NovelToon NovelToon
Balas Dendam Psikopat

Balas Dendam Psikopat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Misteri / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maurahayu

Cintia tumbuh di lingkungan yang penuh luka—bukan cinta yang ia kenal, melainkan pukulan, hinaan, dan pengkhianatan. Sejak kecil, hidupnya adalah derita tanpa akhir, membuatnya membangun dinding kebencian yang tebal. Saat dewasa, satu hal yang menjadi tujuannya: balas dendam.

Dengan cermat, ia merancang kehancuran bagi mereka yang pernah menyakitinya. Namun, semakin dalam ia melangkah, semakin ia terseret dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri. Apakah balas dendam akan menjadi kemenangan yang ia dambakan, atau justru menjadi neraka yang menelannya hidup-hidup?

Ketika masa lalu kembali menghantui dan batas antara korban serta pelaku mulai kabur, Cintia dihadapkan pada pilihan: terus membakar atau memadamkan api sebelum semuanya terlambat.
Ikuti terus kisah Cintia...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maurahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 JERAT YANG SEMAKIN DALAM.

Luna, memperkenalkan secara langsung Cintia ke keluarganya. Dia benar-benar percaya akan kedekatan mereka, tanpa ada pikiran curiga sama sekali. Ia benar-benar percaya akan Cintia.

Luna tidak tahu bahwa Cintia menyimpan niat tersembunyi saat menerima undangannya untuk bertemu keluarga.

Saat ia melangkah masuk ke dalam rumah keluarga Luna, atmosfer kehangatan langsung menyambutnya. Aroma masakan memenuhi udara, dan suara tawa terdengar dari ruang tengah. Untuk sesaat, Cintia merasa asing di dalam lingkungan yang penuh kasih sayang ini—sesuatu yang tidak pernah ia miliki.

Luna tersenyum lebar. “Cintia, ini Mama dan Papa.”

Orang tua Luna menatapnya dengan ramah.

“Ibu sudah sering dengar tentang kamu,” ujar ibunya Luna, menjabat tangan Cintia dengan lembut. “Luna banyak cerita tentang bagaimana kalian semakin dekat.”

Cintia hanya tersenyum sopan, menyembunyikan keterkejutan di balik ekspresi tenangnya.

Luna banyak cerita tentangnya?

“Senang bisa bertemu kalian,” jawab Cintia dengan suara sehangat yang bisa ia buat.

Di meja makan, Cintia memperhatikan bagaimana keluarga ini berinteraksi. Tidak ada ketegangan, tidak ada kebencian. Mereka benar-benar peduli satu sama lain.

Dan itu membuat sesuatu di dalam dirinya bergetar.

Kenapa Luna harus memiliki semua ini, sementara ia hidup dalam kehancuran?

Kenapa Luna bisa memiliki keluarga yang utuh, sementara ia kehilangan segalanya?

Saat Cintia tersenyum dan tertawa bersama mereka, di dalam pikirannya, rencananya berkembang lebih jauh.

Karena sekarang, ia memiliki akses lebih dalam ke dalam kehidupan Luna.

Dan dengan itu, ia bisa menyusun balas dendam yang lebih sempurna.

Malam itu, Cintia pulang dengan pikiran yang penuh.

Kehangatan keluarga Luna seharusnya tidak mengganggunya. Itu hanya bagian dari rencananya—menjadi lebih dekat, mendapatkan kepercayaan, dan akhirnya menjatuhkan Luna dari tempat tertingginya.

Tapi mengapa ada perasaan aneh yang mengusiknya?

Di dalam pikirannya, bayangan wajah ibu Luna terus terngiang. Tatapan lembutnya, cara ia berbicara, bagaimana ia memperlakukan Cintia seperti bagian dari keluarga…

Itu semua terasa terlalu nyata.

Dan itu membuat Cintia muak.

Ia tidak boleh terpengaruh.

Ia tidak akan terpengaruh.

......................

Sementara itu, Araf duduk di dalam mobilnya, menatap layar ponselnya dengan ragu.

Ia ingin menghubungi Cintia. Ingin memperingatkannya.

Tapi ia tahu, Cintia tidak akan mendengarkannya.

Ia mencintai Cintia—lebih dari yang ia sadari sebelumnya. Tapi ia juga tahu bahwa hatinya dipenuhi oleh amarah dan dendam.

Bagaimana ia bisa membuat Cintia melihat bahwa ia tidak sendirian?

Bagaimana ia bisa membuat Cintia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu ada untuknya—bukan karena rencana, bukan karena manipulasi, tapi karena cinta yang tulus?

Dengan napas berat, Araf akhirnya mengetik pesan.

“Jangan sampai kamu kehilangan dirimu sendiri.”

Lalu ia menghapusnya.

Karena ia tahu…

Cintia mungkin sudah terlalu jauh tenggelam dalam permainan ini.

Permainan yang Semakin Berbahaya

Malam itu, Cintia pulang dengan pikiran yang penuh.

Kehangatan keluarga Luna seharusnya tidak mengganggunya. Itu hanya bagian dari rencananya—menjadi lebih dekat, mendapatkan kepercayaan, dan akhirnya menjatuhkan Luna dari tempat tertingginya.

Tapi mengapa ada perasaan aneh yang mengusiknya?

Di dalam pikirannya, bayangan wajah ibu Luna terus terngiang. Tatapan lembutnya, cara ia berbicara, bagaimana ia memperlakukan Cintia seperti bagian dari keluarga…

Itu semua terasa terlalu nyata.

Dan itu membuat Cintia muak.

Ia tidak boleh terpengaruh.

Ia tidak akan terpengaruh.

Dengan tekad baru, Cintia duduk di depan laptopnya, membuka folder rahasia berisi foto-foto yang bisa menghancurkan Luna.

Tapi kemudian, ponselnya bergetar.

Pesan dari nomor tak dikenal.

“Jangan lakukan ini, Cintia.”

Jantungnya berdegup kencang.

Siapa ini?

Siapa yang tahu apa yang sedang ia rencanakan?

Cintia mengetik cepat: “Siapa kamu?”

Balasan datang hampir seketika.

“Seseorang yang tahu bahwa kamu lebih baik dari ini.”

Cintia mengepalkan tangannya.

Tidak ada yang mengenalnya. Tidak ada yang berhak mengatakan itu padanya.

Ia akan melanjutkan rencananya.

Tidak peduli siapa yang mencoba menghentikannya.

Semakin Dekat, Semakin Berbahaya

Hari-hari berikutnya, Cintia semakin dalam masuk ke dalam kehidupan Luna.

Ia sering berkunjung ke rumah keluarga Luna, menghabiskan waktu dengan ibunya, bahkan sesekali berbicara santai dengan ayahnya. Ia memainkan perannya dengan sempurna—seorang teman yang penuh perhatian, yang benar-benar ingin menjadi bagian dari kehidupan Luna.

Dan Luna percaya.

Seiring berjalannya waktu, Luna mulai berbagi lebih banyak hal dengannya. Tentang masa kecilnya, tentang tekanan yang ia rasakan dari ekspektasi keluarganya, tentang bagaimana ia sering merasa sendirian meskipun hidupnya terlihat sempurna di mata orang lain.

Bagi Cintia, ini seharusnya menjadi kemenangan.

Semakin banyak informasi yang ia dapatkan, semakin mudah baginya untuk menjatuhkan Luna.

Tapi ada satu hal yang mengganggunya.

Keluarga Luna… benar-benar menyayanginya.

Setiap kali ia berkunjung, ibunya Luna selalu menyambutnya dengan hangat. Ia menanyakan bagaimana harinya, apakah ia sudah makan, apakah ia butuh sesuatu.

Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Cintia merasakan sesuatu yang hampir ia lupakan.

Rasa dicintai.

Dan itu membuat segalanya semakin rumit.

......................

Sementara itu, Araf mulai melihat perubahan dalam diri Cintia.

Ia melihat bagaimana Cintia semakin ragu setiap kali mereka berbicara. Ia tidak lagi berbicara dengan penuh kemarahan saat menyebut nama Luna.

Dan itu membuatnya takut.

Karena ia tahu, jika Cintia mulai meragukan rencananya, maka ia juga mulai kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Suatu malam, Araf akhirnya mengonfrontasi Cintia.

“Kamu berubah,” katanya pelan, menatap gadis itu dengan tajam.

Cintia mendengus. “Apa maksudmu?”

Araf menghela napas. “Kamu masuk ke hidup Luna untuk menghancurkannya. Tapi sekarang… aku nggak yakin kamu masih tahu apa yang kamu mau.”

Cintia membuang muka. “Aku tahu persis apa yang aku mau.”

Araf menatapnya lama sebelum akhirnya berkata, “Kalau gitu, kenapa kamu masih belum melakukannya?”

Cintia terdiam.

Itulah pertanyaan yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu jawabannya.

Kebenaran yang Menampar

Malam itu, Cintia duduk di kamarnya, menatap layar laptopnya.

Di depan matanya, ada semua informasi yang ia butuhkan untuk menghancurkan Luna.

Tapi untuk pertama kalinya, tangannya ragu untuk menekan tombol kirim.

Karena sekarang, ada sesuatu yang lebih berharga daripada balas dendam.

Dan itu adalah kebenaran yang selama ini ia tolak untuk terima.

Ia tidak ingin menghancurkan Luna lagi.

Ia tidak ingin menjadi seseorang yang dipenuhi oleh kebencian.

Tapi apakah ia masih punya kesempatan untuk kembali?

Atau semua ini sudah terlalu terlambat?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Saat itu juga, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Dari nomor tak dikenal.

“Berhati-hatilah, Cintia. Kamu bukan satu-satunya yang sedang bermain dalam permainan ini.”

Jantungnya berdegup kencang.

Siapa yang mengirim pesan ini?

Dan yang lebih penting…

Siapa yang selama ini mengawasinya?

1
Apin🐦🚬
done mampir tante
𝐫𝐚.: Thanks Alvin.
total 1 replies
MissHalu🐌🐢
bisa gak Cintia kamu jangan ngejar dendam, aku takut kamu terluka dan luka itu lebih besar dari luka yg pernah kamu rasakan sebelumnya 😔
MissHalu🐌🐢
tidak ada kata terlambat untuk lebih baik dari kemarin
Jeje
Balas dendammmmm
MissHalu🐌🐢
Cintia.. kamu sibuk dengan rencana balas dendam mu,tanpa kamu pikirkan bagaimana masa depan mu🥺
𝐫𝐚.: Cintia bilang "Masa depanku, balas dendam ku." 💃🔥
total 1 replies
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
kq serem ya, kira kira siapa yg di balik pesan anonim it
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
wajarlah Cintia berfikiran begitu ttg Luna, Krn dya yg SDH membully Cintia, pasti berbelas di hati dan ingatannya Cintia.
tetel semangat ya Cintia
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩: terbawa ke novel author 🤣
𝐫𝐚.: Tetep semangat untuk Kak Sakura, semoga jantung aman sampe tamat 🙏🥲😂
total 2 replies
MissHalu🐌🐢
Cintia 😔

jadi Mak yg merasa takut tauuu
🌸 Yaya Gea ʕっ•ᴥ•ʔっ✿࿐
aku mampir Thor 😊
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
Cintia berusaha iklas it lebih baik, kl km bales sama aja km sprti dya.
ambil hikmah dari kejadian dlu. it yg membuat km bertahan smpe skg
MissHalu🐌🐢: ya setuju... karna perasaan dendam sebenarnya akan mencelakakan diri sendiri
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩: aq terbawa suasana dalam novel author 🤣
total 3 replies
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
knp g berdamai dengan keadaan aja Cintia, hilang dendammu walaupun sakit bgt
MissHalu🐌🐢
ternyata mimpi..
sebenarnya Cintia mimpi mu adakah gambaran yg terjadi kelak,rasa luka yg membawa dendam dan rasa dendam yg akan membawa celaka
MissHalu🐌🐢
cuma bisa menghela napas atas sikap Cintia 😔
MissHalu🐌🐢
lanjutkan /Determined//Determined//Determined/
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
Cintia berdamai dengan keadaan ya biar hidupmu tenang
MissHalu🐌🐢
hahh makin di pendam rasa dendam mu makin terdorong kamu buat kelakukan yg tak seharusnya kamu lakukan Cintia 😔 aku tau masalalu mu teramat sakit tapi dengan begini pun akan menambah rasa sakit mu🥺
MissHalu🐌🐢
bingung mau komen apa, ini menurut Mak nih ya.. kalo Cintia kaya gitu terus yg ada kamu hanya nyakitin diri kamu sendiri
MissHalu🐌🐢
🥺
☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩
ada apa dgn Araf?
apa sakit thor
marrydiana
keren, semangat thorr
mampir juga ya di cerita aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!