"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya
"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"Mamah dimana sepatu Ara yang warna putih ada bunga matahari itu?"
"Mah Snack yang kemaren Ara beli mana ya?"
"Mah liat kaos kaki Ara gak?"
"Mah"
Ara sejak tadi sibuk sendiri mencari barang barang yang dia perlukan, hingga tak sadar beberapa pasang mata terus mengawasi nya
"Kan mamah udah bilang, kalo mau apa apa siapin dari malem, kamu sih nonton drakor mulu" omel Salma
"Ayolah mah bantuin Ara dulu, nanti temen temen keburu dateng, kan Ara malu belum siap siap, rambut Ara belum diikat juga" rengek Ara
"Telat, liat tuh siapa" Salma menahan tangan Ara, dan membalikkan tubuh Ara kearah ruang tamu. Ara membulatkan matanya sempurna saat melihat teman temannya yang sedang menatap kearahnya dengan berbagai ekspresi
"Huwaaaa Mamah tolongin Ara"
"Eh makanya cepet" Salma mengikuti langkah Ara menuju kamarnya, dan membantu Ara berkemas
15 menit sudah Ara berkemas akhirnya selesai juga. Kini Ara berjalan menghampiri teman temannya dengan wajah polosnya. "Maaf ya jadi nungguin Ara lama, Ara kesiangan bangunnya"
"Perasaan kemaren paling kenceng bilang 'JANGAN TELAT YA DITUNGGUIN DIRUMAH ARA'" ucap Mika penuh penekanan. Ara hanya bisa cengengesan dan merasa sedikit bersalah
"Kan semalem Mika yang ngajak nobar, Ara sih ikut aja, tapi Mika ninggalin Ara tidur, jadi Ara nonton sendiri"
"Mana bisa gitu, Mika cuman ngajak, Mika juga bilang kalo ngantuk mending tidur lanjut besok lagi aja, dan kita udah buat perjanjian jam 12 harus udah tidur, tapi pas Mika bangun jam 4 Ara masih nonton kan?"
"Kok tau sih?" Tanya Ara penasaran
"Tau lah, apa coba yang Mika gak tau, pas mika buka mata, Ara masih fokus aja tuh nonton, tidur jam berapa?"
"Jam setengah 5"
"Pantes aja kesiangan"
"Eh udah udah, kalian cepat berangkat, keburu macet nanti" ucap Salma melerai perdebatan Ara dan Mika
"Iyaa Tante, kita pamit ya" ucap Zio sopan
"Iyaa sayang, hati hati bawa mobilnya, bawa ini juga buat kalian makan dijalan" Salma menyodorkan Paperbag kepada Kenzo, dan diterima Kenzo dengan senang hati
"Makasih Tante, kita berangkat"
"Hati hati"
"Kalian bawa baju ganti kan?" Tanya Zio setelah dirinya mulai melajukan mobil
"Bawa satu"
"Iyaa Mika juga cuman bawa satu, lagian cuman satu hari kan?" Tanya Mika
"Niat gue sih kita main sampe Minggu, pulang Senin gimana?" Ucap Zio
"Yaudah balik lagi aja mumpung belum jauh, Ara bawa baju lagi, nanti mika pinjem punya Ara"
"Udah gapapa, nanti kita beli aja disana gimana?" Tanya Zio
"Udah tenang gue yang traktir" ucap Kenzo
"Wah keren, Kenzo CEO muda ya?" Celetuk Mika
"Kenapa berfikir gitu?" Tanya Kenzk bingung, dengan menatap kearah Mika
"Perasaan kalo main Kenzo mulu yang bayar, atau gak Zio, kalian punya usaha sendiri? Atau kayak sebuah perusahaan gitu?"
"Gue punya usaha sendiri dibidang makanan, kalo Zio emang CEO muda" Kenzo menepuk pundak Zio yang duduk disampingnya
"Speechless" ucap Ara dan Mika bersamaan
"Restoran atau apa?" Tanya Ara
"Iyaa restoran. Tau restoran Haula yang dipusat kota?"
"Itu restoran punya Kenzo?" Tanya Mika tak percaya
"Iyaa itu punya gue"
"Demi apa? Wah keren banget sih, itu kan restoran paling populer, baru tau Kenzo pemiliknya, tau gitu kalo Ara kesana minta gratis aja haha" Ara tertawa dengan gurauan nya sendiri
"Tentu saja boleh, ntar gue kasih kalian kartu VIP khusus ruangan gue"
"Eh enggak usah Ken, Ara becanda aja loh" Mika menepuk pelan mulut Ara, membuat sang empunya cemberut
"Haha gapapa Mika, santai aja, lagian buat traktir kalian gak bikin gue rugi"
"Tuh Ken aja gapapa, kenapa Mika sungkan gitu coba" ucap Ara, membuat Mika cemberut dan mencibir
"Nah bener tuh, gausah sungkan Mika, kayak sama siapa aja" Kenzo terkekeh melihat wajah cemberut Mika
Selama perjalanan mereka terus bernyanyi dan memakan cemilan bersama. Hingga kini mobil mereka mulai memasuki kawasan pantai
"Selama disini kita tinggal di hotel ini ya" ucap Zio dengan memberhentikan mobilnya didepan pintu masuk
"Pak tolong ya" Zio turun dan memberikan kunci mobil kepada satpam yang berjaga disana. Satpam tersebut mengangguk dan mulai membawa mobil Zio kearah parkiran
"Bukannya kalo dihotel tempat wisata gini kita harus pesan kamar 2 hari sebelumnya ya?" Tanya Ara
"Iyaa gue lupa, tapi gapapa aman aja kok, ayo masuk dulu aja, setelah itu ganti baju dan kita makan dulu sebelum main" ajak Zio. Semuanya mengangguk paham dan mulai masuk menghampiri resepsionis
"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?" Tanya resepsionis yang berjaga
"Tolong 2 kamar ya"
"Baik, boleh liat kartu identitas anda?"
Zio merogoh dompetnya dan mengeluarkan sebuah kartu lalu menyerahkannya kepada resepsionis tersebut
"Tunggu sebentar ya"
"Emang bakal bisa?" Bisik Ara
"Bisa tenang aja" Zio terus meyakinkan keraguan Ara
"Mba tolong 1 kamar" seseorang tiba tiba saja berdiri disamping Ara dan langsung menyerahkan kartu identitas nya
"Sebentar ya Kak, saya bereskan milik Kakak ini dulu" tunjuk resepsionis itu kepada Zio
"Saya buru buru Mba"
"Gapapa Mba, dia dulu aja" ucap Zio mengalah
"Biar sama aku aja, kamu bantu sebelah sana" pegawai lain datang dan mulai membantu pemesanan kamar
"Atas nama Zio Adrew, belum memesan kamar ya?" Tanya resepsionis itu
"Iyaa belum mba. Coba dilihat" Zio memberikan kartu member berwarna emas. Sang resepsionis membulatkan matanya setelah mengecek kartu tersebut
"Silahkan kuncinya, maaf menunggu lama" ucapnya sopan
"Terimakasih" Zio mengambil dua kunci dan mulai melangkah menuju lift diikuti ketiga temannya
"Kok bisa?"tanya Ara
"Gue bilang juga apa, tenang aja sih gausah khawatir"
"Orang ini hotel punya bokap nya" celetuk Kenzo
"Pantes aja" ucap Ara dan Mika bersamaan
"Wah pemandangannya bagus banget" Ara berlari menuju balkon kamar hotel tersebut dan melihat pemandangan Pantai yang begitu indah, walaupun cuaca terbilang cukup panas tetapi hembusan angin dan banyaknya pepohonan membuat pantai tersebut terlihat begitu adem
"Ayo Ra makan dulu" ajak Mika karena Kenzo sudah menelpon nya dan menunggu didepan pintu
"Wah ayo" Ara dengan semangat berjalan dan menggandeng tangan Mika menuju luar kamar, disana sudah ada Zio dan Kenzo yang menunggu mereka
"Setelah makan kita pergi beli baju dulu ya, mainnya nanti sore aja, jam segini panas, yang ada nanti kalian sakit" ucap Zio
"Perhatian banget sih" Ara menyenggol lengan Zio guna menggodanya
"Haha iya nih Zio perhatian banget, jangan jangan...." Ucapan Kenzo menggantung karena mendapatkan tatapan tajam dari Zio
"Gausah banyak ngomong" Zio merangkul leher Kenzo membuat sang empunya kesal