo kita berdoa dulu, supaya semua pekerjaan kita lancar dan di berkahi Allah."
Raisha memimpin doa sebentar, barulah mereka mulai bekerja. pasien pertama Raisha adalah seorang ibu ibu tua, punya riwayat jantung, dia tidak mau di operasi, padahal dr Salman juga sudah menyarankan operasi tapi ibu ibu ini marah marah.
"Silahkan tuan, nyonya, ada yang bisa saya bantu?" tanya rei dengan ramah.
"Begini dr kami disini mau konsultasi, ibu saya punya riwayat jantung, dr nya menyarankan untuk memasang ring, tapi ibu kami menolak, bahkan marah, beliau mengira kami tega menyakiti beliau. jawab Anak no 1.
"Bisa lihat resume dari ibu..siapa bu? Kalau say Raisha.
"Sukma." jawab ibu ibu tersebut.
"Oke bu sukma, kenapa ibu tidak mau menjalani operasi?" tanya rei lembut.
"Takut dok, bayangkan saja tubuh saya di belah, trus mu di pasang cincin di jantung, apa tidak mati saya nanti dok memang nanti semua orang bisa mati tapi jangan seperti ini cara matinya." sewot sukma. Raisha tersenyum mendengar pengakuan bu sukma, apalagi dr bedah yang sebelumnya juga bilang kalau bu sukma harus operasi sekarang, itu sangat menakutkan.
"Ibu sudah punya cucu?"
"Mau ada 1 dok, ini istri Rudi sedang hamil lima bulan."
"Bu sukma mau kan menimang dan menggendong cucu cucu ibu nanti?"
"Tentu saja dok, tapi mereka malah menginginkan ibu mati." jawab bu sukma.
"Tidak semua operasi menyebabkan kematian, itu terjadi kalau tim dokter yang kurang profesional, tapi tim dokter disini sudah terlatih bu, kami akan sangat hati hati dalam menangani ibu. lihat ini ya bu.
ini adalah hasil Rontgen jantung ibu. ibu mengalami pembengkakan jantung akibat dari pembuluh darah yang tersumbat, mengakibatkan kerja jantung tidak maksimal. ibu bisa sulit bernafas, gampang lelah. Lalu kalau bu sukma tidak mau di operasi, dan penyakit ibu makin lam makin parah, kasihan menantu ibu, nanti dia tidak ada yang menemani, mengurus anak pertama mereka, dan masih harus sibuk mengurus anda dengan kondisi yang sakit." De Raisha menjelaskan secara halus agar bu sukma bisa mencerna ucapannya.
"Sakit tidak dok, nanti dada ibu diiris, dijahit lagi, seperti di tv tv saja." tanya bu sukma dengan polos
"Tidak, ibu tidak akan merasakan sakit,nanti ibu akan tertidur, tidak akan merasakan apapun dan tidak merasa sakit sma sekali."
Bu sukma mengangguk perlahan, dia setuju dengan operasi yang di lakukan padanya.
"Saya mau di operasi tapi harus bu dokter mengoperasinya nanti, saya tidak mau dr galak yang biasanya, sudah galak, kepedean lagi.
"Baik, nanti ibu dan keluarga bisa mengajukan dulu dr yang ibu pilih."Raisha bisa menenangkan pasien pertamanya.
"Ibu dan keluarga boleh silahkan ke ruang admin, nanti ibu ajukan dr yang akan mengoperasi ibu. Disana nanti akan ada 10 nama dokter yang bisa ibu pilih." ucap Raisha menyenangkan hatinya.
"Baiklah dok kami faham, dan terima kasih atas masukan dan anda sudah berhasil membujuk ibu saya dengan mudah, tanpa harus bertengkar." ucap anak 1 dengan malu.
"Kalau boleh tahu kapan jadwal operasi untuk ibu kami dokter?" tanya anak ke dua yang sudah tidak sabar lagi.
"Kalau itu saya tidak bisa memastikan, maaf saya baru hari praktek, tuan tuan lebih baik ke bagian administrasi, nanti kalau ingin saya bergabung di tim operasi, pilih saja jadwalnya profesor Gunawan beserta Dr Salman, nanti Dr spesialis jantungnya dr Salman." Raisha menyarankan kepada mereka memilih prof Gunawan.
"Baik dr terima kasih bantuannya, kami sangat senang konsultasi dengan anda, selain cantik anda adalah dr the best disini."
"Sama sama tuan, tapi untuk menjadi the best itu masih sangat jauh, dan perlu banyak belajar."
Hari pertama yang sungguh melelahkan, jam 11 siang, pasien yang harus dia tangani lumayan banyak.
"Ruhi, apa masih ada pasien lagi?" Raisha bertanya pada asistennya tersebut.
"Itu tadi pasien terakhir dok."jawab Ruhi sambil membereskan berkas di meja.
"Alhamdulillah, ramai ya dan semua berjalan lancar." Raisha mengucap syukur atas yang sudah dia jalani.
"Ini sih karena bu dokter yang hebat, anda bisa sangat sabar pada mereka, itu kalau dr yang praktik pasti sudah marah marah, apa apa opersi, harus operasi tanpa menjelaskan dan memberi solusi terbaik." puji Ruhi.
"Tidak semua penyakit itu berakhir di mena operasi, kalau masih ada jalan keluar lainnya. Sebagai dr bedah, memang kita sangat senang kalau setiap hari banyak yang harus di operasi, uang yang akan di peroleh akan sangat banyak, tapi bagaimana kalau ternyata biaya itulah yang nanti memberatkan mereka.
"Bu dokter benar, saya suka bekerja pada anda." ucap Ruhi
"Terima kasih, dan apa jadwal kita selanjutnya?" tanya Raisha.
"Sekarang kita bisa istirahat sampai jam 13.30. setelah itu kita mengadakan kunjungan pasien pasca operasi. " Ruhi menjelaskan kegiatan mereka selanjutnya.
"Baiklah kamu bisa istirahat duluan, nanti saya akan menyusul." Raisha mengijinkan Ruhi untuk istirahat terlebih dahulu, sementara dirinya masih menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
Salman mengetuk pintu ruangan Raisha.
tok tok tok.
"Masuk"
"Halo sayang, makan siang yuk, kamu juga harus istirahat, aku ada rekomen tempat yang bagus banget, pasti kamu suka." Ajak Salman.
Rasha membereskan peralatannya,serta memasukkan ke dalam tas kerjanya.
"Ayo!" jawab Raisha.
"Nah begitu dong cantik, sekarang tunanganku ini kok tambah cantik banget, apasih rahasianya?" goda Salman.
"Iya dong cantik kan perempuan, kalau laki laki ya ganteng." cibir Raisha.
"Haha berarti aku ganteng dong, terimakasih pujiannya bu dokter." ucap Salman narsis.
Mereka meninggalkan Rumah sakit untuk makan siang di luar. Salman mengajak Raisha ke sebuah restoran mewah. Salman memesan beberapa menu yang menggugah selera.
"Tempat ini sangat bagus, pasti mahal kak harganya." bisik Raisha.
"Jangan di fikirkan ayo kita nikmati saja." Salman menyantap makanan tersebut dengan lahap, bahkan milik Raisha juga di habiskan.
"Ini dia doyan apa lapar, makan seperti itu." Batin Raisha. selesai makan Salman minta ijin ke toilet sebentar.
"Sayang aku ke toilet sebentar ya, ada yang sudah di ujung nih." Raisha mengangguk, meneruskan makannya yang tinggal sedikit itu.