NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Tok.. Tok.. Tok..

Alam terperanjat mendengat ketukan dari kaca mobil di sampingnya.

Buru-buru Alam membuka kunci mobilnya, agar seseorang yang telah di tunggunya itu masuk ke dalam.

"Maaf ya Dek, Kakak ketiduran"

Ucap Alam setelah Kania masuk ke dalam mobil.

"Iya nggak papa!! Masih pusing?"

"Sudah enggak kok"

Bohong Alam. Tapi Memang benar tadi dirinya masih merasakan sedikit pening di kepalanya. Tapi setalah melihat Kania pusingnya hilang begitu saja, semua lelah pun ikut pergi entah kemana. Apalagi mendapatkan perhatian dari istrinya itu membuat Alam seperti mendapatkan kekuatan super yang membuat badannya segar bugar seketika.

Kania hanya tersenyum dengan memandang Alam dengan tatapan penuh arti.

"Kamu kok baru keluar Dek?"

Tanya Alam yang melirik jam tangannya.

"Iya, tadi ada kerjaan dikit. Nanggung banget kalau ditinggal. Maaf kalau terlalu lama" Ucap Kania membuang pandangannya ke luar.

"Nggak papa, mau sampai kapan pun juga Kakak mau asalkan nunggunya kamu bukan yang lain"

Alam mengeluarkan candaannya sembari melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Terus kalau aku keluarnya jam 11 malam masih mau nungguin?"

"Iya dong, kalau nggak di tungguin ntar di culik sama om-om atau laki-laki lain gimana??"

"Ih nggak lucu deh!!" Jawab Kania dengan bibirnya yang mengerucut. Kania merasa kalimat candaan itu justru mencubit hatinya.

"Ha ha ha.. Kamu benar Dek, karena yang lucu itu kamu"

Goda Alam di tengah rasa lelahnya.

"Apaan sih" Kania kembali menatap jalanan dari kaca di sisinya.

"Dek, makan malamnya kita beli aja ya?"

"Memangnya kenapa? Di rumah kan masih ada bahan makanan yang belum di masak"

"Ini kan udah malam, apalagi kamu masih harus masak. Kakak cuma nggak mau kecapekan"

Terang Alam agar Kania tak salah paham.

"Aku nggak papa kok, masak juga nggak lama. Lagian besok kita udah pindah. Biar habis sekalian isi kulkasnya" Jawab Kania dengan tenang.

"Ya sudah kalau itu mau kamu"

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan pada jam yang sudah mulai malam, hingga jalanan sudah senggang dari hiruk pikuk kemacetan saat jam pulang kantor.

-

-

-

Sementara itu di sebuah cafe yang terlihat ramai dengan alunan musik akustik di suguhkan secara live oleh anak-anak muda yang berbentuk sebuah band.

Seorang wanita cantik masih rapi dengan pakaian kerjanya duduk sorang diri menyantap hidangan di depannya dengan tenang.

"Hay"

Wanita itu mengernyitkan dahinya untuk menajamkan penglihatannya. Mencoba mengingat siapa pria yang menyapanya itu.

"Hay"

Balasnya ketika dia menemukan jawaban di kepalanya.

"Kayanya kita perlu kenalan deh, walaupun aku yakin kamu pasti mengingatku. Tapi aku belum tau namamu" Ucap pria yang berdiri di depannya itu.

Pria berpawakan tinggi dan tampan itu mengulurkan tangannya tanpa menyebutkan namanya.

"Dania"

Dania menyambut tangan itu dengan memperkenalkan namanya.

"Boleh duduk disini? Kamu sendirian kan?" Farel celingukan mencari seseorang yang mungkin saja menuju ke arah Dania sebagai temannya.

"Tentu saja silahkan"

Farel tersenyum senang, lalu mendudukkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan Dania.

Farel memandang wajah yang cantik itu. Tapi Farel kembali memperhatikan wajah Dania di setiap incinya. Karena Farel merasa begitu familiar dengan wajah itu.

"Kenapa? Ada yang salah ya?"

Dania mengambil ponselnya lalu menggunakan layar ponselnya untuk bercermin.

"Tidak, aku hanya mengagumi wajahmu yang cantik"

Menurut Farel Dania memang cantik, walau tak secantik Kania namun perempuan di depannya itu mempunyai daya tarik tersendiri dengan pembawaannya yang tenang dan dewasa.

Dania membalas jawaban Farel itu dengan senyuman anehnya. Karena mereka baru bertemu untuk ke dua kalinya tapi Farel sudah berani memujinya seperti itu.

"Oh ya, kenapa kamu sendirian aja?" Tanya Farel.

"Tadinya sama teman tapi nggak jadi datang"

Jawab Dania asal, karena dia memang sengaja datang sendiri. Dia memang belum bisa melupakan kenangannya bersama Alam, hingga berniat mengulang semua itu sendirian. Termasuk makan di cafe favorit mereka dulu.

"Kalau begitu kita sama, jadi bolehkan kalau aku yang menggantikan temanmu duduk di sini sampai makananmu habis?"

Ucap Farel dengan senyum ramahnya. Senyuman yang membuat kaum hawa bertekuk lutut. Ralat, Kania tidak termasuk di dalamnya.

"Tentu saja, kamu sendiri tidak pesan makan kah?" Dania kembali menikmati makanannya.

"Sudah, sebentar lagi pasti datang"

Farel terus saja mencuri pandang pada Dania. Kini dugaannya semakin kuat jika Dania memang mirip sekali dengan seseorang yang di kenalnya.

-

-

-

Kembali pada si apartemen pengantin baru. Mereka baru saja menginjakkan kakinya di dalam apartemen. Kania sedang merapihkan sepatu bekas pakainya di dalam rak begitu juga sepatu milik suaminya itu.

"Dek, kamu mau mandi duluan nggak?" Alam meletakkan tasnya di atas sofa.

"Enggak Kakak duluan aja. Aku mau langsung masak" Kania menuju dapurnya.

"Ya sudah, Kakak mandi dulu ya?"

"Iya, nanti aku panggil kalau sudah selesai"

Kania dengan cekatan mengeluarkan bahan-bahan yang akan di olahnya menjadi makanan yang lezat.

Kania memang bukan Kania yang dulu lagi. Sejak kata menyakitkan yang di ucapkan Alam waktu itu membuat Kania bertekad menjadi wanita yang mandiri dan menghilangkan sifat manjanya.

Berkat Mama Yesi pula Kania bisa memasak makanan yang lezat sesuai selera Alam.

Kania sekarang sudah pandai memasak, bahkan berbagai jenis masakan, bukan hanya yang di ajarkan Yesi saja.

Kania sudah selesai dengan aksi masak memasaknya di malam hari itu. Setelah membawa semuanya ke meja makan, ia bergegas menyusul suaminya yang tak ada suaranya dari tadi.

"Astaghfirullah" Kania bergumam pelan.

Suami yang katanya tadi ingin membersihkan diri kini justru terlelap dengan posisi terlentang di atas ranjang masih dengan pakaian yang sama.

"Dari tadi ternyata belum mandi?" Tanya Kania dalam batinnya.

Kania mendekati Alam ke ranjang, duduk di samping Alam yang tanpa terusik dengan pergerakan Kania.

Sebenarnya dari tadi Kania dapat melihat jika suaminya itu kelelahan. Tapi pria itu selalu menampakan senyumannya di depan Kania.

Melihat Alam yang tertidur lelap dengan baju kerja yang masih melekat di tubuh sixpacknya membuat Kania semakin merasa bersalah.

FLASHBACK ON

"Kamu kenapa Kania?"

Farel memperhatikan Kania yang terlihat aneh dari tadi sejak wanita cantik itu masuk ke dalam mobilnya.

Saat ini mereka memang sedang dalam perjalanan menuju cafe, dimana mereka akan makan malam bersama di sana.

"Nggak papa kok Rel"

Jawab Kania berbohong, karena sesungguhnya di dalam hatinya sedang diliputi kecemasan.

"Kamu yakin, atau kamu nggak enak badan?" Tanya Farel lagi, ia juga khawatir melihat Kania yang hanya diam saja.

"Rel, aku minta maaf sebelumnya. Bisa nggak kamu turunin aku di sini aja?"

Tentu saja permintaan Kania itu membuat Farel langsung menepikan mobilnya.

"Maksud kamu apa Kania? Memangnya kamu mau kemana? Terus makan malam kita gimana?"

Farel memberondong Kania dengan pertanyaannya. Dia juga merasa sedikit kecewa dengan permintaan Kania itu.

"Maaf Rel, aku nggak bisa pergi sama kamu malam ini. Aku agak nggak enak badan. Lain kali aja ya?"

Kania bersiap turun dari mobil Farel.

"Tunggu Kania. Kalau kamu memang nggak enak badan ya udah kita nggak jadi pergi, tapi aku anatar kamu pulang ya?"

"Nggak usah Farel, aku pulang sendiri aja. Sekali lagi aku minta maaf ya?"

Kania burr-buru keluar dari mobil Farel, seolah tidak mau pria itu menahannya lagi.

Kania langsung melambaikan tangannya untuk menghentikan taksi yang kebetulan lewat di depannya.

Farel menatap kepergian Kania dengan rasa kecewa yang amat dalam di hatinya.

Kania melihat ponselnya yang berisi pesan dari Alam. Di sana tertulis jiak suaminya sudah menunggunya di tempat biasa sejak 1 jam yang lalu.

"Terimakasih Pak, ini uangnya. Kembaliannya ambil saja"

Rasanya Kania sudah tidak sabar hanya untuk menunggu kembalian dari supir taksi itu.

Kania bergegas menghampiri mobil yang sudah sangat Kania kenali itu.

Tok.. Tok.. Tok..

Kania mengetuk kaca mobil itu, Kania heran kenapa suaminya belum juga membukakan pintu untuknya.

Kania maju ke bagian depan melihat apa yang terjadi pada suaminya, karena dari kaca samping terlalu gelap jadi Kania tidak bisa melihatnya.

Betapa bersalahnya Kania melihat Alam yang tertidur dengan posisi duduk bersandar seperti itu.

Kania kini merasa keputusannya tadi untuk berhenti di tengah jalan adalah hal yang tepat.

Kania kembali mengetuk kaca di samping Alam.

Tok.. Tok.. Tok..

FLASHBACK OFF

Iya, Kania memang membatalkan kepergiannya dengan Farel di tengah jalan. Kania lebih memilih untuk pulang kembali pada suaminya.

"Ya Allah maafkan hamba karena telah menjadi istri yang durhaka. Meski hati ini belum mau terbuka untuknya, tolong bimbinglah hamba agar bisa menjadi istri yang baik Ya Allah" Doa Kania dalam hatinya.

"Kak bangun!!"

Kania mengusap lembut lengan berotot milik Alam.

"Kak Alam, ayo bangun!! Makan malamnya sudah siap"

Suara Kania lembut menyapa telinga Alam.

Alam mulai mengerjab, tangannya menyentuh kedua kelopak matanya.

"Maaf Dek Kakak ketiduran lagi" Alam berusaha mendudukkan dirinya.

"Tidak papa, ayo makan dulu habis itu mandi langsung istirahat. Besok kita masih punya banyak pekerjaan"

Kania memberikan senyum tipisnya pada Alam. Kemudian memilih pergi keluar terlebih dahulu.

Alam dengan segera menyusul Kania. Dia tadinya hanya ingin rebahan sebentar sebelum mandi karena merasa badannya yang sangat lelah. Tapi tanpa terasa matanya mulai berat dan beberapa menit kemudian sudah mulai terpejam.

Alam sampai di meja makan dengan Kania yang telah duduk manis menunggunya.

Tiba-tiba senyum Alam mengembang menatap Kania.

Cup..

-

-

-

-

Happy reading, jangan lupa dukung terus karya-karya ku ya😘

1
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
Soritua Silalahi
bukan sia sia Kania..klu dulu alam terpaksa klu skrg dgn penuh cinta
Soritua Silalahi
sedih banget jadi Kanianya
Siti Masitah
dah mati aj..kok egois x
Siti Masitah
bagus di cintai dri pd mencintai sendirian..
Siti Masitah
mokondo
Atun Ismiyatun
ibunya kania dipasangkan saja sama ayah kandung dania/pk jonatan kak...terus nanti kalau ardan dah ketemu sama kkrganya dijodohkan sama bu yesi ibunya alam..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!