Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Detik demi detik terasa begitu lambat.. Arabella mendengar langkah kaki para penagih hutang itu mendekati pintu tempat ia bersembunyi.
"dia pasti ada disini.. Aku tadi mendengar ada suara.. " ucap salah satu penangih hutang.
Arabella memengang erat tasnya, ia ketakutan, jantungnya terus berpacu.. Ia terus memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa kabur jika sampai ia tertangkap oleh mereka.
Suara langkah kaki mereka terdengar semakin dekat, namun langkah kaki tersebut tidak berhenti di depan tempat persembunyian arabella.. Setelah beberapa saat suara langkah kaki itu tidak terdengar lagi.. Arabella berpikir jika mereka sudah pergi. arabella mencoba berdiri dan membuka pintu itu perlahan, sialnya para penagih hutang itu masih berada disana..
"itu dia..! " ucap salah seorang penagih hutang menunjuk ke arah arabella.
Arabella kembali berlari dengan kencang ke dalam gang kecil lalu sampai ia di depan jalan besar, tanpa menoleh dan pikir panjang arabella terus berlari menyebrangi jalan tersebut dengan cepat,
Brakkk.....!!
sebuah mobil datang dengan kecepatan tinggi menghantam tubuh arabella, membuat tubuh wanita itu terpelanting.. Arabella langsung bangkit dan mendekati mobil tersebut, ia menggedor gedor pintu mobil itu.
"tuan.. Tolong aku.. Aku mohon...!!, " ucap arabella. Membuat si sopir membuka pintu dan turun.
"nona.. Apa anda baik baik saja..? " tanya sang sopir.
"tolong aku.. Mereka akan menculikku..! " ucap arabella memohon.
"masuklah..! " ucap seorang pria dari dalam mobil. mendengar itu, arabella langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.
Saat baru saja ia kembali menutup pintu mobil, arabella kembali kaget saat melihat sosok yang berada di dalam mobil seperti tak asing baginya..
"k.. Kau..! " ucap arabella.
pria tersebut adalah charles aldridge. Pria yang sempat mengejek dan mempermainkan arabella tadi siang.. Ia menatap arabella datar dengan mata biru nya itu.
"aku mengingatmu nona..! " ucap charles dengan suara rendahnya..
"kau gadis yang tadi siang mengintip ku dan kekasih ku sedang berhubungan, bukan..? " ucap charles dengan menaikkan sebelah alisnya.
Arabella yang masih terkejut, kembali dihantam oleh kata kata tajam yang keluar dari mulut charles.
"apa kau gila hah? Menyebrang dengan berlari seperti itu.. Kau bisa mati!!! " ucap charles menatap arabella dengan tatapan datarnya.
Wajahnya terlihat sangat kaku, seperti sebuah topeng yang sudah biasa ia gunakan untuk menyembunyikan emosinya.. Namun suaranya terdengar begitu keras dan kasar.
Arabella yang masih ngos ngosan menatap charles dengan tatapan bingung.. Beberapa saat kemudian ia menyadari bahwa yang dikatakan charles itu benar adanya, dia bisa mati jika saja yang menabraknya menggunakan kecepatan yang lebih tinggi lagi.
"seharusnya jalanan ini sepi jika malam hari, lalu mengapa mobil mewah pria ini melewati tempat kumuh seperti ini..?? " pikir arabella..
"masa bodoh lah.. Aku tak peduli itu.. " gumam arabella dalam Hati.
Saat ini yang ada dipikiran arabella adalah ia bersyukur karena bisa bebas dari kejaran para penagih hutang, namun sialnya ia malah terjebak dengan pria yang ia pikir sama sama tak aman dibandingkan dengan para penagih hutang yang berbadan besar itu.
"aku tidak punya pilihan..mereka mengejarku, jika aku tertangkap, maka aku akan habis oleh mereka.." jawab arabella akhirnya.. charles mendengus lalu melirik ke arah kaca spion.
"siapa mereka?? Dan kenapa mereka mengejarmu..! " tanya charles.
Arabella terdiam sejenak, ia berpikir apakah sebaiknya ia berkata jujur atau tidak, ia tidak tau pria yang di depannya ini bisa dipercaya atau tidak.. Namun pada akhirnya arabella memilih untuk jujur karena mengingat situasinya saat ini.
"mereka adalah penagih hutang.. Ibuku meninggalkan hutang yang sangat banyak, sehingga aku yang harus melunasinya.. " jawab arabella. Charles hanya diam saja, jawaban seperti itu sudah tidak asing lagi baginya..
"turunkan dia di depan..! " perintah charles pada sopirnya.
"baik tuan.. " jawab sang sopir.
"jangan..! " ucap arabella dengan suara yang tercekik.
"aku mohon bawa aku ke tempat yang lebih jauh.. Aku tidak bisa kembali ke kosan sahabatku, mereka pasti akan berada disekitar sini hingga beberapa hari lagi " ucap arabella memohon.
"itu bukan masalahku nona.. Aku tidak ada urusan dengan hal itu.. " ucap charles dingin. Membuat arabella tersadar bahwa dia bukan siapa siapa, dia hanya orang yang kebetulan bertemu saja.
"aku ada urusan yang lebih penting daripada sekedar mengurus orang asing sepertimu..! Turunkan dia di depan..! " perintah charles.
"dasar orang kejam.. Setidaknya kau harus bertanggung jawab karena telah menabrakku.. Meskipun itu kesalahan aku sendiri karena menyebrang tanpa melihat kanan kiri terlebih dahulu.. " gumam arabella dalam hati.
Para penagih hutang itu mendekati mobil charles, lalu ia menurunkan sedikit kacanya, membuat wajahnya terlihat jelas, membuat para penagih hutang itu kaget dan mundur.
"sial..! " umpat mereka lalu pergi begitu saja.
"mereka sudah pergi.. " ucap charles.
Mobil charles melaju ke arah jalan utama, disana ia melihat para penagih hutang itu mendekati sebuah mobil. Seseorang turun dari mobil tersebut dengan sebatang rokok terselip di mulutnya.. Pria tersebut menatap ke arah mobil charles saat mobil melewati mereka, dan charles tidak asing lagi dengan orang itu.
"ibumu berhutang kepada orang orang kaivan?? Hebat sekali..! " ucap charles meledek.
"aku tidak tau ibuku berurusan dengan siapa, tiba tiba saja mereka datang kepadaku.. " jelas arabella.
"apa mereka pernah melukaimu?? " tanya charles datar.
Arabella mengingat perlakuan mereka terhadapnya,
Penganiayaan yang mereka lakukan hingga membuat tulang tangan arabella retak, namun apa yang bisa ia lakukan..hutang ibunya semakin hari semakin besar karena bunganya terus bertambah, ia hanya bekerja paruh waktu, tak punya keluarga dan masa depan, yang ia miliki saat ini hanyalah cessia sahabat satu satunya sebagai tempat ia berlindung.
"mereka pernah datang satu kali dan itu sangat buruk.. Mereka menyita mobil satu satunya peninggalan nenek yang aku gunakan untuk beraktifitas.. " jelas arabella
"lalu dimana ibumu sekarang..? " tanya charles.
"entah lah. Aku tidak tau.. Mungkin dia sudah mati.. " ucap arabella dengan wajah penuh kebencian.. tatapan kebencian itu sama dengan charles yang juga sama sama membenci ibunya.
"kau gadis yang lumayan menarik..! " ucap charles kemudian. Membuat arabella semakin meringkuk ketakutan.
"tuan.. Kita sudah sampai..! " ucap sang sopir.
"lanjutkan saja.. Orang orang kaivan tau jika gadis ini bersama ku.. Jika dia tertangkap maka ia akan terbunuh, aku tidak suka mereka berpikir jika aku gagal memberikan perlindungan..! " ujar charles..
"kali ini kau sungguh beruntung nona..! " ucap charles dengan wajah sinis.
Sekitar dua puluh menit kemudian, mobil charles masuk ke jalan yang lebih aman dan berhenti tepat di depan sebuah bangunan besar.
"turun..! " perintah charles.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥
