NovelToon NovelToon
SuamiKu Sugar DaddyKu

SuamiKu Sugar DaddyKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Kaya Raya / Romansa / Sugar daddy
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Putri_uncu

Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.

memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.

Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh

memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berubah

" bagaimana hasilnya rian?" dewangga pagi-pagi sudah datang ke rumah sakit dan janjian dengan salah satu sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter

"hasilnya bagus dan menunjukan perubahan yang menakjubkan selama lima tahun belakangan ini, luar biasa" rian menerangkan hasil tes yang dilakukan pada dewa

"kamu harus berterima kasih sama orang yang bisa mengobatimu, ini sungguh diluar dugaan. Kamu ke rumah sakit negara mana?" tanya rian penasaran

Setiap tahunnya dewa selalu melakukan pemeriksaan dan hasilnya masih sama saja, dewa bagaikan pohon hidup tapi tak berbuah. Hidupnya hanya melanjutkan saja apa yang terjadi setiap harinya seperti air mengalir

sudah ke beberapa rumah sakit ternama di negara sebelah namun hasilnya tetap sama. Dewa sudah pasrah saat itu dan tak menginginkan apapun, soal pernikahan ataupun anak

"benar saya harus berterima kasih pada istri saya. Dia yang membangunkan singa tidur ini" ucap dewa dengan penuh kebahagian

"wow! bukan hanya terima kasih tapi juga harus menyayanginya. Saya dengar dari kelvin kau begitu kejam pada istrimu. Jangan jadi suami durhaka kawan!" rian menasehati dewangga

"pulanglah peluk istrimu dan ucapkan terima kasih" lanjut rian sambil menepuk punggung dewa

"lepas ngga! Sok bijak banget nasehatin saya. Ngga inget berapa kali kamu selingkuh" ucap dewa membalas ucapan rian

"ssttt! Jangan keras-keras. Itu kan dulu udah berubah saya sekarang, makanya saya nasehatin biar ngga nyesel kayak saya!" ucap rian sambil tertawa

"ngga percaya, laki-laki mes*m kayak kamu berubah. Lagian ngapain kelvin jadi gosipin rumah tangga saya" dewa kesal

"bukan gosip hanya berbagi informasi, sudah sana pulang! Temui istrimu bawakan bunga atau hadiah apa gitu, kalau bukan karena dia mungkin kamu ngga akan sembuh" ucap rian

"dokter macam apa bicara begitu, oke terima kasih saran dan bantuannya. Lain kali kita kumpul sama yang lain" dewa bergegas pulang dengan senyuman kebahagian

"benar kata rian, sebaiknya saya harus berterima kasih pada anak itu. Bagaimana pun dia yang dia berjasa" dewa bergumam sepanjang jalan

karena bingung dewa menghubungi mamanya untuk menanyakan hadiah yang wanita sukai, dan bu anggun sangat antusias mendengarnya. Akhirnya setelah beberapa bulan menikah anaknya sadar dan mulai menerima zeva

Bu anggun memberikan banyak rekomendasi dari mulai tas, jam tangan, ponsel, bunga dan juga hadiah liburan

anak dan menantunya belum melakukan liburan sejak awal menikah

dewa memilih dua diantara yang mamanya katakan dan sekalian jalan pulang dewa mampir ke dua tempat. Hari ini dewa menghubungi vivi dan kelvin akan cuti agar jangan menganggunya

lalu melanjutkan perjalanan pulang dengan tak sabar

"siang tuan, perlu saya bantu?" lela yang sedang membersihkan halaman melihat majikannya membawa beberapa barang dan cukup kesulitan

"ngga usah, istri saya mana?" tanya dewa untuk pertama kalinya mencari zeva saat kembali ke rumah

"ada tuan lagi olah raga di tempat gym" lela cukup kaget berharap tak salah dengar

"ya sudah nanti kalau sudah selesai bilang suruh temui saya di ruang kerja" ucap dewa pada art nya

"baik tuan!"

dewa masuk ke rumah dengan membawa barang-barangnya sendiri

lalu di luar rumah

"tuan lagi sehat banget kayaknya, apanya yang salah ya" pak usman supir dewa juga ikut dengar saat sedang menyuci mobil yang digunakan oleh zeva

kebetulan supirnya resign dan sedang mencari supir baru tapi belum ada yang seseuai dengan persyaratan yang diajukan

"sehat dan sadar kok pak, mungkin setannya udah keluar dari tubuhnya" ucap lela

"huss, ngawur kamu! Udah ayo lanjutkan nanti ketahuan malah di pecat kamu" pak usman kembali dengan pekerjaannya

lela masuk dan memberitahukan pada zeva jika di cari oleh suaminya dan ditunggu di ruang kerja

zeva ketakutan "ada apa mba lela? Saya takut ih" zeva tak berani

"tenang nyonya, sepertinya tuan sedang dalam keadaan baik kok" ucap lela

Zeva segera mandi dan langsung mendatangi ruangan dewa meski dengan jantung yang tak bisa dikontrol. Rasanya sudah mau melompat

"permisi om, panggil saya?" zeva mengetuk pintu lalu masuk ke ruangan yang belum pernah zeva masuk selain kamar dewa

"masuklah, ayo duduk" ucap dewa dengan senyuman hangat

dewa memang tak pernah bicara dengan nada keras tapi sering kali ucapannya seperti pisau mengiris hati

"a-ada apa om?" zeva duduk sesuai arahan dewa

"ini buatmu, dan ini juga!" dewa memberikan bunga dan tiga paper bag besar pada zeva tiba-tiba

"kok bengong, ayo terima!" dewa menyodorkan pada zeva

"om, mau usir saya? Apa saya melakukan kesalahan atau kontrak kita selesai?" zeva makin penasaran

"bukan semuanya, saya hanya ingin memberikan hadiah saja, kamu ngga suka?" tanya dewangga

"tapi om!"

"ambil dan cobalah, jika tak suka warna atau modelnya bilang saja mau ditukar atau kasih art. Nanti saya belikan yang baru" ucap dewa layaknya sugar dady yang seolah meminta untuk kuras hartaku sayang

"engga om, sudah ini aja terima kasih" zeva mengambil buket bunga mawar besar dan barang lainya meski kesulitan dan beranjak pergi

"mau kemana? Ada yang ingin saya katakan padamu duduklah dulu" dewa mencegah zeva

"terima kasih sudah sabar dengan sikap saya, bisakah kita berteman atau setidaknya kita mulai dari awal yang baik?" dewa mengatakannya dengan tatapan tulus

"kita ngga musuhan kan om?" zeva benar, keduanya tak saling sapa juga tak saling benci selama ini

"benar, tapi kita tak pernah saling bicara bukan, saya ingin kita bisa memulainya dari sekarang" ucap dewa

Zeva mengangguk tak ada salahnya dan juga tak ada ruginya bagi zeva hanya untuk berteman, mungkin dengan cara ini waktu akan cepat berlalu dan keduanya bisa berpisah dengan baik-baik

zeva setuju dengan permintaan dewa tanpa banyak alasan. zeva cukup tau terima kasih atas bantuan mertua dan suaminya hidupnya nyaman beserta keluargany

1
simta dila
impoten? 😁
Putri Uncu: hehe,/Shhh//Shhh//Shhh/
total 1 replies
simta dila
masih menyimak 👍
Putri Uncu: hai kak, ikuti terus kisahnya ya/Kiss//Rose/
total 1 replies
Putri Uncu
haiii kakak semua,,
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!