NovelToon NovelToon
Bertahan Tanpa Nafkah Suami

Bertahan Tanpa Nafkah Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Nuraeni

Sudah sepantasnya kalau seorang istri menuntut nafkah pada suaminya. Namun bagaimana jika si suami sendiri yang tidak ada keinginan untuk menunaikan kewajibannya dalam menafkahi keluarga? Inilah yang dialami Hanum Pratiwi, istri dari Faisal Damiri selama 5 tahun terakhir.

Hanum memiliki seorang putra bernama Krisna Permana, yang saat ini masih kuliah di Jurusan Informatika. Tentu saja Hanum masih memerlukan biaya yang cukup banyak untuk biaya pendidikan putranya, ditambah juga untuk biaya hidup mereka sehari-hari. Hanum harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, bahkan seringkali meminjam kepada saudara dan teman-temannya. Beruntung sang anak bersedia membantu menitipkan kue di kantin, yang bisa dijadikan sumber income keluarga. Namun pendapatannya yang tak seberapa itu, hanya cukup untuk transport dan uang saku sang anak, kalaupun ada lebih untuk membeli beras.

Bagaimana Hanum bertahan dalam 5 tahun ini? Apakah kesulitan ini mengharuskannya menyerah? Lalu bagaimana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Nasihat Pernikahan

Kehidupan yang dijalani Hanum memang cukup monoton, tapi dia masih bersyukur karena bisa bertahan dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Mungkin banyak yang menilai dia bodoh masih bertahan di samping suami yang tidak mau bekerja, tapi karena konsekuensi menjadi seorang istri adalah taat pada suami dalam keadaan suka maupun susah, serta bisa membimbing dan mengingatkan suami dikala khilaf. Banyak angan-angan yang Hanum rencanakan harus pupus karena kondisi keuangan tidak memungkinkan. Sekarang dia lebih hidup apa adanya, sesuai dengan kemampuannya. Dan berusaha untuk bersabar serta ikhlas menjalani hidup yang telah Allah gariskan. Untuk suaminya yang masih betah dengan rasa malasnya, sudah tidak dia hiraukan lagi, buktinya nasihat dan saran dari kakak sepupu juga tidak diindahkan. Hanya sebait doa yang bisa Hanum lantunkan kepada Sang Khaliq di setiap penghujung malam, mengetuk pintu langit memohon pertolongan-Nya.

"Ya Allah ya Rabbana

Berikanlah kepada suami hamba pekerjaan yang nyaman, penuh keberkahan, dan sesuai dengan keahliannya.

Karuniakanlah kepadanya pekerjaan yang tidak hanya menghidupi kami dengan rezeki yang halal dan berlimpah, tetapi juga mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Jauhkan beliau dari pekerjaan yang penuh kesulitan, tekanan, dan ketidakpastian, serta gantikan dengan pekerjaan yang membawa kebaikan dan kemudahan."

Jika lisan kita sudah tidak mampu untuk memberikan nasihat, maka mintalah Sang Pencipta yang membukakan pintu hati dan fikirannya secara langsung. Itulah yang Hanum lakukan.

"Bu, ada stok goreng lebih nggak? Ini teman kelasku pesan 10 buah pagi ini" tanya Faras menghampiri Hanum yang sedang sibuk menghadapi penggorengan.

"Kalau stok sih nggak ada, paling ngambil jatah yang mau dititipkan ke kantin. Pagi ini Ibu buat 65 buah, niatnya 5 buah untuk kita makan. Ya sudah ambil saja, nanti yang dititipkan biar 50 buah saja." ujar Hanum

"Cukup nitip 50 juga, itu kan rata-rata jumlah yang terjual selama ini."

"Ambillah kotak yang kecil itu, pisahkan langsung untuk temanmu." titah Hanum.

"Nah sudah beres semua, sekarang tinggal dikirim. Bismillah laris dan berkah." ucap Hanum sambil merapikan box kue yang akan dibawa.

"Bu, Ayah minta transfer Rp 50 ribu dong!" pinta Faisal begitu Faras sudah berangkat

"Untuk apa Yah?"

"Mau beli pulsa, kartunya sudah habis masa aktif hari ini."

"Loh bukannya kemarin sudah dikasih Faras waktu Ibu di Bekasi? itu katanya untuk pulsa juga" tanya Hanum ingin memastikan perkataan suaminya.

"Ya memang waktu itu minta sama Faras, tapi bukan untuk pulsa"

"Terus dipakai untuk apa? Nggak ada cerita untuk beli nomor togel atau main slot lagi ya. Nggak akan berkah, mendingan dipakai buat sedekah ke Mesjid." omel Hanum sebal.

"Ini beneran untuk beli pulsa Bu. Bagaimana kalau nomornya dinonaktifkan?."

"Tinggal beli lagi nomor yang baru, Rp 20 ribu juga sudah dapat nomor plus kuota." ujar Hanum cuek

"Lah nanti repot lagi Ayah harus ngurus-ngurus M-banking, ngabarin orang-orang"

"Memang siapa yang harus dihubungi? Keluarga di Lampung? Mereka bisa hubungi ibu kalau perlu. M-banking nggak akan masalah selama SIM card tidak dilepas dari hp. Kan itu handphone nya bisa 2 kartu, beres deh"

"Perhitungan banget sih sama suami, cuma duit Rp 50 ribu juga." gerutu Faisal dengan nada marah

"Terserah Ayah mau bilang apa. Keuntungan Sehari Rp 100 ribu itu, nggak memperhitungkan tenaga Ibu dari siang sampai malam. Kalau dihitung uang yang cuma Rp 50 ribu kata Ayah, bisa untuk bensin 1 minggu, mungkin juga tenaga kerja Ibu 2 hari. Jangan samakan sekarang dengan saat punya uang banyak. Kalau mau punya uang sendiri mulailah Ayah nyari pekerjaan. Pasti nggak harus meminta sama Ibu."

"Lihat saja kalau Ayah kerja, nanti nggak Ayah kasih ke Ibu uangnya." omel Faisal sambil masuk kamar.

"Semoga Ayah bisa dapat kerjaan cepat dan punya uang banyak, biar keinginan Ayah terpenuhi" doa Hanum sambil menatap ke pintu kamar.

Karena pagi ini ada undangan pengajian dari RW sebelah yang mengadakan Walimatul Ursy putranya, Hanum pun segera membersihkan diri. Saat masuk kamar mau berganti pakaian, Faisal yang masih marah memilih keluar. Tak lama terdengar bunyi notifikasi masuk di handphone Faisal yang sedang di charge. Terlihat pop up pesan dari Teguh

"Sal, sudah gue transfer ya. Sorry nggak bisa bantu banyak"

Hanum mengerutkan kening membaca pesan tersebut, lalu dia berfikir alasan apa yang dipakai suaminya untuk minta ditransfer uang dari temannya itu. Hanum tidak mau ambil pusing, dia cepat-cepat mengenakan baju dan berangkat ke pengajian.

...🎀🎀🎀🎀🎀...

Sampai di tempat pengajian ternyata sudah cukup ramai, Hanum melihat rombongan taklimnya duduk di kursi depan. Salah seorang temannya melambaikan tangan, meminta mendekat. Ternyata sudah disediakan tempat kosong di sebelahnya.

"Katanya yang ngisi ceramah Ustadz Milenial, Ustadz Hasbi" kata salah seorang ibu yang dilewati Hanum.

"Wah asyik dong, nggak bikin bosan dengerin ceramahnya. Masih muda banget Ustadz nya" timpal ibu yang di sebelahnya.

Hanum tersenyum menyimak percakapan mereka,oh ternyata Pak Ketum ODOJ Bengkulu toh yang ngisi.

Saat memasuki sesi Tausiah, ternyata benar yang mengisinya Ustadz Hasbi. Hanum yang memang duduk di depan, di belakang kursi tamu tak tahan untuk berkomentar.

"Cie Pak Ketum mau naik panggung loh. Foto ah biar dishare di grup Big Family" ujar Hanum menggoda Ustadz Hasbi.

"Eh loh kok ada Mbak Hanum. Memang tinggalnya di sini ya?" tanya Ustadz Hasbi kaget melihat kehadiran Hanum.

"Kebetulan dapat undangan Pak Ketum. Ya sudah sana naik panggung dulu nanti kita ngobrolnya." usir Hanum takut jemaahnya kelamaan nunggu.

Tema ceramahnya adalah pesan untuk kedua mempelai yang baru memasuki gerbang rumah tangga.

"Ingat ya peran seorang suami dalam rumah tangga sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan kelangsungan keluarga. Peran suami meliputi: Pencari nafkah, memimpin rumah tangga, teladan bagi anak, Pengelola keuangan keluarga, Pembimbing keluarga, membantu mengurus anak dan membantu dalam pendidikan anak."

"Sedangkan peran seorang istri dalam rumah tangga adalah menjadi ibu rumah tangga yang baik dan pendamping suami. Diantaranya mengurus rumah tangga, mendidik anak-anak terutama dalam hal agama, menjaga kehormatan diri sendiri dan suami, membantu menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi. Peran istri dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan baik jika ada keterbukaan, kerjasama, dan saling pengertian antara suami dan istri."

Itulah sepenggal ceramah yang disampaikan Ustadz Hasbi, dan cukup menjadi penguat bagi Hanum. Dia sempat berandai-andai kalau suaminya ikut hadir menyimak ceramah ini, mungkin agak terbuka hatinya.

"Jadi Mbak Hanum di daerah sini rumahnya, bukannya di Jl. Sentot sana?" tanya Ustadz Hasbi saat sudah kembali ke tempat duduknya.

"Betul di sana, kebetulan majelis taklim saya dapat undangan dari Shohibul hajat. Makanya kami rombongan ke sini. Nggak nyangka saja yang ngisinya Pak Ketum, soalnya dibilangnya Ustadz Milenial."

"Itu sih bisa-bisanya jamaah saja Mbak, padahal ane juga masih tahap belajar. Mas Faisal nggak ikut Mbak?"

"Kan yang diundangnya Majelis Taklim, jadi nggak akan ikut dia."

"Oh iya benar juga. Kapan ODOJ bikin kegiatan lagi, kangen kumpul sama teman-teman nih?"

"Ya nanti ngobrol dengan Bunda Radmita dulu, mau acara apa OSJ (ODOJ sedekah Jumat), Ngaos (Ngaji On The Street) atau Pengantin (Pengajian Rutin keluarga odojer)."

"Apa saja lah Mbak, yang penting ada kegiatan biar nggak disebut vakum"

"Siap nanti diobrolkan dulu deh"

"Mbak, ane pulang duluan ya. Salam untuk Mas Faisal. Jangan lupa untuk datang di agenda ODOJ gitu.!"

"Wa'alaykumsalam warahmatullahi wabarakatuuh. Insya Allah nanti disampaikan"

Setelah Ustadz Hasbi pergi, Bu Manaf mencolek Hanum

"Bu Hanum akrab banget sama dia. Masih saudara?"

"Bukan saudara Bu. Dia itu Ketua ODOJ Bengkulu, komunitas ngaji yang saya ikuti itu loh. Nah kami ini sama-sama pengurus di Bengkulu, jadi sering ketemu untuk bahas perkembangan ODOJ Bengkulu."

"Oh begitu toh... Pantas saja akrab"

"Hayu gabung dengan ODOJ Bu, nggak harus program 1 juz kok. Ada program yang 1/2 juz, terus ada juga yang membaca Al Qur'an semampunya. Insya Allah banyak manfaat dan pengalaman yang menyenangkan."

"Nanti deh, saya pikir-pikir dulu. Takutnya saya nggak bisa ngaji tiap hari."

"Nah justru di grup ODOJ ini pasti diingatkan untuk ngaji tiap hari. Mungkin berat di awalnya, tapi lama-lama jadi terbiasa."

"Insya Allah nanti kalau sudah mantap mau juga ikutan. Suka ngiri ngelihat orang yang bisa khatam sering di bulan Ramadhan."

"Insya Allah kalau gabung nanti Ibu juga bisa seperti mereka"

Akhirnya acara selesai sebelum adzan Dzuhur berkumandang. Rombongan pun kembali pulang bersama-sama.

1
Nancy Nurwezia
ceritanya menarik..
Amelia Quil
Penulis hebat! Ceritanya bikin ketagihan! ❤️
Ida Nuraeni: Terimakasih kakak untuk apresiasinya🙏
total 1 replies
Ida Nuraeni
terima kasih kakak sudah mampir di karya saya
Dr DarkShimo
Gemes banget 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!