NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. masuk rumah sakit

Rendi yang melihat istrinya yang sedang terlibat menderita lansung ingin mengangkat lili tapi kemudian di cegah oleh mang Udin.

" Bentar bang aku udah manggil ambulan. Kalo pake motor juga gak baik bang cewek abang udah lemes itu" Cegah mang Udin.

" Maka dari itu aku mau cepet ke rumah sakit." Ucap Rendi kemudian mengendong lili ala Bridal Style menuju ke tempat parkirannya. Tapi saat ia ingin membawa lili menuju motor nya tiba tiba ambulance datang

Ninu Ninu Ninu

" Bang itu ambulance nya udah dateng." Ucap mang Udin 

Rendi yang melihat itu langsung membawa lili menuju ambulance ia kemudian langsung memasukan lili kedalam mobil yang di bantu oleh petugas rumah sakit itu.

" Mang Udin tolong bawain motor saya ke rumah sakit ya." Ucap rendi Sambil memberikan kunci motornya ke mang udin

Rendi kemudian langsung masuk kedalam ambulance itu agar menemani istrinya yang saat ini berbaring di atas emergency bad.

" Kak rendi." ucap lili sambil mengulurkan tangannya

" Iya li kakak disini," ucap rendi sambil menggenggam tangan lili

"Jangan tinggalin aku kak lili takut!" ucap lili yang pandangannya mulai kabur 

" Jagan takut li kamu gak papa kok, kamu pasti sembuh kok" 

Tubuh lili saat ini Mera dan penuh dengan bentol. Sesak napas juga turut membuat lili tidak berdaya dengan alerginya. Setelah diberi selang oksigen saat di dalam ambulance lili akhirnya sudah mulai bisa bernapas walaupun masi sedikit sulit bernapas.

Lili saat ini sudah ada di rumah sakit dan di pindahkan ke dalam ruangan pribadi ia saat ini sedang tertidur. Walaupun muka lili tidak semerah tadi tapi Rendi masi sangat menyesal karena keteledoran nya membuat lili jadi alergi.

" Li maafin aku ya," ucap rendi yang saat ini duduk di samping lili sambil menyibak anak rambut yang ada di muka lili 

Tok tok tok

Ketukan pintu dari ruangan tersebut yang menampilkan kedatangan dari orang tuanya dan langsung masuk kedalam kamar itu lalu segera menghampiri rendi.

" Ren Giman lili? kok bisa kaya gini si?. Kamu gimana si ren? ." Ucap mira ketus sambil mendekatkan tubuhnya ke arah ranjang lili

" Ma jangan salahin rendi" ucap dodi menengahi 

" Tadi aku ajak lili makan tapi kayaknya ada sala satu bahan makanan yang membuat lili alergi ma, pa " ucap Rendi yang masi khawatir kepada lili

" Terus apa kata dokter ren?" Tanya dodi

" Dokter bilang lili harus di rawat karena kemungkinan tenggorokannya terkena radang akibat alergi itu."

" Pasti sakit ya li" ucap mira yang memandangi menantunya itu.

Waktu sudah menunjukan jam empat pagi, di ruangan itu masi terlihat rendi yang masi setia terjaga menunggu lili. Kedua orang tuanya yang tadi dateng sudah tertidur di sofa. Sampai kemudian dodi bangun dan kaget dengan Anaknya yang masi senantiasa menjaga menantunya itu.

" Ren kamu kalo ngantuk tidur aja biar papa yang jagain." ucap dodi Sambil menepuk bahu rendi

" Gak pa, rendi gak bisa tidur."

" Kamu kan besok harus sekolah ren?"

" Rendi  mau jagain lili aja pa. Rendi gak mau sekolah"

" Yaudah papa nanti besok mintain izin Buat kamu sama lili, papa juga udah suruh bi asi buat ngambil barang barang lili, sekalian mau  ada barang yang pengen diambil gak?"

" Bawain kaos aja sama celana pa"

"Yaudah. Oh iya Ini udah mau jam lima ren papa pergi dulu ya, bilangin sama mama kamu kalo papa pulang duluan." Ucap dodi sambil berlaru menuju pintu

"Iya pa." 

Saat di sekolahan yuri sudah dari tadi menunggu lili di kelas pasalnya ia ingin memberikan susu kotak seperti kemaren kepada lili.

" Lun lili mana?" Tanya yuri ke luna

" Gak tau chat aku aja gak di bales sama dia yur!."

" Dia kemana si padahal baru tiga hari sekolah masa udah bolos aja." Ucap yuri heran 

" Yaelah yur kaya lu pacarannya aja sampe segitunya. Eh tu susu nganggur buat gw ya? " 

"Dih pd banget. Yaudah ni!" ucap yuri sambil memberikan susu kepada luna.

" Baik banget lu yur tumben heheh. Makasih ya." Ucap luna 

Rendi yang keluar dari kamar mandi sekarang sudah memakai kaos putih oblong dengan clana trening hitam ia berencana ingin membeli makanan untuknya dan ibunya. 

" Lili masi belum bangun ma?" Tanya rendi yang mendekati ranjang untuk melihat keadaan lili.

" Masih belum ren, tapi sekarang udah gak semerah semalem cuma masi bentol bentol aja gak kebayang mama semenderita apa lili tadi malem." Ucap mama yang masi khawatir dengan menantunya itu

Ya saat ini lili masi belum bangun dari tidurnya setelah ia di beri obat penenang lili masi tidur sampai sekarang. Walaupun ia sudah lebih baik dari pada kemaren 

" Aku beli makan dulu ya." Ucap Rendi kemudian pergi dari ruangan tersebut untuk mencari makan

Di sekolah sarah habis mendatangi kelas rendi tapi tidak menemukannya, sarah sangat kesal karena kata vino rendi gak masuk sekolah hari ini.

" Tu anak kemana si padahal gw mau memberikanya jam tangan couple ." Guman sarah yang sekarang menuju kelas duabelas C kelas dari bisma dan satria 

" Sat lu tau gak rendi kemana." Tanya sarah kepada kedua teman rendi

" La mana gw tau anjir yang satu kelas sama Rendi kan si vino." Sahut satria 

" Iya lu ganggu kita main game aja sana gi hus hus." Usir bisma ke sarah

" Ih seriusan tadi gw udah tanya vino katanya gak berangkat emang gak berangkat kenapa" Tanya Sarah yang penasaran 

" Gw gak tau sar seriusan. Kalo kata vino gak berangkat ya emang gitu berarti."  

" Ya kan kenapa masa gak berangkat gak ada alasanya si to*ol" sarah yang emosi langsung mengebrak meja dan pergi keluar dari kelas itu 

" Yeee gob**k orang di bilangin gak tau masi ngeyel aja." Ucap satria yang merasa kesal dengan sarah.

" Gw ma heran dah sat sama tu anak padahal kan cantik napa gak nyari pacar aja Malah ngejar ngejar si rendi mulu." Tanya bisma

" Gak tau gw juga bis dah mana gw kalo liat rendi kaya orang bener lagi." 

" Orang bener apa maksud lu sat" 

" Ya maksudnya rendi kan ganteng gitu tapi lu pernah liat gak tu anak nglirik cewek atau tertarik sama cewek gak kan, bahkan ketika si sarah glayutan aja tu anak diem aja kalo gw ma udah panas dingin di gituin" 

"iya juga ya, gw baru nge gw kira rendi tu emang standarnya tinggi. Tapi kalo di liat liat semua yang deketin rendi kan cantik cantik apa lagi lu tau gak sama si riska kan behh badannya aja sampai kaya biola gitu tapi si Rendi gak lirik sama sekali." 

" Na mangkanya gw heran sama tu anak, kalopun rendi kaum pelangi pun dia gak pernah meluk meluk kita atau pun cium kita kan"

" Yee gob**k Ya kali rendi kaum pelangi. Orang pas nonton bok*p aja dia masi ngac**g."

" Ya kan mangkanya gw bilang tu anak kaya orang bener nyet" timpal satria sambil menepuk kepala bisma

Melihat lili yang sudah sadar mira kemudian segera mendekat ke arah ranjang yang di tempati lili.

" Li gimana keadaan kamu" tanya mira sabil mengusap usap pungung lili.

" U_ehm__"ucap Lili terhenti karena merasa tenggorokanya sakit

Melihat lili yang kesulitan berbicara mira langsung memanggi dokter. Dokter pun langsung datang dan memeriksa lili.

" Tolong buka mulutnya," suruh dokter yang ingin memeriksa area mulut dan tenggorokan lili 

" Mungkin Nanti selama dua hari kamu tidak di perbolehkan bicara dulu ya. Soalnya tenggorokannya masi meradang " Ucap dokter yang langsung di angguki oleh lili 

" Makasih dok" ucap mira kepada dokter itu dan dokter tersebut langsung pergi 

"Sakit ya li tenggorokanya." Tanya mira sambil mengusap tangan lili. Lili yang mendengar itu hanya mengagguk

Rendi yang baru datang dan melihat istrinya sudah sadar pun langsung menghampirinya.

" Li udah bagun? Udah enakan belum?. " Tanya rendi Sambil mendekat ke arah ranjang lili tapi tidak di sahuti oleh lili sama sekali

lili yang diam saja membuat rendi sangat bingung, apa lili marah ya sama rendi gara gara dia lili jadi kayak gini.

" Lili gak di bolehin ngomong sampai dua hari ren karena tenggorokannya masi meradang" ucap mira yang melas dengan muka anaknya yang tidak dijawab oleh menantunya itu.

" Kak ini makan dulu" ucap suster yang baru saja datang dan meletakan makanannya di atas meja. 

" Aku copot ya kak infusnya di ganti sama yang baru."ucap suster itu Kemudian langsung mengganti infus lili

Rendi kemudian langsung mengambil bubur yang tadi di bawah oleh suster itu dan langsung menyuapi istrinya yang saat ini sedang di ganti infusnya oleh suster.

Mira yang melihat itu sangat senang, apa lagi rendi yang terlihat telaten mengurus lili keknya kalo mama punya cucu bakalan seru deh batin mira

" Ren mama mau pulang dulu ya, nanti mama kesini lagi sore sekalian jemput lili buat pulang."

" Iya ma hati hati " ucap rendi yang masi fokus menyuapi lili

" Nanti bantu lili buat mandi Ren kasian dia pasti badannya lengket." Ucap mira sambil berjalan keluar

" kalo mau mandi di lap aja kak. Soalnya baru di pasang infusnya." Ucap suster yang kemudian pergi

" Kamu mau mandi li? " Tanya rendi kepada lili

Lili yang mendengar itu jelas bingung kalo gak mandi badannya lengket banget apa lagi tadi malam ia demam dan banyak kringet yang bercucuran tapi kalo ia mandi ia malu dengan suaminya itu Ah gimana ni kenapa si mama malah pulang di saat seperti ini. Batin lili

Rendi yang sedari tadi tidak di beri jawaban ia berniat pergi untuk duduk di kursi tapi saat ia ingin pergi menuju kursi tiba tiba lili memegangi bajunya.

" Kamu mau mandi?" Tanya rendi tidak percaya 

Lili yang di berih pertanyaan seperti itu langsung mengangguk. Pasalnya ia tidak tahan dengan badannya yang sudah benar benar lengket

Rendi kemudian lansung ke kamar mandi guna mempersiapkan air untuk lili mandi. " Joni awas aja lu kalo lu gak bisa liat sitkom" guman rendi sambil menunjuk nunjuk area bawahnya 

Rendi kemudian berjalan membawa air hangat dan menaruhnya di atas meja samping tempat tidur. Ia kemudian duduk di samping ranjang lili ia bingung harus dari mana dilu.

" Li bajunya di buka dulu ya." Ucap rendi gugup 

Lili yang mendengar itu langsung mengangguk. Saat rendi membukakan kancing lili satu persatu ia sangat grogi apa lagi saat buah dada lili yang di tutupi bra terlihat jelas di mata rendi. Matanya tidak bisa bohong emang sampai kancing itu terlepas semua pun rendi masi setia fokus melihat dada lili.

" Kalo itu aku pegang gimana rasanya ya" guman rendi yang masih fokus ke arah dada lili.

Plakk 

Tamparan yang membuat rendi sadar atas lamunannya ia bahkan membayangkan tanganya memegang benda kenyal itu,

" Gw minta maaf li gw gak sengaja." Ucap rendi sambil menatap ke arah lili

Lili kemudian menyuruh rendi untuk menutup mata dengan cara menunjuk nunjuk matanya sendiri yang sengaja ia pejam kan. Rendi yang paham pun langsung menutup matanya 

Lili kemudian mengarahkan tangan rendi untuk memegang handuk kecil itu untuk mengelap tubuhnya. Dengan telaten Rendi mulai mengelap tubuh lili dengan pelan.

Setelah selesai mengelap lili, Rendi sepontan membukakan matanya dan melihat lili yang terlihat sangat seksi dengan hanya memakai bra saja dan dengan buliran buliran air yang membasahi tubuhnya akibat air lap

rendi yang melihat itu sontak terbelalak ia laki laki normal yang masi memiliki nafsu dan wajar dong kalo melihat lili yang seperti itu langsung bergairah.

" anjir kalo kaya gini mulu bisa bisa gw gak tahan gw." Guman rendi yang lansung berbalik pergi untuk mencari suster untuk membantu istrinya.

lili yang melihat suaminya pergi pun langsung turun dari ranjang untuk mengambil baju tapi tiba tiba ada yang membuka pintu yang membuat ia kaget setengah mati. Tapi ketika yang dateng adalah suster lili merasa lega 

" Tadi aku di suruh buat bantu kamu" Ucap suster dan langsung menghampiri lili. Lili yang mendengar itu pun hanya mengangguk. 

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!