NovelToon NovelToon
Incaran Bos Sendiri

Incaran Bos Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

bekerja di sebuah perusahaan besar tentunya sebuah keinginan setiap orang. bekerja dengan nyaman, lingkungan kerja yang baik dan mempunyai atasan yang baik juga.
tapi siapa sangka, salah satu sorangan karyawan malah jadi incaran Atasannya sendiri.
apakah karyawan tersebut akan menghindar dari atasan nya tersebut atau malah merasa senang karena di dekati dan disukai oleh Atasannya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Tujuh Belas

***

Laudya terus mengubah posisi tidurnya, sudah jam Dua belas Malam waktu setempat tapi ia belum ada tanda-tanda akan tidur.

Tidak bisa tidur karena terus mengingat kejadian tadi siang, ia tidak menyangka kalau Atasannya itu menyukai dirinya.

Jadi selama ini Cintanya itu tidak bertepuk sebelah tangan, hanya saja ternyata Mereka sama-sama memendam nya.

Walaupun Maxim sudah mengatakan kalau ia menyukai dirinya, tapi Laudya tidak akan memberitahu Maxim kalau ia juga menyukai Maxim.

Biarkan saja semuanya berjalan begitu saja, mungkin sampai ingin tahu Kelurga Maxim merestuinya atau tidak.

“Ini kenapa jadi kepikiran terus sih, bisa-bisa nanti pagi lingkaran Mata menghitam.” Ucap Laudya.

Laudya mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengusap wajahnya dengan kasar. “Harus Nonton Video di medsos sih ini mah, siapa tahu ngantuk.”

Laudya mengambil Ponselnya, tapi tidak ada video yang menarik. “Nonton orang makan ajalah.”

Dan Laudya sekarang sedang nonton orang yang makan, kadang juga tontonan nya itu tentang memasak.

Mungkin kalau ada orang yang pinjam Hp nya untuk membuka Media sosial, sudah pasti akan terkejut karena kebanyakan yang fyp nya itu soal Makanan.

Setelah Tiga Puluh Menit, Akhirnya Laudya merasakan ngantuk. dengan perlahan ia memejamkan Matanya dan membiarkan Ponselnya Hidup.

.

Hari ini Laudya dan Maxim sudah membuat Janji kalau mereka akan pergi mencari Oleh-oleh, tapi katanya berangkat nya agak siangan.

Masih jam Tujuh pagi, tapi Laudya sudah beberapa kali menguap. Bahkan matanya saja terasa sangat lengket.

“Kalau tidur dulu gak papa kali ya.” Gumam Laudya.

Laudya mulai memejamkan Matanya, baru beberapa detik sudah beralih ke alam mimpi. Dan seperti nya juga lupa untuk membuat Alarm.

Semalam memang Laudya tidur di jam setengah satu lagi waktu setempat, tapi di jam Tiga Pagi ia kebangun lagi dan tidak tidur lagi sampai pagi.

Dan sekarang malah tidur, mungkin Karena semalam hanya tidur selama Dua Jam setengah.

Sementara Maxim, ia baru selesai Mandi. Rencana nya ia akan mengajak Laudya sarapan.

Biasanya Laudya itu sarapan di dalam Kamarnya dengan memasak sendiri, dan hari ini Maxim Ingin sarapan bareng.

Maxim keluar kamarnya dan mengetik pintu kamar Laudya, terus mengetuk karena pintu tidak di buka.

Maxim menghubungi nya lagi tapi malah tidak aktif, sehingga membuat Maxim kembali mengetuk pintu kamar Laudya.

“Kemana sih? Gak mungkin kan belum bangun?”

“Atau lagi ke Minimarket?” Gumam Maxim.

Maxim kembali mencoba mengetuk pintu, karena khawatir ia akan meminta bantuan kepada pihak Hotel.

Tapi baru saja membalikan tubuhnya, sudah terdengar suara pintu terbuka.

“Siapa?” Tanya Laudya dengan mata terpejam.

Maxim mendekat, ia tidak habis pikir dengan Laudya. Bisa-bisa nya membuka pintu dengan Mata yang masih tertutup, Untung dirinya yang berada di sana. entah apa yang akan terjadi kalau orang lain.

“Buka dulu Matanya.” Titah Maxim.

Laudya berusaha untuk membuka Matanya, ia sekarang bisa melihat Maxim berada di depan Matanya.

“Masih Pagi, Mas mau kemana?” Tanya Laudya.

Maxim tidak langsung menjawab, ia langsung mendorong tubuh Laudya agar kembali masuk dan ia juga ikut masuk.

“Cuci Muka dulu sana.” Titah Maxim.

Walaupun masih agak bingung karena menurutnya ini masih sangat pagi, tapi Maxim sudah rapi. Laudya berjalan ke arah kamar mandi untuk menuruti perintah Maxim.

Laudya berdiri di depan cermin yang ada di dalam kamar mandi, ia sudah mencuci wajahnya dan seketika lumayan segar. Dan pikiran nya juga sudah tersadar.

“Malu banget, apalagi ini rambut udah mirip singa.” Gumam Laudya. Merapikan Rambutnya.

Tok tok tok

“Lau, kamu gak tidur lagi kan?” Tanya Maxim sambil berteriak.

Laudya kembali bercermin sebelum keluar, setelah merasa tidak ada yang salah di wajah dan tubuhnya. baru Laudya keluar.

“Gak tidur lagi kok.” Jawab Laudya.

“Semalam kamu tidur jam berapa? Sampai-sampai baru bangun.” Tanya Maxim.

“Ada sekitaran jam setengah satu tapi kebangun lagi di jam tiga pagi, eh bablas gak tidur lagi. Tapi tadi ada lah jam tujuh, malah tidur lagi ” Jawab Laudya.

“Belum sarapan kan?” Tanya Maxim.

Laudya menggelengkan kepalanya, boro-boro ingat makan. Yang ada Laudya malah ingin kembali tidur.

“Pesan aja ya, biar kita Makan disini aja.” Saran Maxim.

“Terserah Mas ajalah, kan Mas yang bayar.” Balas Laudya.

Maxim mengeluarkan Ponsel nya untuk memesan Sarapan, selama menunggu pesanan datang, Laudya pamit untuk mandi dulu.

.

Pesanan Makanan yang Maxim pesan sudah datang, kini mereka sedang Sarapan. tidak ada yang bicara, sama-sama diam.

Tadinya Maxim itu agak sedikit takut Laudya mengusir nya dan tidak memperbolehkan berada di kamarnya, tapi ternyata tidak.

Dan ia baru dua kali masuk ke dalam kamar yang di tempati Laudya, anehnya ia merasa nyaman disana daripada di kamar yang ia tempati.

“Beli Oleh-oleh nya mau jam berapa?” Tanya Maxim.

“Menurut Mas enaknya di jam berapa?” Laudya bertanya balik.

Maxim mencubit Pipi Laudya gemas. “Kebiasaan, di tanya malah suka nanya balik.”

Laudya mengerucutkan bibirnya, dari kemarin Maxim itu suka banget mencubit kedua pipinya, tidak sakit sebenarnya. Hanya saja tidak bagus untuk ketenangan Hatinya.

“Jam sebelas aja kalau gitu.” Ucap Laudya.

Laudya merapikan bekas Mereka makan dan membuangnya ke tempat sampah, ia tidak kembali duduk pada Sofa samping Maxim. Laudya berjalan ke arah ranjang dan duduk di pinggiran nya untuk mengecek ponselnya.

Hari ini belum memberikan kabar kepada Ibu nya, setiap hari nya Laudya Akan memberikan kabar. Sesuai perintah Ibu nya waktu sebelum di jemput Maxim.

Maxim ikut mendekat ke arah Laudya, tapi bukan duduk melainkan malah rebahan di atas ranjang.

“Baru selesai Makan, jangan dulu rebahan.” tegur Laudya.

Maxim mengubah posisi nya menjadi Duduk, sekarang ia tidak akan marah kalau Laudya menegur nya. malah Maxim merasa senang.

“Mau jalan-jalan dulu gak? sebelum nyari oleh-oleh?” Tanya Maxim.

“Malas ah, apalagi di luar lagi dingin.” Jawab Laudya.

“Yaudah kalau gitu ayo sini rebahan, pasti gak bakalan dingin.” ucap Maxim sambil menaik turunkan kedua alisnya dengan mata mengedip.

Laudya malah jadi agak merinding melihat tatapan Maxim, “Biasa aja Matanya, udah mirip om-om mesum aja.”

“Enak aja di miripin sama om-om mesum.” Ucap Maxim.

Tanpa menunggu persetujuan dari Laudya, Maxim malah menaruh tubuh Laudya sampai jatuh di atas tubuhnya.

Maxim langsung memeluk nya dengan erat, walaupun Laudya memberontak ingin di lepaskan, tapi Maxim malah semakin mengeratkan.

“Gak usah takut, aku gak bakalan ngapa-ngapain kamu kok. Cuma meluk aja biar hangat.” Bisik Maxim.

“Ya tapi akunya gak di atas juga.” Ucap Laudya.

Maxim terkekeh, dan mengubah posisi Laudya menjadi tidur di sampingnya. tapi masih tetap memeluk nya.

1
Nita
happy reading guys, semoga suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!