NovelToon NovelToon
Cerita KehidupanKu

Cerita KehidupanKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:543
Nilai: 5
Nama Author: Danti Romlah

apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseharianku episode 31

Aku kaget bukan main dengan jawaban ayah. Spontan aku memeluk ayah kembali dan menangis, "maafkan aku yaa Yah...maafkan aku, aku ga bermaksud bohong sama ayah, hanya aku masih mencari waktu yang pas untuk jujur ke ayah. Maafkan aku" tangisku.

"Iya gapapa nak. Alhamdulillah kamu dan temanmu dijauhkan dari marabahaya. Besok-besok kalau ada apa-apa, cerita dulu ke ayah yaa. Biar kalau sampai ada apa-apa, ayah ini mengetahui kronologi nya dari awal" ujar ayah sembari membelai rambutku. "Iya ayah..iya.." anggukku.

Adzan subuh berkumandang, kami segera masuk kedalam rumah untuk persiapan sholat subuh.

Pagi ini aku mengerjakan tugas rumahku dengan ringan hati. Karena beban kebohongan selama beberapa Minggu ini sudah terbebas dari diriku. Syukurlah ayah tidak marah, dan malah menasehati dengan lemah lembut. Aku beruntung sekali memiliki ayah yang sangat sabar dan pengertian.

Saat semua pekerjaan rumahku sudah selesai dan aku sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, kulihat ayah juga sedang bersiap untuk berangkat kerja. Aku mencium punggung tangannya dengan takdzim, dan mengantar kepergian ayah dengan motornya hingga tak terlihat lagi dari pagar rumah.

Setelah itu aku pamit ke ibu, dengan mencium punggung tangannya, pun dengan takdzim juga. Dan melenggang ke ujung gang tempat biasa aku menunggu Siti lewat.

Tak sampai 10 menit aku berdiri diujung gang, kulihat dari kejauhan motor Siti sudah mendekat. Saat sudah di depan tempat aku berdiri, segera aku naik ke boncengan motor Siti.

Selama perjalanan, aku menceritakan tentang pagiku yang membahagiakan ke Siti. Tentang ayahku yang tiba-tiba bersedia mengajariku mengendarai motor setelah mendapat ijin dari ibu, dan ternyata ayahku yang sudah mengetahui kalau aku tiap pagi numpang bonceng motor Siti berangkat sekolah. Siti awalnya kaget, tapi berucap Alhamdulillah setelah mendengar ceritaku. "Kalau gitu, mulai sekarang kita gantian yaaaa jadi sopir nya. Kan kamu sudah dapat ijin" ujar Siti. "Bolehkah? Apakah kamu mengijinkan ku untuk mengendarai motormu? Kamu percaya sama aku?" Tanyaku ke Siti. "Bolehlah, justru aku seneng, jadi aku ada yang menggantikan. Aku percaya sama kamu kog Yang, kalau aku ga percaya, mana mau aku tiap hari njemput kamu buat barengan berangkat ke sekolah" jawab Siti. "Terimakasih banyak ya Siti. Terimakasih banyak" ucapku. Tak lama kami sampai disekolah. Dan hari itu cukup menguras energi dan pikiran. Karena hari itu tiba-tiba beberapa guru mata pelajaran mengadakan ulangan dadakan. Tanpa persiapan apapun. Ya sudahlah, pasrah dengan hasilnya. Teman-teman yang lain juga menggerutu, bahkan ada yang mengumpat diam-diam menyalahkan guru mapelnya, gimana kalau nilai ulangan jelek-jelek, karena memang tidak persiapan dan mata pelajaran nya tergolong agak 'menyeramkan' . Ah sudahlah, pasrah.

Lonceng penanda kepulangan sekolah berbunyi, kami serempak berteriak senang karena jam sekolah berakhir hari itu. Kami berkemas, dan mulai meninggalkan lingkungan sekolah. Kutunggu Sari di gerbang sekolah seperti biasanya, saat melihatnya Sari tersenyum sumringah. Aku menebak karena dia akan ketemuan sama Bari, salah satu cowok yang kemarin menolong kami saat diganggu anak-anak nakal dari sekolah sebelah. "Haaaaaiii Yang, nunggu aku?" Sapa nya. "Iyaaa donk, nunggu siapa lagi. Kamu jadi ketemuan sama Bari? Terus nanti aku jadi obat nyamuk donk!?" Jawabku sedikit kesal. "Hush, cantik begini masak mau jadi obat nyamuk?" Canda Sari. Aku tertawa lepas mendengar jawaban Sari.

1
aprilla Tarigan
novel nya bagus
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak
total 1 replies
Marsha Danti
mohon dukungan nya
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi
o^┢┦apΡy
Bermain dengan emosi
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak 🙏🙏
total 1 replies
Yaky De la rosa
Jleb banget emosinya!
Marsha Danti: terimakasih banyak dan mohon kritik sarannya kak/Angry/
total 1 replies
Yuri Lowell
Gempar
Marsha Danti: terimakasih banyak sudah berkenan hadir dan mampir kak/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!