NovelToon NovelToon
Setelah Pengingkaran Janji

Setelah Pengingkaran Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / PSK
Popularitas:960
Nilai: 5
Nama Author: Misshunter_

Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,

Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyerang Markas Musuh

 "Rein bantu gue cari istri gue"

 "Hah? Kenapa lagi sama Kiara Gra? Lo dimana sekarang biar kita samperin!"

 "gue dikantor"

 "gue kesana sekarang" putus Reino. "Ayo Sep lo ikutkan?"

 "ikut kemana? Urusan saya aja belum selesai Rein, mau cari kerja kemana lagi ini?"

 saat ini Asep tengah mengadukan susah hatinya pada Reino, tentang ia yang baru saja kehilangan pekerjaannya sementara ia membutuhkan biaya untuk sekolah adiknya dikampung dan uang belanja emak

 "gampang! Lo bisa kerja diperusahaan gue. Nanti gue atur. Sekarang kita bantu Agra dulu" ajaknya

 "kenapa emangnya sama Agra?" ujarnya saat tak mendengar obrolan Reino dan Agra disambungan telepon tadi

 "sesuatu terjadi sama Kiara, entah apa"

 mendengar itu sukses membuat punggung Asep menegak, "hayu atuh kalau gitu"

 keduanya bergegas untuk pergi kekantor Agra, tidak membutuhkan waktu lama. saat sampai ruangan Agra menjadi tujuan keduanya dilantai tertinggi digedung yang menjulang ini

 "Gra.." panggil Reino sembari mendorong pintu ruangan Agra

 disana sudah ada Rehan dan dua orang lainnya yang tengah berkutat dengan laptop dihadapan mereka juga ada Agra yang tengah memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri

 "ini kenapa?" ujar Reino memecah keheningan

 "Kiara dibawa sama orang" sahut Agra lemah "kita lagi cari tahu mereka bawa Kiara kemana"

 "maksud lo Kiara diculik?"

 "kemungkinan gitu Rein, lihat mereka terus kesana kemari" ujar Agra memperlihatkan layar laptop saat sudah menemukan titik plat mobil yang mereka cari

 "lo udah kirim orang?"

 "belum, gue belum punya tujuan pasti mereka berhenti dimana"

 "anjing!" umpat Reino "tolol lo Gra!" Reino menempelkan benda pipih ditelinganya, sesaat setelah sambungan terhubung "Rey kerahkan pasukan untuk meluncur!"

 hanya dengan begitu anak buah Reino mengerti,

 "gue berangkat sama mereka. Rehan kamu kirim sama saya lokasi terakhir mereka" putus Reino cepat

Rehan mengangguk mengerti,

 "Sep kamu disini apa ikut gue?"

 "Asep ikutlah" putusnya

 "gue ikut!" sela Agra kemudian

 ketiganya pun kembali bergegas, menyusuri jalanan kota yang lumayan padat disore hari

 "Rehan udah kirim titik terakhir" ujar Agra sebagai navigator "kita hanya perlu lurus sejauh 100kilo meter"

 Reino mendengarkan dengan seksama, pandangannya tak lepas pada jalanan dihadapannya sementara telinganya mendengarkan arahan Agra

 hingga sampai disuatu tempat yang jauh dari keramaian, dengan bangunan tua dan kosong. sekelilingnya ditumbuhi dengan dedaunan dan akar pohon dimana mana

 "serius Gra istri lo dibawa kesini?" ujar Asep saat ketiganya tengah menatap bangunan yang terbengkalai itu

 "kayanya gak mungkin deh!" timpal Reino "menurut lo gimana Gra?"

 "gue gak yakin, sekalipun ada yang menculiknya pasti salah satunya klien Kiara dimasa lalu dan mereka jajaran orang orang berduit" spekulasinya "tapi apa salahnya kita coba masuk dulu"

 Asep dan Reino mengangguk yakin, untuk sahabatnya mereka berani menghadapi apapun asalkan tetap sama sama

 berjalan masuk lebih dalam, ya memang hanya bangunan tua yang kosong sudah lama tidak ada apa apa lagi hingga suara tawa terdengar

ketiganya berhenti sejenak, "kalian denger sesuatu?"

"itu suara ketawa manusiakan Gra bukan hantu?" bisik Asep

Reino menggeplak lengan Asep gemas "sekalipun hantu, mereka bakalan takut ngeliat kamu Sep!"

"enak aja, yang ada mereka bakalan kepincut melihat ketampanan Asep yang bersinar terang benderang" timpal Asep tak mau kalah

Reino terkekeh "yaudah Gra kita lempar aja nih si anak monyet, anggap aja kita lagi ngasih hantu hantu itu tumbal"

Asep mendelik kesal, sementara Agra tetap mendengarkan obrolan yang samar samar ia dengan diruangan ujung

"mereka ada disana" tunjuk Agra pasti "gimana sama anak buah lo udah stand by?"

"beres Gra, mereka siap masuk kapanpun" sahut Reino

Ketiganya berjalan lebih cepat dan

Bruakk...

Agra menendang pintu rapuh itu tanpa segan hingga hancur, "Siapa diantara kalian yang membawa istri gue?" teriak Agra

dihadapannya kini ada 8 orang pria berperawakan tinggi dengan pakaian serba hitam, salah seorang dari mereka terkekeh kecil "ternyata kita kedatangan tamu" ujarnya mengejek "apa kalian sengaja mengantarkan nyawa kalian pada kami?"

Agra sama sekali tak gentar, toh dibelakangnya kini ada lebih dari 20 orang yang akan membantu, mereka dihadapannya kini bukan apa apa

"katakan dimana istri gue!!"

"haha.. Haha.." tawa semua terdengar menggema satu ruangan "memangnya apa untungnya kami membawa istri anda anak ingusan"

"Anjing! Kita pake bawa si Asep lagi" ujar Reino pelan

"Naha jadi saya Rein?" sahut Asep menunjuk dirinya sendiri

"mereka bilang anak ingusan, disini memangnya siapa yang suka ingusan kalau bukan lo Sep!" ejek Reino diikuti kekehan kecil

"Astaga kebangetan!" sahut Asep tak terima

"lebih baik sekarang kalian pulang dan kerjakan tugas kampus kalian, disini bukan tempat yang aman!" ujar salah seorang dari mereka

Agra menyeringai "banyak bacot! SERANG!!!" Teriak Agra, seketika 20 orang anak buah Reino muncul dari sisi jendela dan pintu masuk mengepung para pria sok jago dihadapan mereka

tubuh anak buah Reino tak kalah besar dan berotot, siap melibas segala macam hama dihadapan mereka

musuh bergerak mundur saling melindungi dengan posisi melingkar,

20 anak buah Reino maju serentak, perkelahian pun tak dapat terelakan

memukul tanpa ampun, tanpa belas kasihan,

sementara Agra dan dua sahabatnya terdiam tanpa perlu repot mengotori tangan mereka, melihat dari jauh sampai dimana mereka akan bersikap tengil begitu

hingga saat saat terakhir, ketua dari musuh mengangkat tangannya disaat tubuh lemahnya menelungkup

mereka tumbang dengan mudah. Pasukan yang Reino keluarkan bukan pasukan kaleng kaleng, mereka pasukan pilihan tak terkalahkan

Agra mendekat, ia berjongkok dihadapan ketua musuh "kau akan mengatakan kemana kau bawa istriku?"

"aku tidak akan mengatakan apapun meskipun nyawa yang menjadi taruhan!" ucapnya keukeuh

Agra menyeringai, Agra jambak rambut pria sialan dihadapannya menghantamkannya kelantai, hingga ia mengaduh nyeri

"kau mau yang lebih nikmat lagi dari sekedar mencium lantai?"

Seseorang memberikan senjata api pada Agra, Agra tak segan segan menodongkannya tepat dikepala ketua musuh

"mungkin jika aku tarik pelatuk ini, boom. Semua isi kepalamu akan hancur berceceran"

"aku akan memberimu kesempatan. Aku hitung mundur mulai dari 5... 4.... 3... Kau sungguh tidak akan mengatakannya? 2... 1..."

belum saja Agra menarik pelatuknya tiba tiba ia berujar

"Eren! tuan Eren yang menyuruh kami untuk menculik nona Kiara" ucapnya

Agra terkekeh "pilihan yang tepat"

ia bangkit kembali menyerahkan senjata api itu pada anak buah Reino, "haaah.. Bajingan itu senang sekali mengusik tenangku. Baiklah dia yang menginginkannya"

Reino dan Asep hanya terkekeh, melihat sisi kejam Agra, dan Eren berhasil membangunkan singa tidur yang ada dalam diri Agra.

*

*

sementara ditempat lain,

"kamu masih tidak mau makan?" ujar Eren "apa makanan nya tidak enak sayang?"

Kiara tak berminat menyahut,

Eren terkekeh, ia lempar sepiring makanan itu kelantai hingga pecah dan berceceran "ganti makanan nya Wily, mungkin kekasihku ingin makan yang lain"

"baik tuan, segera" sahut Wily

Eren duduk dihadapan Kiara yang masih terdiam, ia lebih tampak seperti mayat hidup sekarang tanpa ada minat hidup kembali

"apa kamu sangat membenci aku Ki? Apa kamu tidak pernah bisa melihat sedikit saja kebaikanku? Kenapa kamu memilih dia ketimbang aku yang sudah menemanimu lebih lama Ki? Aku bisa berubah asal kamu temani" cecar Eren frustasi

"aku sama sekali tidak ingin kembali mengulangi kisah kita yang dulu Eren, aku tidak ingin kembali ke masa itu. Sekarang hidupku lebih bahagia dengan Agra" sahut Kiara berkaca kaca

ia teringat momen manisnya bersama Agra, yang telah banyak membantunya

Eren mengangguk angguk kecil, "benar begitu?"

1
Misshunter_
Guys untuk visual Agra dan Kiara udah aku up di igeh Misshunterv_ .thx❤️
Azure
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
Misshunter_: thank you kak❤️
total 1 replies
Halcyon
Good job thor, teruslah menulis dan jangan pernah berhenti! ❤️
Misshunter_: makasih kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!