pernikahan gadis miskin dengan orang yang kaya, ia bisa menikmati seluruh kekayaannya namun ia terkurung dalam sebuah rumah mewah dengan segala harta yang berlimpah namun hidupnya terkekang bagai di dalam sangkar emas dan harus terluka karna suaminya tak mencintainya, hingga kebahagian hadir setelah suaminya sadar akan cintanya namun semua harus terhalang saat flora mengetahui masa lalunya yang sebenarnya, siapakah yang akan flora pilih masa lalunya atau orang baru, semua masih menjadi misteri yang harus di rahasiakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuma lovely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan kakek
lampu di balkon sebelah tiba-tiba mati membuat flora menyerah, ia akhirnya masuk ke dalam untuk istirahat.
Pagi pun menyapa flora bangun menggeliatkan tubuhnya, cahaya silau dari lampu yang terang itu membuatnya mengedip- ngedipkan mata mata
"dimana ini?" ucapnya lalu duduk menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang
suara pintu pun terdengar, flora segera menoleh ke arah pintu.
"maaf nyonya, kami siapkan air hangat untuk mandi" .
tanpa menunggu jawaban dari flora asisten di rumah itu langsung masuk ke dalam kamar mandi
ia lalu keluar dan mengatakan kalau air hangatnya sudah siap, sang asisten itu lalu bertanya apa flora ingin di mandikan
pikirannya yang belum pilih sebenarnya langsung bertanya
"saya dimana?"
"maaf nyonya apa anda lupa bersama siapa nyonya datang, maaf untuk itu bisa nyonya tanya pada tuan, silahkan masuk nyonya!".
flora lalu mengibaskan tangannya dan berjalan ke arah kamar mandi, ternyata di sana sudah tersedia handuk
flora membuka bajunya dan menggantung kembali takut tak punya baju ganti setelah mandi.
setelah membuka bajunya seluruhnya dan kini tubuhnya telah sepenuhnya tanpa sehelai benangpun.
Ia langsung mencelupkan tubuhnya di air hangat itu, rasa nyaman dan menenangkan datang dari air yang hangat itu di tambah lagi bau aromaterapi yang menyeruak memenuhi ruangan itu membuat flora ingin rasanya berlama-lama di sana
ia baru sadar kalau tadi malam ia datang ke rumah ini bersama sang kakek , ia jadi teringat saat dimana dirinya harus melayani laki-laki yang tak ia kenal
buru-buru flora bangun dari bath tub itu lalu melangkah ke arah pintu dan segera menguncinya.
setelah berhasil mengunci pintu itu flora kembali menikmati mandinya dengan berendam di bath tub
Di tempat lain Angga sedang duduk menunggu cucunya elzio turun.
"ada perlu apa kakek kesini?" tanya elzio tahu pasti kalau tidak ada perlu ia taku mungkin capek-capek datang ke kediamannya.
Angga yang masih menghisap rokok itu lantas menghembuskan asap rokok itu ke udara.
"langsung saja kakek mau kamu menikah dengan wanita pilihan kakek!"
"apa maksud kakek, Elzio nggak mau menikah kek dengan siapapun, Elzio sudah hidup nyaman seperti ini!" ucap Elzio yang duduk di sebrang kakeknya
"kakek mau punya cucu!" ucap kakek keras, selama ini Elzio selalu menuruti keinginannya, selain karna harya Elzio juga sangat menyayangi kakeknya namun ia malah memilih hidup di rumah berbeda karna ingin hidup tenang
"aku akan memberikannya untuk kakek!" .
"kakek hanya mau kamu menikah dengannya tidak dengan yang lain".
"kenapa nggak kak elgio saja yang kakek nikahkan dengannya, sehebat apa sih wanita itu hingga kakek mau aku menikah dengannya, apa kakek sudah menghamilinya dan menjadikan aku sebagai ayahnya, tidak bisa kek"
"tutup mulut kamu Elzio, dia itu wanita baik-baik, kamu harus mau kalau tidak kakek akan mengeluarkan kamu dari daftar calon ahli waris"
"kakek "
"kakak kamu itu sedang sakit bagaimana mungkin kakek menikahkannya dengan kakakmu!"
"tapi kek Elzio tak mau terikat dengan yang namanya pernikahan, Elzio masih senang sendiri, Elzio janji akan memberikan kakek cucu tapi tidak dengan menikah!"
Aurel kakek kini memanas, ia terlihat marah pada Elzio
"kenapa kakek harus memaksa Elzio menikah dengannya,ada apa kek?" tanya Elzio memberanikan diri
"dia adalah orang yang waktu itu menyelamatkan kakek Elzio"
"kakek jangan terlalu percaya pada orang, bisa saja ia cuma menjebak kakek dengan pura-pura menolong agar bisa masuk ke keluarga kita!"
" kakek tidak terima penolakan mau ataupun tidak kamu harus mau"
Elzio memukul meja itu dengan keras lalu pergi meninggalkan kakek sendiri di rumah tanpa ada kata lagi