NovelToon NovelToon
Dear My Ex Husband

Dear My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:825.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: nenah adja

Dear My Ex Husband..

Terimakasih untuk cinta dan luka yang kau beri..

Mario menemukan sepucuk surat dari mantan istrinya sebelum pergi, dua baris kata yang entah mengapa seperti mengandung misteri untuknya..

Mereka berpisah baik- baik bahkan sampai mantan istrinya akan pergi mantan istrinya masih mengungkapkan bahwa dia mencintai Mario..

...

Kebodohan yang Namira lakukan adalah menikmati malam bersama mantan suaminya, hingga Namira menyadari apa yang dia lakukan menyakiti dirinya sendiri.

Apalagi saat mendengar kata- kata dari mantan suaminya..

"Aku harap dia tumbuh, untuk menjadi bukti cinta.." katanya sambil mengelus perut Namira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mario Dan Juni

Mario tiba di depan rumah Namira lalu keluar dari mobilnya, Mario berdiri di depan pintu ada rasa ragu ingin mengetuk pintu, takut Namira mengusirnya kembali.

Namun rasa khawatirnya mendorong untuk segera mengetuk, Namira pulang sendiri dan harusnya dia mengantar Namira, lalu mendengar percakapan antara Namira dan Anggi membuatnya semakin khawatir, Mario berusaha menghubungi Namira namun wanita itu tidak mengangkat panggilannya.

Mario mengetuk pintu dan pintu terbuka dari dalam menampakkan seorang bocah laki- laki yang menatap bingung padanya.

"Cali capa om?" Juni menatap bingung pada pria jangkung di depannya.

Mario tersenyum, ada perasaan haru saat menatap bocah di depannya, ternyata bocah ini sangat tampan, dan ada perasaan aneh yang dia rasakan, seperti nya bocah ini tak asing untuknya.

"Hallo.. siapa nama kamu..?" jantung Mario berdegup kencang, saat dia bertanya dan berjongkok di depan Juni

"Junyi.. " Mario mengangguk.

"Juni usia berapa?"

"Tida.." Juni mengangkat keempat jarinya.

Mario terkekeh "Itu empat.. ini baru tiga" Mario menunjukan ketiga jarinya.

Juni meneliti tangannya lalu mencoba untuk meniru tangan Mario, namun gagal "Ndak bica om.." lagi- lagi Mario tertawa.

"Oh, ya.. Mami kamu ada?"

"Mami ladi kelja om" Mario tertegun jadi Namira belum pulang.

"Emmmhh, Om mau tanya Papi Juni ada di mana?" dengan harap - harap cemas Mario menunggu jawaban Juni.

Juni menunduk dan dia jadi mengingat kembali bahwa papinya sudah tiada.

Melihat Juni yang murung Mario merasakan hatinya terasa tersayat.. ada apa dengannya, kenapa menatap Juni sudut hatinya terasa terenyuh.

Belum sempat Mario mendengar jawaban Juni, suara dari dalam terdengar..

"Jun, ngobrol sama siapa?" Farida datang dari dalam rumah, tadi saat terdengar ketukan pintu dia sedang berada di toilet, dan saat keluar dari toilet dia mendengar suara Juni sedang mengobrol.

Farida berjalan mendekat dan melihat seorang pria sedang berjongkok di depan Juni "Jun.." Farida tertegun saat melihat Mario mendongak dan tersenyum ke arah Farida.

"Apa kabar Bu..?"

"Mario.." Farida menghela nafasnya, harusnya saat bertemu langsung dengan Mario dia tidak kaget, karena beberapa hari lalu dia sempat mendengar suara Mario berdebat dengan Namira di depan rumahnya, tapi tetap saja Farida terkejut saat Mario bahkan berani menyapanya.

"Mau apa kamu kesini?" Farida menatap ke depan dimana Juni sedang bermain, sedangkan mereka duduk di kursi teras rumah Namira.

"Aku ingin minta maaf pada Ibu.."

Ibu tersenyum pilu "Ibu kecewa padamu Mario, kami memberikan anak kami dengan kepercayaan penuh dengan janji kamu, bahwa kamu akan membahagiakannya.." Mario menunduk.

"Seharusnya jika sejak awal kami tahu akan begini, kami tidak akan setuju.. tapi melihat cinta kalian kami luluh dan mencoba percaya.."

"Lalu Nami kami pulang dengan status baru yang tidak pernah kami sangka, hati ibu mana yang tidak sakit.."

"Maaf.."

"Sudahlah, semua sudah berlalu.."

"Bagaimana kehidupan kamu sekarang?" tanya Farida kini dia melihat ke arah Mario.

"Hampa, sejak tidak ada Nami bersamaku, dan aku baru saja bercerai dengan Istriku.." Farida mengerutkan keningnya, dari yang dia dengar dari Namira jika Mario sudah menikah dan punya anak.

"Bagaimana bisa..?"

"Aku tidak mencintainya Bu, sejak awal aku hanya mencintai Nami.."

Farida terkekeh "Lalu kamu menceraikannya setelah bertemu Nami" Mario menggeleng

"Kami sudah sepakat bercerai bahkan sebelum pindah ke Bali"

"Tidak mencintai tapi bisa punya anak?"

Mario mendongak tentu saja Ibu Namira pasti tahu jika dirinya mempunyai anak dari pernikahannya yang sekarang dari Namira.

"Aku tidak bisa mengatakannya, Aku berjanji pada mantan istriku untuk menyimpannya.."

Farida menghela nafasnya "Aku tidak ingin menyakiti putriku lagi Mario, jalani hidup kalian masing- masing.. aku tak ingin Namira mengalami penolakan dari keluarga kamu lagi.."

"Aku tidak akan membiarkannya.."

"Sudah terlambat, harusnya kamu lakukan sejak dulu.."

"Dulu aku tidak berdaya.."

Farida kembali terkekeh, tatapannya mengejek dan tajam ke arah Mario.

"Lucu sekali kamu, lalu apa yang akan kamu janjikan sekarang jika Nami menerima kamu kembali.."

...

Namira masih duduk di kursi taman sejak pulang dari restoran dia belum ingin pulang, Namira kesal dengan Mario yang masih saja mengejarnya bahkan teman- temannya juga mendukung Mario, apa mereka tidak berfikir tentang istri Mario dan anaknya..

Apa Namira harus menerima Andre segera agar Mario tak lagi mengganggunya, tapi Namira tak ingin terburu- buru dan menjadikan Andre pelariannya saja, Namira ingin jika kelak dia menerima Andre setidaknya ada rasa sayang yang mendasari hubungannya, Namira ingin pernikahan keduanya berhasil bukan hanya untuk Juni, tapi untuknya dan Andre.

"Kamu nunggu lama?" Namira mendongak dan menemukan Andre, lalu tersenyum.

"Gak kok.."

"Kok bisa ada di sini?"

"Aku abis rapat sama pak Mario tapi aku pulang duluan.." Namira menghubungi Andre untuk menjemput nya karena tahu jam kerja sudah selesai.

"Ya udah mau pulang atau kemana dulu?" Andre duduk di sebelah Namira.

"Mas gak keberatan kalau kita disini dulu?"

Andre terkekeh "Asal ada Nami aku gak keberatan.."

Namira tersenyum.

Andre adalah pria yang baik, namun entah mengapa Namira tak bisa memutuskan dengan cepat, padahal Andre juga sudah dekat dengan Juni setelah pertemuan pertama mereka di pantai tempo hari.

Setelah sekitar tiga puluh menit mereka disana menghabiskan waktu dengan berbincang ringan, lalu memutuskan untuk pulang.

"Ada yang ingin kamu beli untuk Juni.." Andre mulai melajukan mobilnya.

"Gak, mainan yang kamu beri masih bagus dan sudah banyak.." Andre terkekeh, sejak satu minggu kebelakang hampir setiap hari Andre membawa mainan untuk Juni.

"Aku mau ajak kamu sama Juni ke suatu tempat besok.." Besok adalah akhir pekan dan saatnya mereka menikmati hari libur.

"Kemana?"

"Rahasia.." Andre kembali terkekeh saat Namira berdecak. "Siapkan saja diri kalian aku jemput besok pukul 9 pagi"

Namira turun dari mobil Andre "Kamu gak mampir dulu..?" tanya Namira saat turun dari mobilnya.

"Aku gak bawa hadiah buat Juni.."

"Gak papa, lagian kalau setiap datang bawa hadiah, nanti jadi kebiasaan"

"Gak deh takut lihat wajah Juni kecewa calon papinya gak bawa apapun, besok aku datang lagi, jadi jangan lupa untuk bersiap, okay!" Namira tersenyum dan mengiyakan, lalu melambaikan tangannya.

Namira melangkahkan kakinya memasuki pagar rumahnya dan membuka pintu "Jun, mami pulang." Namira meletakkan sepatunya di rak dan memasuki rumah, namun rumahnya nampak sepi.

Namira masuk lebih dalam dan menemukan Ibunya sedang duduk di teras belakang, Namira pun segera menghampiri "Ngapain Ibu duduk di sini? Juni mana?" Farida menoleh dan melihat kearah Namira.

"Oh, kamu sudah pulang.." Namira duduk di sebelah Farida.

"Aku tadi abis rapat di luar kantor jadi sekalian aku duduk- duduk dulu di taman sama Mas Andre.." Farida mengangguk.

"Bagaimana dengan Andre, kamu sudah membuat keputusan?"

"Belum, aku masih menunggu hatiku terbuka sepenuhnya, selain itu Juni juga baru mengenal mas Andre.."

Ibu Namira itu mengangguk "Jangan hanya karena kamu ingin lari dari Mario kamu menjadikan Andre suami kamu.."

"Ibu memang meminta kamu mencari figur ayah untuk Juni, tapi tidak mengorbankan kebahagiaan kamu, jadi menikahlah tidak hanya untuk Juni, tapi untuk kebahagiaan kalian semua."

Namira mengangguk mengerti "Oh iya, Juni mana Bu?" kembali ke pertanyaan awal, Namira melihat sekelilingnya dan tak menemukan Juni.

"Dia pergi dengan ayahnya.."

Like..

Komen...

Vote...

1
Bintang Gatimurni
Meskipun jalan ceritanya maju mundur, tetap nyaman dibaca. Novel ini seperti pohon bonsai, hehe .., jadi yaa kayaknya paparan yang kurang penting langsung dipangkas, simple, rapi. Alurnya terkesan lambat untuk yang gak sabaran bacanya, padahal ini sudah ringkas, tinggal nunggu jreng jreng .... Ok, aku suka gaya mu, Thor. semoga sukses. /Good/
Ceu Nah: terimakasih
total 1 replies
sutiasih kasih
km dan mm mu sm mario.... sama sablengnya.... g jelas
sutiasih kasih
lha klo vano bukan amkmu.... knapa tetap prioritasmu saat km tau juni abk kndungmu mario....
sungguh km mmbagongkn...
sutiasih kasih
klo km mncintai dan tak bisa melupakan namira hingga saat ini.... kenapa km ceraikan dia.... dan 3 bln km mnikahi wanita lain....
g masuk akal bgt km mario....
bakal nyesel km mario... klo tau setelah namira km ceraikan.... trnyata dia mngandung ankmu....
sutiasih kasih
aduehhhhh baru baca awalan... udah bikin nyesek n mngandung bnyak bawang..../Sob/
Agustin Indah Setiyaningsih
kok makin nyesek sih,rasanya.
Erna M Jen
dasar lelaki egois kalau masih cinta mengapa diceraikan...
Erna M Jen
cerita yang mengharukan ...
Bilal Hanif
semangat thor,AQ suka novelnya beda dari yg lain surprise banget bacanya bikin greget,gemes,terharu,campur aduk pokoknya. .sukses selalu
Rismawati Damhoeri
aku terkejuuut....
Rismawati Damhoeri
telmi sih...
Rismawati Damhoeri
4 tahuun...
Khairul Azam
astaga kenapa penulis bisa menulis cerita seperti ini, ada kq ada orang seperti namira udah cerai masih mau disetubuhi
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Yani Mulyani
Biasa
Yani Mulyani
Kecewa
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Ran Aulia
terima kasih kak, ceritanya bagus 🥰🥰🥰🥰
Yeni Wahyu Widiasih
Luar biasa
3sna
nah kan ada diposisi maknya mario kn namira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!